Home / Romansa / Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan / Bab 238 - Kehebohan di Aula Resepsi Part 4

Share

Bab 238 - Kehebohan di Aula Resepsi Part 4

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2025-01-12 15:40:46
“Oh, ya? Siapa yang akan menikahi wanita gelandangan tidak tahu malu dan mandul sepertimu, Anya,” cetus Miranda yang masih menatap Alicia dengan penuh cemooh.

Wajah Alicia berubah nanar dalam sekejap. Kedua tangannya terkepal erat. Ia tidak menyangka Miranda masih saja mencari kesempatan untuk menguak luka lamanya tersebut.

“Hah! Orang itu pasti sudah buta dan berselera rendah,” Miranda masih mencibir, berharap Alicia akan tersudutkan dengan penghinaannya.

Alih-alih marah, Alicia malah kembali tertawa, membuat Miranda dan yang lainnya menerka-nerka atas hal apa yang akan dilakukan Alicia dalam menghadapi sindiran yang menusuk tersebut.

“Buta dan selera rendah katamu?” ujar Alicia di sela-sela tawanya. Ia membayangkan bagaimana Reinhard akan merespon hinaan tersebut.

Wajah Miranda pun memerah. “Apa yang kamu tertawakan, Anya? Kamu sudah gila, hah?” hardiknya.

Tawa Alicia pun perlahan terhenti. “Aku menertawakan suaramu yang tidak pantas diperdengarkan. Apa kamu tidak tahu kalau su
AliceLin

bagi gems ya kak bagi yang punya hehehe

| 10
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
idih ada yg ngiri, wanita yg kalian kira gel4nd4ngan adalah istri Sultan
goodnovel comment avatar
Popy Try
begitu ada cow tampan Laen nya suami pun di lupakan yaampun thalia pingin q tmpol pake sendal
goodnovel comment avatar
Nug
Ayo kak..semangat saya tunggu upnya dr kmrn hahah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 239 - Tamu Kehormatan

    “Ka-kamu … suaminya?” Pertanyaan Miranda dengan suara yang masih belum sepenuhnya reda dari syok, terdengar memecahkan keheningan yang sempat terjadi beberapa detik di dalam aula resepsi tersebut. Pandangan Reinhard pun beralih kepada wanita paruh baya yang masih berdiri di samping Edwin. Dengan mempertahankan seringai dingin yang terlukis pada wajah angkuhnya, Reinhard menjawab, “Benar. Wanita ini adalah istri saya dan kami datang sebagai tamu terhormat dari Tuan Besar Vale.” Miranda tercengang. Ia pun melirik Thalia, tetapi menantunya itu hanya menggelengkan kepala, memberi isyarat bahwa dia tidak tahu-menahu soal ini. Semua tamu keluarga Vale berada dalam pengaturan kakeknya dan Thalia dapat memastikan bahwa semua tamu kakeknya adalah orang-orang berpengaruh dan berkuasa di kota ini. Thalia semakin penasaran dengan identitas pria yang mengaku sebagai suami Alicia tersebut. Padahal sebelumnya ia mengira Alicia hanyalah wanita jalang yang suka bergonta-ganti pria setelah

    Last Updated : 2025-01-12
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 240 - Harga Diri yang Runtuh

    Thalia menggigit bibirnya, menahan isak tangis yang ingin meluncur dari kerongkongannya. Dadanya terasa panas karena amarahnya yang mendidih. Ia ingin berteriak, ingin melawan, tetapi tatapan dingin kakeknya seakan mengancamnya untuk tidak lagi berbuat onar.“Sekarang!” Suara berat John Vale memecah kebisuan.Gigi Thalia bergemeretak. Masih dengan satu tangan memegang pipinya, ia berteriak dengan lantang, “Aku tidak bersalah! Kenapa aku harus meminta maaf padanya?”Suasana di aula semakin mencekam. Semua tamu menahan napas, menanti reaksi dari John Vale.Wajah pria tua itu tampak menggelap. Netra senjanya di balik kacamatanya itu telah berkilat tajam. Sebelum John melontarkan amarahnya, Edwin bergegas merangkul pundak Thalia yang masih terguncang dan berkata dengan penuh kekhawatiran, “Sayang, jangan begitu. Sebaiknya kita ikuti kata kakekmu.”Sontak, Thalia pun menoleh ke arah suaminya. Ia tidak menyangka pria itu malah akan memihak kakeknya dalam situasi seperti ini. Mata Thalia mel

