Home / Rumah Tangga / Dikhianati Suami Dinikahi CEO / Meragukan Keputusan Inara

Share

Meragukan Keputusan Inara

Author: Arrafina
last update Last Updated: 2025-01-30 10:28:56

Mendengar itu sontak saja Inara mendekati Daniel dan hendak memukulnya, tetapi sayangnya kaki terpeleset dan membuat tubuhnya tak seimbang lalu hendak jatuh, beruntungnya tangan kekar itu langsung menarik tubuhnya sehingga masuk dalam pelukannya, tetapi tanpa sengaja karena ingin menolong Inara, malah handuk yang dipakainya jatuh ke lantai membuat tubuh pria itu terlihat polos hanya mengenakan alat pelindung untuk menutupi juniornya saja.

"Ambil handukmu, El."

Sontak saja Inara Langsung memejamkan matanya seraya membenarkan posisinya.

"Lalu aku harus apa jika aku tidak menolongmu maka kamu akan jatuh," cibir Daniel merasa serba salah.

"Tetapi tidak begitu juga, El!" protes Inara.

"Kenapa kamu malu melihatnya, bukankah sudah sering melihatnya."

"Iya, tapi aku tidak nafsu kok."

Mendengar itu, Daniel mengambil handuk tersebut dan menutupi juniornya lalu keluar dari kamar Inara dan menutup pintu kamar dengan keras.

"Apa dia benar-benar serius? Tidak nafsu denganku lalu kenapa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Bangun Dari Maut

    “TIDAKKK!!!! ITU SIAPA?? ITU BUKAN AKU!!” seru Inara.Inara seorang wanita cantik yang baru tersadar dari komanya selama beberapa minggu terkejut saat menatap wajahnya di depan cermin. Dokter paruh baya yang berdiri di dekatnya berjalan mendekat sambil mengelus lembut tangan Inara.“Maaf, Nara. Saya … saya terpaksa mengoperasi wajahmu. Wajahmu rusak berat akibat kecelakaan itu,” jelas Dokter Jody.Inara terdiam, napasnya tersenggal dengan bahu naik turun menatap tanpa kedip pantulan wajah baru yang dilihatnya di cermin. Hidungnya kecil sempurna tidak seperti hidungnya yang besar, bibir mungil dengan dagu lancip dan pipi tirus menjadi ornament baru di rautnya. Hanya satu yang tersisa dari wajah lamanya di sana, yaitu mata bulatnya nan indah.Bagaimanapun tampilan wajah Inara yang baru kali ini lebih cantik dari sebelumnya. Inara terdiam, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum kecelakaan tersebut. Kemudian dia menoleh ke arah Dokter Jody.“Di mana anak saya, Dok? Apa dia di rumah? A

    Last Updated : 2024-09-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Bertemu yang Sudah Mati

    "Itu Mas Bagas," ucap Inara sambil berlari kecil.Betapa terkejutnya ia melihat pria yang ada di depan matanya. Hatinya berdegup kencang seperti genderang, rasa bahagia sedih bercampur menjadi satu. Ia menatap lekat pria itu. Sampai pintu lift terbuka, Inara tidak sedikit pun melepaskan tatapannya kepada pria itu.Inara mengikuti kemana Bagas pergi, terlihat pria itu seperti terburu-buru. Banyak sekali pertanyaan di kepala cantik Inara mengenai kecelakaan itu dan kenapa bisa Bagas masih hidup. Inara berjalan semakin cepat seperti angin tanpa menghiraukan seseorang di depannya.Brukk!Inara menabrak tubuh tegap. Tangannya sedikit menyentuh dada bidang seorang pria tampan di hadapannya. Langkahnya hampir saja limpung karena tak seimbang menahan berat badannya. Namun tangan kekar seseorang menarik lengannya hingga tubuh Inara kini berada di dalam dekapan pria tampan itu."Bisa kau lepaskan aku!"Pria itu menggelengkan kepalanya terus menatap lekat wajah cantik Inara, "Bukankah kau yang m

    Last Updated : 2024-09-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Kenyataan Pahit

