Share

72. Sleep Call Mesra

“Sayang, aku nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu.”

Zaya yang saat ini tengah berbaring di tempat tidur sambil memegangi ponselnya saat Evan menghubunginya via video call, sontak tertawa geli mendengar rengekan lelaki yang akan kembali jadi suaminya itu.

“Jangan membual! Selama kita berpisah beberapa bulan, kamu bisa tidur nyenyak, tuh.”

“Siapa bilang? Aku beneran nggak nyenyak tidur, Sayang. Aku selalu memikirkan kamu. Aku juga terkadang mabuk-mabukan di rumah.”

Zaya sontak cemberut. “Isshh, kebiasaan, ya! Kalau punya masalah selalu larinya ke minuman.”

“Aku bahkan berniat mabuk sampai mati, apalagi kalau kamu sampai tidak mau balikan sama aku.”

“Dasar!” omel Zaya kesal, sementara d layar ponsel, Evan terlihat menahan tawa.

“Tapi aku bersyukur kamu mau menerimaku kembali. Setidaknya aku tidak keburu mati karena minuman keras.”

Zaya tak suka mendengar Evan bicara seolah kematian adalah hal biasa. “Jangan ulangi lagi! Ada atau tidak adanya aku, kamu tetap harus menjaga kesehatan kamu s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status