Share

Bab 197 - Pencarian di Valery Club Part 2

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-12-22 17:22:58

“Apa Anda melihat Nona Hernandez, Manajer Morgan?” lanjut Owen dengan tatapan penuh selidik.

Ivona menggigit bibirnya, lalu mengangguk pelan. “Ya. Tadi ... saya datang bersama Al—eh, maksud saya, Anya. Kami datang berdua,” jawabnya dengan suara yang nyaris tak terdengar di tengah dentuman musik.

Ivona terpaksa mengaku. Ia tidak memiliki pilihan lain karena saat ini ia memang membutuhkan bantuan seseorang.

“Benarkah Anda bersama Nyonya?” Owen berteriak dengan nada lega, menarik perhatian Reinhard yang langsung menoleh tajam ke arah mereka dan menghentikan pencariannya saat mendengar hal tersebut.

Dengan cepat Reinhard menghampiri Ivona dan menginterogasinya. “Di mana dia?” desaknya.

Ivona merasakan tekanan yang semakin berat dari kedua pria itu, terutama dari Reinhard yang tampak begitu cemas dan frustasi. Dengan suara terbata-bata dan penuh kebingungan, Ivona menjawab, “Sa-saya juga tidak tahu di mana dia sekarang.”

Kedua alis Reinhard bertaut. Ekspresinya kembali menggelap dan membua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
semoga Alicia baik2 saja dan rein bisa menemukan petunjuk
goodnovel comment avatar
Nug
Penasaran tapi blom up…semangat kak
goodnovel comment avatar
Popy Try
taahaan naapaas,,, ikut a deg deg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 198 - Pencarian di Valery Club Part 3

    “Saya akan mencoba melacaknya melalui sistem lalu lintas di sekitar sini, Tuan Muda,” ujar Owen dengan sigap.Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi salah satu instansi terkait, meminta bantuannya mengatasnamakan keluarga besar Hernandez untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.Violetta, yang sejak tadi terdiam, akhirnya angkat bicara. "Tuan Muda, saya akan meminta staf saya untuk memeriksa apakah ada saksi mata yang melihat kejadian itu dan membantu menyisir area sekitar. Mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk lebih lanjut."Reinhard menatapnya sejenak sebelum mengangguk.Wanita itu pun bergegas keluar dari ruangan untuk mencari udara segar dan terlepas dari situasi yang mencekam, lalu memerintahkan salah satu bawahan kepercayaannya untuk menyelidiki hal tersebut.Violetta tahu bahwa Reinhard pasti tidak akan tinggal diam dan akan menuntut pertanggungjawabannya atas hilangnya seseorang yang penting di wilayahnya nanti.Selama menunggu informasi, Ivona yang berdiri tidak j

    Last Updated : 2024-12-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 199 - Pengejaran

    Perhatian Ivona dan Reinhard langsung tertuju kepada Owen. Asisten Reinhard tersebut kembali berkata, “Saat ini Commisioner Lawrence juga sudah mengerahkan bawahannya untuk melacak posisi kendaraan itu. Dari informasi CCTV lalu lintas, mobil itu mengarah ke distrik barat.”Tanpa membuang waktu, Reinhard langsung berjalan keluar dari ruangan monitor. “Ke distrik barat sekarang!”Owen pun bergegas mengikutinya di belakang. Tangannya masih memegang ponsel yang terhubung dengan lawan bicaranya.“Minta mereka untuk segera menghubungi kita apabila sudah ada informasi lebih lanjut,” lanjut Reinhard dengan nada tegas yang tidak menyisakan ruang untuk bantahan apa pun. Ia berjalan cepat menuju kendaraan, aura otoritasnya memaksa semua orang di sekitarnya untuk bergerak sigap.Owen pun bergegas menyampaikan perintah atasannya tersebut kepada lawan bicaranya di telepon, lalu ikut menyusul masuk ke dalam mobil, sedangkan Ivona hanya berdiri di depan pintu keluar kelab dan memandang kepergian mere

    Last Updated : 2024-12-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 200 - Putus Asa