    "Apa maksud anda, Nona?" tanya Bagas.Ia mengernyitkan kening melihat Inara yang memanggil namanya tanpa sebutan Bapak.Melihat Bagas kaget dan tidak tahu siapa dirinya membuat Inara sadar kalau penampilannya kini telah berbeda dan Bagas tidak mengenalinya. Dia mencari alasan untuk menjawab. "Oh maaf, Pak. Saya salah orang."Ternyata klien yang ditemui Daniel adalah Bagas dan Rika. Kedatangan mereka ke kantor Daniel untuk kerja sama bisnis. Inara terdiam, entah apa rasa hatinya. Padahal beberapa minggu yang lalu hatinya remuk redam, hidupnya berantakan begitu tahu suaminya meninggal. Namun, kini dia malah melihat sosok Bagas segar bugar duduk di depannya tanpa rasa bersalah. "Ditha, kamu sudah mencatat semua?" tanya Daniel menginterupsi lamunan Inara. "Iya, sudah, Pak. Namun, sebelumnya saya izin ke toilet dulu."Kali ini Inara terpaksa bohong. Ia tidak kuasa menutupi berbagai rasa di dadanya. Ingin marah, nangis bahkan memeluk pria di depannya. Namun, apa daya ia tidak bisa melak

    Last Updated : 2024-09-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Sengaja Dirahasiakan

    "Ditha!! Apa yang kamu lakukan?" seru Daniel.Inara terkejut dengan kehadiran Daniel. Dia makin kaget saat atasannya itu sudah menyambar paksa tongkat di tangannya. Inara marah, emosinya masih memuncak hingga bersikeras menarik tongkat itu kembali. Namun, Daniel menahannya bahkan ia sampai memeluk tubuh Inara agar melepaskan tongkatnya.Karena pelukan Daniel membuat Inara tidak bergerak. Tangannya dengan mudah melepaskan pegangan di tongkat itu. Inara terdiam, menatap Bagas dan Rika yang sudah berlalu menjauh dari hadapannya. Tanpa diminta Inara menangis. Tentu saja ulahnya membuat Daniel bingung.“Kamu kenapa? Kenapa mau memukul klienku?”Inara tidak menjawab, berangsur Daniel melepaskan pelukannya. Sementara Inara masih menundukkan kepala. Daniel mengeluarkan sapu tangan dari saku bajunya dan mengulurkan ke Inara.“Aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu, tapi apa yang akan kamu lakukan hari ini membuatku mengalami masalah, Ditha.”Inara terdiam, menerima sapu tangan Daniel dan men

    Last Updated : 2024-09-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Terkuaknya Rahasia Kematian Ibu Inara

    "Apa maksud anda, Dok?" tanya Inara"Sebelum ibumu meninggal, beliau berpesan agar menjagamu. Beliau juga memberikan sesuatu padaku," jawab Dokter Jody. Ia melirik Inara sembari melangkah untuk mengambil sesuatu.Inara bingung dengan sikap Dokter Jody yang pergi begitu saja. Ini membuat dirinya mulai kesal hingga dia mengikuti pria paruh baya itu. Langkah Inara seketika terhenti saat Dokter Jody menyodorkan benda pipih berwarna putih.Inara mengernyitkan dahi, ia mengenali barang tersebut adalah ponsel milik mendiang ibunya."Bukankah ini ponsel ibuku, Dok?""Iya, sebaiknya kau periksa isi di dalam ponsel ibumu."Perlahan Inara membuka layar ponselnya. Dengan hati-hati, dia membuka galeri hingga jarinya berhenti pada sebuah video. Inara sontak membekap mulutnya sendiri ketika mendapati isi di dalam ponsel tersebut. Video itu menunjukkan seseorang sedang berdiri di belakang pintu. Ia tampak sibuk melakukan percakapan di telepon. Memang Inara tidak bisa melihat siapa sosok yang berdiri

    Last Updated : 2024-09-25
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Kabar Buruk

    Inara mendekatkan tubuhnya ke arah Daniel dan membisikkan sesuatu di telinga pria tampan itu. Entah apa yang perempuan itu katakan namun tak lama kemudian Daniel langsung mengangguk bertanda dia setuju dengan apa yang dikatakan Inara."Baiklah kalau begitu sayang," sindir Inara sambil menaikkan alisnya menatap Daniel. Daniel tersenyum geli mendengar Inara memanggilnya sayang. "Apakah kamu bilang aku sedang bercanda?" Lagi-lagi Inara tersenyum geli, "Iya, Pak. Saya juga tidak bercanda kok. Saya mau menikah dengan Bapak asal Bapak mau menyetujui syarat yang saya bilang tadi.""Baiklah jika keinginanmu begitu, aku akan menyuruh Joe membuat surat kontrak pernikahan kita." Jauh di dalam lubuk hati Daniel, dia begitu bingung dengan syarat yang diajukan Inara untuk menikah kontrak selama satu tahun saja dengannya. "Apakah diriku ini tak layak jadi suaminya? Apa aku kurang tampan?" Daniel mendengus kesal melihat kepergian Inara, dia tidak menyangka bila gadis itu akan memberi

