Share

Bab 196 - Pencarian di Valery Club Part 1

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 16:18:11

“Nyonya … dia ada di Valery Club,” jawab Owen dengan gugup.

Kening Reinhard mengernyit. Netra ambernya melirik tangan Owen yang telah menyodorkan tabletnya yang menampilkan rekaman kejadian yang terjadi di kelab malam milik Dark Wolf.

Wajah Reinhard pun menggelap saat melihat sosok Edwin di dalam rekaman video tersebut. Walaupun terlihat bahwa Alicia sudah menghajar pria itu, tetapi Reinhard tetap saja merasa geram melihat kelakuan dan cara bicara pria itu terhadap wanitanya.

Reinhard segera melepaskan kerah baju Owen, lalu berkata dengan dingin dan tegas, “Ke Valery Club sekarang!”

Owen menyampaikan perintah tuan mudanya itu kepada pengawal lainnya melalui ponselnya, meminta mereka untuk bergerak cepat sebelum nyonya muda mereka meninggalkan kelab tersebut. Mereka pun bergegas menerima perintah dan meluncur menuju Valery Club secara serentak.

Sementara itu, tidak jauh dari bagian belakang bangunan kelab malam terlihat sebuah mobil van hitam terpakir. Tampak seorang pemuda berusia sek
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
siapa sih dalang pencvlik4n Alicia, penasaran
goodnovel comment avatar
santi
sepertinya ulah sepupu nya rein bukan sih..
goodnovel comment avatar
NN.
siapa ya itu.. kenapa pengen Anya mati.. pengen Anya mati apa Alicia mati
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 197 - Pencarian di Valery Club Part 2

    “Apa Anda melihat Nona Hernandez, Manajer Morgan?” lanjut Owen dengan tatapan penuh selidik.Ivona menggigit bibirnya, lalu mengangguk pelan. “Ya. Tadi ... saya datang bersama Al—eh, maksud saya, Anya. Kami datang berdua,” jawabnya dengan suara yang nyaris tak terdengar di tengah dentuman musik.Ivona terpaksa mengaku. Ia tidak memiliki pilihan lain karena saat ini ia memang membutuhkan bantuan seseorang.“Benarkah Anda bersama Nyonya?” Owen berteriak dengan nada lega, menarik perhatian Reinhard yang langsung menoleh tajam ke arah mereka dan menghentikan pencariannya saat mendengar hal tersebut.Dengan cepat Reinhard menghampiri Ivona dan menginterogasinya. “Di mana dia?” desaknya.Ivona merasakan tekanan yang semakin berat dari kedua pria itu, terutama dari Reinhard yang tampak begitu cemas dan frustasi. Dengan suara terbata-bata dan penuh kebingungan, Ivona menjawab, “Sa-saya juga tidak tahu di mana dia sekarang.”Kedua alis Reinhard bertaut. Ekspresinya kembali menggelap dan membua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 198 - Pencarian di Valery Club Part 3

    “Saya akan mencoba melacaknya melalui sistem lalu lintas di sekitar sini, Tuan Muda,” ujar Owen dengan sigap.Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi salah satu instansi terkait, meminta bantuannya mengatasnamakan keluarga besar Hernandez untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.Violetta, yang sejak tadi terdiam, akhirnya angkat bicara. "Tuan Muda, saya akan meminta staf saya untuk memeriksa apakah ada saksi mata yang melihat kejadian itu dan membantu menyisir area sekitar. Mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk lebih lanjut."Reinhard menatapnya sejenak sebelum mengangguk.Wanita itu pun bergegas keluar dari ruangan untuk mencari udara segar dan terlepas dari situasi yang mencekam, lalu memerintahkan salah satu bawahan kepercayaannya untuk menyelidiki hal tersebut.Violetta tahu bahwa Reinhard pasti tidak akan tinggal diam dan akan menuntut pertanggungjawabannya atas hilangnya seseorang yang penting di wilayahnya nanti.Selama menunggu informasi, Ivona yang berdiri tidak j

