Share

Bab 88 Rafael Ruhian

Penulis: Syakia
Yoshi memiliki empat anak. Tiga yang pertama adalah anak laki-laki, sedangkan Agnez adalah yang paling kecil sehingga dia sangat dimanjakan.

"Kamu memang cerdas, langsung bisa menebak identitasku." Pemuda berbaju putih mendekat dan memperkenalkan diri, "Namaku Rafael."

"Salam kenal, Pak Rafael," sapa Milla dengan sopan.

Rafael tidak bisa menahan diri untuk menatap mata indah Milla. Tanpa disadarinya, wajahnya pun memerah.

Tadi, dia berada di lantai atas dan awalnya tidak berniat turun untuk bertemu para tamu. Namun, tiba-tiba matanya tertuju pada wanita yang duduk di gazebo. Riasannya tipis, penampilannya sederhana, tetapi sangat sempurna bagaikan seorang dewi di tengah taman!

Rafael menenangkan diri dan mengingat tujuannya. Dia bertanya, "Apa aku boleh tahu namamu?"

"Namanya Milla!" Tiba-tiba, suara wanita yang tidak bersahabat terdengar dari belakang. "Pak Rafael, buka matamu lebar-lebar. Hari ini ada tamu yang datang untuk merayakan, tapi ada juga yang punya maksud terselubung. Jang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 89 Kejutan Besar

    Yoshi melambaikan tangannya, lalu sekretaris di belakangnya menyerahkan kontrak yang sudah dicetak kepada Nayla, dua rangkap.Nayla masih kebingungan. Dia membaca kontrak itu dengan cermat, khawatir ada kesalahan dalam klausul yang mungkin dibuat oleh tim hukum saat menyusunnya.Mungkin saja ada harga yang terlalu tinggi atau persyaratan yang tidak masuk akal. Bagaimanapun, aneh melihat Grup Ruhian menyetujui kerja sama ini dengan begitu mudah.Namun, setelah membaca kontraknya, Nayla semakin terkejut. "Pak Yoshi, ini ...."Yoshi tersenyum sangat ramah. "Benar, aku telah membuat sedikit perubahan dalam kontrak. Dari penawaran yang Grup Jauhari ajukan, aku menambahkan dua poin tambahan untuk menunjukkan ketulusan dan rasa terima kasihku.""Maaf kalau aku lancang. Apa aku boleh tahu alasannya?" Nayla merasa seluruh situasi ini di luar nalar."Karena putrimu adalah penyelamat putriku!" jelas Yoshi dengan suara lantang.Di tengah keterkejutan semua orang, Agnez melangkah maju dan menatap M

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 90 Ikut Aku Pulang

    Grace menatap dengan tidak percaya. Dia pun tidak ingin pergi. "Agnez, pikirkan baik-baik. Kamu tahu identitasku dan identitas Milla. Kamu yakin ingin menyinggungku demi dia?""Justru kamu yang mati-matian mencari tahu semua kesukaanku, mendekatiku, dan berusaha menyanjungku. Sejak kapan aku takut menyinggungmu?" balas Agnez dengan tenang.Yoshi pun tertawa dingin dan berkata dengan nada mengejek, "Ini wilayah Keluarga Ruhian. Di sini, aku yang menentukan siapa yang punya status!""Antar tamu keluar!" perintah Yoshi dengan tegas.Grace dan kepala pelayannya tidak ingin dipermalukan lebih jauh, jadi mereka tidak punya pilihan selain pergi dengan penuh dendam dan amarah.Agnez merangkul lengan Milla dengan ramah. Senyumannya tak pernah pudar sepanjang waktu."Sebenarnya kamu nggak perlu bersikap begitu keras padanya demi aku. Dia cuma bermulut tajam, tapi nggak bisa benar-benar melukaiku," ujar Milla.Agnez memanyunkan bibirnya. "Nggak boleh begitu. Kamu ini penyelamatku. Karena dia bera

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 91 Orang yang Disukai

    Yoan?Tubuh Chris tiba-tiba menegang, dahinya berkerut penuh keraguan.Milla memanfaatkan kesempatan itu untuk melepaskan diri dari Chris. Sambil melindungi dadanya, dia berkata untuk membela diri, "Nggak peduli apa niat awalnya, hubungan aku dan Yoan sudah tertulis di akta nikah. Kamu nggak boleh melakukan ini!"Heh. Chris duduk, dadanya naik turun dengan emosi, lalu tersenyum dingin. Wanita ini benar-benar luar biasa.Setelah menenangkan diri, Chris turun dan duduk di kursi pengemudi. Kemudian, dia membuka laci dan mengeluarkan akta nikah yang masih baru. Dia melemparkannya ke kursi belakang sambil menegur, "Lihat baik-baik! Siapa sebenarnya yang kamu nikahi!"Milla tidak tahu apa yang dia maksud, tetapi tetap mengambil akta nikah itu dan membukanya untuk pertama kali. Matanya langsung membelalak. Ternyata ... dia menikah dengan Chris ... bukan Yoan ...."Kecewa?" Chris memasang sabuk pengamannya dan tertawa sinis.Milla terpaku. Jadi, dia telah salah paham selama ini. Suaminya adala

