Saat Harry menyapukan pandangannya, semua anggota Keluarga Caonata seketika bergidik. Rasa ngeri yang sulit diredam muncul di hati mereka. Nada bicara Harry sangat tenang, bahkan sama sekali tidak terdengar gejolak emosi. Namun, tatapan matanya sudah cukup membuat semua orang ketakutan. Untuk sesaat, semua orang seakan-akan merasa bahwa mereka sedang diincar oleh binatang buas."Harry, jangan salah paham. Bianca cuma salah ngomong," jelas Kevin. Kemudian, dia memelototi Bianca dan berkata dengan galak, "Jangan bikin masalah! Cepat kembali ke kamarmu!"Susan juga terkejut dan segera memperingatkan, "Bianca, pernikahan antara kedua keluarga bukan permainan. Jangan bicara sembarangan!"Penolakan Bianca di depan Gianna sebelumnya masih bisa ditoleransi. Namun, keluarga mereka harus menanggung konsekuensi serius karena Bianca telah berani mengucapkan kata-kata tadi di depan Harry."Aku nggak main-main, aku juga nggak bicara sembarangan," balas Bianca.Bianca melanjutkan dengan berani, "Harr
"Bianca, kamu nggak tahu malu! Moralmu sudah rusak!" hardik Gianna sambil menggebrak meja.Dengan identitas dan statusnya, Harry tidak mungkin menikahi wanita yang sudah tidak suci.Harry mengernyit pelan, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Apa kamu sedang mencoba membuatku kesal? Aku nggak keberatan meski kamu sudah nggak perawan.""Apa?"Begitu mendengar ucapan Harry, semua orang kembali terkejut. Terutama orang-orang Keluarga Sunaryo. Wajah mereka memucat seperti baru melihat hantu."Kamu nggak keberatan meski aku sudah nggak perawan? Gimana kalau aku bilang aku lagi hamil?" Bianca kembali melontarkan pernyataan yang mengejutkan, "Sebenarnya, aku sudah mengandung anak Luther!" Suasana langsung gempar begitu Bianca mengucapkan kata-katanya."Kurang ajar! Bianca benar-benar kurang ajar!""Bianca! Kamu benar-benar mempermalukan Keluarga Caonata!""Beraninya kalian menyetujui pernikahan saat Bianca sedang mengandung anak haram! Kalian sungguh nggak tahu malu!"Saat ini, baik orang Kelu
"Pakai kekerasan?"Kevin dan yang lainnya seketika tercengang dan saling memandang dengan tatapan terkejut. Luther ingin pakai kekerasan untuk menghadapi Keluarga Sunaryo? Bukankah ini cari mati sendiri namanya?"Luther, kalau kamu mau bunuh diri, itu urusanmu. Jangan libatkan kami!" ujar Susan sambil mengernyit. Di matanya, Luther-lah yang menjadi alasan Bianca memberontak dan ingin membatalkan pernikahan. Jadi, dia merasa sedikit kesal pada Luther."Harry bukan putra dari keluarga bangsawan biasa. Dia unggul dalam bidang sipil dan militer, berani dan cerdas, lalu dia juga memiliki status jenderal. Kamu akan sulit memaksanya mundur," timpal Kevin sambil menggelengkan kepalanya.Luther justru berkata, "Selama dia adalah manusia, dia pasti punya kelemahan. Kalau kita tahu kelemahannya, kita bisa membalik keadaan. Masih ada waktu sepuluh hari, aku pasti bisa menyelesaikan masalah ini.""Anak muda, jangan memaksakan sesuatu yang di luar kemampuanmu. Jangan sampai kamu terbunuh sebagai aki
Harry sedang bersandar di kursi dan mengistirahatkan matanya. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang menakutkan."Kak! Bianca jalang ini benar-benar keterlaluan. Kamu harus memberinya pelajaran!" hasut Gianna yang duduk di sebelahnya dengan kesal.Harry adalah pemuda kebanggaan negara. Bisa menikah dengan Harry dan bergabung dengan Keluarga Caonata adalah berkah bagi Bianca. Alhasil, Bianca berani membatalkan pernikahan di depan semua orang. Itu adalah penghinaan secara terang-terangan!Melihat Harry hanya diam, Gianna makin kesal dan berkata, "Kak, katakan sesuatu dong! Wanita jalang itu mengkhianatimu, apa kamu nggak marah?"Tunangan Harry sudah direbut dan dihamili pria lain. Pria mana yang sanggup bersabar atas hal seperti ini?Harry berkata dengan ekspresi datar, "Bagiku, marah juga nggak ada gunanya. Aku ingin menikahi Bianca bukan karena aku menyukainya, tapi karena aku menghargai potensinya. Jadi, nggak penting apa dia benaran hamil atau nggak.""Kak! Kamu sudah diselingkuhi, m
Siang hari, di dalam Restoran Royale."Gianna, lihatlah, ibu kota provinsi memang beda. Restoran mana saja terlihat begitu mewah dan berkelas. Ibu sudah putuskan, mulai sekarang Ibu akan menetap di ibu kota. Kota ini lebih besar dan makmur, mau ngapain saja lebih leluasa. Jauh beda dengan Jiloam yang kecil!" ujar Helen. Dia duduk di sebuah kursi indah sambil melihat ke sekeliling dan sesekali menghela napas.Mendengar ucapan ibunya, Ariana juga tampak tidak berdaya. Awalnya, dia berencana datang sendirian ke ibu kota provinsi untuk mulai bekerja di Grup Warsono alias Grup Miliarder. Namun, ibu dan adiknya memaksa untuk ikut. Mereka beralasan bahwa mereka bisa saling menjaga kalau bersama. Jadi, Ariana tidak perlu khawatir tidak ada yang merawatnya jika jatuh sakit.Keenan tiba-tiba bertanya, "Bu, apa Bibi tinggal di dekat sini?""Ya, Ibu sudah bikin janji makan malam dengan bibi kalian. Seharusnya dia akan segera sampai," sahut Helen sambil mengangguk.Di tengah pembicaraan Helen dan K