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 199 - Pengejaran

    Perhatian Ivona dan Reinhard langsung tertuju kepada Owen. Asisten Reinhard tersebut kembali berkata, “Saat ini Commisioner Lawrence juga sudah mengerahkan bawahannya untuk melacak posisi kendaraan itu. Dari informasi CCTV lalu lintas, mobil itu mengarah ke distrik barat.”Tanpa membuang waktu, Reinhard langsung berjalan keluar dari ruangan monitor. “Ke distrik barat sekarang!”Owen pun bergegas mengikutinya di belakang. Tangannya masih memegang ponsel yang terhubung dengan lawan bicaranya.“Minta mereka untuk segera menghubungi kita apabila sudah ada informasi lebih lanjut,” lanjut Reinhard dengan nada tegas yang tidak menyisakan ruang untuk bantahan apa pun. Ia berjalan cepat menuju kendaraan, aura otoritasnya memaksa semua orang di sekitarnya untuk bergerak sigap.Owen pun bergegas menyampaikan perintah atasannya tersebut kepada lawan bicaranya di telepon, lalu ikut menyusul masuk ke dalam mobil, sedangkan Ivona hanya berdiri di depan pintu keluar kelab dan memandang kepergian mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 200 - Putus Asa

    Tanpa seizin Alicia, pemuda itu kembali menyusupkan tangannya ke dalam roknya. “Berengsek! Apa yang sudah kamu sentuh?” teriak Alicia dengan murka.Berulang kali Alicia mencoba untuk menghentikan pemuda itu dengan menggeliat mundur, tetapi pemuda itu tetap tidak membiarkannya dan terus meraba pahanya dengan kasar.Alicia menggelengkan kepalanya dengan kuat ketika pemuda itu berniat mencumbunya. Namun, ia mendapatkan satu tamparan yang membuat pipinya terasa perih.“Apa kamu tidak bisa diam dan menyenangkanku, huh? Padahal aku akan memberikanmu kenikmatan sebelum kamu mati. Seharusnya kamu berterima kasih!” Pemuda itu membentaknya dengan penuh amarah.Alicia masih linglung. “Ma … ti?” gumamnya seraya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya setelah penglihatannya mulai jelas.‘Sebenarnya kenapa aku bisa dibawa ke sini? Kenapa dia mau membunuhku? Aku tidak mengenalnya!’Alicia mencoba memahami situasinya, tetapi kepalanya terasa berat untuk mengingat keseluruhan kejadian yang menimpanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 201 - Kesabaran yang Habis

    ‘Bajingan sialan!’ Alicia hanya bisa memaki di dalam hati. Suaranya benar-benar tidak dapat keluar lagi setelah ia terus berteriak dan menangis.Sekujur tubuhnya terasa sakit seperti habis dipukul oleh sesuatu yang berat. Mata birunya tertuju pada kobaran api yang mulai menyambar tumpukan kayu usang di dekatnya. Asap hitam perlahan memenuhi udara, membuat napasnya terasa berat.Alicia berpikir apakah ajal akan datang menjemputnya sebentar lagi?Setelah tiga tahun lalu ia berhasil melewati maut, apakah kali ini ia akan pasrah menerima takdirnya hari ini?Tiba-tiba suara Ivona bergema di dalam kepalanya. ‘Hidup ini memang tidak selalu berjalan sesuai harapan, tapi kita bisa memilih bagaimana kita melangkah ke depan.’Semangat Alicia pun kembali menyala. Ia mencoba bangkit kembali dengan bersusah payah.Namun, sayangnya, Alicia tidak bisa bergerak dengan cepat. Tubuhnya masih lemah, dan ikatan di tangan dan kakinya membuatnya sulit untuk menggerakkan diri.Ketakutan dan kepanikan mulai m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 202 - Dia Sudah Tahu!

    “Tuan Muda!”Owen masih memanggil Reinhard, tetapi suaranya tidak akan pernah tersampaikan.Owen pun mengerang frustrasi, kemudian bergegas menghubungi pihak pemadam kebakaran dan ambulans untuk menyediakan bantuan secepat mungkin.Pikirannya berkecamuk antara rasa bersalah karena tidak mampu menghentikan Reinhard dan kekhawatiran terhadap keselamatan nyonya mudanya yang belum dapat dipastikan keberadaannya.Asap semakin tebal, membuat Owen sulit untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalam gedung tersebut. Ia pun meminta para pengawal untuk berkumpul dan membantunya untuk melakukan penyelamatan bersama.Sementara itu, di dalam gedung, situasi semakin memburuk. Kobaran api telah melahap sebagian besar struktur kayu, menciptakan suara gemeretak yang memekakkan telinga.Alicia masih memutar otaknya untuk mencari cara menyelamatkan dirinya. Ia benar-benar terdesak oleh api yang seakan mengejarnya dan ingin melahapnya hidup-hidup.Sayangnya, dengan kondisi kaki yang terluka Alicia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 203 - Menerobos Kobaran Api

