“Oeeek … oeeek …!”“Aduh, Olivia, ada apa denganmu? Berhentilah menangis, Ibu mohon ….”Dok - dok - dok!“Hei! Cepat diamkan bayimu! Aku tidak bisa tidur karena tangis bayimu membuatku pusing!”“Y-ya, Nyonya! Maafkan saya! Bayi saya sedang tidak enak badan!”Nyonya tetangga yang tinggal di kanan kamar Cecilia sangatlah galak.Sepertinya Nyonya galak itu membenci bayi. Dia selalu menggedor dinding Cecilia dan memarahi Cecilia dengan ucapan kasar apabila Olivia menangis.Padahal, paman-paman yang main judi sampai subuh hari di gang belakang juga lebih ribut daripada Olivia. Lagipula kebisingan semestinya jadi hal biasa di rusun kumuh ini, karena dinding di sini sangatlah tipis.“Tidurlah, Olivia, buah hati Ibu ….” Cecilia menimang bayinya sambil terus berdiri sepanjang malam. “Tidurlah yang nyenyak, supaya Ibu juga bisa beristirahat ….”Mengurus bayi seorang diri tentu saja bukan hal yang mudah.Dua minggu pertama sejak Olivia lahir, Cecilia mengalami kekurangan tidur kronis yang mengak
Kampung nelayan itu terasa seperti kampung halaman bagi Cecilia.Memang ada beberapa orang yang telah sedikit mengganggu Cecilia di kampung itu, tetapi di sana Cecilia bertemu teman-teman yang terasa seperti keluarga.Para suster dan para bibi di panti asuhan menangis ketika Cecilia berpamitan.“Cecilia, jangan lupakan kami, ya ….” kata Suster Theressa sambil terisak.“Tidak mungkin aku bisa melupakan kalian,” ucap Cecilia haru. “Kalian adalah orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku dan hidup Olivia selama kami tinggal di sini.”“Olivia adalah cucu kami semua, kami berharap dia tumbuh sehat dan bahagia ….” Para bibi berpesan. “Dan, eh, Jackson! Tampaknya kau pemuda yang kuat! Jagalah kakakmu dan keponakanmu baik-baik!”“Tentu saja, Bibi!” sahut Jackson semringah.Jackson merangkul Cecilia yang menggendong Olivia, kemudian mempersilakan wanita itu masuk ke bangku belakang mobil bersama bayinya.Di mobil, Cecilia merasakan kesedihan yang mendalam ketika harus meninggalkan kampung
Tampaknya kehidupan Marcus tetap berjalan normal, meski tanpa kehadiran Cecilia.Dia memang pria yang pandai menyembunyikan isi hatinya. Dia sembunyikan emosinya dengan sangat rapi. Sesungguhnya, Marcus jarang pulang ke rumah, sebab kenangannya bersama Cecilia seolah menyergapnya dari setiap penjuru rumah.Sesungguhnya Marcus merindukan Cecilia. Setiap hal kecil mengingatkannya kepada Cecilia. Film, lagu, aroma … bayangan akan Cecilia menghantui Marcus setiap waktu … seolah Marcus akan gila.Maka, seperti hari-hari lain sejak Cecilia pergi, hari itu Marcus tidur di kantor.Sinar matahari pagi yang hangat menembus jendela ruang kerja Marcus. Namun, kehangatan pagi itu tak mampu menghangatkan hatinya yang sedingin es. Rasa duka yang mendalam masih menyelimuti dirinya.Berdasarkan perhitungan kasar Marcus, seharusnya Cecilia sudah melahirkan bayi mereka. Tapi, Marcus masih belum berhasil menemukan istri dan bayinya, walaupun dia menggunakan jasa detektif swasta yang konon disebut terbaik
