Share

45. Pertengkaran Sengit

“Aku benar-benar malas masuk ke sana.”

Lima belas menit sudah, Arga menunggu di dalam mobilnya sambil memandangi rumah sang mama tiri. Ada keraguan di hatinya untuk turun dan menyapa sang mama, terlebih melihat mobil Evan telah terparkir di pekarangan, menandakan rivalnya itu juga ada di dalam sana.

Setelah mengantar Zaya kembali ke hotel dan memastikan mobilnya baik-baik saja, lelaki itu akhirnya melajukan mobilnya ke kediaman sang mama. Namun, rasa enggan mulai menyergap jiwa kala ia sampai di halaman rumah mama tirinya yang luas itu.

“Kalau bukan Zaya yang meminta, aku benar-benar malas,” gumam Arga lagi. Pria itu mulai melepas sabuk pengaman lalu menyeret langkahnya masuk ke dalam rumah.

Setibanya di depan pintu, Arga sudah disambut adik tirinya yang menatapnya dengan garang.

“Jauhi Zaya! Jangan berpikiran untuk memikatnya karena aku akan segera rujuk dengannya lagi!” Evan tak ragu menyuarakan keinginannya untuk memperingatkan sang kakak tiri yang semakin lama semakin mengesalkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status