    “Alicia, kamu tidak apa-apa?” Reinhard bertanya dengan panik.Wajah pria itu berlumur debu dan keringat. Namun, rasa lega dan kekhawatiran telah menghiasi wajahnya. Dengan satu tangannya yang lain, Reinhard mendorong balok kayu besar yang ditahannya ke arah lain.Reinhard segera berlutut di samping Alicia, matanya menyapu penampilan Alicia yang sangat berantakan. Netranya memincing tajam tatkala melihat bekas kemerahan pada leher wanita itu. Darahnya terasa mendidih. Kepalan tangannya pun mengetat.Namun, Reinhard tidak mengatakan apa pun meskipun ia ingin menginterogasinya. Ia berusaha mengesampingkan amarahnya sejenak. Saat ini, hal yang terpenting adalah memastikan keselamatan mereka dan membawa Alicia keluar sebelum bangunan itu runtuh sepenuhnya.Bibir Alicia yang bergetar tampak bergerak-gerak, seolah ingin mengatakan sesuatu hal. Namun, suara wanita itu tidak terdengar olehnya.Reinhard mengerutkan keningnya. Seolah dapat memahami kekhawatiran wanita itu, ia pun tersenyum menena

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 204 - Tidak Ada Pengampunan Part 1

    “Owen, bawa istri saya ke rumah sakit,” titah Reinhard dengan nada suara yang terdengar datar. Tatapannya tidak terlepas dari kedua orang yang tampak ketakutan di hadapannya. “Tapi, Tuan Muda … Anda juga terluka,” Owen memandang lengan Reinhard yang tampak memar dan berdarah. Belum lagi beberapa luka bakar pada tubuh tuan mudanya tersebut, Owen berpikir bahwa sebaiknya Reinhard menangani lukanya terlebih dahulu. “Tuan Muda, biar saya saja yang─” Akan tetapi, Reinhard telah melayangkan tatapan tajamnya. “Segera, Owen!” Nada suara tegas itu menunjukkan otoritasnya yang tidak dapat dibantah lagi. Owen pun tidak memiliki pilihan selain mengikuti perintah tersebut. Dengan berat hati dan rasa khawatir yang masih tersisa, Owen terpaksa ikut masuk ke dalam ambulans, mengantarkan nyonya mudanya untuk segera diberikan perawatan intensif. Dua unit mobil pengawal juga ikut mengiringi dan membuka jalan untuk ambulans tersebut. Sebelum meninggalkan lokasi, Owen sempat memberikan beberapa perin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 317

    “Apa kerugiannya sangat parah?” tanya Alicia, lalu menyadari jika tidak seharusnya ia bertanya kepada keponakannya yang tidak mungkin akan mengetahui hal tersebut secara mendetail.Akan tetapi, di luar perkiraannya, Rayden menjelaskan semua yang diketahuinya dengan profesional. Alicia benar-benar terpana dengan kecerdasan keponakannya tersebut.“Bagaimana kamu bisa tahu, Ray? Memangnya Papamu tidak tahu kalau kamu menguping?” tanya Alicia dengan kagum.“Tante terlalu meremehkanku.” Rayden mengangkat satu alisnya dan tersenyum angkuh. “Memangnya apa yang tidak diketahui oleh Zeus, hm?”Alicia mengerutkan dahinya. Perlahan netranya terbelalak besar. “Maksudnya … kamu adalah Zeus?!”Alicia menatap Rayden dengan ekspresi sulit percaya. Keponakannya yang baru berusia belasan tahun ini ternyata adalah peretas handal yang dibayarnya waktu itu?“Kamu bercanda, kan?” desis Alicia, masih berusaha mencerna informasi yang baru saja didapatnya.Rayden menghela napas dan bersandar di kursinya denga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 316

    “Kamu kenapa, Alicia?” tanya Amora dengan cemas.Alicia menggeleng pelan, menelan salivanya untuk menahan rasa mual yang tiba-tiba menyerang. “Aku tidak tahu … tiba-tiba saja aku merasa pusing dan mual setelah mencium bunga ini.”Regis mengernyit, mengambil buket tersebut dan mengendus aromanya. "Bunganya tidak ada yang aneh. Hanya terlalu menyengat saja. Mungkin kamu tidak cocok dengan baunya. Sebaiknya suruh Xavier berhenti mengirim bunga ini.”Amora langsung melotot ke arah suaminya, memberi isyarat agar tidak sembarangan berbicara. Namun, Regis hanya mengangkat bahu dengan santai dan kembali menikmati sarapannya.Sementara itu, Alicia masih berusaha menenangkan dirinya. Amora yang khawatir segera mengeluarkan minyak esensial dari saku dress hamilnya dan menyodorkannya kepada Alicia.“Coba oleskan di bawah hidungmu. Ini mungkin bisa membantu,” ucap Amora dengan lembut.Alicia menuruti saran kakak iparnya. Anehnya, setelah menghirup aroma minyak itu, rasa mualnya berangsur berkurang

