Dia merasa lukanya akan sembuh dalam beberapa hari, tidak perlu diobati.Elena meringkuk di pintu mobil. Nathan tak bisa berkata-kata. Dia sudah tahu akan begini."Kamu mau mendekat sendiri atau aku yang mendekat?""Aku nggak mau dua-duanya."Nathan mendengus, kemudian langsung menghampiri Elena tanpa berbicara lagi. Dia membuka salep, mencelupkan ujung jarinya ke dalam obat, lalu menarik tangan Elena.Setelah itu, dia mengoleskan obat.Kulit Elena putih, area yang tercakar tampak merah dan bengkak.Ekspresi pria itu sangat serius ketika dia mengoleskan obat, tidak sesantai biasanya.Elena memikirkan apa yang dikatakan Doreen, tentang dirinya disetubuhi oleh orang asing di Hotel Starry.Sekarang, Elena punya waktu untuk memikirkan masalah ini.Elena memandang Nathan yang sedang mengoleskan obat dengan lembut, dia merasa ingin menangis.Doreen bilang orang itu adalah seorang pengemis. Baik itu pengemis atau bukan, intinya orang asing.Setelah Nathan mengoleskan salep, dia melihat mata E
Menabrak Doreen sampai mati?Nathan tiba-tiba merasa bahwa dia sedang mengajar seorang gadis baik-baik menjadi orang jahat.Dia terkekeh. "Lupakan saja, aku belum memperistri dirimu, aku nggak mau kamu masuk penjara dengan bodohnya.""Serahkan urusan Doreen kepadaku, oke? Kamu bisa belajar mengandalkanku."Elena tidak perlu melakukan semuanya sendiri.Elena menundukkan kepalanya. Sebenarnya, dia awalnya ingin Doreen perlahan merasakan rasanya kehilangan segalanya.Dia tiba-tiba berkata, "Mau peluk, Papi Nathan."Nathan, "?"Hening sejenak.Nathan melipat kedua tangannya sambil duduk dengan gaya bos. Dia berujar dengan penuh makna. "Papi Nathan akan memberimu kesempatan untuk balas budi malam ini."Elena tersedak, lalu tatapannya melayang.Dia pindah ke atas paha Nathan yang jenjang, paha Nathan terbungkus di balik celana bahan.Dia pernah melihat kaki itu sebelumnya.Kuat nan bertenaga.Saat Nathan menggendong Elena dalam posisi berdiri ketika mereka melakukannya, lengan dan paha Natha
Di rumah sakit.Brandon menemani Briana selama pemeriksaan janin.Dokter memberi tahu Briana bahwa janin itu normal.Dia mengandung anak kembar.Briana, yang mengenakan baju hamil, terlihat lebih lembut seperti seorang ibu. Wajahnya juga tampak segar.Mereka meninggalkan rumah sakit, lalu kembali ke Vila De Gaia.Briana memotret foto USG B si kembar untuk mengirimkannya ke Calvin."Pak Calvin, tolong beri tahu Tuan Besar Hugo kalau aku mengandung anak kembar. Dokter bilang semuanya normal. Aku mewakili anak-anak untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuan Besar Hugo."Brandon menunggu Briana selesai mengirim pesan baru berkata kepada Briana. "Briana, kamu ... lupakan saja. Rawat janinmu dengan baik. Aku pergi dulu. Kalau kamu butuh sesuatu, telepon aku kapan pun."Awalnya, Brandon khawatir Briana akan menyesal bila dia menyerahkan anak-anaknya kepada Keluarga Ransford setelah dia melahirkan.Namun sulit untuk membicarakan topik seperti itu karena Briana sedang hamil.Briana memutar mata
Brandon masih belum mendapatkan jawaban yang dia inginkan, jadi dia dengan enggan mencoba metode lain. "Bagaimana kalau pacarku memiliki karakter yang sama denganmu?"Elena harus segera menyelesaikan pekerjaannya, dia akan makan malam bersama Nathan, jadi dia dengan cepat menjawab pertanyaan Brandon sesuai dengan karakternya. "Kalau aku, aku akan bagi harta lalu tinggal sendiri."Jika punya uang, hidup sendiri juga enak!Brandon menunjukkan sedikit keterkejutan. Dia memandang Elena, lalu memikirkan akhir dari pernikahan Elena dan Kaedyn. Dia tiba-tiba mengerti.Mungkin ketika Elena melihat Nathan memiliki anak dengan Briana, dia akan memilih untuk pergi.Brandon tidak mengganggu Elena lagi. Dia mengucapkan terima kasih, lalu pergi.Elena mengangkat kepalanya untuk menatap punggung Brandon, lalu menundukkan kepalanya, lanjut bekerja....Saat pulang kerja di malam hari, Nathan datang menjemput Elena.Elena masuk ke dalam mobil, melepas sepatu hak tingginya, kemudian mengenakan sandal be
