"Aku akan melakukannya. Kamu sudah memberiku tenagamu, kalau aku masih gagal, maka aku ini nggak berguna."Elena berkata dengan tenang.Nathan mengangguk sambil tersenyum. "Bagus, sebagai hadiah, Tuan Nathan akan memasak untukmu malam ini."Ekspresi tegang Elena langsung berubah. Apakah keterampilan memasak Nathan bisa dijadikan sebagai hadiah?Dia segera menjawab dengan senyum kaku. "Jangan, jangan. Aku yang seharusnya menghadiahimu. Sebagai ucapan terima kasih atas bantuan Tuan Nathan, aku yang akan memasak malam ini."Nathan terdiam.Dia menatap Elena dengan lekat.Perlahan-lahan.Perlahan-lahan, Elena pun mengintrospeksi diri.Prianya ingin memasak untuknya.Bagaimana Elena boleh begitu tak menghargai?"Kalau begitu terima kasih untuk makanannya nanti, Tuan Nathan." Elena tersenyum menawan pada Nathan.Suasana hati Nathan langsung baik. Dia berdiri, kemudian pergi ke dapur untuk memeriksa apakah ada bahan di kulkas.Elena diam-diam menarik kembali kakinya, duduk bersila.Kemudian d
Nathan memiliki tubuh yang bagus dan otot perut yang rata.Elena melirik beberapa kali.Nathan berjalan ke samping kasur. Dia menopang tubuhnya di kasur dengan dua tangan, membungkuk, menatap Elena. "Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.""Apa?" Elena bingung."Sekitar setahun yang lalu, aku pernah pergi ke Hotel Starry dan tidur dengan seorang wanita.""?"Ketika otak Elena sedang berpikir liar, Nathan dengan cepat berkata, "Wanita itu adalah kamu. Thomas memberimu obat."Elena terkejut setelah mendengar kata-kata Nathan. Jadi, Doreen sudah mau menjebak Elena bahkan sebelum dia pulang negeri.Elena seketika agak takut. Doreen lagi-lagi memberi Elena pandangan baru terhadap dirinya."Doreen berbohong padaku, katanya aku ditiduri oleh seorang pengemis." Elena masih merasa trauma.Akhirnya Elena mengerti kenapa terkadang dia melihat berita tentang kekasih yang menyeramkan di berita.Nathan tidak menyangka ada hal seperti itu. Untungnya, Elena bukanlah tipe wanita yang lema
Keesokan harinya.Elena dan Nathan sama-sama kelelahan.Nathan mengusap alisnya, duduk di sofa. Dia ada rapat penting pagi ini.Elena juga bersandar di sofa.Mereka berdua sedang menunggu Leon mengantar sarapan."Sebaiknya kita lebih menahan diri lain kali."Elena, peri yang menakjubkan, mengusap pinggangnya.Dia menghela napas bak ratu.Nathan, "..."Desahan Elena benar-benar sempurna. Naik dan turun, perlahan menjadi stabil.Leon, yang mengantarkan sarapan, melihat kedua orang yang tampak kelelahan itu.Apa saja yang mereka lakukan tadi malam?"El-el, langsung hubungi Leon saja kalau kamu membutuhkan orang tertentu." Nathan mengambil sarapan, lalu melihat ke arah Elena. "Apakah kamu ingin aku suapimu?"Leon yang menjadi nyamuk pagi-pagi, "..."Elena menjawab, "Nggak perlu, aku bisa memakannya sendiri.""Terima kasih, Pak Leon."Elena berterima kasih pada Leon.Leon mengucapkan sama-sama, kemudian menunggu Nathan di mobil.Setelah mereka sarapan, mereka pergi melakukan urusan masing-m
Yogy tersenyum. Dia mengedikkan bahu dengan tak berdaya. "Harry, tanpa penjamin, aku benar-benar nggak bisa melakukannya."Mata Yogy berkedip, lalu dia lanjut berujar, "Hanya delapan triliun. Kamu seharusnya sanggup membayarnya lain kali. Atau kamu juga bisa memintanya kepada pamanmu?"Mendengar hal itu, Harry langsung menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin pamannya meminjamkannya delapan triliun.Sekarang satu-satunya cara yang tersisa adalah mencari Doreen.Setelah dia memikirkannya dengan jernih, Harry berkata kepada Yogy. "Kak Yogy, aku akan kembali kepadamu dalam dua hari.""Oke, datang saja kalau kamu butuh sesuatu." Yogy mengantar Harry sampai ke mobil.Sikap Yogy yang tidak memperparah kondisi buruknya membuat Harry makin yakin.Setelah mobil Harry melaju pergi, Yogy masuk ke dalam rumah. Dia naik ke lantai dua, membuka pintu lalu masuk."Nona Elena, Harry sudah pergi. Apakah dia benar-benar akan mencari Doreen sebagai penjamin?" tanya Yogy dengan ragu.Yogy adalah orang yang E