    Tanpa seizin Alicia, pemuda itu kembali menyusupkan tangannya ke dalam roknya. “Berengsek! Apa yang sudah kamu sentuh?” teriak Alicia dengan murka.Berulang kali Alicia mencoba untuk menghentikan pemuda itu dengan menggeliat mundur, tetapi pemuda itu tetap tidak membiarkannya dan terus meraba pahanya dengan kasar.Alicia menggelengkan kepalanya dengan kuat ketika pemuda itu berniat mencumbunya. Namun, ia mendapatkan satu tamparan yang membuat pipinya terasa perih.“Apa kamu tidak bisa diam dan menyenangkanku, huh? Padahal aku akan memberikanmu kenikmatan sebelum kamu mati. Seharusnya kamu berterima kasih!” Pemuda itu membentaknya dengan penuh amarah.Alicia masih linglung. “Ma … ti?” gumamnya seraya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya setelah penglihatannya mulai jelas.‘Sebenarnya kenapa aku bisa dibawa ke sini? Kenapa dia mau membunuhku? Aku tidak mengenalnya!’Alicia mencoba memahami situasinya, tetapi kepalanya terasa berat untuk mengingat keseluruhan kejadian yang menimpany

    Last Updated : 2024-12-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 1 - Malam Panas Dengan Lelaki Asing

    "Ahh!" Anya melenguh saat bibir maskulin itu mulai menyusuri leher jenjangnya. Gesekan cambang tipis pada kulit lehernya memberikan sensasi yang menggelitik dan membuat tubuhnya bergerak dengan gelisah. Namun, hal itu malah membuat bibir maskulin itu semakin bersemangat meninggalkan jejak cinta di sana. Tangan kokohnya juga mulai bergerak menggerayangi tubuh Anya dan membuat wanita itu turut terbawa arus gairah yang tak terkendali. Satu per satu kain yang menghalangi permainan panas mereka sudah teronggok di atas lantai. Tanpa melepaskan ciumannya, pria itu telah membawa Anya naik ke atas ranjang. Pria asing itu sangat lihai memimpin permainan hingga Anya merasa kewalahan, tetapi anehnya, ia malah merasa sangat menikmati sentuhan pria itu. Anya ingin lebih. Akal sehatnya sudah tidak mampu menolak keinginan tubuhnya. "Tampaknya kau sudah tidak sabar lagi, hm?" Pria itu berbisik di telinga Anya, membuat tubuh wanita itu bergetar pelan. Lalu dengan sebuah anggukan dari Anya, kegiat

    Last Updated : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 2 - Kebohongan

    “Dasar jalang! Apa yang sudah kamu lakukan semalaman di luar sana, hah!?”Anya terhenyak. Air matanya yang berusaha ditahannya pun mengalir perlahan. Meskipun ia memahami kemarahan suaminya, hatinya tetap saja sakit mendengar makian kasar itu. Anya tahu Edwin memiliki alasan untuk melakukannya, meskipun hal itu tidak bisa dibenarkan. “Edwin, aku bisa jelaskan. Tolong dengarkan aku─”Anya masih berusaha menjelaskan perihal keadaan yang menimpanya saat ini. Namun, lagi-lagi suaminya menyela, “Apa lagi yang perlu dijelaskan, Anya? Apa kamu pikir aku buta?”Suara Edwin semakin meninggi. Ia berteriak di depan wajah Anya, membuat wanita itu berjengit.Edwin menarik kerah gaun Anya dengan kuat sehingga robekannya semakin panjang.“Ed–” Suara Anya tercekat. Air matanya meluncur semakin deras.“Lihatlah dirimu! Seperti pelacur saja.”Deg!Anya meremas gaunnya dengan kuat, mencoba untuk menahan diri untuk tidak membalasnya dengan amarah yang sama."Edwin! Apa yang kamu lakukan pada Anya?" Tiba-

    Last Updated : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 3 - Bukan Mimpi

    ‘Apa benar Alicia adalah namaku?’ Anya masih bertanya-tanya di dalam hatinya atas ingatan aneh yang menyusup di dalam kepalanya secara tiba-tiba. Walaupun hanya sekilas dan wajah orang di dalam ingatannya tadi tidak jelas, tetapi Anya sangat yakin jika panggilan itu ditujukan padanya. Air mata di pelupuknya tiba-tiba jatuh tanpa terasa. Anehnya, hatinya terasa sedikit perih dan rasa rindu di dalam dadanya terasa meluap-luap. Meskipun kepalanya masih terasa sakit akibat benturan tadi dan darah masih menetes dari pelipisnya, Anya mencoba untuk berdiri sendiri. Ia pun melangkah pergi dengan sisa harga dirinya yang terakhir. Namun, langkah Anya sempat terhenti ketika salah seorang pelayan melemparkan satu koper di hadapannya. “Pergi saja tetap merepotkanku! Dasar jalang!” maki pelayan itu─dia diminta oleh Edwin untuk mengemas barang milik Anya tadi. Kedua kepalan tangan Anya mengetat. Ia hanya melayangkan tatapan tajamnya kepada pelayan itu dan melirik barang bawaannya yang ter

