Share

Bab 226

Penulis: Clarissa
"Gimana kalau memang ini keguguran? Ke ruang kesehatan kampus saja nggak cukup ...."

Julie belum selesai berbicara ketika Sean sudah menggendong Tiffany dan berlari keluar dari stadion tanpa ragu. Para mahasiswi di sekitar yang suka bergosip mulai bergerombol dan berbisik-bisik.

"Tiffany keguguran? Dia punya pacar? Sampai keguguran?"

"Siswi teladan, belum menikah, malah keguguran. Ini berita besar banget, hahaha ...."

Julie yang mendengar komentar itu mendelik marah. Dia tidak ingin membuang waktu meladeni mereka. Setelah meletakkan barang-barangnya, dia membawa tas dan jaket Tiffany, lalu berlari mengejar Sean.

Sean memeluk Tiffany dengan erat. Pelukan itu terasa hangat dan kuat.

Tiffany yang kesakitan, membuka matanya perlahan-lahan. Dengan mata tertutup pun, dia bisa merasakan detak jantung Sean yang berdetak kencang di dadanya saat dia berlari.

Angin bertiup kencang di telinganya, disertai napas Sean yang terdengar sedikit berat. Meskipun matanya terpejam, Tiffany bisa merasakan be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
iklannya kalau bisa jangan pinjol sama judol juga jangan game penipuan dong, yang baca novel kebanyakan golongan menengah kebawah yg akan mudah percaya dengan iming" keuntungan dan pendapatan tinggi, dan kita akan mudah percaya, tapi setelah nya kekecewaan yg besar yg akan kami dapatkan, bisa stres
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
tuh kan...jadi sedih... Sean pasti terpukul dn menyalahkan dirinya sendiri🥹
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 227

    Tubuh Sean yang tinggi dan tegap terlihat goyah. Melihat kondisi itu, Tiffany merasa tidak tega. Dia mengangkat tangannya yang lemah dan menggenggam tangan Sean. "Ini bukan salahmu.""Hadap tembok dan renungkan kesalahanmu!" Julie melemparkan tatapan tajam pada Sean. Dia mendorong Sean ke samping dan membantu dokter membawa Tiffany kembali ke kamar perawatan.Tatapan Tiffany tidak pernah lepas dari wajah Sean. Ini adalah pertama kalinya dia melihat ekspresi keputusasaan dan kesedihan yang begitu mendalam di wajahnya. Tubuhnya yang tinggi tegap berdiri di pintu, tampak begitu kesepian dan sunyi.Pintu kamar rumah sakit itu seperti penghalang tak kasat mata yang memisahkan dunia mereka berdua. Melihat wajahnya yang penuh duka, hati Tiffany terasa sakit. Anak ini adalah sesuatu yang sama sekali tidak mereka duga. Dia tidak menjaga dirinya dengan baik.Sean yang sudah lama hidup sendirian, tidak mungkin tahu banyak soal hal-hal seperti ini. Tiffany bahkan tidak pernah memberitahunya soal t

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 228

    Setelah berkata demikian, dokter menggelengkan kepala dan meninggalkan mereka. Tiffany merasa seperti tenggelam dalam kebingungan. Keguguran karena obat aborsi ....Dia mencoba mengingat kembali kejadian kemarin. Pagi itu, mereka berangkat dari Desa Maheswari, lalu tiba di Kota Aven sore harinya. Setelah itu, dia hanya tidur di rumah sebelum menerima ajakan dari Garry untuk bertemu ....Tiba-tiba, Tiffany mengerutkan kening.Kemarin, selain sarapan buatan bibinya dan makan malam yang disiapkan oleh Rika, dia hanya minum secangkir kopi yang dipesankan Garry. Kopi itu sudah diletakkan di tempat duduknya sebelum Tiffany tiba. Saat diminum, kopi itu sudah agak dingin.Rasa dingin yang menusuk tiba-tiba menjalar dari kakinya hingga ke kepalanya. Tiffany menggigil. Tidak, tidak mungkin .... Garry tidak mungkin melakukan itu .... Namun, selain Garry, dia tidak bisa memikirkan siapa lagi yang mungkin melakukannya.Bibinya tidak mungkin mencelakainya. Kak Rika juga tidak mungkin. Setelah semua

