Tempat itu adalah lantai 30. Jika melompat dari tempat setinggi itu, Luther pasti akan mati. Ariana hanya ingin mengusir Luther. "Baik, aku lompat!" Luther menganggukkan kepala. Tanpa ragu-ragu, dia berlari menuju jendela, lalu menabraknya hingga pecah dan melompat dari lantai 30 itu."Eh ...." Ariana berdiri mematung di tempatnya, tidak sadar untuk beberapa saat. Dia hanya emosi sesaat tadi. Ariana tidak menyangka Luther akan benar-benar berani melompat dari lantai 30."Luther!"Setelah menyadari apa yang terjadi, Ariana berteriak kaget dan segera berlari menuju jendela yang hancur, lalu melihat ke bawah. Di luar jendela, sudah tidak terlihat jejak Luther lagi. Tidak ada manusia yang bisa selamat setelah jatuh dari tempat setinggi itu.Bruk! Kedua kaki Ariana menjadi lemas dan langsung terduduk di lantai. Dia lalu menangis terisak-isak. "Kenapa begini? Luther, kenapa kamu sebodoh itu? Kenapa harus melompat? Bagaimana nasibku kalau kamu mati? Aku harus bagaimana?"Ariana menangis teris
"Sudah, jangan menangis lagi. Aku masih hidup, 'kan?"Luther menepuk punggung Ariana dengan lembut untuk mencoba menghiburnya. Ini benar-benar pertama kalinya kedua orang itu berpelukan dengan erat seperti ini. Dalam sekejap, Luther merasa bergairah saat mencium aroma tubuh Ariana yang menggoda dan merasakan dadanya yang sangat lembut."Huh! Kamu masih berani bilang begitu? Tadi kamu hampir mati!" Ariana memukul dada Luther sekali lagi."Apa boleh buat, kamu yang menyuruhku untuk lompat," jawab Luther dengan ekspresi polos."Aku suruh lompat, kamu lompat. Kalau aku suruh kamu makan kotoran, apa kamu juga akan makan?" tanya Ariana dengan kesal."Uhuk .... Kalau ini harus dipertimbangkan dengan baik," kata Luther dengan canggung."Kamu mau mempertimbangkannya kalau makan kotoran, tapi kalau lompat nggak usah dipertimbangkan? Apa yang ada di dalam pikiranmu?" Ariana mengulurkan jari telunjuknya dan menusuk kening Luther dengan keras."Aku tadi hanya gegabah. Aku jamin nggak akan melakukan
"Putriku! Obat apa yang diberikan si berengsek ini sampai kamu begitu percaya padanya?" Helen merasa terkejut dan marah.Helen benar-benar tidak menyangka putrinya akan terjerumus seperti ini. Demi seorang pria busuk, putrinya tidak memedulikan kematian adiknya dan bahkan membela pembunuhnya. Sungguh sangat bodoh!"Aku percaya padanya karena memang ada kejanggalan dalam kasus ini. Aku nggak ingin menuduh orang yang tak bersalah," jelas Ariana."Omong kosong! Orang itu terlihat licik, pasti bukan orang baik. Hari ini aku harus menangkap dan membawanya ke pengadilan!" Helen tetap keras kepala dan bersikeras untuk bertindak."Ibu, bisakah kamu lebih tenang?" Ariana tetap menghalang di depan Luther dan menahan ibunya sendiri."Minggir kamu!"Helen sangat marah dan mencoba mendorong putrinya. Namun, Ariana tidak membiarkannya dan terus menjaga posisinya dengan tubuhnya. Kemudian, keduanya mulai saling tarik-menarik."Ibu! Dengarkan aku, masalah ini ....""Plak!"Saat Ariana akan mengatakan
