Share

Bab 264 Memberi Surat Tantangan

Author: Syakia
Milla tidur sangat nyenyak di rumah Keluarga Dolken.

Para pelayan di rumah itu juga sangat perhatian. Segala keperluan di kamarnya, mulai dari makanan, pakaian, hingga perlengkapan mandi, semua sudah disiapkan dengan rapi dan mudah dijangkau.

Keesokan siangnya, Graham mengajak Milla menghadiri perayaan 100 tahun Keluarga Angle. Di dalam mobil, Graham bertanya, "Dengar-dengar, kakekmu itu ahli pengobatan?"

"Kenapa Guru bisa tahu sampai itu juga?" Milla terlihat terkejut.

"Benar, Kakekku memang tabib yang cukup terkenal di daerah kami. Di rumahnya ada halaman yang sangat besar, penuh dengan berbagai jenis tanaman obat. Waktu kecil aku sering main di sana, bahkan pernah bantu Kakek menjemur ramuan."

"Hmm ...." Graham mengangguk dalam-dalam. "Dengan keberadaan kakekmu, meskipun ada anggota keluargamu yang sakit-sakitan, sama saja seperti punya senjata pemungkas di tangan ...."

Milla tidak begitu paham maksudnya, tapi Graham juga tidak berencana menjelaskan lebih lanjut. "Hari ini di acara
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 265 Tanaman Obat Terakhir

    Di dunia bisnis Negara Melasa, Graham punya pengaruh yang cukup besar. Apalagi, dia dengan sengaja menggiring tantangan yang dibawa Maalih menjadi pertandingan antara warga lokal dan orang asing. Dengan begitu, siapa pun yang menjadi perwakilannya, apakah itu anggota Keluarga Angle atau bukan juga tidak lagi menjadi masalah.Begitu Graham menyatakan sikapnya, para tamu langsung mendukung. Maalih pun tak bisa berkata apa-apa. Milla juga tak punya pilihan lain selain maju dengan nekat.Supaya adil, 20 jenis bahan obat yang akan diuji padanya tetap dipilih oleh lima orang perantara tadi. Graham sendiri mengambil posisi terakhir dan memasukkan bahan pilihannya ke empat kotak paling akhir, lalu menutupnya rapat."Setelah semua diperiksa, silakan Nona Milla mulai proses identifikasi!" seru salah satu juri internasional.Milla berdiri di depan kotak pertama. Dia terdiam sejenak dan menarik napas dalam-dalam, lalu mulai berkonsentrasi penuh. Untungnya, semua memori masa kecilnya saat di rumah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 266 Yang Kulindungi Memang Bu Milla

    Juri sudah naik ke panggung, meminta kedua peserta untuk bersiap.Milla tampak agak pasrah saat melangkah ke atas panggung. Kedua peserta memberi isyarat bahwa mereka sudah siap. Suara penanda dimulainya waktu pun terdengar seketika.Tak lama kemudian, Milla menyelesaikan lebih dulu. Tak sampai satu menit kemudian, genius yang memiliki penciuman tajam dari Melasa juga menyelesaikan tantangannya.Juri berjalan menuju kartu jawaban mereka, memeriksa satu per satu, lalu mengumumkan, "Peserta pria salah mengidentifikasi tiga aroma, peserta wanita salah dua. Hasil akhirnya, Bu Milla tetap menang!""Selamat, Pak Graham! Muridmu benar-benar luar biasa!" puji juri tak bisa menahan kekagumannya.Graham pun naik ke panggung, berdiri di samping Milla, dan berkata sambil tersenyum, "Penciuman muridku ini lebih cocok untuk mengenali herbal, soal rempah-rempah dia masih kurang ahli. Mohon dimaklumi ya."Milla mengedipkan mata indahnya, tatapannya tanpa sadar tertuju ke arah Keluarga Yunanda yang dud

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 1 Dia Cuma Orang Pincang

    Gedung Daya, tempat parkir.Sebuah mobil Audi berwarna perak berguncang hebat.Bagasi mobil terbuka sedikit ....Milla Jauhari bersembunyi di dalamnya, mendengar napas terengah-engah pria dan wanita di dalam mobil. Hatinya terasa remuk dan sakit.Tanpa memberi tahu tunangannya terlebih dahulu, dia menyelesaikan pekerjaan lebih awal untuk pulang ke negara asal malam ini. Dia menghias bagasi mobilnya dengan balon, mendandani dirinya seperti hadiah besar, dan masuk ke bagasi sambil membawa botol tequila edisi terbatas kesukaan tunangannya, meski dengan satu kaki yang terluka.Dengan penuh harap, dia menunggu hingga suara sensor mobil berbunyi. Namun, yang didengarnya justru sebuah pengkhianatan."Ryan, hari ini ulang tahunmu. Kamu nggak takut Milla nyari kamu?""Hmph, kasus hukum yang dia hadapi itu sangat merepotkan. Dia sekarang lagi di Parlis, sibuk sama urusannya sendiri. Mana mungkin dia datang ke sini?""Kalau begitu, aku harus bikin lebih banyak masalah lagi ya?" tanya wanita itu d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 2 Aku Suka Keromantisan yang Kamu Berikan

