Share

Part Panjang (Jangan Lewatkan)

Kesedihan Sea 

***

"Le ... lepaskan ak ... aku, Bu," mohon Anita di sela-sela napas yang tersisa. Tangannya memucat, wajahnya memerah menandakan napas di tenggorokan semakin tercekat.

"B-- Bu, tol-- ong lepaskan akk ...."

Bugh ....

Bagas membekuk punggung Tini dengan kuat. Wanita yang kini hampir menginjak usia 40 tahun itu tersedak hebat dan menepuk-nepuk dadanya dengan keras.

"Ringkus dia!" teriak Nando pada anak buahnya. Beberapa komplotan yang lain sudah dalam keadaan babak belur dan diborgol, tinggal Tini yang ternyata menyerang Anita bahkan hampir membunuhnya.

"Tarik napas, hembuskan perlahan!" pinta Bagas khawatir. Wajah yang memerah padam perlahan-lahan kembali ke warna kulit aslinya.

Anita menangis sejadi-jadinya. Dia berlari memeluk Haryati yang saat ini sesenggukan karena hampir saja menjadi saksi kematian cucunya sendiri. Cucu satu-satunya yang begitu dia rindukan. 

"Bantu Nenek, Gas," ucap Anita le

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status