    Last Updated : 2025-01-13
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 241 - Bertekuk Lutut

    “Kenapa diam saja? Lakukan!” bentak John Vale yang masih mendesak cucunya tersebut.Thalia menggigit bibirnya dengan erat hingga berdarah. Ia bersikukuh untuk tidak menuruti keinginan kakeknya, tetapi Edwin pun berbisik padanya, “Thalia, sudahlah. Jangan keras kepala. Lakukanlah.”Mata Thalia menyala penuh amarah saat ia menatap Edwin."Kamu serius, Ed? Kamu benar-benar ingin aku berlutut di depan perempuan itu?" desisnya dengan suara bergetar."Sayang, aku juga tidak mau seperti ini, tapi ... ini demi kebaikan kita semua," jawab Edwin lirih, hampir memohon.Thalia tertawa sinis, menahan perih di dadanya. Ia mulai menyesali keputusannya menikahi pria yang, baginya, terlihat tidak lebih dari seorang pengecut.Namun tekanan dari John Vale dan desakan halus Edwin akhirnya memaksa Thalia menyerah. Dengan napas panjang, ia menundukkan kepala dan perlahan berlutut.Tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya, hanya a

    Last Updated : 2025-01-13
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 242 - Simbol Pernikahan yang Kembali

    Dengan penuh ketenangan dan wibawa, Reinhard menatap Miranda sambil bertanya, “Jadi, maksud Anda kalau saya dan istri saya sedang berpura-pura menjadi pasangan di depan kalian?” Miranda tersenyum tipis, meskipun tatapannya tetap tajam dan penuh perhitungan. Ia mencoba mencari celah dalam hubungan Reinhard dan Alicia yang bisa dimanfaatkannya untuk mengambil kembali harga diri putra dan menantunya yang sempat dipermalukan oleh Alicia tadi. “Bukan begitu, Tuan Muda Hernandez. Saya hanya merasa sedikit khawatir karena saya tidak melihat adanya cincin di jari istri Anda." Ucapan Miranda langsung menarik perhatian tamu-tamu di sekitar mereka. Semua mata tertuju pada tangan Alicia dan memastikan jari manisnya memang tidak mengenakan cincin pernikahan yang dimaksud. Desas-desus mulai terdengar di antara kerumunan, memunculkan berbagai spekulasi tentang hubungan pasangan itu. Miranda diam-diam tersenyum, lalu lanjut berkata, "Saya rasa Anda bukan tipe pria yang tidak peduli dengan simbo

    Last Updated : 2025-01-14
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 243 - Terlalu Banyak Bicara

    Suasana yang awalnya dipenuhi desas-desus buruk tentang Alicia kini berubah drastis menjadi tepuk tangan dan seruan kagum dari para tamu. Para awak media yang masih berada di dalam ruangan tidak hentinya menekan tombol blitz kamera mereka untuk mengabadikan momen kemesraan antara Reinhard dan Alicia. Mereka terlihat sangat serasi hingga membuat semua orang terpana. Cinta yang terpancar di antara mereka seolah menutup rapat segala keraguan yang sebelumnya ada. Miranda, yang telah berusaha menebar keraguan dan mempermalukan Alicia, kini hanya bisa berdiri terpaku dengan senyum kaku di wajahnya. Keadaan yang berbalik ini membuatnya merasa tak berarti, bahkan terlihat kecil di hadapan orang-orang. Sementara, Thalia dan Edwin yang seharusnya menjadi tokoh utama dalam acara tersebut merasa terkucilkan. Kejadian tersebut terjadi dengan cepat hingga mereka tidak dapat berbuat apa pun. Thalia menggenggam erat gelas wine-nya. Wajahnya yang memerah akibat alkohol semakin gelap. Ia m

