Share

Bab 47

Di warung makan sate.

Elena makan dalam diam.

Sup soto yang panas dan pedas masih mengepul.

Nathan memberi Elena sepotong tahu lembut. "Apakah kamu masih marah? Kamu suka makan tahu, 'kan? Untukmu."

"Kalau aku ingin makan, aku bisa memesannya sendiri." Elena menatap Nathan. Bibir merahnya menjadi makin merah karena makanan pedas.

Tatapan Nathan sedikit menggelap.

"Aku ingin kamu makan tahuku."

Begitu Nathan selesai berbicara, para siswa di meja sebelah tertawa.

Elena memegang sendok, wajahnya yang memang sudah merah menjadi kian merah.

"Makanlah, jangan bicara sembarangan." Dia memperingatkan Nathan dengan suara rendah.

"Aku nggak sembarangan," kata Nathan. Dia memberikan sepotong tahu lagi kepada Elena dengan serius. "Ini, makan tahu ...."

Elena segera memasukkan sepotong daging sapi ke dalam mulut Nathan. "Diam."

Nathan tersenyum lalu menggigit daging itu. "Nggak marah lagi?"

"Aku nggak marah."

Elena hanya kesal, tidak marah.

Nathan mengulurkan tangan untuk menyelipkan rambut Elena k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status