Share

Pernikahan Kedua

Author: Shilla07
last update Last Updated: 2025-03-22 21:45:33

POV Anna

Kini aku telah resmi menjadi Nyonya Adrian, Dokter sekaligus teman masa kecilku. Sebenarnya aku malu, mengapa harus menggelar pesta sebesar ini untuk aku yang hanya seorang janda. Entahlah, mungkin karena suamiku begitu mencintaiku, ingin memberikan yang terbaik padaku.

Semua mata terlihat bahagia melihat kebahagiaan kami. Suamiku memilih untuk menggelar pesta pernikahan di hotel bintang lima dengan tamu undangan sekitar seribu orang. Aku terus mencari keberadaan anakku, Aruna. Tentunya aku tak lupa mengundang mantan suamiku, Arka dengan harapan ia bersedia membawa Aruna hadir bersamaku.

Namun, harapanku seolah sia-sia, aku tak menemukan sosok yang ku cari hingga menjelang 30 menit acara ini berakhir, nihil. Mama dan Papa mertuaku hadir meski mereka telah resmi bercerai. Kondisi Mama sudah berangsur pulih, dia mampu menahan emosinya lebih baik dari sebelumnya, sedangkan Papa kini tinggal di apartemen yang baru saja di beli setelah berpisah dengan Mama.

Ayah dan ibuku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nenghally
Berasa malam pertama lagi ya, Ann
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Bulan Madu

    Anna nampak begitu bahagia menikmati liburannya di pulau dewata. Ia tengah menikmati nuansa pantai yang terhampar laut biru sejauh mata memandang, sejak kecil hal yang paling di sukainya adalah melihat laut yang membuatnya merasa tenang. "Sayang, apakah kamu sangat bahagia menikah denganku?" tanya Adrian yang terdengar konyol bagi Anna. "Mas, aku sudah mengenalmu sejak kecil. Kamu selalu melindungiku saat aku yang pemalu seringkali dirundung teman-temanku. Kenapa bertanya hal seperti itu?" balas Anna yang merasa keheranan dengan pola pikir Adrian. "Tidak, aku hanya khawatir jika semisal aku tidak bisa lebih baik dari mantan suamimu yang ternyata adalah adikku yang selama ini tak pernah ku ketahui," ujar Adrian dengan wajah yang memendam kesedihannya. Wajar saja jika Adrian berpikir demikian, Ayahnya pernah berselingkuh dengan wanita lain hingga memiliki anak bernama Arka yang tak lain adalah mantan suami Anna. Meski beda ibu, dalam diri Adrian dan Arka mengalir dari seorang ayah y

    Last Updated : 2025-03-23
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Fitnah Ipar

    "Anna, kenapa wajahmu masam? Apa kamu tidak enak badan?" tanya Adrian yang mulai mengkhawatirkan perubahan ekspresi pada istrinya. "Aku hanya sedang lelah, ayo kita kembali ke kamar Mas," sahut Anna sambil menarik tangan suaminya agar bergegas pergi dari restoran itu. "Jadi ini istri yang kau banggakan dan berpendidikan itu! Berani sekali dia menampar pacarku!" teriak Anneth lalu mendorong Anna hingga ia jatuh tersungkur. Adrian segera membantu Anna berdiri, tak menyangka jika kakaknya tega berperilaku sangat kasar. "Kak, tolong jangan kasar sama istriku! Semua bisa dibicarkan baik-baik," balas Adrian yang mencoba menenangkan kakaknya. Dimas yang melihat keributan dari kejauhan segera mengambil sikap terbaiknya, ia sengaja memegang pipi bekas tamparan Anna. "Lihat sendiri! Pipinya sampai memerah gara-gara perbuatan istri udikmu itu!" bentak Anneth sambil memegang pipi pacarnya. "Kak, tenanglah dulu! Ini pasti hanya salah paham, biarkan Anna menjelaskan semuanya," pinta Adrian m

    Last Updated : 2025-03-24
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Ancaman Masa Lalu