Grup Burchan."Jadi, kamu berencana untuk melarangku melihat Freya lagi?"Doreen tampak pucat, dia menatap Kaedyn dengan air mata berlinang.Sejak Elena mendorong kepalanya ke dalam kloset, Doreen merasa mual hingga tidak bisa makan selama dua hari.Dia juga tampak kusam.Hari ini, pengasuh yang bertanggung jawab merawat Freya kembali ke Perumahan Clurkin untuk mengemas koper.Doreen baru tahu bahwa Kaedyn sudah memutuskan untuk membiarkan Freya tinggal di Perumahan Sorenson.Doreen menelepon Kaedyn, tetapi panggilan teleponnya tidak diangkat, jadi dia langsung menemui Kaedyn di perusahaan."Kalau kamu ingin melihat Freya, aku nggak akan melarangmu," kata Kaedyn dengan datar. "Tapi kamu nggak boleh masuk ke Perumahan Sorenson. Selain itu, harus ada pengasuh setiap kamu melihat Freya."Kesannya seperti sedang mewaspadai maling.Doreen mengedipkan matanya, suaranya serak. Dia tercekat oleh isakannya. "Apakah kamu harus melakukan ini padaku?"Martin mengetuk pintu. Mendengar Kaedyn menyur
Klien menunjukkan berita di ponselnya kepada Harry.Harry mengerutkan kening setelah membaca pesan tersebut. "Nggak mungkin, siapa yang menyebarkan hoaks?"Adik sepupunya melahirkan seorang putri untuk Kaedyn. Selain itu, Doreen adalah cinta pertama Nathan.Klien tersenyum. "Situs resmi Grup Burchan yang mengumumkannya."...Sebelum Doreen kembali ke rumah, ponsel menerima beberapa panggilan.Dia juga sudah melihat berita di situs resmi Grup Burchan yang mengumumkan pembatalan pernikahan mereka.Dia langsung mematikan ponselnya bahkan tanpa melihat siapa yang menelepon.Doreen berada di kamar sendirian.Saat ini, netizen sedang membahas masalah antara Doreen dan Kaedyn.Langit di luar mulai gelap.Doreen menyalakan lampu dengan muram. Dia mengeluarkan ponselnya dari brankas, menyalakannya, kemudian membuka email.Dia melihat foto telanjang Jules yang dikirimkan kepadanya.Namun, Doreen tidak terlalu senang melihat foto telanjang Jules, karena Elena juga memilikinya sebagai ancaman.Dia
"Aku akan melakukannya. Kamu sudah memberiku tenagamu, kalau aku masih gagal, maka aku ini nggak berguna."Elena berkata dengan tenang.Nathan mengangguk sambil tersenyum. "Bagus, sebagai hadiah, Tuan Nathan akan memasak untukmu malam ini."Ekspresi tegang Elena langsung berubah. Apakah keterampilan memasak Nathan bisa dijadikan sebagai hadiah?Dia segera menjawab dengan senyum kaku. "Jangan, jangan. Aku yang seharusnya menghadiahimu. Sebagai ucapan terima kasih atas bantuan Tuan Nathan, aku yang akan memasak malam ini."Nathan terdiam.Dia menatap Elena dengan lekat.Perlahan-lahan.Perlahan-lahan, Elena pun mengintrospeksi diri.Prianya ingin memasak untuknya.Bagaimana Elena boleh begitu tak menghargai?"Kalau begitu terima kasih untuk makanannya nanti, Tuan Nathan." Elena tersenyum menawan pada Nathan.Suasana hati Nathan langsung baik. Dia berdiri, kemudian pergi ke dapur untuk memeriksa apakah ada bahan di kulkas.Elena diam-diam menarik kembali kakinya, duduk bersila.Kemudian d
Nathan memiliki tubuh yang bagus dan otot perut yang rata.Elena melirik beberapa kali.Nathan berjalan ke samping kasur. Dia menopang tubuhnya di kasur dengan dua tangan, membungkuk, menatap Elena. "Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.""Apa?" Elena bingung."Sekitar setahun yang lalu, aku pernah pergi ke Hotel Starry dan tidur dengan seorang wanita.""?"Ketika otak Elena sedang berpikir liar, Nathan dengan cepat berkata, "Wanita itu adalah kamu. Thomas memberimu obat."Elena terkejut setelah mendengar kata-kata Nathan. Jadi, Doreen sudah mau menjebak Elena bahkan sebelum dia pulang negeri.Elena seketika agak takut. Doreen lagi-lagi memberi Elena pandangan baru terhadap dirinya."Doreen berbohong padaku, katanya aku ditiduri oleh seorang pengemis." Elena masih merasa trauma.Akhirnya Elena mengerti kenapa terkadang dia melihat berita tentang kekasih yang menyeramkan di berita.Nathan tidak menyangka ada hal seperti itu. Untungnya, Elena bukanlah tipe wanita yang lema