    Tuan muda kedua Keluarga Mahendra, Yoan Mahendra, seorang penyanyi yang sukses beralih menjadi aktor. Meski reputasinya tidak terlalu baik, dia didukung modal besar dan menjadi bintang papan atas yang sedang naik daun!Belakangan ini, Ryan sangat berusaha keras untuk mengatur kerja sama antara Yoan dan Sunny. Tak disangka, Milla malah tidur dengan Yoan.Mata Milla yang indah berkilauan. Dia meraih ponsel di meja samping tempat tidur, lalu mengaktifkan kamera, dan mulai memotret dirinya bersama Yoan dengan penuh semangat ....Meskipun dia ditipu oleh Ryan, sekarang bukan saatnya untuk larut dalam kesedihan atau gegabah untuk menghadapi masalah. Dia harus menguatkan dirinya! Pria seperti Ryan tidak akan mengubah arah hidupnya. Sebaliknya, Milla justru harus mendapatkan keuntungan dari pria berengsek itu!Setelah memastikan apa yang diinginkannya sudah didapatkan, Milla menahan rasa tidak nyaman di tubuhnya sambil mengenakan pakaian dan meninggalkan sebuah catatan sebelum pergi.Seiring d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 3 Om, Kamu Meniduri Seorang Wanita, ya?

    Setelah beberapa saat, Yoan selesai melayani para penggemarnya dan masuk ke ruang tunggu. Milla segera mendekatinya dan memulai percakapan, "Halo, namaku Milla.""Namanya Milla, ya?" Nada bicara Yoan terdengar agak tidak sabar. "Tanda tangan di mana?"Milla mengangkat alisnya sedikit dan menahan diri sebelum menjawab, "Boleh lihat aku dulu? Kamu kenal aku nggak?""Tss."Melihat tubuh ramping itu, Yoan menurunkan kacamata hitam yang menggantung di hidungnya. Matanya menelusuri Milla dari ujung kepala hingga kaki. "Nggak buruk. Penampilanmu dengan tongkat ini sangat unik, sukses menarik perhatianku. Kalau dipakai waktu malam ... seru nggak?"Yoan bahkan mengulurkan tangan untuk menyentuh tongkatnya, tetapi Milla mengayunkan tongkatnya dengan jijik dan mengenai tangan Yoan secara tidak sengaja."Ah!"Yoan mengangkat tangan ke mulutnya dan menjilat sedikit sambil menyeringai, "Karaktermu menarik. Aku suka!"Mata Milla memicing. Dia merasa bahwa sikap Yoan saat ini benar-benar berbeda dari

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 4 Pesta Lajang

    "Om, jangan menyangkal! Aku baru saja ketemu calon tante, dan dia salah mengira aku sebagai kamu. Dia bahkan hampir ....""Ceritakan semua detail pertemuan kalian, sekarang juga," potong Chris dengan nada dingin, menghentikan ocehan Yoan."Uhuk, uhuk."Yoan langsung tersadar dan buru-buru menceritakan percakapannya dengan Milla barusan. Tentu saja, dia hanya menyampaikan bagian penting di akhir pembicaraan, dengan sengaja menghilangkan bagian awal di mana dia sempat menggoda Milla. Kalau sampai Chris tahu dia berani menggoda wanita pamannya ... membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding."Selanjutnya, lakukan persis seperti yang aku katakana." Suara dingin Chris dari telepon terdengar tanpa emosi, tetapi cukup untuk membuat siapa pun merasakan tekanan berat.....Milla meninggalkan bandara dan langsung naik taksi menuju rumah sakit.Keluarga Jauhari memang memiliki latar belakang di industri medis. Meski posisi mereka agak melemah semenjak ayahnya meninggal, keluarga in

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 5 Kehidupan Pribadinya Berantakan

