Home / Romansa / Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder / Bab 93 Membalikkan Strategi Lawan

Share

Bab 93 Membalikkan Strategi Lawan

Author: Syakia
Melihat Levis yang duduk di barisan pertama dengan ekspresi penuh kemenangan, Milla langsung tahu bahwa pria itu pasti akan mencoba menjebaknya nanti.

Namun, situasinya tidak menguntungkan. Musuh bergerak dalam bayangan. Jadi, satu-satunya cara adalah tetap waspada dan berhati-hati.

Saat Milla sedang dalam kewaspadaan tinggi, tiba-tiba sebuah suara ceria terdengar di sampingnya. "Milla! Kamu sedang pikirin apa?"

Milla menoleh dan terkejut. "Agnez? Kenapa kamu ada di sini?"

"Aku dengar kamu akan naik ke panggung untuk berpidato, jadi aku datang untuk menyaksikan keseruannya!" Agnez melihat ke sekeliling sebelum melanjutkan, "Kalau butuh bantuan, bilang saja. Aku nggak datang sendirian hari ini."

Agnez menunjuk ke arah belakang, di mana beberapa pria berbaju hitam berdiri dengan postur tegap. Mereka tampak seperti pengawal yang terlatih.

Milla tersenyum tipis. "Sepertinya kamu benar-benar bisa membantuku hari ini."

"Bagus dong!" Agnez tampak bersemangat.

Milla merasa tidak berdaya. Apa g
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 94 Mempermalukan Diri Sendiri

    Ketua Asosiasi Industri Parfum, Marcel, telah menyiapkan pidato panjang. Namun, tanpa bantuan telepromter, bagaimana dia bisa berpidato?Meskipun beberapa bagian bisa diimprovisasi, ada begitu banyak mitra bisnis yang hadir hari ini. Dia harus menyebutkan nama mereka satu per satu. Bagaimana mungkin dia mengingat semua nama perusahaan itu?Grup Bakhtiar ...! Beberapa hari lalu, Presdir Grup Bakhtiar secara pribadi menemuinya dan meminta kesempatan kedua untuk perusahaannya. Dia akhirnya luluh, tetapi siapa sangka Grup Bakhtiar bisa sebodoh ini! Tugas sesederhana ini pun tidak bisa mereka tangani dengan baik!Marcel merasa canggung sekaligus marah, wajahnya menegang. Saat ini, Milla berdiri di sampingnya dan berkata dengan tenang, "Ketua, silakan ikut aku ke podium untuk menyampaikan pidato!"Marcel menatapnya dengan penuh bingung dan gugup. Ketika melihat senyuman penuh keyakinan dari Milla, dia hanya bisa mengikutinya.Saat mereka tiba di podium, Marcel akhirnya melihat bahwa pidatony

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 95 Melempar Tanggung Jawab

    Marcel menekankan kata "terima kasih", lalu berbalik menatap Levis dengan marah dan membentak, "Pak Levis, kalau mau mencari kambing hitam, apa kamu bisa lebih pintar sedikit?""Pak, mak ... maksudnya gimana?" Levis yang dimarahi merasa bingung. Ini tidak sesuai dengan skenario yang dibayangkan."Maksudku?" Marcel hampir meledak karena marah. "Sebelum acara dimulai, sekretarisku sudah berkali-kali menegaskan kepadamu kalau pidatoku sangat penting.""Ini menyangkut para sponsor dan mitra luar negeri yang telah mendukung kita selama bertahun-tahun! Tapi, lihat apa yang terjadi. Di saat paling penting, telepromter malah nggak menampilkan apa-apa! Begini hasil sempurna yang kamu janjikan?""Nggak mungkin." Levis panik. Dia menoleh ke kiri kanan sambil berkata, "Telepromternya sudah diperbaiki sebelum kamu naik ke panggung!”"Jadi, kamu mengakui kamu tahu telepromter rusak saat aku sedang di atas panggung?" Milla langsung memotong ucapannya.Levis sontak terdiam, merasa dirinya baru saja ma