    Setelah pintu lift terbuka, pasangan muda-mudi itu keluar seolah tak menghiraukan keberadaan Anna. Seketika itu, istri dari Adrian duduk bersimpuh di dalam lift, jantungnya berdegup kencang seperti hendak copot, rasa laparnya hilang begitu saja diganti dengan rasa cemas yang melelahkan. Pintu lift kembali terbuka, nampak seorang laki-laki memakai pakaian jas seperti seorang eksekutif muda, ia menyapa Anna yang terlihat menyedihkan. "Mbak? Apa kamu baik-baik saja?" ujar pria muda itu, ia bergegas membantu Anna berdiri yang terlihat seperti orang linglung. "Terima kasih, saya hanya kelelahan saja," jawab Anna sambil memegangi kepalanya yang terasa berat. "Mbak ada di kamar nomor berapa? Biar saya antar," ajak Pria muda yang nampak mencemaskan Anna. Anna tidak menjawab, hanya terlihat memencet tombol lift saja. Pria itu seperti terhipnotis, ia enggan beranjak dari lift meski lantai yang ditujunya telah terbuka. Anna hanya tersenyum lalu berjalan seperti orang linglung, ia bahkan ny

    Last Updated : 2025-03-25
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Kembali Pulang

    Bulan madu tak terasa akan berakhir. Anna masih mengalami dilematis dalam hatinya, bulan madu yang seharusnya menjadi semangat untuk menjalani kehidupan rumah tangga justru membuatnya terhubung kembali dengan masa lalu dan rahasia sang mantan yang tidak sengaja diketahuinya.Hal serupa juga dirasakan oleh Adrian, ia merasa kehadiran Allan ibarat bom waktu yang mengusik jiwanya. Tiba-tiba ia teringat dengan mantan tunangannya, Aluna. Bagaimanakah kabarnya? Apa hidupnya bahagia? Rasa penasaran coba ditepis karena tak ingin menyakiti Anna."Sayang, kamu sejak tadi melamun? Apakah ada hal yang mengganggumu?" tanya Adrian sambil menatap sang istri, mereka sedang berada di ruang tunggu bandara."Tidak, aku hanya takut naik pesawat, meski ini yang kedua bersamamu," sahut Anna dengan senyum yang dipaksakan, wanita itu hanya tak ingin suaminya cemas.Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam akhirnya mereka tiba di rumah Arka."Kalian sudah pulang? Kenapa tidak mengabari Mama? Ada sopir

    Last Updated : 2025-03-26
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Teror Masa Lalu

    Terlihat Anna sedang duduk di sebuah restoran dekat tempatnya mengajar. Ia bahkan masih menggunakan seragam PDH yang identik dengan ASN dengan status PPPK. Dengan jilbab merah merona, ia terus membetulkan penutup kepala yang terasa kurang pas. Berkali-kali ia mengecek jilbabnya melalui cermin kecil yang selalu dibawa kemana-mana. Saat itu jam menunjukkan pukul 12.00 siang, artinya waktu istirahat kurang satu jam lagi. Tak lupa wanita beristri itu menghubungi suaminya, Adrian jika ia hendak bertemu teman suaminya. Anna yang tak tahu apa-apa mengira hubungan suami dan pria yang pernah menolongnya cukup dekat. Tak lupa Anna membawa sebuah bingkisan untuk ucapan terima kasih. Segelas orange juice menjadi teman sepi kala sang penyelamat belum juga hadir. "Maaf Mbak Anna, saya telat, tadi macet nih," sapa Allan dengan masih memakai jas putihnya, terlihat dia baru saja keluar dari rumah sakit. "Tidak apa-apa kok, ini ada sedikit bingkisan dari saya, sebagai ucapan terima kasih," sahut An

    Last Updated : 2025-03-27
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Salah Paham

    "Adrian, ini aku Aluna. Terima kasih, kamu sudah menyelamatkan aku dan bayiku," ujar seorang perempuan melalui sambungan telepon. "Aku hanya menjalankan tugasku, Aluna," jawab Adrian dengan menatap Anna, seolah meminta persetujuannya. "Aku bersedih atas kesalahanku di masa lalu, kini aku telah bercerai dari Allan. Namun, masalah ini belum selesai karena di menuntut hak asuh anak," ujar Aluna seolah ingin bercerita tentang keluh kesahnya. "Aku turut bersedih untukmu, bersabarlah! Semua akan baik-baik saja!" sahut Adrian mencoba memberi semangat. "Andai aku tidak khilaf, mungkin kita masih bersama," ujar Aluna penuh penyesalan. "Kamu pasti akan menemukan kebahagianmu seperti aku yang sudah bertemu belahan jiwaku," sahut Adrian lalu mematikan ponselnya. Anna sangat senang mendengar pernyataan suaminya, dipeluknya erat-erat seolah tak ingin lepas. "Maafkan aku sudah meragukanmu Mas," ucap Anna yang masih berada dalam pelukannya. Mereka kemudian bermesraan, saling bercumb

    Last Updated : 2025-03-28
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Mencoba Kembali