    Ding.Ponsel Milla bergetar. Dia melirik sekilas pesan dari sahabatnya, Joy Taruma, yang dikirim dari lantai atas.[ Semua berjalan lancar, tenang saja. ]Di Kota Huari, meski bisnis Keluarga Taruma bukan yang terbesar, mereka tetap menjadi sosok yang disegani karena kekuatan koneksi mereka. Terutama dalam menggunakan detektif pribadi yang cepat dan efisien. Dengan bantuan Joy malam ini, Milla merasa lebih percaya diri.Setelah menyimpan ponselnya, Milla awalnya berniat duduk tenang di sudut pesta dan menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan rencananya. Namun, suara-suara yang semakin keras di sekitarnya mulai mengganggu perhatiannya."Kenapa Keluarga Samali harus menikahi Milla yang pincang?""Mudah ditebak. Keluarga Samali pasti ingin masuk ke industri medis, jadi mereka memanfaatkan dia!"Komentar pedas dari orang-orang di sekitarnya membandingkan Milla yang telah terpuruk ini. Melihat wajah Milla yang pucat, Sunny merasa hatinya berbunga-bunga.Sunny sengaja mengarahkan orang-o

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 6 Buta Nada

    Milla tahu, jika kerja sama antara Grup Jauhari dan beberapa perusahaan besar gagal malam ini, semua kesalahan pasti akan dilemparkan padanya.Belakangan ini, Donny, ayah kandung Sunny sekaligus paman ketiga Milla, telah bekerja sama dengan beberapa anggota dewan untuk terus menekan ibunya agar menyerahkan posisi ketua. Tampaknya, foto-foto ini adalah bagian dari rencana licik ayah dan anak itu untuk menjatuhkannya.Jika mereka berhasil, Milla tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri, terutama mengingat ibunya yang saat ini masih berjuang keras di luar negeri demi mempertahankan Grup Jauhari.Saat itu, Joy berlari masuk ke aula pesta dengan napas terengah-engah. Dia mendekati Milla dan berbicara dengan cemas, "Milla, aku sudah kirim orang untuk menguasai sistem belakang layar mereka. Begitu timku sampai, kita akan memutuskan tayangan ini.""Nggak perlu."Milla mengangkat matanya, tatapannya yang jernih dan penuh ketenangan fokus pada layar besar. Ada ketegasan yang tak tergoyah

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 266 Yang Kulindungi Memang Bu Milla

    Juri sudah naik ke panggung, meminta kedua peserta untuk bersiap.Milla tampak agak pasrah saat melangkah ke atas panggung. Kedua peserta memberi isyarat bahwa mereka sudah siap. Suara penanda dimulainya waktu pun terdengar seketika.Tak lama kemudian, Milla menyelesaikan lebih dulu. Tak sampai satu menit kemudian, genius yang memiliki penciuman tajam dari Melasa juga menyelesaikan tantangannya.Juri berjalan menuju kartu jawaban mereka, memeriksa satu per satu, lalu mengumumkan, "Peserta pria salah mengidentifikasi tiga aroma, peserta wanita salah dua. Hasil akhirnya, Bu Milla tetap menang!""Selamat, Pak Graham! Muridmu benar-benar luar biasa!" puji juri tak bisa menahan kekagumannya.Graham pun naik ke panggung, berdiri di samping Milla, dan berkata sambil tersenyum, "Penciuman muridku ini lebih cocok untuk mengenali herbal, soal rempah-rempah dia masih kurang ahli. Mohon dimaklumi ya."Milla mengedipkan mata indahnya, tatapannya tanpa sadar tertuju ke arah Keluarga Yunanda yang dud

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 265 Tanaman Obat Terakhir

    Di dunia bisnis Negara Melasa, Graham punya pengaruh yang cukup besar. Apalagi, dia dengan sengaja menggiring tantangan yang dibawa Maalih menjadi pertandingan antara warga lokal dan orang asing. Dengan begitu, siapa pun yang menjadi perwakilannya, apakah itu anggota Keluarga Angle atau bukan juga tidak lagi menjadi masalah.Begitu Graham menyatakan sikapnya, para tamu langsung mendukung. Maalih pun tak bisa berkata apa-apa. Milla juga tak punya pilihan lain selain maju dengan nekat.Supaya adil, 20 jenis bahan obat yang akan diuji padanya tetap dipilih oleh lima orang perantara tadi. Graham sendiri mengambil posisi terakhir dan memasukkan bahan pilihannya ke empat kotak paling akhir, lalu menutupnya rapat."Setelah semua diperiksa, silakan Nona Milla mulai proses identifikasi!" seru salah satu juri internasional.Milla berdiri di depan kotak pertama. Dia terdiam sejenak dan menarik napas dalam-dalam, lalu mulai berkonsentrasi penuh. Untungnya, semua memori masa kecilnya saat di rumah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 264 Memberi Surat Tantangan