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 96 Penggemar Berat

    Beberapa hari yang lalu, Donny tiba di Kota Jelu. Setelah kehilangan posisinya di Grup Jauhari dan gagal mendapatkan dukungan dari Keluarga Bakhtiar, dia harus mencari jalan lain. Dia ingin menemui Yoshi, tetapi sama sekali tidak menemukan kesempatan.Akhirnya, Donny mengeluarkan banyak uang untuk membeli undangan ke sebuah acara kelas atas di Kota Jelu. Di sana, dia akhirnya bertemu dengan Yoshi. Dia sempat menyapa Yoshi sebentar dan menyerahkan kartu namanya, hanya itu saja."Kebetulan sekali, kamu bisa langsung bicara di depan ayahku dan lihat sendiri apa konsekuensi yang harus kamu tanggung!" Agnez tersenyum sinis.Gerakan Donny seketika membeku, ekspresinya dipenuhi keterkejutan. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa gadis mungil ini ternyata adalah putri Yoshi!Sebelum sempat menerima kenyataan itu, para pengawal Keluarga Ruhian sudah menangkap Donny dan menyeretnya pergi.Melihat Donny tertangkap, Levis buru-buru melempar semua kesalahan kepadanya. "Pak, lihatlah. Donny ini suda

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 97 Pacar Skandal

    Keesokan harinya, Milla kembali ke Kota Huari bersama ibunya.Iklan ambasador kuartal pertama Yoan resmi memulai syuting. Milla sudah lebih dulu berkomunikasi dengan tim manajemen Yoan dan memastikan semuanya baik-baik saja. Dia mengutus dua staf dari divisi parfum untuk mengawasi. Sementara itu, dia tetap berada di kantornya untuk mempersiapkan kompetisi peracikan parfum.Menjelang sore, pelayan dari Grand Amary menelepon. "Nyonya, malam ini makan di rumah nggak?"Milla berpikir sejenak sebelum bertanya, "Apa Om Chris ada di rumah?""Ya, Tuan Chris sudah pulang. Kalau kamu pulang untuk makan, dia akan menunggumu," jawab pelayan itu segera.Hati Milla bergetar. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ada seseorang yang menunggunya untuk makan bersama di rumah.Perasaan aneh ini menggelitik hatinya. Dia teringat pada tiara yang diberikan kepada ibunya, lalu akhirnya memutuskan untuk pulang serta mengucapkan terima kasih secara langsung."Aku akan segera pulang," ucap Milla.Begitu telepon

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 98 Istri Sah

    "Kamu sedang menyindirku?" Laura merasa terhina dan mulai bertingkah tidak masuk akal."Nggak, aku cuma bicara berdasarkan fakta." Milla menjawab dengan tenang, "Rencana ini sudah disetujui sebelum kontrak ditandatangani, tapi sekarang tiba-tiba ada masalah saat syuting. Itu berarti, bukan urusan kami lagi."Laura meliriknya dengan tatapan sinis. "Kamu mau menekanku dengan kontrak?""Kalau kamu bahkan nggak menganggap penting kontrak, itu berarti kita memang nggak bisa kerja sama." Milla sama sekali tidak takut dengan ancamannya."Kalau begitu, aku nggak mau syuting!" Laura berseru dengan suara tajam dan manja, "Yang rugi kalian, bukan aku!"Melihat Laura begitu keras kepala, Kerry dan beberapa staf Grup Jauhari mulai panik. Namun, Milla memberi isyarat agar mereka tidak terpancing emosi karena dia punya cara sendiri."Kalau kamu nggak syuting, yang rugi bukan cuma kami, tapi juga Yoan," ujar Milla dengan tenang."Jangan pakai nama Yoan untuk menekanku! Aku dan Yoan adalah rekan satu a

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 99 Wanita Pendendam

    Jantung Milla tiba-tiba berhenti berdetak. Berani sekali Chris menggoda dirinya di depan umum!Namun, orang-orang di sekitar tidak mendengar jelas ucapan Chris barusan. Mereka semua mengira Chris sedang mengancam Milla. Karena hanya dengan satu kalimat, Milla langsung menunduk seperti ketakutan.Chris menyunggingkan senyuman samar yang nyaris tak terlihat, lalu menoleh ke arah para staf yang hadir. Dalam sekejap, sorot matanya berubah dingin. "Apa yang terjadi?""Pak, begini ... aku hanya merasa konsep iklan ini masih kurang sempurna, jadi ... aku mengajukan sedikit saran ...." Di depan Chris, Laura berbicara dengan hati-hati, memilih kata-kata dengan sangat cermat.Chris meliriknya dengan dingin. Nada suaranya tidak menunjukkan kesabaran, "Siapa kamu?"Semua orang bertatapan dengan kaget. Chris tidak mengenal Laura? Lantas, bagaimana dengan semua omongannya tentang artis andalan perusahaan dan pacar skandal Chris? Ini terlalu berlebihan, 'kan?Laura menahan rasa malu, berpura-pura tid

