Grand Mercure Hospital
Audrey dan suaminya tersenyum bahagia melihat Ventria sudah bisa tertawa setelah operasi transplantasi sumsum tulang belakang yang telah dilakukan beberapa hari lalu. Tinggal pemulihan berangsur-angsur yang akan membuat kesehatan bayi ini semakin membaik. Mereka sudah membawa Ventria pulang dari rumah sakit.
Sementara itu kondisi tuan Abellard juga sudah tersadar dari komanya. Benigno membuktikan ucapannya. Jonash Abellard menunggu beberapa minggu sebelum pengacara terhebat di negeri ini akan dapat membebaskannya dari jerat hukum. Hutang bank mereka pun tanpa sepengetahuan suaminya telah Audrey lunasi. Kesulitan Audrey telah berangsur-angsur teratasi.
…
Siang panas pukul tiga belas, Benigno berjanji akan memberikan jalan keluar terbaik untuk memuluskan rencana pernikahan mereka. Di kafe Sekopi Hitam, mereka akan mengadakan pertemuan rahasia.
Audrey datang sesuai waktu yang telah mereka sepakati.
Benigno sudah duduk menantinya di private room.
“Kau lihat video ini,” ujarnya pada Audrey. Benigno memperlihatkan sebuah rekaman di telephone genggamnya.
Audrey menatap yang dituju. Dilihat seksama dengan wajah penuh perhatian.
“Kau asing tidak dengan pria ini?” tunjuk ibu jari Benigno pada suatu wajah yang diperbesar.
“Aku bawa foto mereka juga agar kamu dapat melihat kalau video ini bukanlah rekayasa.” Tentu saja bukan hal yang sulit mendapatkan rekaman hal tidak senonoh yang telah Denish berikan padanya, Prabu tidak menyadari perbuatan Denish yang merekam aksi mereka.
Benigno membuka sebuah map dan mengambil beberapa lembar foto dari cctv sebuah penginapan.
“Mas Prabu!” Audrey menjerit seakan tidak percaya. Dilihat lagi dengan teliti. Tangkapan layar yang dicetak itu menunjukkan sepasang insan yang sedang berciuman mesra didepan sebuah pintu kamar hotel. Foto wajah wanita yang telah diperbesar itu tidak asing bagi Andrea, Denish. Adik iparnya. Beberapa poto adegan dewasa juga Benigno tunjukkan, itu sangat melukai hati Audrey, memporak porandakan kepercayaan yang selama ini telah dia berikan kepada suami dan adik iparnya.
“Mereka sering menghabiskan waktu di hotel itu. Sudah selama lebih dari setengah tahun.”
“Cobaan apa lagi ini, Duh Gusti! Saya mengenal baik sebelum memutuskan menerima pinangan Mas Prabu, dan Denish? Bagaimana dengan rumah tangga adikku itu” tangis Audrey tidak tertahan.
"Jonash memang saudara tiriku, tapi aku sayang padanya, karena hanya dia satu-satunya saudara yang aku punya saat ini, setelah ibu meninggal. Aku pun tidak tahu keberadaan ayah kandungku, yang pasti kata ibu sebelum berpulang dulu, ayah adalah lelaki yang baik, aku ingin sekali bertemu beliau. Barangkali beliau bisa sedikit membantu kesulitan ini. Bagaimana kedepannya aku harus bersama dengan lelaki yang sebelumnya telah merenggut paksa kehormatanku?" ratap Audrey dalam hati. Dia tidak ingin lelaki didepanya itu tahu betapa rapuh jiwanya saat ini.
Benigno yang melihat wanita cantik itu tertunduk sedih, mengusap ujung lengan Audrey dengan lembut, berharap bisa mengurangi beban emosi yang menindihnya.
“Aku sudah tahu tabiat suamimu itu yang suka bersenang-senang jauh sebelum pertemuan kita. Itulah kenapa aku ingin merebutmu dari sisinya. Aku tidak terima caranya memperlakukanmu, wanita yang kucintai. Tetapi aku juga tidak tahu cara apa yang bisa kulakukan, maafkan aku harus menodai kehormatanmu. Tapi sejak dulu dikampus aku memang sudah sangat ingin menikahimu.” Tentu saja Benigno berbohong. Tangan Benigno mencoba meraih tangan lembut Audrey dimeja itu, tapi Audrey menepisnya.
Walau Audrey sangat membenci Benigno tapi dia tidak berani menggugurkan anak tidak berdosa ini, perbuatan ayahnya tercela tapi anak ini suci.
“Kehadiranmu dirahimku juga tidak akan kuberitahukan ayahnya, karena segera aku akan melakukan proses perceraian beberapa saat setelah menikah, tidak sudi aku berbagi hidup dengan manusia jahat ini,” bathin Audrey.
“Aku berjanji akan menghilangkan deritamu, akan menyeka tangismu. Percayalah aku akan membuatmu bahagia,” ujar Benigno lembut.
Audrey menundukkan wajahnya menahan geram, dia tidak ingin gemeretak rahangnya terlihat oleh Benigno, lelaki yang telah menghancurkan hidupnya.
