Share

Misi Pertama

Author: Arrafina
last update Last Updated: 2024-12-23 12:32:36
"Iya," jawab Inara mengangguk.

Di saat mengamati semua makanan yang dihidangkan di atas meja, Inara berniat ingin mengambil pancake pondan kesukaannya, tanpa disadarinya kalau tangannya masih menggandeng tangan Daniel sehingga membuat perempuan itu hampir saja terjatuh ketika tanpa sengaja menginjak gaun panjang Inara sendiri, beruntungnya pria itu dengan sigap menangkap tubuhnya meski gelas di tangannya jatuh ke lantai dan membuat semua orang menatap mereka.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Daniel menatap Inara dengan seksama.

"Iya, aku baik-baik saja," jawab Inara terbata-bata.

Daniel membantu Inara berdiri ke posisi awalnya, matanya terus menelisik kaki perempuan itu, takut Inara terkilir seperti waktu dulu.

"Sudah kubilang, jangan bertindak sendirian," bisik Daniel sambil merapikan rambut Inara yang sedikit berantakan.

Tatapan tajam dan tak senang dilontarkan oleh seorang pria berjas hitam pekat, ia menatap jijik kedua pasangan yang terlihat begitu romantis. Siapa lagi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Menghadiri Pesta

    "Tetap saja itu penting, mungkin itu ada kaitannya dengan surta kuasaku," ketus sambil meneguk minumannya. Inara sedikit mendekat ke telinga Daniel lalu mengatakan bila dia menemukan surat perceraian mereka tersimpan di laci tempat tidur sebelah kamar pamannya. Ada sesuatu yang membuatnya bingung adalah kenapa Bagas tak pernah mengirim surat perceraian itu padanya."Yang lebih mencurigakan lagi adalah kenapa surat perceraian kami ada di rumah pamanmu?!""Apa? Aku pikir ada sesuatu hal yang harus kita cari tahu lagi. Jangan-jangan paman...""Entahlah, aku juga berpikir hal yang sama denganmu," ujar Inara langsung memotong kalimat Daniel. Perempuan cantik itu menggerakkan sedikit bahunya seolah tak tahu, kemudian ia berjalan ke arah depan untuk mengambil pancake kesukaan yang sempat terhalang tadi. Siapa sangka di saat mengambil itu tangan seseorang menyentuhnya dan sama-sama ingin mengambil pancake pondan yang tersisa hanya satu lagi sontak saja Inara langsung menoleh karena ti

    Last Updated : 2024-12-24
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rika Adalah Putri Nicholas

    Daniel yang mengamati Inara terus terdiam sambil melamun memaksanya untuk menyadarkan Inara. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Ra?" Pertanyaan itu sungguh membuat Inara tersadarkan hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ayo, kita pulang," ajak Inara tak menanggapi apa yang ditanyakan Daniel tadi. Merasa tidak terlalu penting, dua orang itu berjalan menghampiri paman Nicholas untuk berpamitan. "Paman, kami pulang ya? Terima kasih sambutan hangat dan penjamuannya." Daniel tersenyum sembari menjabat tangan paman Nicholas. Melihat Rika yang terus berada di sisi paman Nicholas membuat dahi Daniel berkenyit, "Paman mengenal pak Bagas dan istrinya?" Paman Nicholas mengangguk, "Tentu saja, El. Paman lupa mengenalkannya padamu.""Maksud paman?" tanya Daniel sedikit menduga."Rika adalah putri paman dari mendiang istri paman yang telah meninggal.""Bukannya Tante Sarah tidak memiliki anak?" Paman Nicholas menggelengkan kepalanya, "Bukan Sarah, Rika adalah putrinya R

    Last Updated : 2024-12-24
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Berdebat Karena Aset

    "Benar yang kamu katakan, aku akan mencoba menghubungi Dokter Jody." Ketika Daniel melangkah pergi, Inara langsung menarik tangannya dan meminta Daniel untuk mengantarnya pulang. Namun, pria itu meminta Inara untuk tetap tinggal dan menemaninya."Kamu ingin ditemani, tetapi kenapa kamu ingin pergi," celetuk Inara sebal."Tunggulah sebentar! Aku ingin mengambil sesuatu," pinta Daniel menoleh ke arahnya. Melihat pria itu bergegas masuk ke dalam kamarnya, Inara yang paling suka menebak sesuatu hal pun mulai mengubek isi otaknya."Kira-kira apa ya yang mau diambil Daniel?" tanyanya dalam hati. Pria itu membawa sebuah kantong plastik berwarna putih dan menyodorkannya kepada Inara lalu meminta perempuan itu berganti pakaian."Gantilah pakaianmu, aku rasa kau tidak nyaman mengenakan itu! Aku mengambilkan piyama baru yang aku beli.""Tetapi, El! Ak--" Daniel menarik tangan Inara dan membawanya ke kamar tamu yang pernah ditinggalinya waktu itu dan satu hal yang membuat Inara te

