Melihat Ken yang mati dengan tragis, semua orang menjadi terkejut. Mata mereka membelalak dan ekspresinya terlihat tidak percaya. Mereka tidak menyangka Luther berani membunuh Ken dengan sangat kasar dan kejam.Saat menyandera seseorang, bukankah seharusnya bernegosiasi terlebih dahulu? Mengapa Luther langsung membunuhnya tanpa berkata apa pun? Tindakan Luther benar-benar melenceng dari biasanya."Gawat. Kali ini, benar-benar sudah berakhir."Belinda memukul keningnya dengan tangan dan langsung menutup matanya. Jika sebelumnya mereka hanya merasa curiga, kini apa pun alasannya, mereka sudah menetapkan Luther sebagai pelaku. Mulai saat ini, Luther adalah musuh besar Keluarga Caonata!Setelah hening sejenak, seluruh ruangan menjadi hiruk pikuk."Pengkhianat gila! Berani melakukan kekerasan di depan umum? Hari ini kamu pasti akan mati!""Sialan! Apa orang ini sudah gila? Berani membunuh keturunan Caonata di wilayah Keluarga Caonata? Benar-benar gila!""Menantang seluruh Keluarga Caonata d
Luther melihat ke sekeliling dan berkata dengan lantang, "Semuanya, aku tahu kalian benci padaku, tapi sekarang dengar perkataanku. Selama kalian membiarkanku menyelesaikan semua ucapanku, aku nggak akan melawan kalau kalian mau membunuhku!""Huh! Kematian sudah di depan mata saja kamu masih mau berdebat?" kata Billy dengan mata membelalak."Percaya atau nggak, aku akan tetap mengatakannya. Ken memang pantas mati karena dia pelaku yang meracuni kalian!" kata Luther yang mengejutkan orang.Billy mendengus. "Omong kosong! Ken adalah keturunan Keluarga Caonata, bagaimana mungkin dia meracuni keluarganya? Aku lihat kamu hanya ingin memfitnahnya!""Benar! Kalau kamu ingin mengarang cerita, cari alasan yang masuk akal juga. Siapa yang akan percaya Ken adalah pelakunya?"Semua orang mencibir dan tetap memandang Luther dengan tatapan yang merendahkan. Jika Bianca tidak mengadang di depan Luther, mereka sudah menyerangnya sejak awal."Kamu bilang Ken adalah pelakunya, apa kamu ada buktinya?"Pa
"Konyol! Sungguh konyol! Kami semua melihat dengan jelas, sebelum kamu menyerang, Ken masih hidup. Kamu malah bilang dia adalah mayat? Benar-benar sangat konyol!"Billy menjadi makin marah dan sangat ingin membunuh Luther."Huh! Apa kamu kira kami bodoh? Kenapa kamu berpikir kita akan percaya dengan perkataan konyolmu?""Benar! Jelas-jelas, kamu yang membunuh Ken, kami semua bisa membuktikannya!"Semua orang menjadi marah dan makin banyak yang bertanya-tanya. Sudah membunuh orang dan tidak mengakuinya, malah masih menggunakan alasan yang sangat tidak masuk akal untuk menghindarinya, apakah Luther berpikir mereka adalah anak kecil?"Anak Muda, apa kamu tahu apa yang kamu katakan?"Pada saat ini, Kevin juga mengernyitkan alisnya. Dia mencoba memberikan Luther kesempatan untuk menjelaskannya, tetapi perkataan Luther makin tidak masuk akal."Aku tahu kalian tidak percaya, tapi aku ada buktinya."Setelah mengatakan itu, Luther berjalan ke depan mayat Ken dan merobek pakaiannya dengan ganas.
Billy tercengang, sedikit meragukan penglihatannya. Ini pertama kalinya dia melihat hal seaneh ini."Penyihir Hitam! Ini pasti ulah Penyihir Hitam!" seru salah seorang anggota Keluarga Caonata.Sebelum ini, memang selalu ada anggota Keluarga Caonata yang mati mendadak setiap beberapa waktu, tetapi kondisinya tidak semengerikan ini."Kejam sekali," ujar Kevin sambil mengernyit. Ekspresinya tampak sangat muram.Setelah membunuh Ken, pelaku masih menggunakan sihir untuk mengendalikan mayatnya untuk meracuni semua orang di Keluarga Caonata. Perbuatan ini tidak hanya keji, tetapi juga biadab. Tidak ada yang sanggup melakukan ini selain Penyihir Hitam."Sekarang, kalian percaya sama omonganku, 'kan?" ujar Luther."Ini ...." Billy hendak mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya menelan kata-katanya kembali. Meski sulit diterima, fakta sudah terpampang jelas di depan mata. Tidak ada yang perlu diragukan lagi.Bianca mengingatkan, "Ayah! Kebenaran sudah terungkap sekarang, tolong segera suruh orang-
"Dia pelakunya?"Mendengar ini, mata semua orang kembali tertuju pada Janeda. Sebelumnya, mereka tentu tidak akan percaya dengan ucapan Luther. Mereka mungkin malah akan mencemoohnya. Namun, setelah melihat serangkaian kejadian tadi, mereka terdorong untuk berpikir dengan lebih hati-hati. Jika mayat saja bisa dikendalikan seolah-olah masih hidup, hal apa lagi yang mustahil?"Dokter Ilahi, apa aku pernah menyinggung perasaanmu? Kenapa kamu harus memfitnahku?" tanya Janeda dengan alis berkerut dan ekspresi masam.Kevin memperingatkan dengan tegas, "Luther, kalau kamu nggak ada bukti, sebaiknya kamu nggak bicara sembarangan!"Juno saja masih bersedih atas kematian putranya, lalu kini istrinya malah dituduh sebagai pelaku. Ucapan Luther ini seperti sedang menabur garam ke lukanya."Iya! Apa kamu punya bukti kalau kakak iparku terlibat dalam masalah ini?" seru Billy dengan suara rendah."Karena aku berani bilang begitu, tentu saja aku punya bukti." Luther memandang Janeda dengan tatapan taj
Sebelum Juno sempat bereaksi, sebilah belati tajam sudah diayunkan ke lehernya. Belati itu berkilat hitam dan jelas beracun."Janeda, apa yang kamu lakukan!" seru Juno sedikit linglung. Dia tidak menyangka istrinya sendiri berniat menusuknya dengan belati."Jangan sembarang panggil. Janeda-mu sudah mati beberapa hari lalu," ujar wanita cantik itu sambil tersenyum tipis."Kamu bukan Janeda? Siapa kamu!" kata Juno dengan ekspresi berubah drastis.Wanita cantik itu berkata sambil tetap tersenyum, "Penyihir Hitam adalah guruku, menurutmu aku ini siapa?""Kamu murid Penyihir Hitam?" ujar Kevin sambil mengernyit dengan ekspresi muram. Penjahat di dalam rumah sendiri adalah yang paling sulit dilawan. Tak disangka, orang Penyihir Hitam telah menyusup ke tengah-tengah Keluarga Caonata."Ternyata memang kamu pelakunya. Hei! Tangkap dia!" perintah Billy tanpa basa-basi.Wanita cantik itu memiringkan sedikit belatinya dan mengancam, "Berhenti! Belatiku sudah kurendam dengan racun. Begitu menggores
Di bawah pengaturan Kevin yang sistematis, para tamu yang menghadiri pertemuan tahunan Keluarga Caonata dipulangkan satu per satu. Acara tahunan ini dihentikan untuk sementara waktu. Untuk mencegah penjahat lain menyerang saat mereka sedang lemah, Kevin mengeluarkan perintah agar semua orang tutup mulut atas kejadian hari ini. Tidak seorang pun yang diizinkan membocorkannya.Setelah para tamu bubar, hanya tersisa 100-an anggota Keluarga Caonata di tempat. Sebagai anggota Keluarga Caonata, senang dan susah tentu harus ditanggung bersama."Terima kasih, Luther. Berkat bantuanmu kali ini, kami bisa menemukan pelaku sebenarnya. Kalau nggak, Keluarga Caonata pasti akan celaka," ujar Kevin sambil menepuk bahu Luther. Dari sorot matanya, terlihat jelas bahwa dia sangat menghargai Luther. Menurutnya, pemuda unggul seperti ini sangat langka."Ayah, Luther sudah menyelamatkan keluarga kita. Ayah nggak mungkin cuma bilang makasih saja, 'kan?" tuntut Bianca."Tentu saja nggak." Kevin tersenyum tip
Sebuah mobil mewah memimpin paling depan, diikuti para pengawal yang berjaga di belakang. Dilihat sekilas, kelompok ini sangat ramai. Setidaknya ada ratusan orang di sana. Ada dua orang yang berdiri di posisi terdepan, satu pria dan satu wanita.Pria itu berwajah tampan dan bertubuh tinggi. Tatapan matanya setajam elang, seolah-olah dia memiliki mata tembus pandang. Langkah-langkah tegasnya membawa aura dingin yang kuat. Dia bak dewa kematian yang berjalan keluar dari timbunan mayat dan lautan darah. Intinya, pria itu memberikan kesan sebagai orang yang cakap dan mengintimidasi.Pria itu adalah Harry, yang dikenal sebagai jenderal genius. Wanita di sebelahnya adalah Gianna, orang yang pernah berselisih dengan Luther sebelumnya."Kak, dari ucapan Bianca sebelum ini, sepertinya dia nggak mau menikah denganmu," kata Gianna sambil lalu."Bukan dia yang bisa memutuskan hal ini. Pokoknya, wanita yang kusukai bakal tetap kudapatkan," balas Harry dengan tenang. Nada bicaranya tegas dan mendomi
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk
Sayap yang muncul di punggung Amir berwarna hitam pekat, dengan kilau logam, dan ukuran yang melebihi 10 meter saat direntangkan.Saat dikepakkan secara pelan, angin kencang langsung mengitari ruang di sekitar, menimbulkan lolongan keras. Suasananya sangat mencekam.Selain sayap yang muncul, wujud Amir juga berubah drastis.Wajah tampannya kini tampak kusam. Kulitnya berkerut, tulang pipinya menonjol, taringnya mencuat, dan di kepalanya tumbuh sepasang tanduk.Tubuhnya kini menjadi tinggi, tapi sekaligus juga menjadi sangat kurus. Melalui kulitnya, orang dapat melihat tulang, dada, dan tulang rusuknya. Dari kejauhan, dia tampak menyerupai kerangka yang menyeramkan.Inilah wujud terkuat dari Amir.Setelah berubah bentuk, kecepatan, tenaga, pertahanan, dan reaksinya bertambah secara drastis. Selain itu, hasratnya untuk menyedot darah juga semakin kuat. Singkatnya, dia sudah menjadi iblis pemakan manusia.Melihat perubahan wujud Amir, orang-orang dari Kuil Dewa yang tadinya mau memprotes