Share

Akhir kisah cinta

***

Ucapan Gina meluncur begitu saja seolah-olah dia tidak melihat jika Kusaini ada di depannya. Atau mungkin juga dia sedang berusaha menunjukkan pada Kusaini jika kehadirannya di dalam ruangan ini tidak berarti apa-apa bagi Gina.

"Apa yang kamu katakan, Gin?" tanya Kus dengan suara seraknya. "Kamu senang karena keguguran ini?"

"Bu, tidak perlu meminta maaf lagi karena aku sudah memaafkan semuanya. Dan aku mohon, jangan pernah biarkan dia menemuiku setelah ini karena aku ingin hidup tenang tanpa bayang-bayang masa lalu." Gina tidak menggubris pertanyaan Kusaini tapi justru berkata hal lain pada Eni. Sontak saja sikap Gina membuat Kus tertampar. Dia benar-benar merasakan jika istrinya itu begitu membencinya. Ya. Dia memang pantas dibenci.

"Maafkan Kus, Nak," lirih Eni. "Ibu tau kamu sangat membencinya saat ini. Tapi tolong, jangan pisahkan dia dengan Pandu, ijinkan dia sesekali bertemu dengan anaknya."

"Tolong jangan meminta sesuatu yang bagiku sangat berlebihan. Bukankah dia sudah ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status