    "Ibu, mohon ijinkan aku bertemu Anna, aku tidak ingin kesalahpahaman ini berlarut-larut," pinta Adrian memelas, tak ingin sang istri semakin menjauh. "Aku sudah mendengar semua dari Anna. Jika kamu memang mencintainya, mengapa terlalu ikut campur urusan pribadi pasienmu yang ternyata adalah mantan tunanganmu? Tidakkah kamu sadari jika itu akan menyakiti istrimu karena mengira kamu belum move on!" tegas Ibu Anna yang tak terima anaknya kerapkali disakiti pria yang dicintainya. Tiba-tiba muncul Ayah Anna dari belakang, ia merasa sang istri terlalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya. "Sudahlah Bu, jangan ikut campur urusan rumah tangga mereka, cepat panggil Anna! Ia harus mendengar kata suami bukan malah pulang ke rumah orang tua jika ada masalah," ujarnya dengan tatapan tajam. Ibu Anna hanya bisa cemberut, tak mampu melawan perkataan suaminya karena memang benar, harusnya orang tua tidak mencampuri urusan anak-anaknya terutama jika sang anak telah menikah. "Maafkan ibu me

    Last Updated : 2025-03-29
  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Desakan Mertua

    “Gimana Na, sudah isi apa belum?” ujar Ayu dengan tatapan tajamnya pada menantu perempuannya.Ia seringkali menanyakan pertanyaan itu dan berharap mendapat jawaban yang memuaskan ambisinya, memperolah cucu laki-laki dari anak lelaki kesayangannya.“Belum bu, doakanlah kami, lagipula saya masih ingin fokus mengasuh Arini dan Aruna, mereka sebentar lagi masuk Sekolan Dasar dan pasti semakin banyak keperluannya,” jawab Anna dengan helaan nafas panjang.Sebenarnya pertanyaan itu cukup mengganggunya, ia sudah berusaha semaksimal mungkin namun jika takdir tak berpihak padanya, dia bisa apa?Ibu Mertua mengernyitkan dahinya yang sudah penuh dengan goresan-goresan kehidupan dan berucap dengan penuh penekanan, “Apa? kamu gimana sih Na? Justru karena anakmu sudah besar, sudah saatnya mereka punya adik, dan adiknya harus laki-laki! Kasian Arka tidak punya anak laki-laki, apa kata orang nanti? Aura saja sudah punya anak laki-laki dan perempuan. Kamu jangan mau kalah sama dia!”“Bu, kami pasti aka

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Mencoba Kembali

    "Ibu, mohon ijinkan aku bertemu Anna, aku tidak ingin kesalahpahaman ini berlarut-larut," pinta Adrian memelas, tak ingin sang istri semakin menjauh. "Aku sudah mendengar semua dari Anna. Jika kamu memang mencintainya, mengapa terlalu ikut campur urusan pribadi pasienmu yang ternyata adalah mantan tunanganmu? Tidakkah kamu sadari jika itu akan menyakiti istrimu karena mengira kamu belum move on!" tegas Ibu Anna yang tak terima anaknya kerapkali disakiti pria yang dicintainya. Tiba-tiba muncul Ayah Anna dari belakang, ia merasa sang istri terlalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya. "Sudahlah Bu, jangan ikut campur urusan rumah tangga mereka, cepat panggil Anna! Ia harus mendengar kata suami bukan malah pulang ke rumah orang tua jika ada masalah," ujarnya dengan tatapan tajam. Ibu Anna hanya bisa cemberut, tak mampu melawan perkataan suaminya karena memang benar, harusnya orang tua tidak mencampuri urusan anak-anaknya terutama jika sang anak telah menikah. "Maafkan ibu me

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Salah Paham

    "Adrian, ini aku Aluna. Terima kasih, kamu sudah menyelamatkan aku dan bayiku," ujar seorang perempuan melalui sambungan telepon. "Aku hanya menjalankan tugasku, Aluna," jawab Adrian dengan menatap Anna, seolah meminta persetujuannya. "Aku bersedih atas kesalahanku di masa lalu, kini aku telah bercerai dari Allan. Namun, masalah ini belum selesai karena di menuntut hak asuh anak," ujar Aluna seolah ingin bercerita tentang keluh kesahnya. "Aku turut bersedih untukmu, bersabarlah! Semua akan baik-baik saja!" sahut Adrian mencoba memberi semangat. "Andai aku tidak khilaf, mungkin kita masih bersama," ujar Aluna penuh penyesalan. "Kamu pasti akan menemukan kebahagianmu seperti aku yang sudah bertemu belahan jiwaku," sahut Adrian lalu mematikan ponselnya. Anna sangat senang mendengar pernyataan suaminya, dipeluknya erat-erat seolah tak ingin lepas. "Maafkan aku sudah meragukanmu Mas," ucap Anna yang masih berada dalam pelukannya. Mereka kemudian bermesraan, saling bercumb