    Last Updated : 2024-12-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Terpesona Dengan Inara

    Namun tangan kekar seseorang menghentikannya, "Apa yang kamu lakukan, Rika. Ingat jangan membuat ulah." Bagas menarik tangan Rika, dia tidak ingin apa yang sedang direncanakan mertuanya akan hancur karena sikap Rika yang tak sopan pada klien bisnisnya dan juga pak Nicholas."Maafkan sikap istriku.""Jika tidak memandang pamanku, sudah lama aku ingin menghajarmu," geram Daniel. Inara menarik tangan Daniel dan mengajaknya pergi, dia melanjutkan langkahnya tanpa memerdulikan lagi bila Bagas sejak tadi terus memanggilnya. Inara begitu teguh dengan pendiriannya, ia terus berjalan dan berjalan tanpa ingin tahu alasan Bagas memanggilnya."Inara.." Daniel yang sejak tadi memperhatikan dua orang itu menggelengkan kepalanya dan mengamati dari kejauhan saja."Mengapa Bagas mulai penasaran sekali dengan Inara? Apakah mungkin Bagas juga mencintai Inara," tebak Daniel langsung mengenggam tangan istrinya."Apa yang kamu katakan pada Rika dan Bagas?" tanya Daniel menatapnya."Aku hanya in

    Last Updated : 2024-12-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Ingin Kembali Seperti Dulu

    Bagas menyentuhnya lembut, desiran hebat mulai merasuki Rika, ini pertama kalinya sang suami menyentuhnya sejak bertemu Inara."Terima kasih kau telah sabar menungguku." Mengusap sisa air mata Rika, tangan kekar Bagas langsung menggendong tubuh Rika ke atas ranjang. Malam itu dia benar-benar merasakan sentuhan hangat dari seorang Bagas. Merangkul tubuh Rika dalam pelukannya seraya memejamkan mata, Rika berharap sekali bisa melaksanakan kewajibannya kepada Rika seperti dulu sebelum mereka menikah, tetapi dengan perlahan karena nyeri di kepala Bagas akan terasa hebat ketika ia ingin menyentuh Rika. Entah mengapa, tetapi itulah yang dirasakan Bagas. Demi ingin mencium Rika, dia berusaha menahan rasa sakit di kepalanya itu. Bagas membuka matanya perlahan ketika mendapati sebuah mimpi yang begitu aneh. Sebuah tragedi kecelakaan yang sangat tragis terjadi, keringat dingin keluar dan bercucuran di keningnya. Mengatur napasnya yang ngos-ngosan, Bagas menoleh ke arah Rika yang

    Last Updated : 2024-12-26
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Dasar Perempuan Licik

    "Aku tahu, Ra! Hanya saja aku sedikit bingung dan harus mencarinya di mana?" jawab Daniel mengedarkan sepasang bola matanya malas."Kau harus yakin bahwa tidak ada usaha yang tidak akan membuahkan hasil ketika kita mencari surat kuasa tersebut malah kebenaran mulai terungkap bukan, bisa jadi ke depannya ada kebenaran yang tak terduga lagi." Ucapan Inara sungguh menyentuh hati pria bermanik mata biru itu. Matanya langsung menatap tajam ke arah Inara, dia tidak menduga bila Inara bisa sedewasa ini. Bukankah nilai plus bisa bertambah satu point untuk Inara, Daniel tersenyum tipis dan berkata, "Aku tidak menyangka kamu bisa sedewasa ini, Ra.""Kamu belum tahu aku lebih dalam, El! Luka yang tertoreh di hati membuatku terpaksa dewasa," ketusnya balik menatap Daniel. Untuk saat itu mereka saling menatap satu sama lain, entah kenapa hari itu. Inara merasakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, Daniel pria yang pertama dikenalnya sungguh dingin seperti es kini telah mulai cair dan pr

    Last Updated : 2024-12-26
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Mainan Couple