Hari ini Bourne pergi ke Grup Burchan untuk mendiskusikan berbagai hal.Kaedyn dan Bourne berbicara di kantor, menyangkut rahasia penelitian dan pengembangan.Elena menunggu di sofa yang ada di luar.Dia sedikit mengantuk. Dia menopang kepala pada lengan sofa, memejamkan mata.Kaedyn membuka pintu kantor, kemudian meluruskan kancing mansetnya. Ketika dia mengangkat pandangannya, dia tiba-tiba berhenti.Elena tertidur dengan posisi menopang kepalanya pada lengan sofa. Hari ini dia mengenakan kemeja putih dan rok hitam. Kedua paha indahnya terlihat.Kaedyn mengatupkan bibir tipisnya, berjalan ke kursi Martin, kemudian menunjuk mantel.Martin membawa mantelnya untuk Kaedyn dengan bingung.Ketika dia melihat Kaedyn berjalan ke sofa dengan mantelnya, kemudian menutup paha Elena ....Martin terkejut.Kaedyn menutupi Elena dengan mantel, lalu pergi ke tempat Martin untuk mengambil data. Dia berkata, "Telepon di dalam bermasalah."Kaedyn membawa data tersebut ke dalam kantor lagi.Martin melir
Elena menelepon Janine untuk mengajaknya bertemu besok siang."Janine, kamu lebih tahu tentang ibu kota. Aku akan kembali ke Victoria Residence untuk menemuimu besok siang. Aku ingin mendiskusikan tempat pertunangan denganmu."Janine berseru kaget. "Ah!!! Kak El, kamu dan Kak Nathan sudah mau bertunangan?"Dia tiba-tiba menarik kakinya kembali, Bourne sedang mengoleskan obat pada betisnya.Bourne mengajak Janine keluar malam ini, tak disangka Janine malah mengalami kecelakaan kecil."Ya, kami akan bertunangan." Elena membolak-balik data tentang tempat pertunangan yang diberikan Nathan kepadanya. Dia menyukai gaya minimalis. "Nggak lama lagi, Nathan akan membawaku pergi ke ibu kota."Nathan ingin membawa Elena ke Kediaman Ransford untuk memperkenalkan Elena."Aku mungkin nggak bisa menghadiri pesta pertunangan kalian saat itu. Sayang sekali," sesal Janine. "Selama aku kembali ke ibu kota, orang tuaku akan menggangguku."Elena menatap Nathan dengan tatapan bertanya-tanya.Nathan memeluk
Harry membaca persyaratannya dengan cermat, menemukan tidak ada masalah. Doreen juga membacanya, kontraknya masuk akal."Kak Yogy, terima kasih. Nggak ada masalah."Harry membubuhkan tanda tangan dan cap jempolnya. Doreen juga melakukan hal yang sama di bagian penjamin.Semuanya berjalan dengan lancar.Setelah Harry mendapatkan dana, dia harus membayar investasi sebelumnya yang gagal. Hal ini tak diketahui oleh Doreen.Setelah Yogy mengantar mereka ke luar, dia menelepon Elena untuk memberi tahu Elena tentang hal ini.Elena tersenyum, lalu menutup panggilan telepon.Langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mendapatkan ponsel Doreen.Dia menghubungi pengasuh yang diutus untuk merawat Freya.Pengasuh tersebut kini berada di Perumahan Sorenson, bukan di Perumahan Clurkin.Elena tidak menyangka bahwa Kaedyn akan pindah kembali ke Perumahan Sorenson.Ketika Elena mendengar kabar tersebut, dia tidak terpengaruh.Pengasuh membalas pesan Elena.Ada brankas di kamar tidur Doreen, ponsel it
Keesokan siangnya.Elena pergi ke Victoria Residence untuk mencari Janine.Dia membeli dua kotak makan siang dan teh susu dalam perjalanan.Berdasarkan pemahaman Elena tentang Janine, Janine mungkin baru tidur.Elena mengeluarkan kunci untuk membuka pintu lalu masuk. Janine melihatnya, kemudian dengan gembira mendekat untuk mengambil makan siang. "Hari ini suhunya 30 derajat lebih, di luar sangat panas.""Ya, panas sekali. Aku mandi dulu, kamu makan dulu."Barang-barang Elena di Victoria Residence belum dipindahkan semua, masih ada pakaiannya di tempat ini.Setelah Elena keluar dari kamar mandi, dia kebetulan mendengar Janine bertelepon dengan seseorang sambil makan."Kak El sudah membeli makan siang untukku." Ketika Janine melihat Elena keluar dari kamar mandi, dia berkata kepada Bourne yang ada di ujung telepon. "Aku mau makan, sudah dulu ya, dah ...."Setelah menutup panggilan telepon, Janine tampak berpikir keras.Elena duduk. Dia membuka kotak makan siangnya, lalu menatap Janine.