"Kring kring kring ...."Di perjalanan kembali ke Faksi Draco, ponsel Luther tiba-tiba berdering. Saat diangkat, itu adalah panggilan dari Charlotte. Begitu berbicara, nada suara Charlotte terdengar sangat panik. "Paman! Gawat! Rumah kami dalam masalah!""Masalah? Masalah apa?" Luther mengernyitkan alisnya."Aku tidak tahu detailnya, hanya tahu ada banyak orang yang mengepung di luar dan ada dua ekskavator. Sepertinya mereka ingin merobohkan rumah kami dengan paksa," kata Charlotte.Ekspresi Luther menjadi muram. "Mereka berani merobohkan rumah dengan paksa? Sungguh keterlaluan! Tahan sebentar, aku akan segera datang.""Tidak bisa! Mereka sudah mulai bertindak!"Setelah mengatakan itu, Charlotte sepertinya melihat sesuatu dan tiba-tiba berteriak, "Dasar berengsek! Kalian berani memukul ayahku? Aku akan lawan kalian!""Charlotte! Jangan gegabah!"Luther buru-buru membujuk, tetapi panggilan dari Charlotte sudah diputuskan. Kelihatan jelas, Charlotte berada dalam situasi berbahaya. Luther
"Bagus! Pukulan yang bagus! Orang-orang yang hanya berani berbuat kasar pada orang lemah memang pantas mendapatkan pelajaran yang kejam!"Melihat Charlotte yang berhasil menang sepenuhnya, sekelompok penonton yang ada di sekitar memberikan tepuk tangan dan bersorak. Mereka semua adalah tetangga di sekitar yang sering kali menjadi korban intimidasi preman-preman itu, sekarang mereka bisa melampiaskan amarah mereka."Charlotte, kamu terlalu gegabah, kamu tidak boleh memukul orang-orang ini!" Pada saat itu, Harsa berjalan ke depan dengan langkah yang terpincang-pincang dan ekspresi penuh kekhawatiran."Kenapa tidak boleh dipukul? Mereka sudah mengganggu kita, apa Ayah masih ingin aku tetap diam?" kata Charlotte sambil mengernyitkan alisnya. Charlotte mengira tindakannya yang penuh keberanian ini akan mendapatkan pujian dari ayahnya, tidak disangka dia malah mendengar perkataan itu."Charlotte, kamu masih terlalu muda dan sama sekali tidak mengerti kejahatan di masyarakat ini. Ada orang ya
"Hah?" Charlotte terperangah saat melihat pemukul bisbol yang tiba-tiba patah itu. Dia benar-benar tidak menduga bahwa pemukul bisbol yang begitu kuat bisa dihancurkan semudah itu. Seberapa besar kekuatan orang ini?"Hanya dengan kemampuan seperti ini, kamu berani melawan majikanku?" tanya si pengawal sembari tersenyum meremehkan. Kemudian, dia sontak menendang perut Charlotte.Charlotte pun kesakitan dan terhempas sampai 2 atau 3 meter, lalu akhirnya terbanting keras di tanah. Darah mengalir dari sudut bibirnya. Untuk sesaat, dia bahkan tidak bisa berdiri.Kini, energi internal Charlotte sudah terkuras habis, begitu juga dengan kekuatannya. Dia tidak sanggup untuk melawan lagi. Meskipun demikian, sorot matanya masih tampak begitu teguh."Berengsek, jangan kira kamu bisa bertindak semena-mena hanya karena menguasai sedikit ilmu bela diri. Faksi Puma memiliki banyak ahli bela diri. Mudah saja bagi kami untuk melawan orang sepertimu," ucap Waldo sambil merapikan kemejanya.Kemudian, Wald
"Bocah, siapa kamu? Berani sekali kamu ikut campur masalahku!" bentak Waldo dengan raut wajah kesal.Semua orang jelas-jelas takut saat mendengar nama Faksi Puma. Namun, pria di hadapan mereka ini malah berani mengusik mereka. Apa dia tidak takut mati?"Kalian harus membayar kompensasi 10 kali lipat untuk rumah yang kalian robohkan barusan. Selain itu, potong tangan kalian yang digunakan untuk memukul orang barusan. Kemudian, aku baru akan membiarkan kalian pergi," ujar Luther dengan tidak acuh."Membiarkan kami pergi?" Mendengar ini, Waldo sontak tertawa. Dia menatap Luther seperti sedang menatap seorang idiot sambil berseru, "Bocah, kamu tahu siapa aku? Kamu ingin menjadi pahlawan, ya? Becermin dulu sebelum bertindak!""Orang bodoh dari mana ini? Beraninya dia ikut campur urusan Faksi Puma. Sudah bosan hidup, ya?""Keberaniannya patut dipuji, tapi otaknya benar-benar bermasalah.""Faksi Puma sangat terkenal akan kekejaman mereka, pria ini pasti akan berakhir tragis!"Kerumunan tidak