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Teror Masa Lalu

    Terlihat Anna sedang duduk di sebuah restoran dekat tempatnya mengajar. Ia bahkan masih menggunakan seragam PDH yang identik dengan ASN dengan status PPPK. Dengan jilbab merah merona, ia terus membetulkan penutup kepala yang terasa kurang pas. Berkali-kali ia mengecek jilbabnya melalui cermin kecil yang selalu dibawa kemana-mana. Saat itu jam menunjukkan pukul 12.00 siang, artinya waktu istirahat kurang satu jam lagi. Tak lupa wanita beristri itu menghubungi suaminya, Adrian jika ia hendak bertemu teman suaminya. Anna yang tak tahu apa-apa mengira hubungan suami dan pria yang pernah menolongnya cukup dekat. Tak lupa Anna membawa sebuah bingkisan untuk ucapan terima kasih. Segelas orange juice menjadi teman sepi kala sang penyelamat belum juga hadir. "Maaf Mbak Anna, saya telat, tadi macet nih," sapa Allan dengan masih memakai jas putihnya, terlihat dia baru saja keluar dari rumah sakit. "Tidak apa-apa kok, ini ada sedikit bingkisan dari saya, sebagai ucapan terima kasih," sahut An

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Kembali Pulang

    Bulan madu tak terasa akan berakhir. Anna masih mengalami dilematis dalam hatinya, bulan madu yang seharusnya menjadi semangat untuk menjalani kehidupan rumah tangga justru membuatnya terhubung kembali dengan masa lalu dan rahasia sang mantan yang tidak sengaja diketahuinya.Hal serupa juga dirasakan oleh Adrian, ia merasa kehadiran Allan ibarat bom waktu yang mengusik jiwanya. Tiba-tiba ia teringat dengan mantan tunangannya, Aluna. Bagaimanakah kabarnya? Apa hidupnya bahagia? Rasa penasaran coba ditepis karena tak ingin menyakiti Anna."Sayang, kamu sejak tadi melamun? Apakah ada hal yang mengganggumu?" tanya Adrian sambil menatap sang istri, mereka sedang berada di ruang tunggu bandara."Tidak, aku hanya takut naik pesawat, meski ini yang kedua bersamamu," sahut Anna dengan senyum yang dipaksakan, wanita itu hanya tak ingin suaminya cemas.Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam akhirnya mereka tiba di rumah Arka."Kalian sudah pulang? Kenapa tidak mengabari Mama? Ada sopir

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Ancaman Masa Lalu

    Setelah pintu lift terbuka, pasangan muda-mudi itu keluar seolah tak menghiraukan keberadaan Anna. Seketika itu, istri dari Adrian duduk bersimpuh di dalam lift, jantungnya berdegup kencang seperti hendak copot, rasa laparnya hilang begitu saja diganti dengan rasa cemas yang melelahkan. Pintu lift kembali terbuka, nampak seorang laki-laki memakai pakaian jas seperti seorang eksekutif muda, ia menyapa Anna yang terlihat menyedihkan. "Mbak? Apa kamu baik-baik saja?" ujar pria muda itu, ia bergegas membantu Anna berdiri yang terlihat seperti orang linglung. "Terima kasih, saya hanya kelelahan saja," jawab Anna sambil memegangi kepalanya yang terasa berat. "Mbak ada di kamar nomor berapa? Biar saya antar," ajak Pria muda yang nampak mencemaskan Anna. Anna tidak menjawab, hanya terlihat memencet tombol lift saja. Pria itu seperti terhipnotis, ia enggan beranjak dari lift meski lantai yang ditujunya telah terbuka. Anna hanya tersenyum lalu berjalan seperti orang linglung, ia bahkan ny

