Share

Sudah Berbeda

Arif menghela napas saat ibunya terlihat melamun di dekat pot-pot bunga. Ibunya bilang akan menyibukkan diri dengan bunga-bunga itu. Menggemburkan tanahnya, membuang daun-daun yang menguning layu dan memberi pupuk. Namun kenyataannya malah melamun.

“Ma, Papa sakit, badannya panas. Tadi Nenek telepon Arif mengabarkan kedaan Papa,” kata Arif setelah berada di dekat ibunya. Arif tahu walaupun pikirannya entah kemana. Mama mendengarkannya bicara.

“Arif tidak apa-apa jika Mama mau memaafkan Papa. Mungkin Mama dan Papa bisa memulai semuanya dari awal lagi.”

“Tapi Rif, bagaimana dengan pelakor itu? Sepertinya Papamu tidak menginginkan Mama lagi.”

“Siapa bilang begitu, Papa tidak akan pernah datang meminta Mama pulang kalau Papa tidak menginginkan Mama lagi,” sanggah Arif. Ibunya memang selalu menghindar saat ayahnya datang, tidak ingin menemui.

Sebelumnya Arif pun tidak ingin memaafkan ayahnya. Dirinya sangat marah sekali, tetapi melihat beberapa kali ayahnya datang dalam kondisi lusuh tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status