"Paman Harsa, kenapa kamu tiba-tiba berlutut?" Ekspresi Luther agak berubah saat melihatnya. Dia segera mengulurkan tangan untuk memapah Harsa berdiri. Meskipun Harsa hanya orang biasa, Luther selalu menganggapnya sebagai seniornya."Tuan Luther, aku tahu kamu ingin membela kami. Tapi, kamu nggak akan bisa melindungi kami untuk selamanya. Membalas kekerasan dengan kekerasan nggak akan bisa mengatasi masalah. Kami memilih untuk mengalah, yang penting bisa hidup dengan tenang," pinta Harsa.Luther seketika terdiam mendengar ucapan ini. Dinilai dari sudut pandang tertentu, perkataan Harsa sebenarnya masuk akal. Luther memang tidak bisa melindungi mereka untuk selamanya.Orang biasa memiliki cara hidup mereka sendiri. Mereka tidak boleh menyinggung siapa pun, hanya bisa tunduk dan waswas. Meskipun menderita kerugian, mereka hanya bisa tetap tenang dan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Kehidupan seperti ini memang menyedihkan, tetapi ini cara mereka untuk bertahan hidup."Tuan Luther, to
"Kalau Hasta sudah mengeluarkan sembilan pedangnya, mungkin nggak ada yang bisa menahannya.""Tekanan yang menakutkan, betapa tajamnya aura pedangnya ini.""Habislah, kali ini Luther pasti mati."Saat Pedang Akhirat menebas dengan keras, semua penonton menjadi cemas. Tidak ada yang menyangka pedang kesembilan Hasta memiliki kekuatan yang begitu besar."Pedang Arkais!" teriak Luther saat melihat situasinya buruk. Pada detik berikutnya, cahaya ungu tiba-tiba turun dari langit dan langsung menghantam Pedang Akhirat raksasa dengan sangat cepat.Boom!Terdengar suara ledakan saat cahaya ungu itu meledak.Pedang Akhirat raksasa itu langsung hancur berkeping-keping dan memperlihatkan wujud aslinya, lalu terpental puluhan meter karena dihantam cahaya ungu itu.Setelah menghantam Pedang Akhirat sampai terpental, cahaya ungu itu tidak berhenti dan lanjut menghantam beberapa pedang yang menghalangi jalannya sampai terpental. Pada akhirnya, cahaya ungu itu melayang di depan Luther dan ternyata cah
Ilmu pedang Hasta sangat luar biasa. Setiap gerakannya mengandung kekuatan yang tajam dan tak terbendung.Yang paling menakutkan adalah ketika Hasta mengangkat pedangnya untuk menyerang, masih ada enam bilah pedang yang membantunya. Keenam bilah ini terus mengganggu fokus Luther dengan melancarkan serangan bertubi-tubi. Sungguh kompak dengan Hasta.Sambil mengelak, Luther juga terus menangkis. Jika teknik tubuh dan ilmu pedangnya tidak hebat, dia pasti akan kalah dalam beberapa menit.Meskipun demikian, Luther tetap bisa merasakan tekanan besar. Kini, dia bukan hanya melawan Hasta seorang, tetapi juga seperti melawan enam atau tujuh ahli bela diri.Jika lalai sedikit saja atau menunjukkan kelemahannya, Luther akan menderita pukulan fatal. Jika situasi seperti ini terus berlanjut, Luther pun tidak akan memperoleh keuntungan apa pun. Parahnya, Luther bukan hanya harus menangkis serangan, tetapi juga harus mencari kesempatan untuk melancarkan serangan."Keren sekali! Teknik tubuh dan ilmu