Seraut wajah menatap kedua insan itu dari pojok ruangan dengan penuh perhatian. Wajahnya sendu. Seorang wanita cantik dengan rambut pendek. Didahinya terdapat poni yang rapi dan manis. Mengenakan kacamata rayban agar tidak nampak jatidirinya. Wajahnya masam dengan bibir terkatup.
Benigno Jacobson, adalah putra dari Mathilda, seorang wanita yang dinikahi Sir Jacob karena kecantikannya. Belakangan Sir Jacob mengetahui suatu rahasia yang selama ini Mathilda sembunyikan darinya, Mathilda telah terlibat hubungan gelap dengan seorang lelaki dari masa lalunya yang bahkan telah dia lakukan sebelum bersua Sir Jacob. Mathilda sangat berhasrat menikah dengan Sir Jacob, orang teramat kaya di Italy, yang memiliki usaha bernilai trilyunan dolar yang ia lakukan bersama temannya. Gruppo METRO ( Metalmeccanica Torinese) adalah perusahaan besar milik mereka yang memproduksi banyak prodak dari alat pengering rambut sampai helikopter.Benigno, yang Sir Jacob kira adalah anaknya itu ternyata buah cinta Mathilda dengan Frank, kekasihnya, sehingga Sir Jacob memutuskan memberikan hak kepemilikan saham sebesar 90 prosen serta seluruh asetnya kepada Audrey. Kenapa Audrey? Wanita itu adalah putri Sir Jacob dengan seorang wanita Jawa Barat, yang telah dia sia-siakan. Suryani memutuskan m
Tujuh jam sebelumnya...Audrey menatap arloji ditangannya, pukul 19 malam. Dia berencana menjenguk ayahnya di rumah sakit. Sudah lima hari paska operasi Bypass*) jantung yang berjalan lancar. Tuan Abellard sudah siuman dari komanya.“ Aku tidak lama, Yanti. Tolong jaga Ventria baik-baik ya.” Pengasuh anaknya mengangguk.Audrey hanya mengenakan jersey dengan celana denim dan sepatu kets. Kehamilannya yang masih tiga bulan belum membuat perutnya membesar. Dia mengendarai mobil yang belum lama dibelikan Benigno, karena kendaraan yang biasa dia pergunakan telah dia iklaskan diberikan kepada Prabu.Sejak kehancuran rumah tangga mereka, Audrey yang memiliki hak asuh atas Ventria membawa serta bik Andar dan Yanti menempati sebuah apartemen yang dibelikan Benigno. Berada disebuah kota yang agak jauh dari rumahnya dahulu. Benigno tidak ingin Prabu dan orang lain yang mengenal Audrey mengetahui keberadaan adik tirinya itu.Rumah yang sebelumnya mereka tempati telah dibeli Benigno dengan harga l
Nathaniele Salvator Diangello tersenyum menatap langit dari kaca jendela kerjanya di lantai 17 gedung perkantoran megah Torre Diamante kota Milan. Bola mata biru lelaki dua puluh sembilan tahun itu terlihat berbinar, sesaat setelah Anthony, orang kepercayaannya baru selesai menelephon.Kabar orang suruhannya itu sangat dinanti, laksana angin segar yang membuatnya tersenyum sumringah. Mendiang Jacob Andriano, sahabat sekaligus guru terbaiknya meninggalkan surat wasiat yang membuat Nathan menghabiskan waktu hampir setahun untuk menemukan titik terang teka-tekinya selama ini, yaitu keberadaan putri Jacob di Indonesia.Anthoni dipercaya untuk mencari dan mengamankan wanita pewaris Gruppo METRO (Metalmeccanica Torinesse), sebuah perusahaan besar, penguasa pasar industri di Italia, berada di kota Milan. Perusahaan yang memproduksi dari alat pengering rambut sampai helikopter. Belum lagi ban untuk setiap mobil yang keluar dari perusahaan FAMA (Fabbrica Milanesse Automobili), dimana Nathan ada
Tubuh Audrey yang menukik kedalam sungai dibawah jurang itu bak atlet lompat indah yang sedang memperagakan gerakan forward dive*). Audrey adalah perenang yang handal dan kalau saja kepalanya tidak habis dihajar orang suruhan Kiara sebelumnya, serta lengannya tidak tertembak dan mengucurkan darah, alih-alih terlihat indah, lompatan Audrey yang saat itu menderita luka parah adalah pemandangan yang menyedihkan.Hunjaman air pertama dikepalanya cukup membuat Audrey tidak sadarkan diri. Tubuh lemah itu mulai tenggelam.Cukup lama berada di dasar sungai yang dingin.Dibibir jurang, Kiara yang tadi masih beberapa kali membidik pistolnya mencari keberadaan Audrey, terhenti ketika wanita itu kehabisan peluru.“Damn!” teriaknya kesal.Tapi disisi lain, dia yakin kalau ‘buruannya’ itu sudah tewas dan tenggelam.“Kau sudah tamat, Audrey Abellard! Sekarang tidak ada yang mengganggu hubunganku dengan Benigno Jacob Andriano!” Kiara terbahak dan menyeringai.“Semudah ini saja aku menghabisimu?” Kiar
