Share

Bab 644

"Sudah, jangan menangis lagi. Aku masih hidup, 'kan?"

Luther menepuk punggung Ariana dengan lembut untuk mencoba menghiburnya. Ini benar-benar pertama kalinya kedua orang itu berpelukan dengan erat seperti ini. Dalam sekejap, Luther merasa bergairah saat mencium aroma tubuh Ariana yang menggoda dan merasakan dadanya yang sangat lembut.

"Huh! Kamu masih berani bilang begitu? Tadi kamu hampir mati!" Ariana memukul dada Luther sekali lagi.

"Apa boleh buat, kamu yang menyuruhku untuk lompat," jawab Luther dengan ekspresi polos.

"Aku suruh lompat, kamu lompat. Kalau aku suruh kamu makan kotoran, apa kamu juga akan makan?" tanya Ariana dengan kesal.

"Uhuk .... Kalau ini harus dipertimbangkan dengan baik," kata Luther dengan canggung.

"Kamu mau mempertimbangkannya kalau makan kotoran, tapi kalau lompat nggak usah dipertimbangkan? Apa yang ada di dalam pikiranmu?" Ariana mengulurkan jari telunjuknya dan menusuk kening Luther dengan keras.

"Aku tadi hanya gegabah. Aku jamin nggak akan melakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Muh Asgham Asgham
matikan aja rosellyn Ama Helen tu
goodnovel comment avatar
Dhonye Djep
lain kali kurangi membahas keluarga warsono yg tolol sama seperti ariana yang tolol
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status