    Mereka berdua terkejut mendengar hal itu. Daniel memutar tubuhnya dan menatap pak Roy dengan tatapan sinis. "Oh jadi kamu ingin bekerja sama dengan perempuan itu?" ketus Daniel marah. Terlihat sekali bahwa pria beriris mata biru itu meredam amarahnya yang mulai tak tertahankan apalagi setelah mereka tahu bahwa beliau lah yang telah menjebak Inara pada pesta malam itu. "APA??" ucap Inara terkejut. Daniel memukul meja restoran dengan keras karena kesal mendengar kejujuran pak Roy. Bukan itu saja, Rika juga yang telah menyuruhnya bila tidak putranya akan mendekam di penjara."Maafkan aku, Pak Daniel dan Ibu Inara. Aku sungguh terpaksa melakukannya," sesal pria itu meminta maaf. Tidak hanya meminta maaf, pria itu juga berlutut di hadapan Daniel dengan berurai air mata. Berharap Daniel memaafkannya dan memakluminya."Apakah kamu pikir, aku akan memaafkanmu? Tidak semudah itu." Daniel tak menduga bila pak Roy yang tahu tentang hukum malam bertindak diluar hukum."Aku tida

    Last Updated : 2024-12-27
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Gambar Wanita Di Ponsel Daniel

    "Apa yang ingin kamu beli di counter handphone ini, Ra?" tanya Daniel bingung. Perempuan itu langsung menunjukan mainan ponsel tersebut dan menanyakan harganya. Tak lupa pula, Inara membelinya sepasang dan meminta Daniel untuk memberikan ponselnya."El, pinjam ponselmu sebentar," ucap Kanza berniat ingin memasangkan mainan ponsel tersebut padanya."Untuk apa?" Pertanyaan Delvin tak dijawab Kanza malah ia langsung saja merampas benda pipih itu dan meminta pegawai counter untuk memasangnya sontak saja hal itu membuat pria itu mengerutkan dahinya heran."Inara, aku bukan anak kecil, kena--" Inara menunjuk satu jarinya tepat menyentuh bibir Daniel dan meminta pria itu tak usah berkomentar dan mainan ponsel itu adalah sebuah tanda persahabatan mereka."Please, terimalah ini! Aku tidak tahu harus memberimu hadiah apa karena kamu memiiki segalanya, tetapi benda unik seperti inilah yang bisa aku berikan untukmu," tukas Inara menatapnya penuh makna."Tetapi ini kekanakan, Inara,"

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   350 Juta

    Inara yang menatap dua orang itu saling beradu pandang pun merasa jengkel. Ia terus meneguk habis minumannya hingga membuatnya tersendak.Uhuukk... Uhuuk.."Minumlah." Daniel menyodorkan segelas air mineral ke arahnya. Melihat tindakan Daniel yang begitu sigap membantunya, membuat Inara sering bertanya-tanya apa yang sebenarnya Daniel pikirkan. Bagaimana bisa dia memberi perhatian kepada dua perempuan sekaligus. Hubungannya yang begitu dekat dengan Kanza benar-benar membuat Inara harus extra sabar menyaksikan hal itu."Mengapa aku jadi cemburu sih." Bagaimana tidak cemburu, Kanza pun terkadang bersikap manja dengan seorang pria blasteran itu di depan Daniel dan dirinya. Bahkan mereka saling menatap penuh makna satu sama lain. Ketika makanan sudah dihidangkan di atas meja, Kanza pun menyodorkan makanan kesukaan sang bule itu ke arahnya lalu memaksa sang pria bermanik mata hijau itu memakan satu suapan untuknya. Bukan hanya cantik saja, tetapi Kanza juga begitu handal m

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Ancaman Kecil Daniel

    "Iya, El." Inara menjawab terbata-bata karena jarak mereka yang hanya beberapa senti meter saja membuat Inara sedikit ketakutan. Daniel menelisik tajam ke arah Inara dan menatap sepasang bola mata perempuan cantik itu lalu ia membisikkan sesuatu hal yang membuat Inara berteriak. "Apa kamu sudah tak waras, El! Aku mana mungkin melakukan itu, hal yang terjadi kepada kita itu karena ketidaksengajaan." Inara mengingatkan Daniel apa yang pernah mereka lewati ketika malam nahas itu. Pria itu masih mengunci pergerakannya dan menatap Inara dengan sangat dalam, dia tahu bahwa saat ini Inara sedikit ketakutan dengannya. Namun, Daniel ingin membuat Inara sadar, lalu dia membisikan sesuatu lagi."Itupun jika kamu mau menikah denganku, jika tidak ya terserah padamu," ucapnya sedikit mengancam dengan senyuman yang mengembang di sudut bibirnya."Tidak akan! Aku tidak akan melakukan itu." Inara protes tidak menyetujui keinginan pria tersebut. Kemudian Daniel menatap lagi k