Di bawah tatapan semua orang, Luther dan Hasta sama-sama menaiki arena. Keduanya berjarak 10 meter, saling memandang dengan tatapan yang tajam."Gerald?" tanya Hasta. Sebelumnya, dia telah melihat kehebatan Luther. Hanya saja, dia belum bisa memastikannya."Nggak penting siapa aku. Yang penting adalah siapa yang menjadi pemenang kali ini." Luther tidak membantah ataupun mengiakan. Namun, jawabannya ini adalah suatu kepastian bagi Hasta. Keduanya sama-sama menduduki urutan nomor satu di Peringkat Genius. Sebelum berduel, tidak ada yang tahu siapa yang lebih kuat."Kudengar kamu murid Azka. Aku sangat menantikan pertarungan ini." Mata Hasta berbinar-binar.Beberapa tahun lalu, Logan dikalahkan oleh Azka. Ini adalah momok yang terus menghantui gurunya. Karena kedua murid bertemu, Hasta ingin memulihkan kepercayaan diri gurunya."Aku juga ingin lihat sehebat apa ilmu pedang kalian," ujar Luther sambil tersenyum menyipitkan mata.Sebelumnya lawannya adalah Charlotte. Luther tidak bisa meng
"Karena Ketua Friscia sudah angkat bicara, aku tentu bakal ikut. Gimana dengan Ketua Logan dan Master Nabel?" Yusril terkekeh-kekeh."Kalau kalian bertaruh, aku tentu bakal ikut," ujar Logan dengan nada datar."Jarang-jarang ada kesempatan seperti ini. Aku juga ikut." Atha mengangguk sambil tersenyum.Setelah ketiga orang itu menyetujui, Friscia pun melambaikan tangan kepada Charlotte. Charlotte segera menghampiri dengan tersenyum."Halo, kudengar kalian ingin bertaruh? Untuk sekarang, 1,6 kali lipat untuk kemenangan Luther dan 0,4 kali lipat untuk kemenangan Hasta. Kalau kalian mempertaruhkan harta karun kalian, kalian akan mendapat batu spiritual setelah menang."Charlotte tersenyum manis. Matanya berbinar-binar. Entah sudah berapa banyak orang yang ikut bertaruh. Meskipun tidak bisa menentukan siapa yang menang dan kalah kali ini, dia bisa memanipulasi nilai harta karun. Jika ditambahkan, dia tetap mendapat banyak keuntungan."Aku bertaruh untuk Hasta." Tanpa berbasa-basi, Logan lan
Begitu suara Nabel terdengar, suara tepuk tangan yang meriah langsung memenuhi seluruh arena. Pertarungan yang dinanti-nantikan akhirnya tiba.Kemenangan dan kekalahan kali ini bukan hanya memengaruhi reputasi seseorang, tetapi juga berdampak besar pada keadaan di dunia persilatan.Jika Hasta yang menang, berarti Sekte Pedang akan menjadi sekte terkuat di dunia. Pada saat yang sama, Organisasi Mondial dan Sekte Sihir akan turun derajat.Sebaliknya, jika Luther yang menang, hasilnya akan lebih menakjubkan. Bagaimanapun, Luther yang tidak bergabung dengan sekte mana pun justru berhasil mengalahkan para genius dari sekte besar. Jika kabar ini tersebar, dunia persilatan akan gempar.Ketika saat itu tiba, seluruh sekte akan berlomba-lomba untuk merekrut Luther. Persaingan sengit pun akan terjadi."Dokter Luther! Semangat!""Kalahkan Hasta! Kamu harus berhasil!"Greta dan Roselia bangkit untuk memberi Luther dukungan. Sebelumnya, Hasta mengalahkan Adam dan membuat Organisasi Mondial kehilang
"Berhenti! Berhenti! Paman! Aku mengaku kalah!"Pedang berada tepat di depan leher Charlotte. Charlotte langsung mengangkat kedua tangannya untuk menyerah. Dia tidak berharap dirinya bisa menang dan hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji kemampuan Luther serta kemampuannya. Ternyata, kesenjangan di antara keduanya masih begitu besar."Kamu sangat hebat. Mungkin beberapa tahun lagi, aku bukan lawanmu." Luther tersenyum dan menyimpan Pedang Cakrawala. Dia bukan ingin bersikap rendah hati, melainkan benar-benar kagum dengan potensi Charlotte.Api foniks yang menghitam memiliki kekuatan korosif yang luar biasa. Energi sejati Luther sekalipun tidak dapat menahannya. Dengan kata lain, api itu adalah musuh besar para pesilat.Hanya saja, Charlotte belum terlalu lama memasuki dunia seni bela diri. Jika dihitung-hitung, paling-paling baru dua tahun. Itu sebabnya, dia belum bisa menggunakan kemampuan garis keturunan foniks secara maksimal. Jika berlatih dengan giat, masa depannya
