Share

Bab 66

Begitu tiba di rumah, Satrio langsung meminta istrinya berganti pakaian dan bersiap-siap sementara dia meminta izin pada Baskoro.

“Pak, saya izin mau mengajak Dek Isha pergi ke puncak karena ada teman yang menikah di sana dan saya diundang.” Satrio berbicara dengan bapak mertuanya.

“Kenapa kamu harus izin dulu sama Bapak? Isha itu sudah jadi istrimu, tanggung jawabmu. Mau kamu ajak ke mana saja itu sudah hak kamu, Sat,” timpal Baskoro sambil memandang menantunya.

“Saya sama Dek Isha ‘kan masih menumpang tinggal di sini, Pak, tidak mungkin kalau mau pergi langsung pergi saja tanpa berpamitan sama Bapak dan Ibu,” jawab pria berambut ikal itu.

Baskoro mengangguk. “Ya, pamitan mau pergi itu merupakan salah satu adab. Bapak sangat menghargainya. Silakan kalau kalian mau pergi. Bapak pesan, jaga diri kalian dan hati-hati selama dalam perjalanan,” cakapnya.

“Ya, Pak. Terima kasih. Setelah resepsi tadi sudah tidak ada acara lagi ‘kan, Pak?” Satrio kembali bertanya pada mertuanya.

Pria paruh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status