    Last Updated : 2024-11-22
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Mencurigakan

    "Ini Pak, aku hanya menemukan biodata Rika dan ternyata dia dan pak Bagas itu satu sekolah.""Kau tahu dari mana Bagas dan Rika itu bersekolah di tempat yang sama?" tanya Daniel heran karena Dhita baru saja bertemu dengan Bagas beberapa kali. Hal itu membuat Inara tersudut hingga perempuan itu pun mencari cara lain agar tak dicurigai, "A--ku pernah membaca informasi pak Bagas di sebuah jejaring sosial, Pak," jawab Inara sedikit terbata-bata. Daniel mengerutkan dahinya menatap Dhita nampak begitu gugup menjawab pertanyaannya hingga muncul sesuatu hal yang mencurigakan yang membuat Daniel ingin mencari tahu. Bukan satu atau dua kali ini saja, Daniel merasa sangat aneh bila Dhita bertemu dengan klien bisnisnya itu, bak ada sesuatu hal yang menakutkan."Sebenarnya ada apa di antara mereka? Kenapa aku merasa Dhita mengenal baik klienku itu." Daniel memperhatikan Dhita sambil duduk menghadap ke arah meja kerja Dhita hingga dia baru menyadari bila sejak tadi ponselnya terus saja berd

    Last Updated : 2024-11-23
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Hampir Saja

    Inara lekas membekap mulutnya, air matanya hampir saja jatuh dan keringat dingin hampir saja membasahi seluruh wajahnya karena langkah kaki pria itu semakin lama semakin terdengar lebih dekat. Yang bisa Inara lakukan hanyalah memejamkan kedua matanya dan tak lama tangan seseorang menarik tangannya dan membawanya ke sebuah ruangan. Inara tak berani membuka matanya kali ini, dia takut apabila Bagas lah yang menemukannya dan mempertanyakan apa yang dia dengar tadi."Siapa di sana?""Pak Bagas ada telepon dari bu Rika.""Oh baiklah." Setelah memastikan Bagas sudah pergi, Daniel baru menyuruh Inara membuka matanya. "Apa yang kau lakukan di sini, Ta? Bukankah tadi aku bilang bahwa aku menunggumu di tempat parkir.""Syukurlah kalau itu kamu, pak." Inara menghapus air matanya yang hendak jatuh dan kini dia bisa bernapas lega namun ucapan Bagas tadi masih terngiang di telinga Inara."Sebenarnya kamu kenapa bersembunyi dan ada apa dengan pak Bagas?" tanya Daniel ingin tahu.

    Last Updated : 2024-11-24

Latest chapter

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Meragukan Keputusan Inara

    Mendengar itu sontak saja Inara mendekati Daniel dan hendak memukulnya, tetapi sayangnya kaki terpeleset dan membuat tubuhnya tak seimbang lalu hendak jatuh, beruntungnya tangan kekar itu langsung menarik tubuhnya sehingga masuk dalam pelukannya, tetapi tanpa sengaja karena ingin menolong Inara, malah handuk yang dipakainya jatuh ke lantai membuat tubuh pria itu terlihat polos hanya mengenakan alat pelindung untuk menutupi juniornya saja."Ambil handukmu, El." Sontak saja Inara Langsung memejamkan matanya seraya membenarkan posisinya."Lalu aku harus apa jika aku tidak menolongmu maka kamu akan jatuh," cibir Daniel merasa serba salah."Tetapi tidak begitu juga, El!" protes Inara."Kenapa kamu malu melihatnya, bukankah sudah sering melihatnya.""Iya, tapi aku tidak nafsu kok." Mendengar itu, Daniel mengambil handuk tersebut dan menutupi juniornya lalu keluar dari kamar Inara dan menutup pintu kamar dengan keras. "Apa dia benar-benar serius? Tidak nafsu denganku lalu kenapa

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Bersyukur Mengenalnya

    Daniel mengamati raut wajah Inara dan sepertinya perempuan itu benar-benar yakin dengan rencananya tersebut. Daniel jadi bingung dibuatnya."Apakah Inara yakin ingin merencanakan pernikahan itu?" gumam Daniel sedikit menggerutu. Semilir angin malam itu menyentuh kulit dan membuatnya terus memeluk ledua tangannya sehingga membuat Daniel melangkah masuk ke ruang kerjanya dan mengambil jasnya."Apakah kamu masih mencintai Bagas?" tanya Dankel menoleh ke arah istrinya.. Mendengar pertanyaan itu, Inara balik menoleh ke arah Daniel dan menjawab pertanyaannya."Bohong bila aku tidak mencintainya? Bagaimanapun pria itu pernah tersimpan indah di dalam lubuk hatiku, tetapi untuk kembali padanya dan mengulang masa lalu, aku rasa itu tidak mungkin meski.." Inara menjeda kata-katanya, seolah tidak sanggup untuk melanjutkannya."Meski kenapa" tanya Daniel ingin tahu isi hati perempuan itu. Memandangi wajah Inara, pria tampan itu tahu apa yang ada di dalam isi hatinya sama hal s