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Meragukan Keputusan Inara

    Mendengar itu sontak saja Inara mendekati Daniel dan hendak memukulnya, tetapi sayangnya kaki terpeleset dan membuat tubuhnya tak seimbang lalu hendak jatuh, beruntungnya tangan kekar itu langsung menarik tubuhnya sehingga masuk dalam pelukannya, tetapi tanpa sengaja karena ingin menolong Inara, malah handuk yang dipakainya jatuh ke lantai membuat tubuh pria itu terlihat polos hanya mengenakan alat pelindung untuk menutupi juniornya saja."Ambil handukmu, El." Sontak saja Inara Langsung memejamkan matanya seraya membenarkan posisinya."Lalu aku harus apa jika aku tidak menolongmu maka kamu akan jatuh," cibir Daniel merasa serba salah."Tetapi tidak begitu juga, El!" protes Inara."Kenapa kamu malu melihatnya, bukankah sudah sering melihatnya.""Iya, tapi aku tidak nafsu kok." Mendengar itu, Daniel mengambil handuk tersebut dan menutupi juniornya lalu keluar dari kamar Inara dan menutup pintu kamar dengan keras. "Apa dia benar-benar serius? Tidak nafsu denganku lalu kenapa

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Bersyukur Mengenalnya

    Daniel mengamati raut wajah Inara dan sepertinya perempuan itu benar-benar yakin dengan rencananya tersebut. Daniel jadi bingung dibuatnya."Apakah Inara yakin ingin merencanakan pernikahan itu?" gumam Daniel sedikit menggerutu. Semilir angin malam itu menyentuh kulit dan membuatnya terus memeluk ledua tangannya sehingga membuat Daniel melangkah masuk ke ruang kerjanya dan mengambil jasnya."Apakah kamu masih mencintai Bagas?" tanya Dankel menoleh ke arah istrinya.. Mendengar pertanyaan itu, Inara balik menoleh ke arah Daniel dan menjawab pertanyaannya."Bohong bila aku tidak mencintainya? Bagaimanapun pria itu pernah tersimpan indah di dalam lubuk hatiku, tetapi untuk kembali padanya dan mengulang masa lalu, aku rasa itu tidak mungkin meski.." Inara menjeda kata-katanya, seolah tidak sanggup untuk melanjutkannya."Meski kenapa" tanya Daniel ingin tahu isi hati perempuan itu. Memandangi wajah Inara, pria tampan itu tahu apa yang ada di dalam isi hatinya sama hal s

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rencana Pesta Pernikahan

    Daniel semakin erat memeluknya dan terus menyemangati Inara dan menasehatinya bahwa yang bisa menentukan pilihan itu adalah dirinya sendiri. Usai perempuan itu merasa lega, Daniel menyuruh Inara untuk meminum teh hangat agar tubuhnya merasa lebih baik lagi. Tak disangka perempuan itu menuruti kata-katanya dan Inara pun meminta Daniel membawanya ke balkon atas dan menikmati udara malam itu spontan saja Daniel langsung menolaknya mengingat bahwa tubuh perempuan itu masih begitu lemah."Please, ikuti perintahku! Jika kamu sehat aku tidak akan melarangmu," ketusnya tak senang. Dengan sangat terpaksa dan tidak ingin berdebat karena tubuhnya memang masih sedikit lemah maka Inara pun mengangguk, perempuan itu lantas menyuruh Daniel untuk membersihkan diri karena baju pria tampan itu juga sangat basah. Setelah pergi meninggalkan Inara dan masuk ke dalam.kamarnya, entah mengapa Daniel merasa tak tenang. Ada sedikit kegundahan yang menimpa dirinya kenapa bisa Bagas berkata seperti i