Kini, rumor bahwa Wong Enterprise adalah perusahaan yang didanai dan dijalankan oleh para mafia serta pejabat korup, telah beredar luas ke publik. Kantor diserbu media. Suasana di dalam kantor pun semakin menggelisahkan, beberapa karyawan bahkan mengundurkan diri karena takut terlibat kejahatan terorganisir.Sementara itu, akibat insomnia yang dideritanya, kesehatan Marcus juga memburuk.Ketika Marcus ambruk dan harus beristirahat selama beberapa hari di rumah sakit, dewan komisaris mengadakan rapat, mengevaluasi kinerja Marcus sebagai direktur utama sekaligus CEO Wong Enterprise.Jerry Lee menghujat Marcus habis-habisan, menilai bahwa Marcus tidak terbuka kepada mereka, dan telah menyimpang jauh dari visi yang dijanjikan kepada para pemegang saham.Yang gila, Daniel Lau, asisten Marcus di kantor Hong Kong, mendukung semua hujatan Jerry Lee tersebut—bahkan dengan bukti. Tampaknya Jerry telah membuat Daniel berkhianat pada Marcus. Karena setelah itu, Daniel keluar dari Wong Enterprise
Ketika Marcus baru menyalakan mesin mobil untuk pergi menemui si detektif swasta, Hana yang kini menjadi pengawas resepsionis di kantor Wong Enterpise, menghubungi Marcus dari kantor.“Tuan, maaf mengganggu waktu istirahat Anda, tapi sekelompok gangster yang dipimpin Tuan Mikey Han datang ke kantor,” lapor Hana panik. “Mereka tidak akan pergi sampai bertemu Anda.”“Mikey Han?” Sebelah alis Marcus terangkat. “Berikan telepon ini kepadanya.”Tidak lama Marcus harus menunggu, lantas dia mendengar suara Mikey.“Hei, aku tahu kau sekarang menganggur, jadi bergabunglah denganku,” kata Mikey tanpa basa-basi.Mikey tahu soal pemecatan Marcus dari Wong Enterprise dari sebuah artikel di internet. Dewan komisaris Wong Enterprise telah melakukan siaran pers tadi pagi untuk memberitahukan hal itu kepada publik. Begitu beritanya muncul, Mikey langsung mendatangi kantor Wong Enterprise, karena dia tidak punya nomor Marcus yang bisa dihubungi.“Aku tidak tertarik,” sahut Marcus tegas. “Berhentilah me
Sebelum Marcus menemui Detektif Tony Ong, detektif swasta yang dia bayar untuk menemukan Cecilia, Krystal sudah menelepon detektif itu terlebih dulu.“Detektif Ong, pergi dan bersembunyilah sekarang juga, dan hindari Marcus karena orang itu berniat membunuh Anda!” perintah Krystal panik. “Aku keceplosan bicara, kukatakan bahwa kau anak buahku!”Sejak Krystal tahu bahwa Marcus menggunakan jasa Detektif Ong untuk menemukan Cecilia, Krystal membayar detektif itu dua kali lipat daripada pembayaran yang ditawarkan Marcus supaya Tony Ong tidak melakukan tugasnya dengan baik.“Tutup kantormu dan pergilah! Akan kuberikan kau uang untuk membuka kantor baru di tempat lain! Marcus sungguh akan membunuhmu jika dia bertemu denganmu!”“Baik, Nona!” sahut Detektif Ong. “Saya akan pergi bersembunyi sekarang juga!”Setelah itu Krystal menghubungi Travis.“Gawat, gawat, gawat!” ucap Krystal dengan tangan menggigil. “Aku keceplosan bicara tentang Cecilia pada Marcus!”“Apa?!” seru Travis marah. “Kau bil
Cecilia sadar, rumah mewah Travis itu kini telah menjadi seluruh dunia Cecilia. Dan itu membuatnya bersyukur. Dulu, Cecilia pernah terkurung di tempat yang jauh lebih sempit, dalam kondisi yang sangat mengerikan, yakni ketika dia bersama ibu tirinya.Sambil menimang Olivia, Cecilia merenungi hidupnya sejauh ini.Meski kini Cecilia harus kembali hidup dalam pengasingan, dia lebih bahagia. Dia tidak lagi harus merasakan dera siksa ibu tirinya. Ataupun kesepian yang mendalam, seperti yang selalu dia rasakan di masa kecil, sebab ayahnya jarang ada untuk dirinya.Sejujurnya, Cecilia merasakan berbagai emosi yang intens dan saling bertentangan setelah meninggalkan Marcus. Di satu sisi, dia cukup menantikan momen menjadi seorang ibu dan membangun keluarga harmonis bersama Marcus. Sejujurnya, dia merasa kehilangan sosok suami dan ayah untuk putrinya.Tentu saja, kadang-kadang Cecilia merindukan Marcus.Dia bahkan pernah menulis sebuah surat untuk Marcus, meski hanya dapat menyimpan surat itu