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 229

    Pukul lima sore.Waktu jam pulang kerja di lembaga penelitian, Garry berdiri di lorong sambil terus mencoba menghubungi Tiffany melalui ponselnya. Aneh, kenapa panggilan teleponnya tidak bisa terhubung hari ini?Kalaupun ada sesuatu yang membuat Tiffany memblokir salah satu nomornya, dia masih punya nomor lain yang bahkan belum diketahui Tiffany. Tidak mungkin Tiffany sengaja tidak menjawab kedua nomor itu. Kenapa dua nomor sekaligus tidak bisa dihubungi?"Garry!"Saat Garry berusaha mencoba memahami situasinya, suara ramah direktur lembaga penelitian terdengar dari ujung lorong. Garry menoleh ke arah datangnya suara itu.Di ujung lorong, direktur sedang berdiri bersama seorang pria tinggi yang mengenakan kemeja putih. Direktur itu sedang berbicara sesuatu sambil sesekali melirik ke arahnya.Pria itu memiliki tubuh yang ramping, tetapi terlihat jelas bahwa fisiknya kokoh di balik kemeja putihnya. Dia mengenakan kacamata, tetapi alih-alih memancarkan kesan lembut dan intelektual, aurany

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 230

    Sean pernah menggunakan uang untuk memaksa Tiffany yang berasal dari keluarga miskin untuk menikahinya. Dia itu bajingan! Tiffany tidak boleh melahirkan anak dari seorang bajingan seperti dia!Garry berpikir, selama anak di dalam kandungan Tiffany benar-benar sudah tiada, maka pukulan yang dia terima hari ini sepadan demi "menyelamatkan" Tiffany. Senyuman sinis Garry membuat Mark semakin marah.Dia mengayunkan tinjunya tanpa ampun ke wajah Garry. "Seberapa besar dendammu sama Tiffany sampai tega melakukan ini padanya?!""Dia mau minum apa yang kamu berikan karena dia percaya sama kamu! Tapi, kamu gunakan kepercayaan itu untuk apa? Untuk sakiti dia?""Karena aku nggak bisa biarkan dia melahirkan anak dari seorang bajingan seperti Sean. Kalau itu terjadi, hidup Tiffany akan hancur selamanya!"Garry menggertakkan giginya memelototi Mark dengan tatapan nanar. "Kalau kamu merasa puas, pukul saja aku! Nggak peduli seberapa kerasnya pun kamu mukul aku, anak di dalam kandungan Tiffany sudah ng

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 231

    Di rumah sakit.Tiffany bersandar di tempat tidur, wajahnya memerah saat menatap Sean yang duduk di dekat jendela sambil memijat kakinya. "Kakiku benar-benar nggak sakit lagi. Kamu nggak perlu melakukan ini ...."Sejak Julie pergi, Sean tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia terus memijat kakinya selama hampir satu jam. Dia tidak lelah memijat, tetapi Tiffany merasa sudah cukup lelah karena dipijat terus-menerus.Kakinya memang terasa sakit sebelumnya. Namun sekarang, kaki Tiffany tidak merasakan apa pun lagi selain terasa hangat."Sean," panggil Tiffany pelan, menggigit bibirnya.Sean tetap tidak menjawab. "Sayang," katanya lagi, kali ini dengan nada lebih lembut.Akhirnya Sean mengangkat matanya, meski tetap dengan ekspresi datar."Jangan diam saja," kata Tiffany dengan gugup sambil menggigit bibir bawahnya lebih erat. "Kalau kamu terus diam saja, aku jadi cemas ...."Dia menghela napas. "Aku tahu ini salahku. Nggak seharusnya aku menyembunyikan alasan kepulanganku ke desa, nggak se

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 232

    "Sebelum temani kamu ke desa, aku sudah minta Charles pergi ke luar negeri untuk hubungi tim spesialis mata terbaik. Aku ingin mereka memberikan rencana pengobatan dan alasan yang masuk akal agar 'kesembuhan' mataku tampak wajar," kata Sean dengan pelan."Tapi aku nggak mau bohongi kamu. Aku mau jujur sama kamu sebelum orang lain tahu bahwa mataku sembuh dan sebenarnya mataku nggak pernah bermasalah. Tapi akhirnya, aku kalah cepat dari Garry."Tiffany memeluknya dengan erat. Mendengar suara Sean yang sedih membuat hatinya terasa seperti ditusuk sesuatu yang tajam. Saat mereka bertengkar tadi malam, dia memang tidak memberikan Sean kesempatan untuk menjelaskan dan dia menganggap ucapan Sean tentang rencananya hanyalah alasan.Namun, sekarang dipikir-pikir ....Sebelum dia marah malam itu, Sean memang meminta Rika memasak banyak makanan kesukaannya dan benar-benar menyuruh semua staf pulang lebih awal. Sean tidak membohonginya.Malam itu, Sean memang berniat untuk membuka hatinya sepenuh

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 233

    Video Mark yang memukul Garry menjadi viral dalam semalam. Anak konglomerat tiduri istri teman, pukuli dokter setelah anaknya keguguran. Setiap elemen dalam judul itu cukup untuk membuat netizen menjadi heboh.Keesokan paginya, Tiffany sedang bersandar di tempat tidur sambil menikmati bubur yang disuapkan Sean ketika telepon berbunyi. Nama di layar membuat Tiffany tertegun. Itu panggilan dari kakek Sean, Darmawan.Tiffany melihat telepon itu dengan bingung, lalu menoleh ke arah Sean. "Kamu sudah kasih tahu Kakek soal keguguran ini?"Sean menggeleng. "Belum."Tiffany menghela napas lega dan menjawab panggilan itu. Namun, begitu telepon tersambung, Sean langsung meraih ponselnya dari tangan Tiffany. "Lanjutkan makanmu, biar aku yang bicara sama dia."Sebelum Tiffany sempat bereaksi, Sean telah keluar membawa ponselnya. Tiffany duduk bersandar di tempat tidur dan memakan buburnya, sambil diam-diam mendengarkan percakapan Sean dengan kakeknya dari luar."Dia lagi di rumah sakit, statusnya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 234

    "Bahkan orang Keluarga Tanuwijaya saja nggak tahu, lalu gimana pengunggah video ini bisa tahu aku dan Mark bersahabat? Kalau bukan karena dikasih tahu sama Garry, mana mungkin pengunggah ini tahu hubunganku sama Mark?"Tiffany bersandar di tempat tidur, tubuhnya terasa dingin dan menggigil. Sejak kemarin hingga sekarang, Garry terus-menerus mendorong batas toleransinya. Dulu, dia tidak pernah melihat sisi Garry yang seperti ini.Saat di sekolah, Garry adalah siswa teladan dan panutan semua murid. Namun setelah bekerja, dia bisa melakukan hal-hal seperti ini ....Sebelumnya Tiffany selalu berpikir bahwa Garry hanya salah paham pada Sean. Namun dia tidak menyangka, salah paham itu bisa membuat Garry merencanakan jebakan seperti ini untuknya.Bahkan setelah Tiffany kehilangan anaknya, ketika Mark memukul Garry untuk membelanya, Garry masih menggunakan cara licik seperti ini untuk membalas dendam."Aku ngasih tahu kamu masalah ini," kata Sean sambil membereskan peralatan makan dengan tenan

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 475

    "Kalian bisa masuk sekarang." Charles membuka pintu, membiarkan Tiffany dan Cathy masuk.Begitu pintu terbuka, bahkan sebelum Tiffany bisa bereaksi, Cathy langsung melangkah cepat ke depan dan meraih tangan Derek. "Kakek! Bagaimana keadaan Kakek?""Coba kulihat, apakah lukanya parah? Aduh, aku benar-benar kasihan .... Kakek sudah setua ini, masih harus menanggung penderitaan seperti ini ...."Tiffany berdiri di ambang pintu, melongo melihat adegan di depannya.Apakah ini benar-benar Cathy yang dia kenal?Dalam ingatan Tiffany, Cathy bukanlah tipe orang yang suka bersikap manja, apalagi menunjukkan perhatian sebesar ini kepada Derek. Perhatian dan kehangatan Cathy sekarang, meskipun tampak mendalam, nada bicara dan tangisannya terdengar agak dibuat-buat.Charles melirik Tiffany dengan sedikit canggung, lalu berkata, "Dia ini ....""Nona Besar Keluarga Japardi," jawab Tiffany dengan hati-hati."Benar, dia Nona Besar." Bronson tersenyum dan menepuk pundak Tiffany dengan penuh kasih."Aku

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 474

    Tiffany tertegun cukup lama sebelum menyadari bahwa wanita ini adalah Cathy. Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, dia telah berubah menjadi seperti ini."Pak Derek terluka karena jarum." Apa yang dapat dilihat Tiffany, tentu saja Charles juga langsung bisa mengetahuinya. Dia mengerutkan alis. "Pak Derek, Anda harus melepas pakaian ini. Pakaian ini telah dimanipulasi oleh seseorang."Barulah Derek mendengus dan mengangguk. Dengan bantuan Dokter Charles serta Bronson, dia melepas pakaian itu dan menggantinya dengan pakaian tidur. Saat mereka membantu Derek mengganti pakaian, Tiffany dan Cathy keluar dari ruangan."Dik." Cathy berdiri dengan tangan bersilang di dada dan menatap Tiffany dengan wajah penuh rasa superior. Saat itu, meskipun dia hanya mengenakan kaus putih dan celana jeans, wajahnya masih menunjukkan keangkuhan seperti sebelumnya."Aku hitung-hitung, sepertinya aku lahir lebih awal dua atau tiga hari darimu. Jadi, nggak berlebihan kalau aku memanggilmu adik, bukan?"Tiffany