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 92 Kecerdikan Presdir

    "Kebetulan sekali. Aku baru kembali, tapi kamu malah nggak ada di sini." Suara di ujung telepon terdengar nakal."Ngapain kamu kembali?" Dahi Chris yang baru saja mengendur kembali berkerut."Kudengar saat longsor, kamu rela mempertaruhkan nyawamu untuk melindunginya. Kamu sudah kena guna-guna wanita itu? Seharusnya kamu biarkan saja dia ditimpa batu dan mati!" Suara itu menjadi dingin dan suram."Kamu tega membiarkan dia mati?" balas Chris dengan nada dingin. "Dia satu-satunya penghubung antara Aida dan dunia ini!""Aida adalah Aida, dia adalah dia! Dia yang menyebabkan Aida kehilangan nyawanya! Kenapa aku harus membiarkannya hidup?" Orang di seberang menjadi semakin emosional, suaranya penuh amarah.Chris mengabaikan kemarahan itu dan segera menenangkan diri sendiri. "Sepertinya tujuan kita memang nggak pernah sama. Aku hanya ingin kebenaran terungkap dan memastikan semua orang yang terlibat menanggung konsekuensinya.""Hehe!" Orang di ujung sana tertawa dingin. "Tak kusangka, Chris

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 93 Membalikkan Strategi Lawan

    Melihat Levis yang duduk di barisan pertama dengan ekspresi penuh kemenangan, Milla langsung tahu bahwa pria itu pasti akan mencoba menjebaknya nanti.Namun, situasinya tidak menguntungkan. Musuh bergerak dalam bayangan. Jadi, satu-satunya cara adalah tetap waspada dan berhati-hati.Saat Milla sedang dalam kewaspadaan tinggi, tiba-tiba sebuah suara ceria terdengar di sampingnya. "Milla! Kamu sedang pikirin apa?"Milla menoleh dan terkejut. "Agnez? Kenapa kamu ada di sini?""Aku dengar kamu akan naik ke panggung untuk berpidato, jadi aku datang untuk menyaksikan keseruannya!" Agnez melihat ke sekeliling sebelum melanjutkan, "Kalau butuh bantuan, bilang saja. Aku nggak datang sendirian hari ini."Agnez menunjuk ke arah belakang, di mana beberapa pria berbaju hitam berdiri dengan postur tegap. Mereka tampak seperti pengawal yang terlatih.Milla tersenyum tipis. "Sepertinya kamu benar-benar bisa membantuku hari ini.""Bagus dong!" Agnez tampak bersemangat.Milla merasa tidak berdaya. Apa g

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 94 Mempermalukan Diri Sendiri

    Ketua Asosiasi Industri Parfum, Marcel, telah menyiapkan pidato panjang. Namun, tanpa bantuan telepromter, bagaimana dia bisa berpidato?Meskipun beberapa bagian bisa diimprovisasi, ada begitu banyak mitra bisnis yang hadir hari ini. Dia harus menyebutkan nama mereka satu per satu. Bagaimana mungkin dia mengingat semua nama perusahaan itu?Grup Bakhtiar ...! Beberapa hari lalu, Presdir Grup Bakhtiar secara pribadi menemuinya dan meminta kesempatan kedua untuk perusahaannya. Dia akhirnya luluh, tetapi siapa sangka Grup Bakhtiar bisa sebodoh ini! Tugas sesederhana ini pun tidak bisa mereka tangani dengan baik!Marcel merasa canggung sekaligus marah, wajahnya menegang. Saat ini, Milla berdiri di sampingnya dan berkata dengan tenang, "Ketua, silakan ikut aku ke podium untuk menyampaikan pidato!"Marcel menatapnya dengan penuh bingung dan gugup. Ketika melihat senyuman penuh keyakinan dari Milla, dia hanya bisa mengikutinya.Saat mereka tiba di podium, Marcel akhirnya melihat bahwa pidatony