    Last Updated : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 4 -Mirip, Tapi Asing

    “Bagaimana mungkin ada kebetulan seperti ini ….” Gumaman pria berwajah tampan nan tegas itu terdengar semakin pelan. Rahang kokohnya terkatup rapat hingga gigi-giginya bergemeratak. Ia berusaha menguasai rasa kaget yang masih memenuhi pikirannya. Ingatan akan malam panas yang dihabiskannya bersama wanita yang terbujur di hadapannya saat ini kembali berputar di dalam kepalanya. Seperti yang diduganya, semua yang dilakukannya semalam bersama wanita itu benar-benar bukanlah mimpi! “Bos, hujan sudah turun semakin deras. Apa tidak sebaiknya kita kembali ke mobil?” Lamunan pria itu beralih sejenak. Sorot mata tajam bak serigala miliknya tertuju pada asisten kepercayaannya yang berdiri di belakangnya sejak tadi. Tanpa mengucapkan sepatah kata, pria itu menyerahkan payung di tangannya kepada bawahannya tersebut. Ia pun mengangkat tubuh Anya di kedua belah tangannya, lalu membawanya menuju mobil yang tidak terparkir jauh dari pemakaman. *** “Bagaimana keadaan lukanya?” Seorang dokter mu

    Last Updated : 2024-07-16
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 5 - Kamu Masih Hidup?

    “Kamu tidak mengenalku, Anya Stein?”Netra Anya terbelalak. “A-Anda … laki-laki yang semalam ….”Anya menggigit bibirnya dengan kuat. Degup jantungnya mendadak berpacu cepat ketika mengingat kegilaannya semalam, tetapi ia mengusir ingatan memalukan itu dari dalam kepalanya dan kembali menatap pria asing itu dengan gugup.“Dari mana Anda tahu nama saya, Tuan?” selidik Anya.Tanpa menjawab pertanyaannya, Reinhard mengeluarkan kartu tanda pengenal dari saku jasnya dan menyerahkannya kepada wanita itu.“Kenapa Anda bisa memegang kartu identitas saya?” tanya Anya, semakin bingung.“Aku membutuhkannya untuk mengisi data pasien,” jawab Reinhard dengan acuh tak acuh.Anya pun tertegun menatap kartu identitasnya. Ia baru menyadari jika ruangannya yang ditempatinya saat ini adalah kamar rumah sakit.“Anda … memasukkan saya ke kamar VIP?” tanya Anya dengan syok.“Apa ada masalah?” Kening Reinhard mengerut.Namun, Anya tidak menjawab. Ia bergegas bangkit dari ranjangnya, tetapi gerakannya tertahan

    Last Updated : 2024-07-16

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 200 - Putus Asa

    Tanpa seizin Alicia, pemuda itu kembali menyusupkan tangannya ke dalam roknya. “Berengsek! Apa yang sudah kamu sentuh?” teriak Alicia dengan murka.Berulang kali Alicia mencoba untuk menghentikan pemuda itu dengan menggeliat mundur, tetapi pemuda itu tetap tidak membiarkannya dan terus meraba pahanya dengan kasar.Alicia menggelengkan kepalanya dengan kuat ketika pemuda itu berniat mencumbunya. Namun, ia mendapatkan satu tamparan yang membuat pipinya terasa perih.“Apa kamu tidak bisa diam dan menyenangkanku, huh? Padahal aku akan memberikanmu kenikmatan sebelum kamu mati. Seharusnya kamu berterima kasih!” Pemuda itu membentaknya dengan penuh amarah.Alicia masih linglung. “Ma … ti?” gumamnya seraya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya setelah penglihatannya mulai jelas.‘Sebenarnya kenapa aku bisa dibawa ke sini? Kenapa dia mau membunuhku? Aku tidak mengenalnya!’Alicia mencoba memahami situasinya, tetapi kepalanya terasa berat untuk mengingat keseluruhan kejadian yang menimpany

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 199 - Pengejaran

    Perhatian Ivona dan Reinhard langsung tertuju kepada Owen. Asisten Reinhard tersebut kembali berkata, “Saat ini Commisioner Lawrence juga sudah mengerahkan bawahannya untuk melacak posisi kendaraan itu. Dari informasi CCTV lalu lintas, mobil itu mengarah ke distrik barat.”Tanpa membuang waktu, Reinhard langsung berjalan keluar dari ruangan monitor. “Ke distrik barat sekarang!”Owen pun bergegas mengikutinya di belakang. Tangannya masih memegang ponsel yang terhubung dengan lawan bicaranya.“Minta mereka untuk segera menghubungi kita apabila sudah ada informasi lebih lanjut,” lanjut Reinhard dengan nada tegas yang tidak menyisakan ruang untuk bantahan apa pun. Ia berjalan cepat menuju kendaraan, aura otoritasnya memaksa semua orang di sekitarnya untuk bergerak sigap.Owen pun bergegas menyampaikan perintah atasannya tersebut kepada lawan bicaranya di telepon, lalu ikut menyusul masuk ke dalam mobil, sedangkan Ivona hanya berdiri di depan pintu keluar kelab dan memandang kepergian mere