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Antara Dendam dan Cinta

    Inara tersenyum dan langsung beranjak dari duduknya. "Aku rasa pertanyaanmu itu tidaklah penting," ucap Inara hendak angkat kaki dari hadapan Bagas. Inara tidak ingin lagi terbujuk rayu oleh pria yang telah membuatnya terpuruk. Sudah cukup luka yang diberikan Bagas untuknya sehingga dirinya harus menanggung rasa kehilangan putri kesayangannya."Tunggu dulu! Kenapa kamu tak berkata jujur padaku tentang masalah perceraian ini?" Sontak saja hal itu membuat Inara menghentikan langkahnya dan mengatakan kalau Bagas tak perlu membahas masa lalu apalagi mereka sudah bahagia dengan kehidupan masing-masing. Perempuan itu langsung melanjutkan langkahnya lagi. Namun, tiba-tiba saja Bagas mencengkram tangan Inara dan bertanya, "Apakah kamu tahu bagaimana perasaanku padamu, Ra! Aku masih mencintaimu, jika memang aku yang bersalah karena menceraikanmu lalu kenapa kamu tidak menolak perceraian ini?" Apa yang dikatakan Bagas membuat perempuan itu naik darah, bagaimana tidak. Mantan sua

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Tak Mudah Berpaling

    Usai makan siang bersama para karyawan lapangan, Daniel beranjak dari duduknya dan menatap ke arah Inara lalu membawa perempuan itu pulang, tak lupa juga Daniel sempat-sempatnya berpamitan pada pekerja lapangan. Berjalan mendekati mobilnya yang sedang terparkir, Daniel menghentikan langkahnya karena ada yang bergetar di saku jasnya. Merogoh ponselnya pria itu langsung saja mengangkat panggilan telepon tersebut karena yang meneleponnya adalah Rika."Halo, Rika! Aku baru saja ingin menghubungimu," ucap Daniel dengan suara datar.["Halo, El! Bagaimana dengan tanggapan para pekerja lapangan?"]"Mereka meminta tambahan gaji karena lembur selama musim hujan ini, apakah kamu akan menambah gaji mereka?" tanya Daniel ingin tahu.["Menurutmu, bagaimana El?"]"Aku rasa tidak ada salahnya, jika kita memberikan bonus sedikit kepada mereka! Kita membahas masalah ini setelah bertemu saja," sambung Daniel melirik Inara yang mencoleknya masuk ke dalam mobil.["Baiklah, setelah dokter memeriksa B

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rasa Solidaritas Tinggi

    "Apa yang membuatmu datang kembali ke sini? Bukankah kamu sudah pergi ke kantor?" tanya Inara menutup pintu kamar mandi."Bukankah kamu ingin ditemani ke rumah sakit hari ini untuk membesuk Bagas." Daniel menjawab tanpa menoleh ke arah istrinya."Sepertinya itu tidak perlu! Mau bagaimanapun keadaannya, aku dan Bagas sudah tak ada hubungan apa pun lagi jadi aku hanya bisa berdoa semoga dia baik-baik saja." Dengan santainya Inara berkata seperti itu sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer."Kamu benar-benar yakin, tidak ingin pergi ke rumah sakit?" tanya Daniel lagi ingin memastikan."Iya, El. Cukup satu kali aja deh kamu bertanya! Apakah meetingmu sudah selesai?" Dengan sengaja Inara mengalihkan pembicaraan."Iya, sudah selesai! Tahu tidak, hari ini pak Erick memberi nama merknya begitu aneh.""Aneh bagaimana?" Inara pun menoleh ke arah pria iris mata berwarna biru itu. Dengan sangat penasaran, dia ingin tahu maksud ucapan suaminya."Kali ini dia membe

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Mengguras Tenaga

    Kini Daniel harus mengubur rasa cinta yang baru saja tumbuh di dalam hatinya. Dia mengajak Inara untuk beristirahat karena sepertinya hari ini sungguh mengguras tenaga Inara apalagi setelah bertemu dengan Rika tadi."Istirahatlah," ucap Daniem seraya menyelimuti tubuh istrinya. Dia membiarkan perempuan itu terpejam dulu baru meninggalkannya. Tak tega melihat Inara masih berurai air mata, Daniel mengusap air matanya dan mencoba menenangkannya "Maafkan aku, Ra! Mungkin kerja sama kita ini akan segera berakhir dan aku tak ingin melihatmu terluka seperti ini," ucap Daniel meminta maaf. Dia pun bangun dari duduknya lalu melangkah ke daun pintu dan menutup pintu kamar Inara kembali. Dia berjalan menuruni anak tangga lalu menghempaskan pantatnya di atas sofa, rasa kecewa itu membuat Daniel begitu sedih. Dia tidak menyangka bila perasaannya kepada Inara akan sdedalam itu padahal dirinya dan Inara baru saja bertemu bukan. Tak lama Daniel pun terpejam dan tertidur di atas sofa, ha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status