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 95 Melempar Tanggung Jawab

    Marcel menekankan kata "terima kasih", lalu berbalik menatap Levis dengan marah dan membentak, "Pak Levis, kalau mau mencari kambing hitam, apa kamu bisa lebih pintar sedikit?""Pak, mak ... maksudnya gimana?" Levis yang dimarahi merasa bingung. Ini tidak sesuai dengan skenario yang dibayangkan."Maksudku?" Marcel hampir meledak karena marah. "Sebelum acara dimulai, sekretarisku sudah berkali-kali menegaskan kepadamu kalau pidatoku sangat penting.""Ini menyangkut para sponsor dan mitra luar negeri yang telah mendukung kita selama bertahun-tahun! Tapi, lihat apa yang terjadi. Di saat paling penting, telepromter malah nggak menampilkan apa-apa! Begini hasil sempurna yang kamu janjikan?""Nggak mungkin." Levis panik. Dia menoleh ke kiri kanan sambil berkata, "Telepromternya sudah diperbaiki sebelum kamu naik ke panggung!”"Jadi, kamu mengakui kamu tahu telepromter rusak saat aku sedang di atas panggung?" Milla langsung memotong ucapannya.Levis sontak terdiam, merasa dirinya baru saja ma

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 96 Penggemar Berat

    Beberapa hari yang lalu, Donny tiba di Kota Jelu. Setelah kehilangan posisinya di Grup Jauhari dan gagal mendapatkan dukungan dari Keluarga Bakhtiar, dia harus mencari jalan lain. Dia ingin menemui Yoshi, tetapi sama sekali tidak menemukan kesempatan.Akhirnya, Donny mengeluarkan banyak uang untuk membeli undangan ke sebuah acara kelas atas di Kota Jelu. Di sana, dia akhirnya bertemu dengan Yoshi. Dia sempat menyapa Yoshi sebentar dan menyerahkan kartu namanya, hanya itu saja."Kebetulan sekali, kamu bisa langsung bicara di depan ayahku dan lihat sendiri apa konsekuensi yang harus kamu tanggung!" Agnez tersenyum sinis.Gerakan Donny seketika membeku, ekspresinya dipenuhi keterkejutan. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa gadis mungil ini ternyata adalah putri Yoshi!Sebelum sempat menerima kenyataan itu, para pengawal Keluarga Ruhian sudah menangkap Donny dan menyeretnya pergi.Melihat Donny tertangkap, Levis buru-buru melempar semua kesalahan kepadanya. "Pak, lihatlah. Donny ini suda

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 276 Nyawa Dibayar dengan Nyawa

    "Maksudmu apa?" tanya kapten itu kepada Milla."Dilihat dari ekspresimu, aku rasa tebakanku benar, 'kan?" Milla melanjutkan dengan tatapan tegas, "Kalau begitu, tolong jelaskan. Kalau sidik jariku sengaja ditinggalkan oleh pelaku di senjata itu, apa benar alat yang digunakan adalah bahan yang terbuat dari karet silikon?"Kapten itu mengangkat senjata, mendekatkannya ke hidung, lalu mengendus. Yang dia cium hanya sedikit bau logam terbakar akibat aliran listrik, tak ada aroma lainnya ...."Benar, untuk menyalin sidik jari memang biasanya menggunakan karet silikon. Tapi karena baunya khas, teknik profesional biasanya sudah menyiasatinya, jadi nggak akan meninggalkan aroma," jelas kapten itu dengan ragu. "Tadi sudah kucium, nggak ada aroma apa-apa. Kalian coba juga."Beberapa polisi lain pun meneruskan senjata itu dan mengendusnya. Semuanya menggeleng dan berkata, "Nggak ada bau karet sama sekali.""Kalian nggak bisa menciumnya, bukan berarti aku juga nggak bisa," ujar Milla dengan tenang

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 275 Menyelamatkan Diri Sendiri Sangat Menguras Otak

    "Bu Milla, penahanan secara terpisah memang nggak mengizinkan orang luar mendampingi ...." Polisi itu mengerutkan dahi dan menyela."Aku sedang membahas syarat yang lain," kata Milla dengan nada tenang.Aura yang dipancarkannya langsung membuat orang-orang di sekelilingnya, termasuk para polisi merasa terintimidasi. Tak ada yang menyangka, gadis muda yang baru saja dituduh sebagai pembunuh Maalih berdasarkan bukti yang begitu kuat, justru menjadi orang pertama yang bisa menenangkan diri.Namun, kenapa dia terlihat begitu tenang? Bahkan berani menegosiasikan syarat?"Ini adalah kasus pembunuhan dan juga sebuah konspirasi. Meskipun sekarang aku ini tersangka utama, aku ingin mengajukan syarat untuk ikut menyaksikan proses investigasi," jelas Milla."Kamu nggak punya hak itu." Polisi itu menolak.Milla tidak menyerah. "Tapi sejauh yang kutahu, negara ini juga nggak memberi hak kepada para tamu di ruangan ini untuk menyaksikan pengumpulan bukti, 'kan? Kalian tetap memberi mereka izin. Seka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 274