Mikey Han sudah mulai mengerahkan kru pencarinya untuk membantu Marcus.Hanya dalam waktu tiga hari, Mikey menghubungi Marcus, menemukan suatu petunjuk yang aneh.“Mari bertemu denganku,” kata Mikey pada Marcus. “Aku tunggu kau di hotelku.”Satu jam kemudian, Marcus tiba di hotel bintang lima yang dimiliki Mikey, yang menjadi rumah singgah Mikey selama tinggal di kota ini.“Istrimu bukan mata-mata profesional, kan?” tanya Mikey curiga. “Atau jangan-jangan sebenarnya istrimu polisi yang biasa menyamar?”“Apa maksudmu? Tentu saja bukan! Setahuku Cecilia hanyalah seorang perempuan biasa!” jawab Marcus, heran dengan tuduhan Mikey.“Tapi, istrimu menyembunyikan diri seperti mata-mata profesional. Sejak dia meninggalkan apartemen kalian di Hong Kong, dia seolah berjalan dengan tubuh yang tembus pandang. Bahkan, ketika dia belanja di mall bersama Nona Hana, kamera pengawas di mall dan sekeliling mall seolah telah diretas hanya untuk menyembunyikan pergerakannya,” kata Mikey sambil membaca la
Pukul 10 malam, Marcus tiba di kamar tidurnya.Sejak Marcus memandangi wajah Cecilia yang terlelap di sofa, sebab tampaknya wanita itu tertidur kala sedang membaca buku sambil menunggu kedatangan suaminya.Dengan sangat hati-hati Marcus menggendong Cecilia, memindahkan wanita itu ke atas ranjang. Cecilia sedikit mengerang ketika Marcus meletakkannya. Dan tepat saat Marcus sedang menyelimutinya, mata wanita itu terbuka.“Sayang?” bisik Cecilia. “Kau sudah pulang?”Marcus tersenyum. “Apa aku membangunkanmu?”“Memang tadinya aku berniat untuk tidur sebentar.” Cecilia menguap. “Kau sudah makan?”“Tentu saja. Kau tampak lelah, Cecilia. Tidurlah kembali.” Marcus mengecup kening Cecilia dan mengusap pipinya.“Tapi aku belum makan,” keluh Cecilia. “Dan aku lapar.”“Oh.” Marcus tersentak kaget. “Mau kubuatkan sesuatu?”Cecilia meringis dan menganggukkan kepala.“Baiklah, ayo.” Marcus mengangkat ketiak Cecilia, menggendong sang istri di depan. Marcus berjalan ke arah pintu sambil mencumbui Ceci
Bergeming di tempatnya berdiri, Marcus tertegun menyaksikan kericuhan di ruang sidang usai tuan hakim memutuskan dirinya tak bersalah dan bebas.Setelah polisi membawa Travis, Jerry dan Krystal pergi untuk penyelidikan, Cecilia bergegas menemui suaminya.Cecilia pun berlari ke dalam pelukan Marcus. Air mata wanita itu berderai. Mereka bercumbu singkat, lalu sambil memandang wajah istrinya, Marcus tampak kebingungan.“Cecilia … kau baik-baik saja? Mengapa kau datang bersama Travis? Dan … apa yang baru saja terjadi?” Marcus bertanya gugup.“Kebakaran di rumah kita terjadi karena Travis. Dia juga menculikku dan Olivia malam itu. Namun, selama Travis menyekap kami di rumahnya, aku menggunakan kesempatan itu untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya,” terang Cecilia tegas.Marcus terpana mendengarkan ucapan istrinya.Lantas Cecilia melanjutkan, “Pada saat Jackson menemuiku semalam, aku langsung menghubungi detektif pribadiku dengan menggunakan ponsel Jackson. Aku minta Jackson menjelaska