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 198 - Pencarian di Valery Club Part 3

    “Saya akan mencoba melacaknya melalui sistem lalu lintas di sekitar sini, Tuan Muda,” ujar Owen dengan sigap.Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi salah satu instansi terkait, meminta bantuannya mengatasnamakan keluarga besar Hernandez untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.Violetta, yang sejak tadi terdiam, akhirnya angkat bicara. "Tuan Muda, saya akan meminta staf saya untuk memeriksa apakah ada saksi mata yang melihat kejadian itu dan membantu menyisir area sekitar. Mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk lebih lanjut."Reinhard menatapnya sejenak sebelum mengangguk.Wanita itu pun bergegas keluar dari ruangan untuk mencari udara segar dan terlepas dari situasi yang mencekam, lalu memerintahkan salah satu bawahan kepercayaannya untuk menyelidiki hal tersebut.Violetta tahu bahwa Reinhard pasti tidak akan tinggal diam dan akan menuntut pertanggungjawabannya atas hilangnya seseorang yang penting di wilayahnya nanti.Selama menunggu informasi, Ivona yang berdiri tidak j

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 197 - Pencarian di Valery Club Part 2

    “Apa Anda melihat Nona Hernandez, Manajer Morgan?” lanjut Owen dengan tatapan penuh selidik.Ivona menggigit bibirnya, lalu mengangguk pelan. “Ya. Tadi ... saya datang bersama Al—eh, maksud saya, Anya. Kami datang berdua,” jawabnya dengan suara yang nyaris tak terdengar di tengah dentuman musik.Ivona terpaksa mengaku. Ia tidak memiliki pilihan lain karena saat ini ia memang membutuhkan bantuan seseorang.“Benarkah Anda bersama Nyonya?” Owen berteriak dengan nada lega, menarik perhatian Reinhard yang langsung menoleh tajam ke arah mereka dan menghentikan pencariannya saat mendengar hal tersebut.Dengan cepat Reinhard menghampiri Ivona dan menginterogasinya. “Di mana dia?” desaknya.Ivona merasakan tekanan yang semakin berat dari kedua pria itu, terutama dari Reinhard yang tampak begitu cemas dan frustasi. Dengan suara terbata-bata dan penuh kebingungan, Ivona menjawab, “Sa-saya juga tidak tahu di mana dia sekarang.”Kedua alis Reinhard bertaut. Ekspresinya kembali menggelap dan membua

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 196 - Pencarian di Valery Club Part 1

    “Nyonya … dia ada di Valery Club,” jawab Owen dengan gugup.Kening Reinhard mengernyit. Netra ambernya melirik tangan Owen yang telah menyodorkan tabletnya yang menampilkan rekaman kejadian yang terjadi di kelab malam milik Dark Wolf.Wajah Reinhard pun menggelap saat melihat sosok Edwin di dalam rekaman video tersebut. Walaupun terlihat bahwa Alicia sudah menghajar pria itu, tetapi Reinhard tetap saja merasa geram melihat kelakuan dan cara bicara pria itu terhadap wanitanya.Reinhard segera melepaskan kerah baju Owen, lalu berkata dengan dingin dan tegas, “Ke Valery Club sekarang!”Owen menyampaikan perintah tuan mudanya itu kepada pengawal lainnya melalui ponselnya, meminta mereka untuk bergerak cepat sebelum nyonya muda mereka meninggalkan kelab tersebut. Mereka pun bergegas menerima perintah dan meluncur menuju Valery Club secara serentak.Sementara itu, tidak jauh dari bagian belakang bangunan kelab malam terlihat sebuah mobil van hitam terpakir. Tampak seorang pemuda berusia sek

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 195 - Nyonya Berhasil Ditemukan!