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 315

    Noel tidak menjawab. Ia hanya membereskan peralatan medisnya ke dalam tas.Alicia pun tidak ingin menggodanya lebih lanjut karena ia tahu bahwa cinta pertama tidak semudah itu dapat dilupakan.“Ryu ternyata anak yang sangat aktif juga,” ucap Alicia, mengalihkan pembicaraan.“Sifatnya mirip denganmu, Alicia,” celetuk Noel.Alicia memutar bola matanya dengan malas. “Aku tidak seperti itu,” tampiknya.Noel terkekeh pelan. “Kamu tidak ingat? Dulu kamu juga sering membuat para pelayan panik dengan ulahmu dan ayahmu sampai menebang semua pohon di taman belakang itu.”Pipi Alicia langsung memerah. "Kenapa sih yang diingat malah hal-hal memalukan?" gerutunya.Noel tersenyum tipis, lalu perlahan ekspresinya berubah serius. “Sekarang … bisakah kamu menceritakan padaku apa yang terjadi?”Alicia terdiam sejenak, menatap lurus pria itu. Setelah merasa ragu selama beberapa saat, akhirnya ia pun menjelaskan kondisi yang dirasakannya kepada pria itu.Noel mendengarkan dengan seksama tanpa menyelanya.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 314

    “Alicia.”Suara lembut yang memanggil namanya terdengar samar di telinganya, tetapi semakin lama semakin terdengar jelas dan menarik kesadarannya kembali. Kelopak mata Alicia berkedut sebelum akhirnya terbuka perlahan.Cahaya lampu ruangan menyambut pandangannya, memberikan efek menyilaukan yang membuat Alicia kembali menutup matanya dengan cepat. Namun, ia membuka matanya kembali dengan perlahan-lahan.Alicia melihat sosok wanita yang tidak lain adalah kakak iparnya, Amora Lysander. Wanita itu tidak sendiri, tetapi bersama Noel yang sedang memeriksa kondisinya dengan peralatan yang dibawanya.“Syukurlah kamu sudah sadar, Alicia,” Amora bergumam dengan penuh kelegaan.Alicia berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Kepalanya masih terasa berat, dan ada sensasi berdenyut yang samar di pelipisnya.“Alicia, bagaimana perasaanmu?” tanya Amora dengan suara lembut.Namun, Alicia tidak menjawab sehingga Amora pun menoleh pada Noel dan bertanya, “Apa ada

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 313

    Alicia menatap langit-langit kamar, pikirannya tak henti-henti mengembara. Semakin Reinhard memintanya untuk melupakan pertanyaan itu, semakin besar rasa ingin tahunya."Kenapa Xavier tiba-tiba menanyakan kecelakaan itu?" gumamnya pelan.Alicia menghela napas panjang dan berbalik, memeluk bantalnya.Ia tahu Reinhard tidak akan menanyakan hal itu tanpa alasan. Pria itu mungkin menyembunyikan sesuatu darinya dan seperti biasanya, Alicia lagi-lagi merasa berkecil hati.“Ah, tidak! Apa yang aku pikirkan?” Alicia menggelengkan kepalanya dengan kuat, mencoba mengusir rasa khawatirnya yang berlebihan.“Aku harus percaya padanya. Xavier bertanya seperti itu, pasti karena ada sesuatu yang penting yang ingin dipastikannya saja.”Embusan napas kasar bergulir dari bibir Alicia. Ia pun memejamkan matanya kembali, mencoba untuk mencari potongan ingatan yang hilang di dalam memorinya tersebut.Namun, semakin ia mencoba, semakin kuat rasa sakit yang menghantamnya. Seolah ada dinding tebal yang mengha