Empat hari kemudian.Tubuh Cecilia menggigil ketika ia melihat secarik kertas yang disodorkan Travis ke arahnya. Cecilia tahu isi kertas itu. Kertas itu adalah surat permohonan cerai yang harus dia tandatangani, syarat yang harus dipenuhi, jika dia ingin melihat persidangan Marcus.Travis menunggu dengan tidak sabar.Travis menggebrak meja. “Ayolah, Cecilia, berikan tanda tanganmu! Jangan buang-buang waktu! Sidangnya dimulai satu jam lagi!”Hari ini Travis juga harus hadir di persidangan itu sebagai saksi.“Kita tidak boleh terlambat datang, bukan?”“B-baiklah ….” Dengan tangan gemetar Cecilia meraih pulpen dan membubuhi kertas itu dengan tanda tangannya. “A-aku sudah melakukannya ….”“Jackson!” Travis memanggil Jackson, yang kini menjadi tangan kanannya. “Mari kita berangkat!”“Ya, Tuan.” Jackson membungkuk dan melirik Cecilia.Jackson menyaksikan bagaimana Travis meraih tangan Cecilia dengan kasar dan menyeret wanita itu ke mobil. Sejujurnya Jackson merasa sangat iba dan sangat bers
Marcus yang sedang berduka memikirkan nasib istri dan anaknya, tiba-tiba mendapat kejutan baru lagi, kali ini dari kantor pengacara Li & Associates.Seperti yang sudah Cecilia wanti-wanti sebelum Marcus kembali dari Guangzhou, Li & Associates yang diberikan tanggung jawab penuh oleh CEO yang sekarang menjabat (Travis) untuk merombak ulang manajemen di Wong Enterprise, dikabarkan oleh media bahwa mereka ‘telah menemukan kecurangan CEO terdahulu (Marcus)’.Sekelompok jaksa mendatangi tempat di mana Marcus menetap selama rumahnya direnovasi pasca kebakaran. Mereka datang dengan membawa surat perintah penyidikan. Artinya, Marcus telah ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus penggelapan dana pegawai.“Anda sebagai bos telah dengan sengaja melakukan tindakan korupsi, seperti memotong gaji pegawai tanpa alasan yang sah atau menggunakan gaji pegawai untuk kepentingan pribadi!” Begitulah yang disampaikan kepala jaksa kepada Marcus. “Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, And
Di balik kabut tebal dan pepohonan lebat, mansion keluarga Wong yang telah berusia lebih dari satu dasawarsa berdiri megah dan gagah, terpencil dari keramaian kota. Kemegahannya kini diselimuti asap hitam pekat, menandakan kobaran api yang melahap habis bangunan megah tersebut.Suara sirine pemadam kebakaran memecah kesunyian malam, membawa para petugas ke tempat kejadian. Api berkobar dengan ganas, melalap setiap sudut mansion. Asap tebal menyelimuti area, menyulitkan upaya pemadaman.Para petugas berjibaku melawan api, berusaha menyelamatkan apa pun yang masih bisa diselamatkan. Namun, upaya mereka terhambat oleh struktur bangunan yang tua dan rapuh, serta kondisi yang gelap dan penuh asap.Setelah berjam-jam berjuang, api akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, mansion yang dulunya megah kini hanya tinggal puing-puing yang menghitam.Keesokan paginya, seorang detektif bernama Victor Huang ditugaskan untuk menyelidiki kasus kebakaran ini. Detektif Huang memiliki reputasi yang baik dala
Selama Marcus jauh dari rumah untuk mengusut kasus pembunuhan Mikey Han, Marcus selalu menghubungi Cecilia setiap malam, untuk memastikan kondisi di rumah mereka aman.Marcus juga telah memastikan bahwa keamanan di kediaman Wong dijaga ketat, mengingat bahwa pembunuh Mikey Han juga mengincar nyawa Marcus, dan mungkin nyawa keluarga Marcus.Sekelompok bodyguard profesional bertugas menjaga kediaman Wong 24/7. Mereka terlatih dalam berbagai teknik bela diri dan penggunaan senjata api. Bodyguard ini selalu berpatroli di sekitar rumah, baik di dalam maupun di luar. Mereka juga memantau kamera pengawas dan siap merespons setiap tanda-tanda bahaya. Bodyguard ini juga terhubung dengan pusat kendali yang dilengkapi dengan sistem alarm dan komunikasi canggih.Jaringan kamera pengawas yang canggih dipasang di seluruh bagian rumah, baik di dalam maupun di luar. Kamera ini dapat merekam gambar dan suara dengan kualitas tinggi, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Rekaman kamera pengawas disimpan di
