Share

Bab 851

"Kalau nggak melakukannya hari ini, kamu nggak akan punya kesempatan lagi," ujar Luther sembari mencabut pedang di perutnya dan melemparkannya kepada Xena.

"Huh! Kamu nggak berhak mengatur-atur! Aku datang untuk memberi penghormatan pada kakakku, jadi nggak akan membunuhmu dulu hari ini. Kalau suasana hatiku buruk lagi, aku pasti akan datang untuk membunuhmu!" Selesai berbicara, Xena menyenggol Luther dengan bahunya dan melangkah masuk ke aula.

"Tuan, kenapa kamu nggak menghindar? Gadis itu sangat semena-mena, gimana kalau sampai kamu terluka?" tanya Johan yang merasa cemas.

"Nggak apa-apa, aku memang berutang padanya." Luther menggelengkan kepalanya dengan ekspresi rumit. Setiap kali teringat pada nasib tragis Ronald, dia selalu menyalahkan diri sendiri. Setidaknya, suasana hatinya menjadi lebih baik karena serangan Xena barusan.

"Tuan, pergi perban lukamu dulu." Johan menghela napas, lalu menginstruksi seorang murid wanita untuk membawa Luther mengobati lukanya.

Sebagai ketua faksi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status