Bam! Cahaya emas memancarkan energi yang sangat menakutkan. Seketika, tanah bergetar dan angin kencang berembus.Luther beserta pedangnya terhempas beberapa meter. Setelah mendarat, dia terdorong dua langkah sebelum menstabilkan tubuhnya.Ketika mendongak, Luther mendapati entah sejak kapan muncul zirah emas di permukaan tubuh Charlotte. Zirah emas memancarkan cahaya terang, membuat sosok Charlotte sangat menyilaukan.Ternyata itu adalah senjata ajaib. Sekte Sihir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mereka memiliki banyak harta karun. Sebagai Wanita Suci Sekte Sihir, wajar jika Charlotte memiliki beberapa senjata ajaib sebagai perlindungan diri.Luther sama sekali tidak terkejut. Hanya saja, dia cukup takjub dengan kemampuan senjata ajaib itu. Bukan hanya dapat melindungi penggunanya, tetapi juga dapat menyerang.Tadi pedang Luther mengenai senjata ajaib itu, tetapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Bahkan, kekuatannya diserap oleh senjata ajaib itu dan menyerangnya balik. Dengan ka
Menghadapi bulu hitam yang memenuhi langit meluncur ke arahnya, Luther mengangkat tangannya. Sebuah perisai cahaya putih pun tiba-tiba muncul dan membentuk tembok di depannya. Bulu hitam itu menabrak di tembok cahaya itu dan menimbulkan riak kecil, tetapi tidak dapat menembus pertahanannya.Namun, api hitam pada bulu-bulu hitam itu langsung menyebar ke seluruh tembok dan segera membakar energi di dalamnya. Hanya dalam beberapa saat saja, tembok pelindung di depan Luther sudah bolong dan meninggalkan sebuah lubang besar.Melihat pemandangan itu, Luther terkejut. Perlu diketahui, energi sejatinya jauh lebih kuat daripada ahli tingkat master biasanya. Bukan hanya memiliki kekuatan serangan yang luar biasa, pertahanannya juga sangat kokoh.Namun, Luther tidak menyangka energi senjatanya ini malah tidak sanggup menahan api foniks milik Charlotte. Kelihatan jelas, betapa hebatnya kekuatan garis keturunan lawannya ini. Dia tidak berani meremehkan dan kembali mengayunkan tangannya lagi saat ap
Gerakan Charlotte sangat cepat dan langkahnya sangat lincah. Dalam sekejap, dia terus memelesat dan sulit untuk ditebak, sehingga semua orang tidak bisa menangkap keberadaannya.Sementara itu, Luther hanya berdiri dengan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang berlebihan."Telapak Bunga Gugur!" Setelah mendekat, Charlotte melayangkan puluhan telapak secara bertubi-tubi. Bayangan telapak hitam itu langsung meluncur ke berbagai titik vital di tubuh Luther.Kekuatan Charlotte sangat spesial dan tekniknya memiliki efek racun, sehingga orang yang terkena serangannya akan langsung kehilangan nyawa. Namun, Luther memiliki tubuh yang kebal terhadap segala racun, sehingga serangannya tidak berguna.Menghadapi bayangan telapak hitam yang mendekat, Luther tidak menghindar dan tiba-tiba melayangkan serangan telapak tangannya.Boom!Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang dan menghantam telapak tangan hitam itu dengan kekuatan yang dahsyat.Bang bang bang bang bang.Bayangan telapak hitam yang dil