    Satu jam yang lalu, Chris baru saja keluar dari ruang istirahat Milla dan pergi ke rumah sakit.Dia tidak memercayai bawahannya sepenuhnya. Orang-orang dari Keluarga Yunanda bukan orang biasa. Jika bawahannya sampai melakukan kesalahan dan gagal mendapatkan hasil tes DNA, Milla bisa langsung menjadi target Keluarga Yunanda!Keluarga Yunanda bagaikan rawa, entah berapa banyak darah dan tulang kerabat yang telah terkubur di sana. Jadi, Chris memutuskan untuk mengawasi sendiri prosesnya.Namun, begitu tiba di sana, dia tiba-tiba mendapat laporan dari Wilson. "Pak, ada masalah besar! Di pesta makan malam Keluarga Yunanda tiba-tiba ada aksi penyerangan! Maalih meninggal! Sekarang Bu Milla jadi salah satu tersangka ...."Napas Chris memburu. Urusan di rumah sakit terpaksa diserahkan lagi pada bawahannya. Dia segera kembali ke mobil dan menyetir dengan kecepatan tinggi.Ketika dia kembali ke aula pesta di pulau, polisi sudah selesai mencocokkan sidik jari dan hasilnya cocok dengan milik Milla

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 273 Sidik Jari

    Tak lama kemudian, kantor polisi terdekat mengirimkan petugas untuk datang ke pulau dan melakukan penyelidikan, sekaligus membawa tim forensik.Di bawah pengaturan polisi, para tamu yang bersedia meninggalkan pulau bisa mengantre dengan tertib untuk menjalani pemeriksaan badan. Bila tidak ditemukan masalah, mereka diizinkan pergi.Karena kasus ini tergolong khusus di mana korban adalah seorang konglomerat lokal, sementara para saksi dan tersangka adalah tokoh-tokoh besar setempat, kantor polisi pun mengerahkan banyak personel untuk membuka penyelidikan langsung di pulau. Untuk sementara, semua terduga dilarang meninggalkan pulau.Setengah jam kemudian, hasil otopsi dari tim forensik selesai. Hasilnya kurang lebih sesuai dengan analisis dokter di pulau. Di sisi lain, pihak polisi juga menemukan taser yang disembunyikan di dalam tanah di area taman bunga."Mohon semuanya tetap tenang. Kami telah menemukan senjata yang digunakan. Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa senjata ini menembakka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 272 Menemukan Taser

    "Kamu sedang menyindir aku dan Pak Khavin adalah pelakunya?" Kali ini, Kepala Keluarga Sudarso, Hilman, menyipitkan mata dan berdiri sambil menatap tajam ke arah Milla."Aku nggak bicara begitu." Milla sudah menduga akan ada reaksi seperti ini. Dia menanggapinya dengan tenang, "Kebenaran dari kejadian ini tetap harus menunggu pemeriksaan lebih lanjut dari polisi dan tim forensik. Ini juga menyangkut perbedaan durasi setrum dan pelacakan asal senjata. Aku cuma menganalisis salah satu kemungkinan saja.""Tapi, jelas-jelas kamu membela Keluarga Yunanda dan Keluarga Dolken, sementara Keluarga Sudarso dan Keluarga Domani malah diseret ke dalam masalah ini!"Hilman tetap tidak terima dan terus menyudutkan Milla. "Kalau nggak, kenapa hanya kamu saja yang sibuk bicara di sini, sementara orang lain diam saja? Kamu murid Graham. Hari ini kamu juga mewakili Keluarga Yunanda memenangkan dua ronde pertandingan!""Pasti kamu punya kepentingan pribadi! Jangan-jangan kamu ini kaki tangan dari pelaku u