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 100 Terlalu Menggoda

    "Milla, kita ketemu lagi." Orang pertama yang membuka suara adalah Rafael.Grace segera menyusul dengan nada mengejek, "Ya, bertemu lagi. Benar-benar takdir ya."Milla menggerakkan sudut bibirnya. "Takdir atau bukan, kamu lebih tahu daripada aku."Di dalam mobil, sutradara dan asisten produser sibuk membahas alur rekaman. Milla pun ikut berdiskusi dengan tim produksi.Rafael ingin menyela pembicaraan, tetapi tidak menemukan celah, sementara Grace terus mengedipkan mata untuk memberi isyarat. Namun, Milla sama sekali tidak peduli."Bu Milla, awalnya kamu yang ditunjuk sebagai pemandu wisata untuk perjalanan ini. Tapi, karena Grace ikut, jadi mungkin sebagian tugas pemanduan di situs budaya harus dibagi dengannya."Produser berkata dengan nada sedikit pasrah, "Naskah panduan sudah kami siapkan. Tenang saja, kamu bisa memilih destinasi populer terlebih dahulu."Milla hanya tersenyum santai dan mengangguk. Dia tidak terlalu peduli soal prioritas. Baginya, proyek video promosi kota dalam ac

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 101 Melempar Bola Bunga

    "Orang itu ... wajahnya mirip sekali sama Yoan, tapi sepertinya bukan Yoan .... Auranya jauh lebih bangsawan daripada Yoan!" Mata Grace langsung berbinar.Pelayan pribadi itu mengikuti arah pandangan Grace dan terkejut, "Nggak nyangka Chris juga datang.""Maksudmu, dia itu kepala Keluarga Mahendra?"Kilauan di mata Grace semakin terang. "Bukankah katanya dia cacat?""Dengar-dengar, dia sudah sembuh. Beberapa hari lalu, dia muncul di dalam forum keuangan internasional dalam keadaan sehat," ujar sang pelayan.Grace diam-diam menyunggingkan senyum manis. "Ayah selalu suruh aku untuk mendekati Keluarga Ruhian atau Mahendra. Tapi, Yoan itu playboy, sedangkan Rafael pengecut, nggak ada yang pantas untukku. Chris ini sepertinya cukup menarik ....""Chris cerdas dan ambisius, Nona. Aku khawatir sifat Nona yang polos nggak akan mampu mengendalikannya," pelayan itu mengingatkan dengan tulus.Grace mengangkat alis dan menatapnya tajam. "Sejak kecil, nggak ada yang berani menolak apa pun yang kuin

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 276 Nyawa Dibayar dengan Nyawa

    "Maksudmu apa?" tanya kapten itu kepada Milla."Dilihat dari ekspresimu, aku rasa tebakanku benar, 'kan?" Milla melanjutkan dengan tatapan tegas, "Kalau begitu, tolong jelaskan. Kalau sidik jariku sengaja ditinggalkan oleh pelaku di senjata itu, apa benar alat yang digunakan adalah bahan yang terbuat dari karet silikon?"Kapten itu mengangkat senjata, mendekatkannya ke hidung, lalu mengendus. Yang dia cium hanya sedikit bau logam terbakar akibat aliran listrik, tak ada aroma lainnya ...."Benar, untuk menyalin sidik jari memang biasanya menggunakan karet silikon. Tapi karena baunya khas, teknik profesional biasanya sudah menyiasatinya, jadi nggak akan meninggalkan aroma," jelas kapten itu dengan ragu. "Tadi sudah kucium, nggak ada aroma apa-apa. Kalian coba juga."Beberapa polisi lain pun meneruskan senjata itu dan mengendusnya. Semuanya menggeleng dan berkata, "Nggak ada bau karet sama sekali.""Kalian nggak bisa menciumnya, bukan berarti aku juga nggak bisa," ujar Milla dengan tenang

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 275 Menyelamatkan Diri Sendiri Sangat Menguras Otak

    "Bu Milla, penahanan secara terpisah memang nggak mengizinkan orang luar mendampingi ...." Polisi itu mengerutkan dahi dan menyela."Aku sedang membahas syarat yang lain," kata Milla dengan nada tenang.Aura yang dipancarkannya langsung membuat orang-orang di sekelilingnya, termasuk para polisi merasa terintimidasi. Tak ada yang menyangka, gadis muda yang baru saja dituduh sebagai pembunuh Maalih berdasarkan bukti yang begitu kuat, justru menjadi orang pertama yang bisa menenangkan diri.Namun, kenapa dia terlihat begitu tenang? Bahkan berani menegosiasikan syarat?"Ini adalah kasus pembunuhan dan juga sebuah konspirasi. Meskipun sekarang aku ini tersangka utama, aku ingin mengajukan syarat untuk ikut menyaksikan proses investigasi," jelas Milla."Kamu nggak punya hak itu." Polisi itu menolak.Milla tidak menyerah. "Tapi sejauh yang kutahu, negara ini juga nggak memberi hak kepada para tamu di ruangan ini untuk menyaksikan pengumpulan bukti, 'kan? Kalian tetap memberi mereka izin. Seka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 274