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rencana Pesta Pernikahan

    Daniel semakin erat memeluknya dan terus menyemangati Inara dan menasehatinya bahwa yang bisa menentukan pilihan itu adalah dirinya sendiri. Usai perempuan itu merasa lega, Daniel menyuruh Inara untuk meminum teh hangat agar tubuhnya merasa lebih baik lagi. Tak disangka perempuan itu menuruti kata-katanya dan Inara pun meminta Daniel membawanya ke balkon atas dan menikmati udara malam itu spontan saja Daniel langsung menolaknya mengingat bahwa tubuh perempuan itu masih begitu lemah."Please, ikuti perintahku! Jika kamu sehat aku tidak akan melarangmu," ketusnya tak senang. Dengan sangat terpaksa dan tidak ingin berdebat karena tubuhnya memang masih sedikit lemah maka Inara pun mengangguk, perempuan itu lantas menyuruh Daniel untuk membersihkan diri karena baju pria tampan itu juga sangat basah. Setelah pergi meninggalkan Inara dan masuk ke dalam.kamarnya, entah mengapa Daniel merasa tak tenang. Ada sedikit kegundahan yang menimpa dirinya kenapa bisa Bagas berkata seperti i

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Antara Dendam dan Cinta

    Inara tersenyum dan langsung beranjak dari duduknya. "Aku rasa pertanyaanmu itu tidaklah penting," ucap Inara hendak angkat kaki dari hadapan Bagas. Inara tidak ingin lagi terbujuk rayu oleh pria yang telah membuatnya terpuruk. Sudah cukup luka yang diberikan Bagas untuknya sehingga dirinya harus menanggung rasa kehilangan putri kesayangannya."Tunggu dulu! Kenapa kamu tak berkata jujur padaku tentang masalah perceraian ini?" Sontak saja hal itu membuat Inara menghentikan langkahnya dan mengatakan kalau Bagas tak perlu membahas masa lalu apalagi mereka sudah bahagia dengan kehidupan masing-masing. Perempuan itu langsung melanjutkan langkahnya lagi. Namun, tiba-tiba saja Bagas mencengkram tangan Inara dan bertanya, "Apakah kamu tahu bagaimana perasaanku padamu, Ra! Aku masih mencintaimu, jika memang aku yang bersalah karena menceraikanmu lalu kenapa kamu tidak menolak perceraian ini?" Apa yang dikatakan Bagas membuat perempuan itu naik darah, bagaimana tidak. Mantan sua

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Tak Mudah Berpaling

    Usai makan siang bersama para karyawan lapangan, Daniel beranjak dari duduknya dan menatap ke arah Inara lalu membawa perempuan itu pulang, tak lupa juga Daniel sempat-sempatnya berpamitan pada pekerja lapangan. Berjalan mendekati mobilnya yang sedang terparkir, Daniel menghentikan langkahnya karena ada yang bergetar di saku jasnya. Merogoh ponselnya pria itu langsung saja mengangkat panggilan telepon tersebut karena yang meneleponnya adalah Rika."Halo, Rika! Aku baru saja ingin menghubungimu," ucap Daniel dengan suara datar.["Halo, El! Bagaimana dengan tanggapan para pekerja lapangan?"]"Mereka meminta tambahan gaji karena lembur selama musim hujan ini, apakah kamu akan menambah gaji mereka?" tanya Daniel ingin tahu.["Menurutmu, bagaimana El?"]"Aku rasa tidak ada salahnya, jika kita memberikan bonus sedikit kepada mereka! Kita membahas masalah ini setelah bertemu saja," sambung Daniel melirik Inara yang mencoleknya masuk ke dalam mobil.["Baiklah, setelah dokter memeriksa B