    Milla tidur sangat nyenyak di rumah Keluarga Dolken.Para pelayan di rumah itu juga sangat perhatian. Segala keperluan di kamarnya, mulai dari makanan, pakaian, hingga perlengkapan mandi, semua sudah disiapkan dengan rapi dan mudah dijangkau.Keesokan siangnya, Graham mengajak Milla menghadiri perayaan 100 tahun Keluarga Angle. Di dalam mobil, Graham bertanya, "Dengar-dengar, kakekmu itu ahli pengobatan?""Kenapa Guru bisa tahu sampai itu juga?" Milla terlihat terkejut."Benar, Kakekku memang tabib yang cukup terkenal di daerah kami. Di rumahnya ada halaman yang sangat besar, penuh dengan berbagai jenis tanaman obat. Waktu kecil aku sering main di sana, bahkan pernah bantu Kakek menjemur ramuan.""Hmm ...." Graham mengangguk dalam-dalam. "Dengan keberadaan kakekmu, meskipun ada anggota keluargamu yang sakit-sakitan, sama saja seperti punya senjata pemungkas di tangan ...."Milla tidak begitu paham maksudnya, tapi Graham juga tidak berencana menjelaskan lebih lanjut. "Hari ini di acara

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 263 Keluarga Dolken

    "Guru, mau kuantarkan pulang?" tanya Milla pada Graham.Graham ragu-ragu sejenak melihat tatapan cerah Milla, lalu mengangguk. "Oke!"Milla berbalik dan berkata pada Zeno, "Pak Zeno, kejadian barusan cukup mengagetkan. Aku mau antar guruku pulang dulu ke rumah Keluarga Dolken supaya dia bisa tenang sedikit.""Baik, kita kontak lagi nanti." Zeno tampak sangat pengertian, bahkan menyingkir sedikit memberi jalan.Milla menggandeng Graham keluar. Asisten Graham yang menunggu di luar tampak cemas. Begitu melihat mereka keluar, dia langsung menghampiri dengan suara panik, "Pak Graham! Milla! Kalian nggak apa-apa, 'kan?""Kalau ada apa-apa, sudah telat kamu datang sekarang!" Graham langsung menghardik dengan nada tidak senang.Si asisten hanya bisa menggaruk-garuk kepala dengan malu.Di saat itu juga, Milla melihat sosok pria bertubuh besar di kerumunan. Orang yang katanya ditugaskan untuk melindunginya, tapi malah datang lebih lambat dari Zeno ....Saat pria itu mengangkat tangan seperti mem

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 262 Kawan atau Lawan?

    Di luar, kekacauan berlangsung selama kurang lebih setengah jam.Milla dan Graham mendengar seseorang di luar berseru bahwa listrik sudah kembali menyala! Setelah kegaduhan awal mereda, suasana menjadi lebih tenang. Mereka sedang menimbang-nimbang kapan waktu yang tepat untuk keluar, ketika tiba-tiba kegaduhan kembali terdengar.Seseorang membentak keras, "Jangan bergerak!"Lalu, terdengar jeritan para pengunjung restoran.Milla dan Graham langsung menyadari bahwa situasinya memburuk. Mereka saling berpandangan, lalu menahan napas. Tak lama kemudian, suara-suara langkah kaki masuk ke dapur."Ada yang lihat seorang wanita muda dan pria tua? Orang asing!" tanya sebuah suara pria yang serak."Nggak ada ...." Para staf dapur menjawab dengan penuh keraguan."Belum lihat sudah bilang nggak ada?!" Pria itu langsung meledak marah dan terdengar suara pecahan keras yang membuat semua orang terkejut dan panik."Sumpah saya nggak lihat! Tadi gelap sekali, semua serba kacau, saya nggak lihat satu o

