"Hm?" Luther memegang pipinya yang terasa panas. Kemudian, dia menoleh pada Ariana dengan tatapan tak percaya. Dia tidak menyangka Ariana akan menamparnya hanya demi seorang pria yang baru dikenalnya. Dia merasa seperti jantungnya ditusuk oleh Ariana."Aku ...." Ariana melihat tangannya sendiri, lalu terdiam. Dia baru merasa menyesal setelah memukul Luther. Dia hanya ceroboh sesaat karena terlalu panik tadi. Jika tidak menghentikan Luther, akibatnya akan sangat fatal. Andrew adalah seorang jenderal militer yang memiliki kekuasaan besar, Luther akan dijatuhi hukuman mati jika melukai Andrew."Kamu memukulku?" Luther tampak kaget. "Demi orang yang baru dikenal ini, kamu memukulku?""Luther, tenangkan dirimu. Aku melakukan ini demi kebaikanmu," ujar Ariana menjelaskan."Tenangkan diri?" Luther tertawa sinis, tatapannya terlihat sangat kecewa. "Ariana, mau bagaimana aku menenangkan diri? Tadi sudah kubilang dengan jelas, Andrew yang membuat perangkap untuk menjebakku. Dia hanya berlagak or
Pada saat ini, tiba-tiba masuk segerombolan orang dari luar aula. Semuanya adalah tentara yang bersenjata lengkap. Aura mereka memancarkan niat membunuh yang kuat. Begitu masuk, mereka langsung mengepung Luther dan menodongkan senjatanya. Hanya menunggu perintah, mereka bersiap-siap menghabisi Luther di tempat."Jenderal Andrew, jangan sakiti dia!" teriak Ariana memohon."Nona Ariana sudah berkata demikian, tentu aku harus menurutinya." Andrew tersenyum tipis sambil menyeka darah di sudut bibirnya. Kemudian, dia melambaikan tangan dan berkata, "Bubar, biarkan dia pergi!""Baik!" teriak para tentara tersebut. Setelah itu, mereka langsung menyingkir dengan serempak. Gerakan mereka sangat kompak, jelas sekali para tentara itu dilatih secara profesional.Luther hanya menoleh dan melirik dengan tatapan kejam sekilas, lalu berjalan keluar. Saat keluar dari hotel, ternyata saat ini sedang hujan gerimis. Angin dingin menerpa, membuat hatinya terasa hampa. Pada saat ini, sebuah mobil Bentley be
Pada saat ini, Bianca benar-benar kesal dibuat oleh Ariana. Baginya, Luther benar-benar telah mengorbankan segalanya bagi Ariana. Bahkan Bianca sendiri juga merasa sangat iri. Namun, Ariana malah tidak menghargainya sama sekali.Ariana menjadi angkuh karena terlalu sering dimanjakan, sekarang bahkan berani memukul orang. Benar-benar tak tahu diri. Bianca akhirnya tidak tahan lagi dengan sikap Ariana. Terserah Ariana mau pukul siapa saja, tapi dia tidak boleh menyentuh Luther sedikit pun!"Sudahlah, Bianca. Kita pergi saja, nggak ada lagi yang perlu dibicarakan," kata Luther dengan tenang."Huh! Kamu intropeksi diri saja!" Bianca mendengus, lalu berbalik dan masuk ke mobilnya. Setelah itu, dia menginjak pedal gas dan mobil mereka melaju dengan kecepatan tinggi."Kenapa jadi begini? Kenapa jadi begini?" gumam Ariana setelah melihat mobil Bianca melaju. Dia terlihat putus asa. Ariana memang merasa dirinya agak gegabah tadi, tapi itu karena dia tidak ingin Luther melakukan kesalahan besar.
Bekas telapak tangan di wajah Luther masih belum mereda sampai sekarang. Namun dia hanya menjawab sambil tersenyum, "Nggak sakit, kok.""Wajahmu nggak sakit, tapi hatimu sakit, 'kan?" Bianca mengangkat alisnya dan menambahkan, "Sudah sampai seperti ini, kamu juga seharusnya sudah menyerah. Untuk apa kamu terus menyiksa diri seperti ini? Ikut aku hidup senang saja kelak, apa itu nggak bagus?""Masa pria sejati sepertiku harus bergantung pada wanita?" kata Luther menggaruk kepalanya."Memangnya kenapa kalau bergantung pada wanita? Itu juga sebuah kemampuan!" Bianca mengulurkan jarinya yang ramping untuk mencolek dagu Luther. "Lagi pula, dengan wajahmu ini, sayang sekali kalau nggak dipakai. Aku suka dengan tipe sepertimu. Mandi yang bersih hari ini, hangatkan kasur untukku."Sudut bibir Luther berkedut, dia terdiam sejenak. Kenapa rasanya seperti digoda wanita cabul?"Gimana? Sudah pikirkan dengan jelas? Mau ke rumahmu atau rumahku?" ucap Bianca sambil melemparkan pandangan penuh pesona.