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 473

    Tiffany mengangkat matanya yang berlinang air mata seraya menatap Derek. "Ibuku ... apa Kakek tahu di mana dia?"Derek mengangguk ringan, matanya memancarkan sedikit kelelahan. "Hubungan antara ayah dan ibumu sangat rumit. Tapi yang harus kamu ingat adalah, baik ayah maupun ibumu, di hati mereka, mereka sangat menyayangimu.""Dalam dunia mereka, selain satu sama lain, hanya ada kamu."Tiffany menggigit bibirnya, lalu menoleh untuk melihat Bronson yang masih memeluknya. "Ayah ....""Ya." Bronson menarik napas panjang, lalu melepaskan pelukannya perlahan-lahan dan menyeka air matanya. Dalam hidupnya yang lebih dari 40 tahun, ini adalah kedua kalinya dia menangis.Pertama kali adalah ketika Nancy meninggalkannya.Pria itu menarik napas dalam-dalam. "Tiffany, mengenai ibumu ... kami membutuhkan kerja samamu."Tiffany mengangguk. "Apa yang perlu aku lakukan?"Namun, sebelum Bronson bisa menjawab, Derek tiba-tiba mengerutkan alis dengan keras. Tubuhnya tampak lemah saat dia duduk kembali di

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 472

    "Tentu saja, bukan karena kamu akan menderita di Keluarga Japardi. Tapi, pada masa itu, Keluarga Japardi punya banyak musuh.""Waktu itu, ayahmu sangat menonjol di dunia bisnis dan membuat banyak orang marah. Banyak yang mencoba menyakiti kamu dan ibumu.""Meski setiap kali ancaman itu diselesaikan oleh ibumu dengan mudah, akhirnya dia nggak tahan dengan kehidupan seperti itu, sehingga memilih untuk membawamu pergi.""Alasan dia mengatur Cathy untuk menggantikanmu .... Pertama, agar ayahmu punya pelipur lara di hatinya dan nggak terus mencarimu ke seluruh penjuru dunia.""Kedua, untuk membuat semua orang berpikir bahwa Cathy adalah kamu, bahwa anak yang tinggal bersama Keluarga Japardi adalah putri sulung mereka. Dengan begitu, orang-orang yang berniat jahat terhadapmu nggak akan lagi mengejar keberadaanmu yang sebenarnya.""Mengenai alasan kenapa kamu akhirnya diculik oleh Kendra ...."Derek menutup matanya sejenak sebelum melanjutkan, "Itu karena suami baru ibumu pada awalnya nggak m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 471

    Tiffany duduk di sofa sambil menatap kedua pria di depannya. Setiap kata yang mereka ucapkan jelas terdengar olehnya. Setiap kalimat yang mereka sampaikan, dia mengerti maksudnya.Namun, dia tetap merasa tidak memahami apa pun.Kenapa dia tiba-tiba menjadi anak Keluarga Japardi? Kenapa pamannya, Kendra, tiba-tiba dianggap sebagai penculik anak? Kenapa dia sekarang disebut sebagai putri dari pemimpin Keluarga Japardi dan Keluarga Rimbawan?Bagaimana mungkin dia memiliki orang tua yang begitu luar biasa? Lalu, jika memang begitu, mengapa sepanjang hidupnya dia selalu dihina, dicap bodoh, dan dianggap tidak lebih dari seorang gadis desa yang sederhana?"Aku tahu ini sulit untuk kamu terima," ujar Derek sambil tersenyum pasrah. Dia mengambil setumpuk laporan hasil tes DNA dari tasnya dan meletakkannya di tangan Tiffany.Tumpukan laporan itu tebal sekali."Ini adalah hasil dari berbagai lembaga pengujian DNA ternama di dunia.""Tiffany, aku tahu kamu pintar, dan sebagai mahasiswa kedokteran

