"Apa-apaan ini?! Lepaskan tanganmu, dasar kurang ajar!"Audrey sangat gusar pada temannya, Benigno yang menyelipkan tangan liarnya ke balik baju atasannya."Tidak usah pura-pura. Pasti kamu juga menikmati rabaanku. Diam sajalah," tukas laki-laki itu tanpa rasa bersalah, dia melanjutkan aksinya. Harum tubuh wanita ini menyeruak menggelitik aroma penciumannya layaknya feromone."Kau bohong padaku! Kau bilang ada hal penting yang hendak kau bicarakan sehubungan dengan proyek konstruksi kita! Tapi kenyataannya kau bermaksud buruk padaku!"Prabu Wisesa, suami Audrey telah memenangkan tender proyek pembangunan beberapa apartemen. Benigno, yang dahulu adalah teman kuliah Audrey ternyata adalah pihak pemberi tender.Keduanya bersepakat mengadakan pertemuan di rooftop Red Buffalo Grand Hotel untuk membahas perencanaan konstruksi yang terdapat di Rancangan Anggaran Belanja penawaran yang diajukan oleh perusahaan konstruksi milik Prabu.Diluar dugaan, Prabu memiliki jadwal lain yang tidak mungk
Bartender itu menuangkan red wine ke dalam sloki ketujuh yang dipesan seorang wanita dan langsung diteguk dengan cepat. Kening wanita itu berkerut manahan pahit. Sudah hampir tiga bulan, sejak malam kejadian dia tertatih meninggalkan Red Buffalo Grand Hotel dengan langkah lunglai, ditiap selepas jam dua puluh satu, di Purple Doors, nama bar ini, yang selalu penuh dengan insan yang mencari penghiburan, Audrey menghabiskan waktunya sampai jelang dini hari. Suara musik mengalun memekakkan telinga. Tidak dia pedulikan beberapa pasang mata menatapnya, mungkin mengagumi wajah jelitanya atau heran dengan keberadaannya yang selalu sendiri.Sebenarnya dia bukanlah seorang peminum alkohol. Kekalutannya yang membuat Audrey merasa dirinya sudah tidak berharga, dihadapan suami bahkan dilingkungan sekitarnya. Audrey memutuskan tidak membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum, karena dia berpikir kehormatan keluarganya akan dipertaruhkan, rumah tangga yang belum lama dia bangun bisa hancur, Audrey
Sepulangnya Audrey dari kantor polisi, dia kembali ke Grand Mercure Hospital menuju bangsal rumah sakit yang dia pesan, sementara Ventria dirawat diruang Neonatal Intensive Care Unit, yang adalah ruang perawatan yang dikhususkan untuk bayi dan anak-anak dengan gangguan kesehatan serius, Audrey tidak boleh berada diruang itu berlama-lama.Di bangsal? Iya dia menunggu disana, kondisi keuangannya tidak memungkinkan dia menyewa kamar yang lebih baik. Menatap anaknya yang tertidur lemah tidak berdaya tadi, memikirkan adiknya yang menyatakan penyesalannya dan meminta bantuannya untuk terhindar dari jerat hukum, mengusahakan terlaksananya tindakan operasi ayah tirinya, membuat kepalanya pening.Ketika pulang sejenak, Audrey merasa kesedihan itu semakin menikam relung hatinya. Kondisi terjepit yang mengharuskannya mempersiapkan dana tidak sedikit. Suaminya jarang pulang karena sedang berjuang merintis usaha yang belum jua menampakkan titik terang.Semua perhiasan serta tas berharga mahal mil
Grand Mercure HospitalAudrey dan suaminya tersenyum bahagia melihat Ventria sudah bisa tertawa setelah operasi transplantasi sumsum tulang belakang yang telah dilakukan beberapa hari lalu. Tinggal pemulihan berangsur-angsur yang akan membuat kesehatan bayi ini semakin membaik. Mereka sudah membawa Ventria pulang dari rumah sakit. Sementara itu kondisi tuan Abellard juga sudah tersadar dari komanya. Benigno membuktikan ucapannya. Jonash Abellard menunggu beberapa minggu sebelum pengacara terhebat di negeri ini akan dapat membebaskannya dari jerat hukum. Hutang bank mereka pun tanpa sepengetahuan suaminya telah Audrey lunasi. Kesulitan Audrey telah berangsur-angsur teratasi.…Siang panas pukul tiga belas, Benigno berjanji akan memberikan jalan keluar terbaik untuk memuluskan rencana pernikahan mereka. Di kafe Sekopi Hitam, mereka akan mengadakan pertemuan rahasia.Audrey datang sesuai waktu yang telah mereka sepakati.Benigno sudah duduk menantinya di private room.“Kau lihat video i