    Alicia terperangah, menatap Ivona yang ternyata telah naik ke lantai dansa tersebut dengan wajah murka.Ivona masih berdiri dengan satu tangan terangkat. Kerumunan semakin riuh, beberapa orang berteriak kaget, sementara yang lain bersorak mendukung Ivona.Edwin menahan rasa sakit dengan memegang pipinya yang memerah. Dengan suara lantang, ia membentak Ivona, “Si-siapa kamu? Beraninya kamu mencampuri urusanku dan memukulku!”Dengan nada sinis, Ivona membalas, “Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Kamu cuma perlu tahu kalau aku tidak akan segan merobek mulut kotormu kalau kamu masih berani menghinanya!”Edwin, yang baru saja ingin membalas ucapannya, langsung membungkam mulutnya saat Ivona bergerak maju hendak memukulnya sekali lagi.Dengusan remeh meluncur dari hidung Ivona. Ia memutar tubuhnya dan menghampiri Alicia yang masih berdiri di belakangnya. “Kamu tidak apa-apa?” tanya Ivona dengan cemas.Alicia tersenyum tipis, lalu menggeleng lemah.Helaan napas lega meluncur dari bibir Ivona. I

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 194 - Dipermalukan

    “Malam ini adalah pesta pelepasan lajangku, Anya. Minggu depan aku akan menikah dengan Thalia,” ucap Edwin sembari mengamati kemolekan tubuh mantan istrinya tersebut.“Bukan urusanku,” desis Alicia dengan dingin.Ia mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Edwin, tetapi keramaian yang menyesakkan di lantai dansa tersebut membuat Alicia semakin sulit bergerak. Apalagi alkohol yang diminumnya tadi membuat kepala Alicia terasa berat.“Tidak usah berpura-pura, Anya. Aku tahu kamu pasti masih ada rasa padaku,” lanjut Edwin tanpa melewatkan setiap inchi lekuk tubuh wanita itu. “Daripada menjadi wanita panggilan Direktur Hernandez, lebih baik kamu menjadi wanita panggilanku saja.”Alicia menyipitkan matanya dengan tajam. ‘Bajingan gila ini bilang apa? Wanita panggilan? Jadi, Nicholas Hernandez tidak memberitahu hubungan kami?’ pikirnya.Alicia menerka bahwa Nicholas tidak mengetahui bahwa dirinya adalah mantan istri Edwin. Sepertinya Edwin juga tidak memberitahunya.Mengingat berita skandal

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 193 - Diawasi

    Cahaya lampu strobo yang terus berputar menciptakan suasana yang semakin membakar semangat pengunjung Valery Club. Setiap kilatan lampu seakan menambah energi liar di lantai dansa, membuat setiap gerakan tubuh terasa lebih hidup dan intens.Suasana malam semakin panas, dentuman bass yang mengguncang menggiring para pengunjung untuk menumpahkan segala kegembiraan mereka. Lantai dansa yang sebelumnya cukup luas kini penuh sesak dengan lautan manusia, masing-masing tenggelam dalam irama musik dan euforia malam.Ivona, meskipun awalnya ragu, akhirnya mengikuti Alicia yang sudah lebih dulu bergerak lincah di tengah lantai dansa."Ayo, Ivona! Jangan kaku begitu!" teriak Alicia sambil tertawa riang. Rambutnya yang bergelombang tampak berkilauan di bawah cahaya neon, sementara senyumnya menunjukkan bahwa ia benar-benar mencoba melepaskan semua beban yang selama ini menghimpitnya.Ivona akhirnya menyerah dan mulai ikut bergerak mengikuti irama. Awalnya ia hanya bergoyang kecil, tetapi semakin

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 192 - Malam Kebebasan

    “Suaramu kecil sekali, Alicia. Aku tidak bisa mendengarmu!” teriak Ivona yang berusaha menangkap ucapan Alicia sebelumnya di sela-sela dentuman musik yang membuatnya frustrasi.Namun, Alicia tidak menanggapinya. Gelas kristal di tangan Alicia berhenti berputar, lalu ia menenggak minuman itu hingga habis. Rasa hangat dari alkohol mengalir di tenggorokannya, membawa sensasi membakar yang membuat perasaannya terasa lebih tenang dan melayang.Ivona memandang Alicia dengan alis sedikit terangkat, menangkap kesedihan di balik senyuman yang tersisa di bibir wanita itu. Ia tertegun, mengamati dengan lekat ekspresi wanita itu.“Sebenarnya hal apa yang sudah kamu lalui selama tiga tahun ini, Alicia?” teriak Ivona dengan rasa ingin tahu yang semakin menumpuk.Akan tetapi, Alicia hanya membisu. Ia menatap gelas kristalnya yang kosong dengan cincin berlian yang tergeletak di dasar gelas tersebut, seperti simbol dari kisah yang tak ingin lagi ia bicarakan.Keheningan yang tercipta di tengah gemuruh

DMCA.com Protection Status