Tiga minggu kemudian setelah kematian Mikey Han atau Han Tae-Sung, kegemparan dan kepanikan terjadi di Yusan Developers.Jay Kim, yang seharusnya menggantikan Mikey menjabat sebagai presiden komisaris Yusan Developers, tiba-tiba ditangkap oleh Interpol dan FBI di Hawaii dengan tuduhan mendalangi beberapa kegiatan ilegal di Amerika.Lalu, di rapat direksi, muncul orang baru yang benar-benar asing.Perut buncit orang itu sangat maju seperti wanita hamil yang tak kunjung melahirkan. Kening dan telapak tangannya selalu berkeringat. Segelintir helai uban di atas kepalanya disisir menyamping untuk menutupi botaknya yang tak merata.Matanya yang kecil terselip di antara kelopak yang tebal penuh lemak. Hanya dengan melihat matanya saja Marcus Wong langsung tahu orang itu bukanlah orang yang bisa dipercaya. Mata yang sungguh licik dan mesum.Orang itu, Don Choi, memiliki 30% saham Yusan. Hal itu menjadikannya pemegang saham terbesar nomor satu di Yusan. Pemegang saham terbesar nomor dua adalah
Di dunia yang terancam oleh kekuatan jahat dan bahaya tak terduga, masih dapat ditemukan para individu luar biasa yang ditakdirkan untuk bersatu. Itu adalah misi awal Robert dan Oskar mengumpulkan pasukan mereka. Mereka adalah para avengers, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan unik, dan mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.Pertemuan pertama mereka penuh dengan kekacauan dan kebingungan. Para calon anggota pasukan rahasia Robert dan Oskar, yang saat itu masih belum saling mengenal, sebagian besar diambil dari jalanan. Mereka terbiasa bekerja sendiri-sendiri, namun Robert dan Oskar memberikan mereka berbagai misi untuk menyatukan perbedaan mereka dan membuat mereka saling mendukung dan bekerja sama.Pertempuran sengit antar gangster dan penjahat melanda berbagai kota. Oskar memimpin pasukan, dibantu oleh Robert yang gesit di belakang layar. Meskipun mereka memiliki kekuatan luar biasa, para Avengers hampir kewalahan oleh jumlah gangster yang tak terhitung jumlahnya
Awal sakit hati Robert terhadap para penguasa dan para pemimpin militer adalah setelah dia mengamati penderitaan rakyat. Rutin Robert hilir-mudik mengunjungi teman-teman misteriusnya di berbagai distrik abu-abu ataupun distrik lampu merah. Robert pun betah menginap berhari-hari di rumah para “kamerad”-nya dan mulai terobsesi dengan literatur-literatur sayap kiri.Distrik-distrik itu begitu padat dan pengap. Hiruk-pikuk khas perkampungan kumuh perkotaan acap membuat Robert senewen. Dengan was-was ia mengikuti kawannya menelusuri gang-gang sempit yang kotor, becek, dengan bau sampah dan tinja tak putus-putus menusuk hidung.Bau busuk itu menembus masker yang selalu Robert pakai untuk menyamarkan wajahnya. Di sepanjang gang-gang yang ia dan kawannya lewati, orang-orang bertampang sangar dan bersuara nyaring melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, tampak begitu semarak sekaligus menegangkan.Dari beranda sebuah rumah petak terdengar keributan. Seorang perempuan tua berkelahi dengan seor