Benigno Jacobson, adalah putra dari Mathilda, seorang wanita yang dinikahi Sir Jacob karena kecantikannya. Belakangan Sir Jacob mengetahui suatu rahasia yang selama ini Mathilda sembunyikan darinya, Mathilda telah terlibat hubungan gelap dengan seorang lelaki dari masa lalunya yang bahkan telah dia lakukan sebelum bersua Sir Jacob. Mathilda sangat berhasrat menikah dengan Sir Jacob, orang teramat kaya di Italy, yang memiliki usaha bernilai trilyunan dolar yang ia lakukan bersama temannya. Gruppo METRO ( Metalmeccanica Torinese) adalah perusahaan besar milik mereka yang memproduksi banyak prodak dari alat pengering rambut sampai helikopter.Benigno, yang Sir Jacob kira adalah anaknya itu ternyata buah cinta Mathilda dengan Frank, kekasihnya, sehingga Sir Jacob memutuskan memberikan hak kepemilikan saham sebesar 90 prosen serta seluruh asetnya kepada Audrey. Kenapa Audrey? Wanita itu adalah putri Sir Jacob dengan seorang wanita Jawa Barat, yang telah dia sia-siakan. Suryani memutuskan m
Tujuh jam sebelumnya...Audrey menatap arloji ditangannya, pukul 19 malam. Dia berencana menjenguk ayahnya di rumah sakit. Sudah lima hari paska operasi Bypass*) jantung yang berjalan lancar. Tuan Abellard sudah siuman dari komanya.“ Aku tidak lama, Yanti. Tolong jaga Ventria baik-baik ya.” Pengasuh anaknya mengangguk.Audrey hanya mengenakan jersey dengan celana denim dan sepatu kets. Kehamilannya yang masih tiga bulan belum membuat perutnya membesar. Dia mengendarai mobil yang belum lama dibelikan Benigno, karena kendaraan yang biasa dia pergunakan telah dia iklaskan diberikan kepada Prabu.Sejak kehancuran rumah tangga mereka, Audrey yang memiliki hak asuh atas Ventria membawa serta bik Andar dan Yanti menempati sebuah apartemen yang dibelikan Benigno. Berada disebuah kota yang agak jauh dari rumahnya dahulu. Benigno tidak ingin Prabu dan orang lain yang mengenal Audrey mengetahui keberadaan adik tirinya itu.Rumah yang sebelumnya mereka tempati telah dibeli Benigno dengan harga l
Nathaniele Salvator Diangello tersenyum menatap langit dari kaca jendela kerjanya di lantai 17 gedung perkantoran megah Torre Diamante kota Milan. Bola mata biru lelaki dua puluh sembilan tahun itu terlihat berbinar, sesaat setelah Anthony, orang kepercayaannya baru selesai menelephon.Kabar orang suruhannya itu sangat dinanti, laksana angin segar yang membuatnya tersenyum sumringah. Mendiang Jacob Andriano, sahabat sekaligus guru terbaiknya meninggalkan surat wasiat yang membuat Nathan menghabiskan waktu hampir setahun untuk menemukan titik terang teka-tekinya selama ini, yaitu keberadaan putri Jacob di Indonesia.Anthoni dipercaya untuk mencari dan mengamankan wanita pewaris Gruppo METRO (Metalmeccanica Torinesse), sebuah perusahaan besar, penguasa pasar industri di Italia, berada di kota Milan. Perusahaan yang memproduksi dari alat pengering rambut sampai helikopter. Belum lagi ban untuk setiap mobil yang keluar dari perusahaan FAMA (Fabbrica Milanesse Automobili), dimana Nathan ada
Tubuh Audrey yang menukik kedalam sungai dibawah jurang itu bak atlet lompat indah yang sedang memperagakan gerakan forward dive*). Audrey adalah perenang yang handal dan kalau saja kepalanya tidak habis dihajar orang suruhan Kiara sebelumnya, serta lengannya tidak tertembak dan mengucurkan darah, alih-alih terlihat indah, lompatan Audrey yang saat itu menderita luka parah adalah pemandangan yang menyedihkan.Hunjaman air pertama dikepalanya cukup membuat Audrey tidak sadarkan diri. Tubuh lemah itu mulai tenggelam.Cukup lama berada di dasar sungai yang dingin.Dibibir jurang, Kiara yang tadi masih beberapa kali membidik pistolnya mencari keberadaan Audrey, terhenti ketika wanita itu kehabisan peluru.“Damn!” teriaknya kesal.Tapi disisi lain, dia yakin kalau ‘buruannya’ itu sudah tewas dan tenggelam.“Kau sudah tamat, Audrey Abellard! Sekarang tidak ada yang mengganggu hubunganku dengan Benigno Jacob Andriano!” Kiara terbahak dan menyeringai.“Semudah ini saja aku menghabisimu?” Kiar