    Satu jam yang lalu, Chris baru saja keluar dari ruang istirahat Milla dan pergi ke rumah sakit.Dia tidak memercayai bawahannya sepenuhnya. Orang-orang dari Keluarga Yunanda bukan orang biasa. Jika bawahannya sampai melakukan kesalahan dan gagal mendapatkan hasil tes DNA, Milla bisa langsung menjadi target Keluarga Yunanda!Keluarga Yunanda bagaikan rawa, entah berapa banyak darah dan tulang kerabat yang telah terkubur di sana. Jadi, Chris memutuskan untuk mengawasi sendiri prosesnya.Namun, begitu tiba di sana, dia tiba-tiba mendapat laporan dari Wilson. "Pak, ada masalah besar! Di pesta makan malam Keluarga Yunanda tiba-tiba ada aksi penyerangan! Maalih meninggal! Sekarang Bu Milla jadi salah satu tersangka ...."Napas Chris memburu. Urusan di rumah sakit terpaksa diserahkan lagi pada bawahannya. Dia segera kembali ke mobil dan menyetir dengan kecepatan tinggi.Ketika dia kembali ke aula pesta di pulau, polisi sudah selesai mencocokkan sidik jari dan hasilnya cocok dengan milik Milla

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 273 Sidik Jari

    Tak lama kemudian, kantor polisi terdekat mengirimkan petugas untuk datang ke pulau dan melakukan penyelidikan, sekaligus membawa tim forensik.Di bawah pengaturan polisi, para tamu yang bersedia meninggalkan pulau bisa mengantre dengan tertib untuk menjalani pemeriksaan badan. Bila tidak ditemukan masalah, mereka diizinkan pergi.Karena kasus ini tergolong khusus di mana korban adalah seorang konglomerat lokal, sementara para saksi dan tersangka adalah tokoh-tokoh besar setempat, kantor polisi pun mengerahkan banyak personel untuk membuka penyelidikan langsung di pulau. Untuk sementara, semua terduga dilarang meninggalkan pulau.Setengah jam kemudian, hasil otopsi dari tim forensik selesai. Hasilnya kurang lebih sesuai dengan analisis dokter di pulau. Di sisi lain, pihak polisi juga menemukan taser yang disembunyikan di dalam tanah di area taman bunga."Mohon semuanya tetap tenang. Kami telah menemukan senjata yang digunakan. Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa senjata ini menembakka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 272 Menemukan Taser

    "Kamu sedang menyindir aku dan Pak Khavin adalah pelakunya?" Kali ini, Kepala Keluarga Sudarso, Hilman, menyipitkan mata dan berdiri sambil menatap tajam ke arah Milla."Aku nggak bicara begitu." Milla sudah menduga akan ada reaksi seperti ini. Dia menanggapinya dengan tenang, "Kebenaran dari kejadian ini tetap harus menunggu pemeriksaan lebih lanjut dari polisi dan tim forensik. Ini juga menyangkut perbedaan durasi setrum dan pelacakan asal senjata. Aku cuma menganalisis salah satu kemungkinan saja.""Tapi, jelas-jelas kamu membela Keluarga Yunanda dan Keluarga Dolken, sementara Keluarga Sudarso dan Keluarga Domani malah diseret ke dalam masalah ini!"Hilman tetap tidak terima dan terus menyudutkan Milla. "Kalau nggak, kenapa hanya kamu saja yang sibuk bicara di sini, sementara orang lain diam saja? Kamu murid Graham. Hari ini kamu juga mewakili Keluarga Yunanda memenangkan dua ronde pertandingan!""Pasti kamu punya kepentingan pribadi! Jangan-jangan kamu ini kaki tangan dari pelaku u

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 271 Pelaku Ada Dua Orang

    Di atas panggung, Graham terbaring di tandu darurat yang baru saja dibawa masuk. Dia perlahan mulai memulihkan kembali kontrol atas otot-ototnya. Milla dan asistennya setia berjaga di sisinya.Milla merasa seluruh bulu kuduknya meremang. Dia tahu bahwa membawa senjata di negara ini memang legal, tetapi dia tidak menyangka akan menyaksikan langsung kasus yang menyebabkan kematian. Lebih mengerikan lagi, pelakunya sempat berdiri sangat dekat dengan dirinya dan Graham!Mata bening Milla sedikit terangkat, menelusuri seisi panggung dengan tajam.Alfie duduk tegak di kursi rodanya, sama sekali tidak bergerak sejak awal. Maalih sudah meninggal dan tubuhnya telah dibawa turun oleh pelayan keluarganya.Dua keluarga lain di atas panggung adalah Keluarga Sudarso yang bergerak di bidang baja dan Keluarga Domani yang berawal dari bisnis farmasi. Kedua kepala keluarga itu kini berdiri dengan ekspresi bingung, merasa tertekan di bawah tatapan tajam kepala pelayan Maalih."Kami sudah melapor ke polis

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 270 Pembunuhan

    Milla buru-buru menyembunyikan rasa cemasnya dan menenangkan Graham, "Guru, jangan khawatir. Kali ini benar-benar cuma mati lampu biasa."Sekitar satu menit kemudian, lampu di aula jamuan kembali menyala.Manajer aula menjelaskan dengan malu, "Mohon maaf sebesar-besarnya, tadi terjadi pemadaman listrik yang tak terduga. Sistem kami sudah otomatis menyalakan genset cadangan dan dipastikan nggak akan terjadi lagi. Silakan dilanjutkan.""Kita lanjutkan saja," ujar Alfie yang statusnya paling tinggi di antara para kepala keluarga yang hadir di atas panggung.Namun, begitu mereka saling menoleh, ekspresi masing-masing berubah kaget."Maalih!""Guru?""Apa yang terjadi?"Milla, Alfie, dan dua kepala keluarga lainnya berseru bersamaan.Milla segera memeluk tubuh Graham dan memeriksanya. Dia melihat tubuh pria tua itu lemas dan kaku di kursinya, bahkan sudut bibirnya tampak sedikit berkedut."Cepat panggil dokter!" teriak Milla sambil memegangi tubuh Graham. Asisten Graham yang duduk di bawah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 269 Mimpi Buruk Terulang

    "Mm ...."Belum sempat mendapat jawaban, yang datang malah sebuah ciuman yang begitu mendominasi. Milla terkejut sejenak, tubuhnya menegang. Dia buru-buru mendorong pria di atasnya.Gerakan Chris pun sedikit terhenti, tetapi dia tetap menatap mata jernih Milla dari jarak yang begitu dekat. Dengan napas yang cepat dan kuat, dia berucap, "Maaf."Penolakan yang hendak Milla ucapkan seketika tertelan oleh kata itu dan tatapan penuh perasaan milik Chris. Tanpa sadar, dia membiarkan dirinya dicium. Tubuh mereka perlahan bergerak ke arah sofa di dalam ruangan."Ini cuma ruang istirahat ...." Milla menyuarakan kekhawatirannya di sela ciuman."Wilson jaga di luar," balas Chris dengan tenang, menjawab keraguannya.Mereka akhirnya sampai di sofa. Namun, dari luar tiba-tiba terdengar suara Wilson yang berjaga di depan pintu."Pak Chris, pihak Keluarga Yunanda mengirim undangan makan malam. Mereka ingin tahu apa Pak Chris akan hadir malam ini?"Gerakan Chris sempat terhenti, satu tangan besarnya ma

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 268 Diam-Diam Menukar

    Chris menutup pintu pelan-pelan, lalu duduk di ruang istirahat sebelah.Beberapa saat kemudian, Wilson kembali melapor, "Pak, dugaanmu benar. Pelayan itu keluar dari ruang istirahat dan langsung menemui Pak Alfie. Setelah itu, kepala pelayan Keluarga Yunanda mengirim orang ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.""Tapi, seluruh proses dilakukan mereka sendiri tanpa campur tangan orang luar. Barang yang pelayan itu ambil dari tubuh Nyonya di ruang istirahat nggak sempat kutukar. Jadi, aku langsung atur orang di pusat. Rencananya dia akan mengambil tindakan di tahap akhir."Chris mengangguk. "Yang penting hasil yang Keluarga Yunanda terima bukan hasil yang mereka inginkan. Kamu boleh pakai cara apa pun.""Baik, Pak." Wilson menerima perintah, lalu bertanya lagi, "Kenapa Pak Chris nggak masuk?""Jarang-jarang dia bisa tidur dengan tenang." Chris menjawab, bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis."Pak, Keluarga Yunanda tahu soal kedatanganmu. Mereka ingin mengundangmu ke paviliun atas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status