Share

Bab 58

Julie merasa sangat kesal. Memang begitulah sifat Tiffany, keras kepala, kolot, dan rendah diri.

"Kalau begini terus, kamu bisa mati kecapekan," kata Julie.

"Makanya kamu jangan marah-marah sama aku lagi." Tiffany tersenyum tipis sambil memandang Julie. "Setelah selesai makan nanti, aku masih harus ke panti jompo."

Julie mengacak nasi di piring Tiffany dengan kesal sambil berkata, "Kamu bisa santai sedikit nggak? Aku nggak mau hadiri pemakamanmu secepat ini."

Tiffany paham bahwa Julie berniat baik. Oleh karena itu, dia memberikan paha ayam dari piringnya kepada Julie. "Sudah, ayo cepat makan. Bukannya kamu masih harus ke kelas nari nanti sore?"

"Huh!"

Setelah selesai makan dengan Julie, Tiffany bergegas naik bus menuju panti jompo. Karena terlalu mengantuk, Tiffany akhirnya ketiduran di bus. Saat terbangun lagi, busnya telah mencapai pemberhentian terakhir.

Merasa tidak berdaya, Tiffany terpaksa menusuk punggung telapak tangannya dengan jarum untuk mengingatkan dirinya untuk tidak keti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status