    Last Updated : 2025-01-14
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 244 - Hutang yang Harus Dibayar

    “Sepertinya Anda belum pernah melihat seseorang kehilangan nyawanya saat banyak bicara, huh?”Mendengar hal itu, Edwin meneguk salivanya dengan kasar. Semua kata-katanya dalam sekejap tertelan kembali ke tenggorokannya.Wajah Edwin dan ibunya berubah semakin pias ketika Reinhard berdesis dengan dingin, “Apa mau kutunjukkan?”Suara berat Reinhard seakan memberikan nuansa mengerikan yang menyelimuti seluruh ruangan. Tidak ada yang berani berbicara, bahkan para tamu yang sebelumnya menikmati suasana acara kini hanya bisa menatap dengan penuh antisipasi.Bibir Miranda bergetar hebat. Terlebih lagi saat bersitatap langsung dengan netra amber Reinhard yang telah memancarkan kemarahan yang sangat besar padanya.Sorot mata tajam pria itu seakan menuntutnya untuk tidak bicara lebih jauh apabila masih ingin melihat hari esok.Semua keberanian yang tadi Miranda miliki menguap begitu saja. Ia mencoba membuka mulut untuk berbicara, tetapi kata-katanya tercekat.Sementara, Edwin merasa Reinhard bena

    Last Updated : 2025-01-15
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 245 - Regis Lorenzo

    “Siapa yang kamu sebut gelandangan?!” Semua kepala serentak berbalik ke arah pintu ballroom. Suara langkah tegas yang menggema di ruangan itu menyertai kemunculan sosok seorang pria dengan aura yang sama mencekamnya seperti Reinhard saat ini. Sorot matanya yang tajam seperti elang, menelisik setiap sudut ruangan sebelum akhirnya terhenti pada Miranda yang tengah digiring keluar oleh bawahan Reinhard. Dengan setelan jas gelap sempurna yang memancarkan wibawa, pria itu melangkah menghampiri wanita itu, diikuti beberapa pengawal pribadinya. Keberadaannya langsung menguasai seluruh ruangan dan membuat semua orang bertanya-tanya mengenai identitasnya. “Bu-bukankah dia Regis Lorenzo?” Salah seorang wartawan yang berada di tengah aula itu tiba-tiba berkomentar. Ia terlihat syok karena tidak menyangka akan bertemu dengan tokoh penting yang sangat sulit ditemuinya. “Apa? Regis Lorenzo? Maksudmu, keluarga Lorenzo yang tersohor di New York dan termasuk sepuluh konglomerat terkaya di

    Last Updated : 2025-01-15
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 246 - Nona Muda Lorenzo

    “Apa? Keluarga?” “Jadi … wanita itu masih bagian dari keluarga Lorenzo?” “Tapi, dia siapanya Tuan Muda Lorenzo? Apa wanita itu masih ada hubungan darah atau hanya keluarga dekat saja?” “Kalau memang wanita itu berasal dari keluarga Lorenzo, tapi kenapa orang-orang keluarga Stein berani mengatakan kebohongan seperti ini? Apa mereka sudah gila? Beraninya mereka mencari masalah dengan keluarga Lorenzo!” Sebagian besar orang di dalam aula mulai saling berbisik, mencoba mencerna apa yang baru saja mereka dengar, sementara yang lainnya tampak terperangah oleh pengungkapan yang begitu mengejutkan hingga tidak tahu harus berkata apa. “Bo-bo … hong ….” Gumaman Miranda yang seperti rintihan itu terdengar lemah. Sama seperti Edwin, ia juga tidak percaya dengan hal yang baru saja didengarnya. Meskipun Miranda tidak berkutik dalam cengkeraman Regis, tetapi pikirannya masih sangat jernih. Ia yakin Anya bukanlah seorang wanita yang berstatus tinggi, mengingat kembali penampilan lusuh wanita it

    Last Updated : 2025-01-16

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status