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 261 Peluang

    Graham langsung memahami maksud Milla. Tanpa berkata apa pun, dia mengikuti langkah gadis itu kembali ke arah semula.Begitu sampai di dekat pintu keluar tangga darurat, Milla sengaja membiarkan salah satu pintunya terbuka. Lalu, dia melepas sepatu hak tingginya dengan cepat dan langsung melemparkannya ke bawah tangga. Kemudian, dia menarik Graham kembali ke lorong dekat toilet tadi dengan kaki telanjang.Di sekitar mereka, restoran-restoran mulai gaduh. Para pramusaji berusaha menenangkan para tamu."Para pelanggan, mohon jangan panik. Ini hanya pemadaman sementara. Genset cadangan akan segera menyala dalam beberapa menit. Harap tetap di tempat duduk masing-masing dan jangan bergerak sembarangan agar tidak terjadi kecelakaan ...."Milla memindai sekeliling dengan cepat, lalu menarik Graham masuk ke sebuah restoran yang paling ramai."Kita bersembunyi di sini?" tanya Graham setengah bingung."Nggak," jawab Milla sambil menggeleng."Denah restoran terlalu rapi. Begitu mereka masuk dan m

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 260 Tempat Paling Berbahaya Adalah Tempat Paling Aman

    Usai meninggalkan kediaman Keluarga Angle, Graham mengajak Milla dan asistennya untuk makan malam bersama. Saat makan malam berlangsung, Graham bertemu beberapa sahabat lamanya dan asyik bernostalgia, sehingga membiarkan Milla dan asistennya duduk sendiri.Tanpa sengaja, Milla mendengar mereka menyebut-nyebut Keluarga Angle, bahkan menyinggung tentang obsesi lama Graham yang belum juga padam.Milla lalu mengaitkan satu per satu petunjuk yang dia dengar dan bertanya pada asisten Graham, "Kalau Guru orang asli Melasa dan punya keluarga sebesar ini, kenapa dia nggak pernah pulang?"Asisten itu menghela napas pelan. "Karena baginya, rumah adalah tempat yang penuh dengan luka.""Apa ada hubungannya dengan yang mereka sebut ... Yuko?" tanya Milla lagi.Beberapa sahabat Graham yang duduk tak jauh dari mereka memang menyebut nama itu beberapa kali. Bahkan saat Graham dulu bersama Gorman, pria itu juga pernah bilang bahwa Yuko adalah obsesi hidup Graham.Tatapan asisten Graham sedikit berubah.

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 259 Penerus Tuan Muda

    "Iya, dia orangnya." Milla mengangguk tanpa sungkan-sungkan.Wajah Mona dan Hara menjadi merah padam, lalu berubah pucat. "Itu ... Anda salah dengar. Yang kami maksud tadi bukan Anda ...," ucap Mona menjelaskan."Oh ya?" Graham meletakkan tangannya di belakang punggung. "Jadi siapa maksud kalian? Aku malah jadi penasaran, siapa yang pakaiannya lebih mirip pengemis daripada aku?"Graham sengaja merendahkan dirinya hingga membuat kedua orang itu bungkam dan tidak tahu harus bagaimana menjawabnya."Pak Graham ini orang penting, pasti nggak akan mempermasalahkan hal kecil begini, bukan? Kami datang ke sini sebenarnya memang ingin menemui Anda. Karena Anda jarang sekali ada di rumah, kami belum sempat berkunjung selama ini," Mona berusaha mencari celah.Namun, Graham tak tergoda oleh rayuan seperti itu sedikit pun. Dia hanya mendengus dan menoleh ke arah lain.Milla menggunakan kesempatan itu untuk menyindir, "Jadi maksudnya, kalian bukan datang untuk mengantarkan hadiah kepada Keluarga Ang

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 258 Menghadiahkan Harta Berharga

    "Tapi memang sih, orang seperti Graham itu benar-benar unik. Nggak pernah ada wawancara atau laporan media, katanya seumur hidup belum pernah menikah! Keluarga Dolken punya harta sebesar itu, tapi nggak jelas akan diwariskan ke siapa," ucap Mona sambil berdecak menyayangkannya."Pastilah dia pernah patah hati!" Hara langsung berspekulasi penuh keyakinan, "Tapi pria yang bisa seumur hidup nggak menikah itu langka sekali. Gara-gara dia nggak punya istri atau anak, Ayah sampai bingung harus kasih hadiah apa ...."Mona dan Hara saling bergandengan, lalu mendekati pelayan Keluarga Angle yang tadi bertugas mencatat hadiah.Sebagian besar tamu yang datang ke tempat seperti ini pasti punya tujuan tersembunyi. Jadi pelayan pun tak terkejut saat mereka bertanya dan menjawab dengan tenang, "Pak Graham sudah datang."Sorot mata kedua orang itu langsung berbinar bersamaan. "Di mana dia?""Barusan sudah naik ke atas," jawab pelayan sambil menengadah ke arah lereng. "Kemungkinan besar sekarang sudah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status