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rasa Solidaritas Tinggi

    "Apa yang membuatmu datang kembali ke sini? Bukankah kamu sudah pergi ke kantor?" tanya Inara menutup pintu kamar mandi."Bukankah kamu ingin ditemani ke rumah sakit hari ini untuk membesuk Bagas." Daniel menjawab tanpa menoleh ke arah istrinya."Sepertinya itu tidak perlu! Mau bagaimanapun keadaannya, aku dan Bagas sudah tak ada hubungan apa pun lagi jadi aku hanya bisa berdoa semoga dia baik-baik saja." Dengan santainya Inara berkata seperti itu sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer."Kamu benar-benar yakin, tidak ingin pergi ke rumah sakit?" tanya Daniel lagi ingin memastikan."Iya, El. Cukup satu kali aja deh kamu bertanya! Apakah meetingmu sudah selesai?" Dengan sengaja Inara mengalihkan pembicaraan."Iya, sudah selesai! Tahu tidak, hari ini pak Erick memberi nama merknya begitu aneh.""Aneh bagaimana?" Inara pun menoleh ke arah pria iris mata berwarna biru itu. Dengan sangat penasaran, dia ingin tahu maksud ucapan suaminya."Kali ini dia membe

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Mengguras Tenaga

    Kini Daniel harus mengubur rasa cinta yang baru saja tumbuh di dalam hatinya. Dia mengajak Inara untuk beristirahat karena sepertinya hari ini sungguh mengguras tenaga Inara apalagi setelah bertemu dengan Rika tadi."Istirahatlah," ucap Daniem seraya menyelimuti tubuh istrinya. Dia membiarkan perempuan itu terpejam dulu baru meninggalkannya. Tak tega melihat Inara masih berurai air mata, Daniel mengusap air matanya dan mencoba menenangkannya "Maafkan aku, Ra! Mungkin kerja sama kita ini akan segera berakhir dan aku tak ingin melihatmu terluka seperti ini," ucap Daniel meminta maaf. Dia pun bangun dari duduknya lalu melangkah ke daun pintu dan menutup pintu kamar Inara kembali. Dia berjalan menuruni anak tangga lalu menghempaskan pantatnya di atas sofa, rasa kecewa itu membuat Daniel begitu sedih. Dia tidak menyangka bila perasaannya kepada Inara akan sdedalam itu padahal dirinya dan Inara baru saja bertemu bukan. Tak lama Daniel pun terpejam dan tertidur di atas sofa, ha

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Membela Sang Pujaan Hati

    Bagaikan petir yang menyambar, Rika diam terpaku di tempatnya dan merasa sangat bingung sekali karena mendengar kabar tentang Bagas. Dia tidak bisa membiarkan sang suami terus menderita seperti itu dan langsung saja menoleh ke arah Berta."Cepat katakan kepadaku, Ma! Apa yang mengguncang Bagas sehingga pingsan seperti ini dan Mama tak perlu menutupinya dariku?" Dengan sorot mata yang tajam, Rika menatap mertuanya. Tidak ingin dicurigai oleh sang menantu maka Berta langsung mengatakan bahwa saat ini mantan istri Bagas terus saja mendekatinya sehingga memaksanya untuk mengingat kisah masa lalu mereka kembali dan hal itu yang membuat Berta begitu khawatir malah membuat kesehatan Bagas menurun."Sebenarnya karena hal itulah Mama bertengkar dengan Bagas," ulasnya tertunduk dengan rasa bersalah."Tetapi Mama tidak menyangka bila Bagas akan jatuh pingsan seperti ini, maafkan Mama, Gas." timpalnya lagi menampakkan wajah sedih. Merasa geram dengan sang mantan istri Bagas, Rika ingi

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rasa Curiga Rika

    Perempuan itu langsung menjauhi Daniel karena dirinya merasa muak ketika Daniel selalu saja menganggap Bagas itu penting padahal tujuan Inara datang ke sini adalah ingin menemaninya bukan peduli pada Bagas. Inara adalah tipikal perempuan yang tidak ingin membahas orang lain ketika dirinya bersama Daniel. Entah kenapa, apa yang dikatakan Daniel tadi sungguh membuat moodnya menjadi buruk. Menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya kembali, Inara harus mengerjapkan matanya perlahan. Membuang sisa-sisa kemarahannya agar bisa bersikap seperti sedia kala, walau sejujurnya jauh di dalam lubuk hatinya Inara memang mengkhawatirkan Bagas. Mendengar derap langkah kaki seseorang, Inara pun langsung menoleh."Kamu.. mau apa lagi? Apakah masih ingin membahas tentang Bagas lagi?""Sorry! Aku benar-benar minta maaf, Ra," ucap Daniel sembari memohon maaf. Melihat pria tampan itu tertunduk dan merasa bersalah, Inara pun tak tega karena apa yang dikatakan Daniel tidak semuanya salah."I

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status