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 271 Pelaku Ada Dua Orang

    Di atas panggung, Graham terbaring di tandu darurat yang baru saja dibawa masuk. Dia perlahan mulai memulihkan kembali kontrol atas otot-ototnya. Milla dan asistennya setia berjaga di sisinya.Milla merasa seluruh bulu kuduknya meremang. Dia tahu bahwa membawa senjata di negara ini memang legal, tetapi dia tidak menyangka akan menyaksikan langsung kasus yang menyebabkan kematian. Lebih mengerikan lagi, pelakunya sempat berdiri sangat dekat dengan dirinya dan Graham!Mata bening Milla sedikit terangkat, menelusuri seisi panggung dengan tajam.Alfie duduk tegak di kursi rodanya, sama sekali tidak bergerak sejak awal. Maalih sudah meninggal dan tubuhnya telah dibawa turun oleh pelayan keluarganya.Dua keluarga lain di atas panggung adalah Keluarga Sudarso yang bergerak di bidang baja dan Keluarga Domani yang berawal dari bisnis farmasi. Kedua kepala keluarga itu kini berdiri dengan ekspresi bingung, merasa tertekan di bawah tatapan tajam kepala pelayan Maalih."Kami sudah melapor ke polis

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 270 Pembunuhan

    Milla buru-buru menyembunyikan rasa cemasnya dan menenangkan Graham, "Guru, jangan khawatir. Kali ini benar-benar cuma mati lampu biasa."Sekitar satu menit kemudian, lampu di aula jamuan kembali menyala.Manajer aula menjelaskan dengan malu, "Mohon maaf sebesar-besarnya, tadi terjadi pemadaman listrik yang tak terduga. Sistem kami sudah otomatis menyalakan genset cadangan dan dipastikan nggak akan terjadi lagi. Silakan dilanjutkan.""Kita lanjutkan saja," ujar Alfie yang statusnya paling tinggi di antara para kepala keluarga yang hadir di atas panggung.Namun, begitu mereka saling menoleh, ekspresi masing-masing berubah kaget."Maalih!""Guru?""Apa yang terjadi?"Milla, Alfie, dan dua kepala keluarga lainnya berseru bersamaan.Milla segera memeluk tubuh Graham dan memeriksanya. Dia melihat tubuh pria tua itu lemas dan kaku di kursinya, bahkan sudut bibirnya tampak sedikit berkedut."Cepat panggil dokter!" teriak Milla sambil memegangi tubuh Graham. Asisten Graham yang duduk di bawah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 269 Mimpi Buruk Terulang

    "Mm ...."Belum sempat mendapat jawaban, yang datang malah sebuah ciuman yang begitu mendominasi. Milla terkejut sejenak, tubuhnya menegang. Dia buru-buru mendorong pria di atasnya.Gerakan Chris pun sedikit terhenti, tetapi dia tetap menatap mata jernih Milla dari jarak yang begitu dekat. Dengan napas yang cepat dan kuat, dia berucap, "Maaf."Penolakan yang hendak Milla ucapkan seketika tertelan oleh kata itu dan tatapan penuh perasaan milik Chris. Tanpa sadar, dia membiarkan dirinya dicium. Tubuh mereka perlahan bergerak ke arah sofa di dalam ruangan."Ini cuma ruang istirahat ...." Milla menyuarakan kekhawatirannya di sela ciuman."Wilson jaga di luar," balas Chris dengan tenang, menjawab keraguannya.Mereka akhirnya sampai di sofa. Namun, dari luar tiba-tiba terdengar suara Wilson yang berjaga di depan pintu."Pak Chris, pihak Keluarga Yunanda mengirim undangan makan malam. Mereka ingin tahu apa Pak Chris akan hadir malam ini?"Gerakan Chris sempat terhenti, satu tangan besarnya ma

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 268 Diam-Diam Menukar

    Chris menutup pintu pelan-pelan, lalu duduk di ruang istirahat sebelah.Beberapa saat kemudian, Wilson kembali melapor, "Pak, dugaanmu benar. Pelayan itu keluar dari ruang istirahat dan langsung menemui Pak Alfie. Setelah itu, kepala pelayan Keluarga Yunanda mengirim orang ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.""Tapi, seluruh proses dilakukan mereka sendiri tanpa campur tangan orang luar. Barang yang pelayan itu ambil dari tubuh Nyonya di ruang istirahat nggak sempat kutukar. Jadi, aku langsung atur orang di pusat. Rencananya dia akan mengambil tindakan di tahap akhir."Chris mengangguk. "Yang penting hasil yang Keluarga Yunanda terima bukan hasil yang mereka inginkan. Kamu boleh pakai cara apa pun.""Baik, Pak." Wilson menerima perintah, lalu bertanya lagi, "Kenapa Pak Chris nggak masuk?""Jarang-jarang dia bisa tidur dengan tenang." Chris menjawab, bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis."Pak, Keluarga Yunanda tahu soal kedatanganmu. Mereka ingin mengundangmu ke paviliun atas

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status