Pagi keesokan harinya, di Vila Praja.Hani yang mengenakan gaun berwarna merah, melihat dirinya di cermin dengan tidak nyaman. Biasanya dia selalu mengenakan pakaian tomboi, seragam militer, ataupun baju kasual. Baru kali ini dia mengenakan gaun ketat seperti ini."Jenderal, Anda benar-benar kelihatan cantik. Lihatlah wajah dan badanmu ini, indah sekali! Pria mana yang nggak akan terpesona padamu?" kata Gaia yang melihatnya dari samping dengan tatapan berbinar.Hani memang sudah sangat cantik, tapi setelah berdandan hari ini, penampilannya jadi semakin memukau. Dipadukan dengan wibawanya, Hani tampak cantik sekaligus keren. Baik pria ataupun wanita, semua pasti akan terpukau dengan penampilannya."Kamu yakin baju ini bagus? Kenapa aku merasa kelihatannya aneh?" gumam Hani."Tentu saja bagus!" Gaia menganggukkan kepala terus-menerus. "Gaun ini kelihatan elegan dan bisa menonjolkan lekuk tubuh. Semua wanita cantik biasanya memakai gaun seperti ini. Lihatlah pinggang Anda jadi tampak ramp
"Kenapa? Nggak bagus ya?" Hani melirik sekilas penampilannya dengan gugup."Bukan nggak bagus, hanya saja kelihatannya agak kaku. Lebih cocok kalau kamu pakai baju biasanya," jawab Luther dengan terus terang. Hani memang wanita tangguh yang menguasai medan perang, bagian yang paling menarik dari dirinya adalah auranya yang berwibawa.Saat mengenakan pakaian perang, pesonanya jadi meningkat karena dia tampak cantik dan keren. Melihatnya memakai gaun wanita yang feminin ini malah terasa aneh. Memang kelihatannya cantik, tapi tidak cocok untuk Hani."Hm?" Mendengar ucapannya, Hani melemparkan pandangan tajam ke arah Gaia."Aku tuangkan teh!" Gaia terkejut dan buru-buru melarikan diri."Kak Gerald, tunggu sebentar, aku akan ganti pakaian." Hani tidak berani menunda, dia langsung kembali ke kamar. Beberapa saat kemudian, dia keluar dari kamar dengan mengenakan pakaian silat berwarna merah. Seketika, penampilannya tampak memukau."Bagus, ini lebih cocok untukmu." Luther mengangguk puas. Hani
Setelah meninggalkan Vila Praja, Luther, Hani, dan beberapa orang lainnya pergi ke tempat wisata untuk berfoto-foto dan membeli souvenir. Selanjutnya, mereka pergi ke jalanan di pusat kota yang menjual berbagai makanan. Setelah itu, mereka juga pergi ke bioskop untuk menonton film sains fiksi yang paling terkenal. Begitu keluar dari bioskop, hari pun sudah malam."Kak Luther, kita mau ke mana lagi?" tanya Hani dengan antusias saat berada di depan pintu bioskop. Ini adalah hari yang paling menyenangkan dan rileks baginya dalam 10 tahun terakhir."Jenderal, kita sudah main seharian, bagaimana kalau kita pulang sekarang?" tanya Kiera di samping. Dia dan Gaia sudah berjaga di sisi Hani seharian. Mereka terus berwaspada dan tidak berani lengah sama sekali karena takut Hani akan disergap.Sebagai dewi perang Negara Drago, kedudukan Hani memang sangat tinggi. Namun pada saat bersamaan, dia juga dianggap sebagai musuh oleh berbagai negara. Jumlah penyergapan yang dialaminya setiap tahun tidak
Bagi pria tua yang cabul, pesona Hani ini bisa dibilang sangat mematikan."Orang sepertimu nggak pantas berteman dengan majikanku, pergi sana!" bentak Kiera."Huh! Kamu meremehkanku?" Mendengar perkataan Kiera, pria kurus itu langsung kesal, "Apa kamu tahu siapa aku ini? Kamu tahu siapa ayahku? Sejujurnya saja, aku ini adalah Tuan Muda dari Sekte Hitam Putih, Franky Salim!"Begitu perkataan itu dilontarkan, ekspresi para tamu di sekitar langsung berubah."Sekte Hitam Putih? Bukankah itu adalah salah satu delapan sekte terbesar di Jiberia?""Katanya Sekte Hitam Putih punya ribuan murid, kekuasaannya juga sangat besar. Bisa dibilang mereka adalah tokoh yang sangat ditakuti di dunia persilatan!""Anehnya, kenapa orang Sekte Hitam Putih bisa datang ke Jiman?""Sepertinya datang untuk menghadiri kompetisi seni bela diri? Katanya, lokasi acaranya ada di Danau Akua di Jiman. Jaraknya nggak terlalu jauh dari provinsi, akhir-akhir ini sudah banyak seniman bela diri yang datang."Semua orang dia
"Ayah, bagaimana menurutmu?" tanya Gusdur sambil mengalihkan pandangannya ke arah Ezra."Ada tamu yang datang, kita tentu saja nggak boleh nggak sopan. Suruh mereka masuk ke ruang tamu untuk berbicara," kata Ezra dengan tenang. Roman mewakili Keluarga Luandi, dia tentu saja tidak bisa mengusir tidak peduli apa pun niat kedatangan Roman ini. Mengenai hubungan pernikahan ini, tentu harus dipertimbangkan dengan matang."Baik," jawab pengurus rumah, lalu segera pergi."Kalian lanjutkan saja makannya, aku akan menemui orang-orang dari Keluarga Luandi ini," kata Ezra, lalu bangkit dan pergi.Setelah saling memandang sebentar, ketiga putra dari Ezra juga akhirnya mengikuti Ezra. Mereka ingin melihat apa yang sedang direncanakan Keluarga Luandi kali ini."Sudahlah, biarkan mereka yang mengurusnya. Kita makan saja," kata nenek Bianca sambil tersenyum agar semuanya melanjutkan makan malamnya.Tiga menit kemudian, di ruang tamu Keluarga Paliama. Ezra duduk di kursi utama dan langsung menghadap ke
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga