Di ruang kantor Presdir Grup Warsono, Ariana menyesap kopinya dan kembali fokus bekerja. Akhir-akhir ini, Herbert memang terlihat tidak melakukan apa-apa, tetapi dia diam-diam telah mengambil banyak tindakan. Semua dilimpahkan kepada Ariana sehingga membuatnya sangat sibuk dan terpaksa bekerja lembur setiap hari."Bu Ariana ...." Seorang asisten muda tiba-tiba mengetuk pintu dan masuk."Kenapa?" tanya Ariana seraya mendongak untuk melirik sekilas. Roselyn kurang bisa diandalkan, jadi dia terpaksa mempekerjakan asisten baru agar pembagian tugas tidak begitu berat."Bu Ariana, ada yang mengirim paket untukmu barusan. Katanya, paket ini harus diserahkan langsung kepadamu karena ada kejutan," jelas asisten itu sambil menyerahkan kotak hadiah."Ya, letakkan saja di meja." Ariana mengangguk, lalu teringat pada sesuatu sehingga berucap, "Sudah malam, kamu pulang saja dulu, nggak perlu menungguku.""Baik." Asisten itu mengiakan, lalu berbalik dan keluar. Sementara itu, Ariana mengucek matanya
"Uang tunai?" Ariana mengernyit sambil meneruskan, "Mana mungkin aku bisa mengeluarkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat?""Itu urusanmu, pokoknya aku hanya menerima uang tunai," sahut Supri dengan tenang, seakan-akan semua berada dalam kendalinya."Kamu sengaja mempersulit kami!" Wajah cantik Ariana seketika menjadi dingin. Uang tunai sebanyak itu mungkin harus diangkut dengan gerobak."Nona Ariana, jaga ucapanmu. Atau kamu nggak menginginkan tangan adikmu yang satu lagi?" tanya Supri sambil melirik sekilas."Kamu!" Ariana menggertakkan gigi dengan geram dan akhirnya menahan emosinya. "Apa kamu bisa memberiku 2 hari? Aku akan mengumpulkan uang tunainya secepat mungkin.""Boleh saja, tapi kamu harus menemaniku minum dulu." Supri bangkit untuk mengambil 2 gelas dari lemari. Kemudian, dia menuangkan anggur dan menyodorkannya kepada Ariana. "Kalau kamu minum, aku akan memberi kalian waktu 2 hari."Ariana tak kuasa mengernyit melihat gelas yang dituang penuh anggur itu. Pria ini jelas-
Luther melangkah masuk dengan ekspresi yang terlihat sangat menakutkan. Begitu melihat pesan dari Ariana, dia sudah merasa ada yang tidak beres sehingga buru-buru kemari."Ke ... kenapa kamu ada di sini?" tanya Supri yang membelalakkan mata. Dia ketakutan hingga mundur beberapa langkah."Bukannya kamu meneleponku untuk menyuruhku kemari? Aku sudah sampai, kamu mau apa?" ujar Luther sambil perlahan-lahan mendekat."Pengawal! Tolong aku!" teriak Supri. Anehnya, tidak ada respons apa pun di luar, seolah-olah mereka tidak pernah ada."Hei! Kalian sudah mati, ya! Di mana kalian semua?" teriak Supri dengan murka. Namun, tidak peduli bagaimana dia berteriak, tetap tidak ada yang menanggapinya."Sudah kuperingatkanmu sebelumnya, jangan pernah mengusikku lagi. Kalau nggak, kamu akan mati tragis. Kamu anggap perkataanku sebagai angin lalu, ya?" tanya Luther seraya berjalan selangkah demi selangkah."Ini wilayah kekuasaanku! Jangan sembarangan! Kalau nggak, kamu nggak akan bisa keluar dari sini!"
"Asalkan kamu berjanji nggak membunuhku, aku akan memberitahumu kebenarannya," ujar Supri yang berusaha untuk bernegosiasi dengan Luther."Nggak perlu, sebaiknya kamu mati saja." Begitu melontarkan kalimat itu, Luther langsung menginjak kepala Supri dengan kejam."Jangan ...." Supri berteriak dengan histeris, tetapi tidak ada gunanya. Pada akhirnya, dia tetap tewas."Tuan Luther, semua sudah teratasi di luar." Tiba-tiba, 2 orang pesilat bertopeng dan berpakaian hitam berjalan masuk untuk melapor. Mereka tidak lain adalah elite dari tim pengawal rahasia."Bagus, bersihkan semuanya dan angkut jenazah ini ke kediaman Keluarga Oscario," perintah Luther."Baik." Kedua pesilat itu bertatapan sesaat sebelum akhirnya mengangguk. Luther tidak berbasa-basi. Dia menggendong Ariana yang tidak sadarkan diri, lalu berjalan keluar dari kasino ini.Begitu keluar, Luther mendapati sebuah sosok yang tampak mencurigakan di sebuah sudut. Orang itu tidak lain adalah Keenan yang melarikan diri barusan."Kel
Melihat sikap sombong Keenan, wajah Luther menjadi sangat muram. Dia sama sekali tidak menduga bahwa Keenan akan membalikkan fakta dan melemparkan semua kesalahan pada dirinya. Perilaku seperti ini benar-benar menjengkelkan!"Luther, nggak kusangka kamu akan pakai cara selicik ini karena nggak bisa mendekati putriku! Benar-benar serigala berbulu domba!" Helen mulai mengutuk."Huh! Sudah lama aku melihat kemunafikanmu! Bukan hanya menipu uang kami, sekarang kamu bahkan mencelakai Kak Ariana. Sikapmu ini lebih buruk daripada binatang!" maki Roselyn sambil memelototi Luther."Sampai saat ini, kamu masih belum mau bertobat?" Luther mengerutkan dahinya."Mau bertobat apanya? Jelas-jelas kamu yang salah! Kamu yang mencelakai kakakku!" Keenan bersikeras. Dengan adanya dukungan dari Helen, dia tidak takut sama sekali."Dasar bajingan! Jangan sentuh putriku!" Helen mendorong Luther dengan kasar dan segera merebut kembali Ariana yang tak sadarkan diri."Ibu! Orang ini benar-benar jahat. Bukan ha
Ariana akhirnya mengingat kembali apa yang telah terjadi. Setelah minum dua gelas anggur di kasino kemarin, dia langsung pingsan dan tidak ingat apa-apa setelahnya. Namun, sekarang sepertinya dia telah diselamatkan."Huh! Semua ini salah Luther berengsek itu! Kalau bukan karena niat buruknya, kalian berdua nggak akan menderita seperti ini," kata Helen dengan marah."Luther? Apa hubungannya dengan dia?" Ariana sedikit bingung."Kamu belum tahu ya? Dia yang bersekongkol dengan pemilik kasino untuk meracunimu dan berencana untuk melakukan hal buruk. Untungnya Keenan berjuang mati-matian untuk menyelamatkanmu," kata Helen."Ibu, kamu pasti keliru. Luther nggak mungkin mencelakaiku, apalagi menggunakan cara rendahan seperti itu. Kalian pasti salah paham padanya," kata Ariana sambil tersenyum."Nak, kamu ini terlalu polos, makanya bisa sampai ditipu olehnya. Jangan hanya melihat dari penampilannya, siapa tahu dia menyimpan niat jahat di balik semua itu!" kata Helen dengan serius."Aku yakin
Berita kematian Keenan membuat beberapa orang itu merasa sangat terpukul. Kenapa orang yang begitu sehat walafiat kemarin bisa mati begitu saja hanya dalam waktu semalam?"Nggak mungkin! Mana mungkin adikku bisa tiba-tiba mati?" Ariana menggeleng keras dan memasang wajah tidak percaya. "Dokter! Kumohon, selamatkanlah adikku! Aku rela bayar berapa pun asal kamu bisa menyelamatkannya!""Maaf, kami benar-benar sudah berusaha sebaik mungkin. Turut berduka." Dokter menggeleng dengan tak berdaya."Kenapa bisa begitu? Kenapa bisa begitu?" Air mata Ariana mengucur deras. Tubuhnya sampai terhuyung karena tidak percaya adiknya akan mati begitu saja."Keenan! Putraku!" Saat jenazah Keenan didorong keluar, Helen menangis histeris. Hatinya benar-benar terasa perih bagaikan disayat pisau. Dia hanya punya seorang putra. Selama ini, dia selalu menganggap putra satu-satunya itu adalah harta. Seburuk apa pun kesalahan yang dilakukan Keenan, Helen selalu melindunginya. Namun, dia tidak menyangka kini put
Sementara itu, Ariana duduk sendirian di ranjang pasien sambil bengong. Wajahnya terlihat sangat kuyu. Dia kelelahan karena menangis seharian. Pikirannya sekarang sangat kacau bagaikan tak bernyawa. Cobaan hari ini terasa terlalu berat baginya."Ariana ...." Pada saat ini, Luther tiba-tiba masuk ke kamar pasien dan bertanya dengan perhatian, "Katanya kamu masuk rumah sakit, bagian mana yang nggak nyaman? Apa perlu kuobati?"Melihat Ariana tidak merespons sama sekali, Luther kembali bertanya, "Ariana, kenapa kamu?" Luther melambaikan tangannya di depan wajah Ariana. Pada akhirnya, dia baru menyadari bahwa tatapan Ariana kosong tanpa emosi sama sekali.Dilihat sekilas, Ariana tampak seperti sebuah boneka yang tak bernyawa. Umumnya, hanya orang yang telah berada dalam keputusasaan baru bisa menunjukkan ekspresi seperti ini. Luther mengerutkan alisnya, lalu memeriksa denyut nadi Ariana.Setelah diperiksa, Luther baru mengetahui bahwa ternyata denyut nadi Ariana sangat lemah, seakan-akan bi
Begitu suara Nabel terdengar, suara tepuk tangan yang meriah langsung memenuhi seluruh arena. Pertarungan yang dinanti-nantikan akhirnya tiba.Kemenangan dan kekalahan kali ini bukan hanya memengaruhi reputasi seseorang, tetapi juga berdampak besar pada keadaan di dunia persilatan.Jika Hasta yang menang, berarti Sekte Pedang akan menjadi sekte terkuat di dunia. Pada saat yang sama, Organisasi Mondial dan Sekte Sihir akan turun derajat.Sebaliknya, jika Luther yang menang, hasilnya akan lebih menakjubkan. Bagaimanapun, Luther yang tidak bergabung dengan sekte mana pun justru berhasil mengalahkan para genius dari sekte besar. Jika kabar ini tersebar, dunia persilatan akan gempar.Ketika saat itu tiba, seluruh sekte akan berlomba-lomba untuk merekrut Luther. Persaingan sengit pun akan terjadi."Dokter Luther! Semangat!""Kalahkan Hasta! Kamu harus berhasil!"Greta dan Roselia bangkit untuk memberi Luther dukungan. Sebelumnya, Hasta mengalahkan Adam dan membuat Organisasi Mondial kehilang
"Berhenti! Berhenti! Paman! Aku mengaku kalah!"Pedang berada tepat di depan leher Charlotte. Charlotte langsung mengangkat kedua tangannya untuk menyerah. Dia tidak berharap dirinya bisa menang dan hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji kemampuan Luther serta kemampuannya. Ternyata, kesenjangan di antara keduanya masih begitu besar."Kamu sangat hebat. Mungkin beberapa tahun lagi, aku bukan lawanmu." Luther tersenyum dan menyimpan Pedang Cakrawala. Dia bukan ingin bersikap rendah hati, melainkan benar-benar kagum dengan potensi Charlotte.Api foniks yang menghitam memiliki kekuatan korosif yang luar biasa. Energi sejati Luther sekalipun tidak dapat menahannya. Dengan kata lain, api itu adalah musuh besar para pesilat.Hanya saja, Charlotte belum terlalu lama memasuki dunia seni bela diri. Jika dihitung-hitung, paling-paling baru dua tahun. Itu sebabnya, dia belum bisa menggunakan kemampuan garis keturunan foniks secara maksimal. Jika berlatih dengan giat, masa depannya
Bam! Cahaya emas memancarkan energi yang sangat menakutkan. Seketika, tanah bergetar dan angin kencang berembus.Luther beserta pedangnya terhempas beberapa meter. Setelah mendarat, dia terdorong dua langkah sebelum menstabilkan tubuhnya.Ketika mendongak, Luther mendapati entah sejak kapan muncul zirah emas di permukaan tubuh Charlotte. Zirah emas memancarkan cahaya terang, membuat sosok Charlotte sangat menyilaukan.Ternyata itu adalah senjata ajaib. Sekte Sihir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mereka memiliki banyak harta karun. Sebagai Wanita Suci Sekte Sihir, wajar jika Charlotte memiliki beberapa senjata ajaib sebagai perlindungan diri.Luther sama sekali tidak terkejut. Hanya saja, dia cukup takjub dengan kemampuan senjata ajaib itu. Bukan hanya dapat melindungi penggunanya, tetapi juga dapat menyerang.Tadi pedang Luther mengenai senjata ajaib itu, tetapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Bahkan, kekuatannya diserap oleh senjata ajaib itu dan menyerangnya balik. Dengan ka
Menghadapi bulu hitam yang memenuhi langit meluncur ke arahnya, Luther mengangkat tangannya. Sebuah perisai cahaya putih pun tiba-tiba muncul dan membentuk tembok di depannya. Bulu hitam itu menabrak di tembok cahaya itu dan menimbulkan riak kecil, tetapi tidak dapat menembus pertahanannya.Namun, api hitam pada bulu-bulu hitam itu langsung menyebar ke seluruh tembok dan segera membakar energi di dalamnya. Hanya dalam beberapa saat saja, tembok pelindung di depan Luther sudah bolong dan meninggalkan sebuah lubang besar.Melihat pemandangan itu, Luther terkejut. Perlu diketahui, energi sejatinya jauh lebih kuat daripada ahli tingkat master biasanya. Bukan hanya memiliki kekuatan serangan yang luar biasa, pertahanannya juga sangat kokoh.Namun, Luther tidak menyangka energi senjatanya ini malah tidak sanggup menahan api foniks milik Charlotte. Kelihatan jelas, betapa hebatnya kekuatan garis keturunan lawannya ini. Dia tidak berani meremehkan dan kembali mengayunkan tangannya lagi saat ap
Gerakan Charlotte sangat cepat dan langkahnya sangat lincah. Dalam sekejap, dia terus memelesat dan sulit untuk ditebak, sehingga semua orang tidak bisa menangkap keberadaannya.Sementara itu, Luther hanya berdiri dengan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang berlebihan."Telapak Bunga Gugur!" Setelah mendekat, Charlotte melayangkan puluhan telapak secara bertubi-tubi. Bayangan telapak hitam itu langsung meluncur ke berbagai titik vital di tubuh Luther.Kekuatan Charlotte sangat spesial dan tekniknya memiliki efek racun, sehingga orang yang terkena serangannya akan langsung kehilangan nyawa. Namun, Luther memiliki tubuh yang kebal terhadap segala racun, sehingga serangannya tidak berguna.Menghadapi bayangan telapak hitam yang mendekat, Luther tidak menghindar dan tiba-tiba melayangkan serangan telapak tangannya.Boom!Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang dan menghantam telapak tangan hitam itu dengan kekuatan yang dahsyat.Bang bang bang bang bang.Bayangan telapak hitam yang dil
Suasana di seluruh arena tiba-tiba menjadi hening. Semua orang tercengang sambil melihat pemandangan itu dan bahkan tidak berani menarik napas.Yusril yang berada di kursi utama pun langsung berdiri dengan emosi dan ekspresinya terlihat cemas. Namun, dia juga tidak berani berbicara karena khawatir akan mengejutkan Hasta dan membunuh Adam dengan tidak sengaja.Sebagai harapan untuk masa depan Organisasi Mondial, Yusril sudah mencurahkan semua perhatian dan berbagai sumber daya untuk membina Adam. Jika Adam tewas di sini, ini akan menjadi pukulan yang sangat besar bagi seluruh Organisasi Mondial.Dibandingkan dengan Yusril yang panik, Logan dan Friscia malah diam-diam bersorak di dalam hati. Mereka berharap Hasta akan menusuk Adam sampai mati. Dengan begitu, keadaan Organisasi Mondial tidak akan pulih dalam waktu sepuluh tahun ini.Tes tes tes.Tubuh Adam tetap paku. Melihat Pedang Merak yang begitu dekat, seluruh tubuhnya merinding dan keringatnya menetes dari keningnya. Dia tahu dia su
"Dulu dia hanya punya tujuh pedang. Tak disangka, dia sudah menjadi tuan bagi dua pedang ilahi lagi hanya dalam waktu satu tahun saja. Anak ini jauh lebih hebat daripada aku saat masih muda," kata Logan sambil mengelus dagunya dengan ekspresi terkejut dan puas. Dia sudah yakin pada kemampuan Hasta sejak awal, tetapi penampilan Hasta ini sudah jauh melampaui perkiraannya.Perlu diketahui, makin banyak pedang yang dimiliki Hasta, makin besar kekuatan tempurnya. Dia sudah berhasil menjadi peringkat pertama di Peringkat Genius hanya dengan tujuh pedang, sekarang kekuatannya tentu saja lebih meningkat lagi karena sudah memiliki sembilan pedang."Dia memang genius terhebat!" puji Atha yang tidak bisa menahan dirinya lagi dengan kagum. Bisa diakui sembilan pedang ilahi sebagai tuan dan mengendalikannya dengan sempurna, bakat dan kultivasi yang begitu luar biasa ini sudah jauh melampaui para kandidat yang seusianya. Jika dibandingkan dengan generasi mereka, para pemuda generasi kini jelas lebi
Dibandingkan pedang kedua berwarna hijau, pedang ketiga milik Hasta dua kali lipat lebih kuat. Disertai dengan naga api, pedang itu meluncur dengan kekuatan yang menghancurkan dunia.Melihat pedang panjang berapi yang meluncur turun, jantung Adam yang energi sudah kacau langsung berdebar dan tiba-tiba merasa berbahaya."Argh!" Adam tiba-tiba berteriak dengan marah. Dengan mempertaruhkan risiko serangan balik, dia kembali memancarkan energi astral yang luar biasa kuat. Bayangan dewa di belakangnya langsung berubah menjadi wujud dengan tiga kepala dan enam lengan. Ini adalah wujud sempurna dari Teknik Empat Dewa yang sudah dikerahkannya dengan seluruh tenaganya, tanpa menahan diri sedikit pun.Adam mengendalikan bayangan dewa untuk menggunakan dua lengannya terlebih dahulu untuk memukul pedang panjang berapi itu dengan keras.Bang!Seiring dengan suara ledakan, pedang panjang berapi itu langsung menembus telapak tangan bayangan dewa dan terus melaju ke arah Adam. Namun, kecepatannya berk
Begitu mendengar pertarungan dimulai, suasana menjadi makin gempar. Sebagian besar mendukung Adam, sebagian besar lagi mendukung Hasta. Keduanya sama-sama genius yang punya reputasi besar. Tentu banyak yang menantikan pertarungan ini.Meskipun urutan Adam di Peringkat Genius lebih rendah, sebagai Ketua Muda Organisasi Mondial, reputasi dan prestisenya justru lebih tinggi daripada Hasta. Adapun siapa yang lebih kuat, semua akan terbukti setelah pertarungan ini berakhir."Hasta, aku sudah lama menunggu hari ini." Mata Adam yang menatap Hasta dipenuhi semangat bertarung. "Banyak orang bilang aku kalah darimu. Aku nggak bisa terima. Hari ini, aku mau bersaing denganmu. Kira-kira lebih hebat pedangmu atau Teknik Pedang Dewaku?""Waktu kamu mengatakan ini, kamu sudah ditakdirkan untuk kalah. Ini karena kamu nggak punya keyakinan untuk mengalahkanku," timpal Hasta dengan tidak acuh."Huh! Nggak usah basa-basi lagi. Hari ini, akan kutunjukkan kehebatan Teknik Empat Dewaku kepadamu!" Tubuh Adam