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 312

    “Daripada membicarakan dia, ada hal penting yang ingin kutanyakan padamu,” ucap Reinhard, suaranya tiba-tiba menjadi lebih serius.“Hal apa?” tanya Alicia. Suaranya masih diselimuti kekhawatiran.Namun, Reinhard tidak langsung menjawab sehingga keheningan yang tercipta di antara mereka membuat rasa ingin tahu Alicia yang berada di ujung telepon tersebut semakin besar.“Xavier─”Sebelum Alicia sempat mendesaknya, Reinhard akhirnya bersuara. “Alicia, mengenai kecelakaanmu waktu itu, apa kamu bisa menceritakannya padaku?”“Kecelakaanku?” gumam Alicia yang diliputi kebingungan.“Maaf, aku bukan ingin memaksamu untuk mengingat kenangan buruk itu. Tapi …,” Reinhard menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, “aku ingin tahu bagaimana kamu bisa tidak ada di dalam pesawat waktu itu?”“Kenapa kamu bertanya tentang hal ini?” tanya Alicia dengan bingung.“Aku hanya ingin tahu semuanya tentangmu, Sayang,” dalih Reinhard.Ia terpaksa berbohong. Ia tidak ingin Alicia mengetahui permasalahan rumi

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 311

    Siapa lagi yang bisa mengubah suasana hati Reinhard secepat ini jika bukan istri tercintanya, Alicia Lorenzo?Ternyata, wanita itu sudah mengirimkan beberapa pesan untuknya tanpa ia sadari.Reinhard bergegas membuka pesan-pesan tersebut dan membacanya dengan penuh antusias.[Kamu lagi apa, Suamiku?][Kamu lagi sibuk?][Sesibuk-sibuknya kamu, jangan sampai lupa makan. Aku tidak ingin kamu sakit.][Kamu tidak rindu aku?][Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Selamat bekerja.]Ketegangan yang dirasakan Reinhard seketika menguap saat membaca pesan singkat beruntun dari istrinya tersebut. Tanpa membuang waktu, ia langsung menekan nomor kontak wanita pujaannya itu dan melakukan panggilan video.Baru dering pertama, panggilan tersebut langsung terhubung. Akan tetapi, Alicia tidak menyalakan kameranya sehingga Reinhard tidak dapat melihat wajahnya.“Halo,” sahut Alicia di seberang teleponnya.“Sayang, kameramu belum on,” ucap Reinhard mengingatkan.“Aku memang sengaja,” timpal Alicia, t

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 310

    Di ruang kerjanya yang berada di kantor pusat Divine, Reinhard duduk bersandar di kursinya, mendengarkan laporan dari Owen dan Ethan Millano, salah satu anggota tim khusus yang ia tempatkan di Nexus."Seperti yang Anda duga, proyek kerja sama ini memang mencurigakan," ujar Ethan dengan nada serius.Pria bertubuh kurus dan berpenampilan necis itu kembali melanjutkan, “Saya sudah menelusurinya dan sejak awal Tuan Muda Nicklah yang menerima kerja sama ini. Tapi, beliau tidak tahu kalau perusahaan rekanan ini sangat bermasalah.”Reinhard, yang sejak tadi bersandar di kursinya, menyipitkan mata. “Teruskan.”Ethan mengeluarkan beberapa dokumen dan menyerahkannya kepada Owen, yang kemudian meneruskannya kepada Reinhard. “Perusahaan rekanan ini, Vega Tech, sebenarnya hanya sebuah perusahaan cangkang. Tidak ada proyek besar yang pernah mereka tangani sebelumnya, dan sumber pendanaan mereka juga tidak jelas.”Reinhard membuka dokumen itu dan meneliti setiap lembarannya. Dahinya berkerut saat me

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 309

    “Nexus, ya?” Liliana tiba-tiba ikut menimpali. “Tadi Tante juga sempat lihat beritanya di TV. Sepertinya lagi jadi trending topic.”Mendengar hal tersebut, Alicia segera mengambil remote televisi dan mencari saluran berita yang sedang tayang. Amora, Liliana, dan Winny ikut memperhatikan layar dengan penuh rasa ingin tahu.Tak lama, sebuah berita bisnis muncul di layar. Seorang reporter sedang berbicara dengan latar belakang gedung tinggi yang memiliki logo Nexus di bagian depannya.“… pengambilalihan mendadak ini mengundang banyak spekulasi di antara para pebisnis. Walaupun Reinhard Xavier Hernandez tidak membuat pernyataan secara langsung, tetapi kehadirannya di Nexus memicu asumsi mengenai perubahan kepemilikan perusahaan tersebut.”Alicia terpaku menatap layar televisi tersebut. Wajah Reinhard disorot oleh kamera media. Pria itu berjalan keluar dari gedung Nexus dengan pengawalan ketat dan mengabaikan semua pertanyaan dari para wartawan.“Kamu beruntung dapat pria hebat, Alicia,” p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status