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Fitnah Ipar

    "Anna, kenapa wajahmu masam? Apa kamu tidak enak badan?" tanya Adrian yang mulai mengkhawatirkan perubahan ekspresi pada istrinya. "Aku hanya sedang lelah, ayo kita kembali ke kamar Mas," sahut Anna sambil menarik tangan suaminya agar bergegas pergi dari restoran itu. "Jadi ini istri yang kau banggakan dan berpendidikan itu! Berani sekali dia menampar pacarku!" teriak Anneth lalu mendorong Anna hingga ia jatuh tersungkur. Adrian segera membantu Anna berdiri, tak menyangka jika kakaknya tega berperilaku sangat kasar. "Kak, tolong jangan kasar sama istriku! Semua bisa dibicarkan baik-baik," balas Adrian yang mencoba menenangkan kakaknya. Dimas yang melihat keributan dari kejauhan segera mengambil sikap terbaiknya, ia sengaja memegang pipi bekas tamparan Anna. "Lihat sendiri! Pipinya sampai memerah gara-gara perbuatan istri udikmu itu!" bentak Anneth sambil memegang pipi pacarnya. "Kak, tenanglah dulu! Ini pasti hanya salah paham, biarkan Anna menjelaskan semuanya," pinta Adrian m

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Bulan Madu

    Anna nampak begitu bahagia menikmati liburannya di pulau dewata. Ia tengah menikmati nuansa pantai yang terhampar laut biru sejauh mata memandang, sejak kecil hal yang paling di sukainya adalah melihat laut yang membuatnya merasa tenang. "Sayang, apakah kamu sangat bahagia menikah denganku?" tanya Adrian yang terdengar konyol bagi Anna. "Mas, aku sudah mengenalmu sejak kecil. Kamu selalu melindungiku saat aku yang pemalu seringkali dirundung teman-temanku. Kenapa bertanya hal seperti itu?" balas Anna yang merasa keheranan dengan pola pikir Adrian. "Tidak, aku hanya khawatir jika semisal aku tidak bisa lebih baik dari mantan suamimu yang ternyata adalah adikku yang selama ini tak pernah ku ketahui," ujar Adrian dengan wajah yang memendam kesedihannya. Wajar saja jika Adrian berpikir demikian, Ayahnya pernah berselingkuh dengan wanita lain hingga memiliki anak bernama Arka yang tak lain adalah mantan suami Anna. Meski beda ibu, dalam diri Adrian dan Arka mengalir dari seorang ayah y

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Pernikahan Kedua

    POV Anna Kini aku telah resmi menjadi Nyonya Adrian, Dokter sekaligus teman masa kecilku. Sebenarnya aku malu, mengapa harus menggelar pesta sebesar ini untuk aku yang hanya seorang janda. Entahlah, mungkin karena suamiku begitu mencintaiku, ingin memberikan yang terbaik padaku. Semua mata terlihat bahagia melihat kebahagiaan kami. Suamiku memilih untuk menggelar pesta pernikahan di hotel bintang lima dengan tamu undangan sekitar seribu orang. Aku terus mencari keberadaan anakku, Aruna. Tentunya aku tak lupa mengundang mantan suamiku, Arka dengan harapan ia bersedia membawa Aruna hadir bersamaku. Namun, harapanku seolah sia-sia, aku tak menemukan sosok yang ku cari hingga menjelang 30 menit acara ini berakhir, nihil. Mama dan Papa mertuaku hadir meski mereka telah resmi bercerai. Kondisi Mama sudah berangsur pulih, dia mampu menahan emosinya lebih baik dari sebelumnya, sedangkan Papa kini tinggal di apartemen yang baru saja di beli setelah berpisah dengan Mama. Ayah dan ibuku

  • Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter   Kesempatan Kedua

    "Mas, tolong berikan aku kesempatan untuk berpikir, ini terlalu mendadak dan sudah larut malam," ucap Anna pada Adrian dengan tatapan yang penuh keraguan. "Oke, aku pamit pulang," sahut Adrian singkat. Anna menyadari ada ekspresi kekecewaan di wajah tampannya. Namun, memutuskan untuk menerima lamaran dan menikah kembali adalah keputusan yang besar. "Dia sudah pulang? Apa yang ia katakan?" tanya Ibu Anna yang muncul dari arah kamar, penasaran tentang perbincangan yang terjadi di antara keduanya. "Adrian menjelaskan siapa sosok perempuan yang telah menipunya dan meminta kesempatan kedua agar kami bisa menikah," sahut Anna dengan wajah datar, ia merasa kebingungan. Ibu Anna menghela nafas panjang mendengar rentetan cerita yang disampaikan anaknya, mulai dari pertemuan tak sengaja, kehamilan palsu hingga membatalkan rencana pernikahan dengan Dokter Alda. "Syukurlah, kasihan Adrian jika harus menikah dengan penipu," sahut Ibu Anna sambil duduk di ruang tamu, ia bersantai sejena

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status