Kiara dan kedua anak buahnya menghabiskan banyak waktu berjalan untuk mengingat-ingat sampai pada akhirnya dapat menemukan mobil mereka terparkir.Mobil Audrey, pemberian dari Benigno, tunangan Kiara, yang berada tidak jauh dari situ telah mereka bakar sampai tertinggal besi meleleh dengan jelaga. Kepulan asap yang mempu menarik perhatian warga yang pukul dua dini hari adalah waktu mereka terlelap dalam selimut dimalam yang dingin itu.Kejahatan yang sempurna, karena diwaktu seperti itu tak satu mahlukpun melintasi jalan yang sangat jauh dari pemukiman warga.Mereka berusaha menghilangkan jejak. Benigno maupun pihak kepolisian setempat sekalipun tidak akan mendapatkan jawaban dari mysteri hilangnya Audrey. Barang bukti tidak ada.Sementara itu Dokter Dante yang melaju mambawa tubuh lemah Audrey hanya menghabiskan waktu sekitar empatpuluh menit perjalanan saja. Sebuah pesawat jet pribafi jenis Cessna 152 yang dapat menggunakan landasan udara tak beraspal telah menunggu mereka. Pesawat
Dini hari masih pukul 2 pagi. Sesorang mengetuk pintu apartemen Audrey yang berada di lantai sepuluh, Grey Tower. Wanita berusia empat puluh lima tahun, bermata coklat, rambutnya diikat cepol rapi. Perawakannya tinggi dan langsing, ditemani dua orang lelaki dibelakangnya. Yanti yang terbangun berjalan mendekat, mengintip dari sebuah lubang kecil yang terdapat didaun pintu apartemen itu.Entah mengapa dia merasa kalau wanita yang mengetuk pintu itu sepertinya baik. Karena dari penampilannya seperti wanita kelas menengah dg setelan klasik yang berkesan mahal.Semalaman ini dia dan bik Andar gelisah sampa larut karena sejak pukul sembilan belas tadi petang sampai kini Nyonya Audrey belum juga pulang. Yanti berpikir mungkin saja wanita yang mengetuk pintu itu adalah saudara dari tuannya dan memberi kabar yang penting. Dengan berdoa dalam hatinya, Yanti perlahan membuka pintu itu.Wanita didepannya tersenyum dengan tulus dan mengangguk penuh respek. "Dia sopan dan terlihat berpendidik
Benigno Jacob Andriano menyelesaikan sekolah Internasional Milan dengan peringkat agak menyedihkan dan melanjutkan study ke Indonesia. Disanalah dia mengenal Audrey yang saat itu belum diketahui bila wanita cantik, kembang kampus itu ternyata putri lelaki yang sudah menikahi ibunya Mrs Mathilda Andriano.Secara tidak sengaja pertemuan itu terjadi dan saling mengenal. Kenalan biasa seperti teman-teman Audrey lain yang mengenalnya.Entah mengapa dari berbagai literatur yang dia baca sebelumnya, Benigno memutuskan melanjutkan study di negara itu karena tertarik dari bentang alam serta keindahan negerinya.Alasan lebih kuat dari itu sebenarnya adalah, Benigno remaja tertarik dengan kecantikan wanita Indonesia yang memiliki kulit yang eksotis serta pembawaannya yang lemah lembut. Entah secara kebetulan apa sekedar mengisi hidupnya saja, karena alih-alih serius menimba ilmu dengan tekun, dia kuliah cuma karena menuruti kehendak ayahnya.Sir Jacob Andriano tidak berkeberatan menerima keput
Mobil yang membawa bik Andar, Yanti dan putrinya telah sampai ditempat yang dituju. Sebuah pesawat jet pribadi telah menunggu mereka.Yanti, seorang wanita muda berusia 23 tahun yang baru mengabdi sekitar sembilan bulan kepada keluarga Prabu, tanpa ragu memutuskan ikut turut serta membuka lembaran baru, mengikuti Nyonya Besarnya. Tak ubahnya sang Nyonya, Yanti menghadapi rasa frustasi yang dalam, sehingga dia bergabung pada sebuah agensi baby sitter. Sampai akhirnya bisa mengasuh Ventria. Hal itu ia lakukan semata-mata untuk mengalihkan permasalahan yang menderanya, kesedihan yang ia rasakan, karena baru saja kehilangan anak baru ia lahirkan. Sehingga Ventria Yanti anggap sebagai anak sendiri. Itu lumayan mengobati luka hatinya.Yanti, wanita lembut berhati baik itu mengalami kisah cinta yang rumit.Sekitar hampir tiga tahun lalu...Heriyanti Wardana, terpana melihat sekeliling. Dia berada pada sebuah hotel mewah yang dalam mimpipun belum pernah dia lihat. Memandang seorang lelaki