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 470

    "Tiffany, kamu itu terlalu banyak memikirkan orang lain. Kenapa kamu nggak lebih sering memikirkan dirimu sendiri? Apa kamu benar-benar nggak mau jadi cucuku?""Mau." Tiffany tetap berdiri di tempatnya dengan senyum sopan. "Tapi, Kakek, orang tuaku meninggalkanku di tumpukan sampah sejak kecil. Aku ditemukan dan diambil oleh pamanku dari sana.""Saat aku berusia enam tahun, aku jatuh sakit parah. Pamanku bilang ibuku ingin membawaku pulang untuk tinggal bersamanya. Aku sangat ketakutan sampai penyakitku semakin parah.""Akhirnya, waktu aku hampir sekarat dan hampir mendapatkan surat peringatan kritis dari dokter, pamanku berjanji padaku bahwa dia nggak akan pernah mengembalikanku ke rumah orang tuaku seumur hidup."Setelah berkata demikian, Tiffany tersenyum dan mengangkat wajahnya untuk menatap Derek dan Bronson. Namun, matanya yang jernih menyiratkan kegetiran yang rumit.Tatapan itu membuat kedua pria dewasa itu saling berpandangan dengan ekspresi canggung sebelum menghela napas pan

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 469

    Ekspresi terkejut Bronson saat memegang sendok membuat Tiffany merasa gugup. Dia menggigit bibirnya. "Paman Bronson, ada masalah sama masakannya?"Ikan asam pedas ini adalah salah satu hidangan andalannya. Paman dan bibinya sebenarnya tidak pernah membuat ikan asam pedas untuknya.Namun, setelah menikah dengan Sean, karena Sean mengatakan dia suka makan ikan, Tiffany mulai belajar memasaknya. Ketika pertama kali melihat resep ikan asam pedas, dia langsung menyukai cara memasaknya. Tiffany selalu merasa percaya diri dengan kemampuan memasaknya.Namun, mengapa setelah Bronson mencicipi ikan asam pedas buatannya, dia menunjukkan reaksi seperti itu?Tangan Bronson yang memegang sendok sedikit bergetar. Dia berbalik menatap Derek dengan penuh rasa haru. "Dia benar-benar ... dia benar-benar!"Ini adalah rasa masakan Nancy! Sudah 19 tahun sejak Nancy pergi. Selama 19 tahun itu, dia tidak pernah lagi mencicipi masakan buatan Nancy.Namun kini, dia bisa merasakan rasa masakan itu kembali di hid

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 468

    Orang pertama yang masuk ke rumah adalah Zara yang mengenakan gaun panjang hitam ketat.Ketika Tiffany membawa hidangan terakhir ke meja makan, dia mengangkat kepala dan melihat gadis itu berdiri di dekat pintu sambil tersenyum ke arahnya. Tiffany hampir tidak bisa memercayai matanya!Zara yang berdiri di depannya sekarang tidak lagi memancarkan kesan dingin dan dewasa seperti saat pertama kali mereka bertemu, atau tampak manja seperti ketika dia mengenakan gaun Lolita di rumah Keluarga Japardi. Zara saat ini tampak bersih, rapi, percaya diri, dan ceria.Mungkin ... ini adalah versi asli dari Zara yang seharusnya."Apa yang membuatmu terpesona seperti itu?" Zara tersenyum tipis ke arahnya. "Pak Bronson dan Pak Derek sudah tiba."Setelah itu, Zara bergeser ke samping. Di belakangnya, di dekat pintu masuk, berdiri Derek dan Bronson yang membawa banyak tas berisi hadiah.Kedua pria itu berdiri di ambang pintu, menatap Tiffany dengan sorot mata yang penuh semangat dan kehangatan. "Tiffany.

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 467

    Ibu Raiyen langsung tersadar. "Bos, Anda ....""Ya." Pemilik toko menjawab dengan puas sambil menyilangkan tangan di dada. "Aku nggak memasukkan terlalu banyak, cuma empat atau lima jarum halus yang sulit terlihat.""Jarum-jarum ini dilapisi dengan sesuatu yang akan membuat orang tua merasa gatal luar biasa."Ibu Raiyen membelalakkan matanya dengan terkejut. "Anda melakukan ini ... nggak takut kalau dia akan kembali mencari Anda nantinya?""Apa yang perlu ditakuti?" Pemilik toko memutar matanya. "Gimana dia mau membuktikan bahwa aku yang masukkan jarum-jarum itu, bukan dia sendiri yang menyelipkannya karena ada dendam sama orang tua itu?""Tanpa bukti, dia nggak bisa berbuat apa-apa padaku."Ibu Raiyen tercengang untuk beberapa saat, lalu akhirnya menatap pemilik toko dengan penuh rasa kagum, bahkan mengacungkan jempol. "Anda memang cerdik. Aku benar-benar nggak kepikiran sampai ke sana."Seandainya saja dia berpikir seperti itu sebelumnya, untuk apa lagi dia berseteru dengan Tiffany?

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status