Share

Bab 930

"Kamu!" Irish geram hingga menggertakkan giginya. Namun, karena tidak berdaya, dia terpaksa menerima semua ini.

Kini, Irish hanya bisa berharap Luther bertindak lebih cepat. Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa tubuhnya makin lemah karena darah yang terus mengalir keluar.

Tiga menit kemudian, Luther selesai mengobati pria kedua itu. Asalkan menghentikan pendarahan, mereka tidak akan mati untuk sementara waktu ini.

"Sudah giliranku, 'kan? Cepat, cepat obati aku!" desak Irish yang sudah tidak sabar.

Namun, Luther malah terlihat begitu santai. Dia menyeka tangannya, lalu meregangkan pinggang dan menyesap teh dengan perlahan.

"Hei! Apa yang kamu lakukan? Cepat hentikan pendarahanku!" seru Irish yang benar-benar murka. Darahnya terus mengalir, tetapi pria ini malah meminum teh dengan santai? Lancang sekali!

"Nggak usah terburu-buru, kamu nggak akan mati," ucap Luther sambil meliriknya sekilas. Dia masih duduk diam di tempatnya.

"Apa maksudmu? Kamu nggak lihat aku tertembak? Kamu nggak puny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status