"Semuanya, aku cukup berpengaruh di kota ini. Jadi, kalau kalian menemui masalah di masa depan, jangan ragu untuk meminta bantuanku," ucap Malcolm yang berinisiatif mengeluarkan kartu namanya. Sembari berkata demikian, dia juga melirik Ariana dengan sorot mata yang penuh nafsu.Wanita itu benar-benar sangat cantik. Bukan hanya memiliki bentuk tubuh yang bagus, wajahnya pun sempurna. Sulit bagi Malcolm untuk menemukan kekurangan sedikit pun. Ariana benar-benar wanita yang berkualitas tinggi. Dia bahkan jauh lebih memesona daripada Roselyn."Tuan Malcolm benar-benar murah hati. Semuanya, mari silakan duduk," puji Helen sambil tersenyum. Kemudian, wanita itu berseru dengan nada tinggi, "Pelayan, tolong keluarkan makanannya!" Pada saat ini, Ariana tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar, masih ada satu orang yang belum datang.""Hah? Siapa yang belum datang?" tanya Helen sembari melihat sekeliling dengan heran. Saat Ariana ingin memberitahunya, pintu restoran tiba-tiba terbuka. Sosok Luther ta
"Sobat, gaji bulanan 20 juta sudah termasuk tinggi. Kalau kinerjamu baik, aku mungkin akan memberimu bonus juga," ucap Malcolm dengan nada bercanda. Roselyn berkata dengan bangga, "Luther, bisa menjadi sopir pacarku adalah keberuntungan bagimu. Kalau melewatkan kesempatan ini, kamu pasti akan menyesalinya nanti!"Herlina ikut menimpali, "Benar! Malcolm adalah manajer di Grup Sutanto. Masa depannya sangat cerah. Kalau bekerja untuknya, kamu juga bisa hidup nyaman. Kenapa kamu malah nggak mau?" Luther yang kebingungan pun bertanya, "Apakah Grup Sutanto sangat hebat?"Herlina menjelaskan dengan ekspresi meremehkan, "Kamu bahkan nggak tahu tentang Grup Sutanto? Itu adalah perusahaan besar dengan pendapatan ratusan triliun! Sedikit kekayaan mereka saja sudah cukup bagimu untuk makan dan minum seumur hidup!" Orang kampungan seperti Luther memang tidak mengerti apa pun."Maaf, aku belum pernah mendengar tentang itu," ujar Luther sambil menggelengkan kepala. Dia tidak familier dengan urusan bi
"Mengingat namaku, lalu kenapa? Apa yang bisa kamu lakukan terhadapku?" tanya Malcolm seraya tersenyum merendahkan. Tampaknya, dia sama sekali tidak menyadari bahaya yang telah menghampirinya."Aku adalah Fernando dan kamu bekerja di perusahaanku. Menurutmu, apa yang bisa aku lakukan terhadapmu?" tanya Fernando dengan nada dingin. Malcolm terus mengejek, "Lanjut saja, teruskan sandiwara ini. Apa kamu benar-benar mengira bahwa aku akan percaya dengan omong kosongmu?""Malcolm, aku secara resmi memberitahumu sekarang bahwa kamu sudah dipecat dari Grup Sutanto. Kamu nggak perlu datang lagi ke perusahaan besok," ucap Fernando yang terlalu malas untuk berbasa-basi.Malcolm sontak tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Hahaha ... memecatku? Hebat sekali kamu! Sejujurnya, aku punya pendukung di Grup Sutanto. Kalaupun Dewa Kekayaan yang asli, dia juga nggak berhak untuk memecatku, apalagi kamu yang palsu ini.""Oh, ya? Kalau begitu, aku ingin tahu, siapa pendukungmu?" ucap Fernando dengan nada
Gerakan Charlotte sangat cepat dan langkahnya sangat lincah. Dalam sekejap, dia terus memelesat dan sulit untuk ditebak, sehingga semua orang tidak bisa menangkap keberadaannya.Sementara itu, Luther hanya berdiri dengan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang berlebihan."Telapak Bunga Gugur!" Setelah mendekat, Charlotte melayangkan puluhan telapak secara bertubi-tubi. Bayangan telapak hitam itu langsung meluncur ke berbagai titik vital di tubuh Luther.Kekuatan Charlotte sangat spesial dan tekniknya memiliki efek racun, sehingga orang yang terkena serangannya akan langsung kehilangan nyawa. Namun, Luther memiliki tubuh yang kebal terhadap segala racun, sehingga serangannya tidak berguna.Menghadapi bayangan telapak hitam yang mendekat, Luther tidak menghindar dan tiba-tiba melayangkan serangan telapak tangannya.Boom!Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang dan menghantam telapak tangan hitam itu dengan kekuatan yang dahsyat.Bang bang bang bang bang.Bayangan telapak hitam yang dil
Suasana di seluruh arena tiba-tiba menjadi hening. Semua orang tercengang sambil melihat pemandangan itu dan bahkan tidak berani menarik napas.Yusril yang berada di kursi utama pun langsung berdiri dengan emosi dan ekspresinya terlihat cemas. Namun, dia juga tidak berani berbicara karena khawatir akan mengejutkan Hasta dan membunuh Adam dengan tidak sengaja.Sebagai harapan untuk masa depan Organisasi Mondial, Yusril sudah mencurahkan semua perhatian dan berbagai sumber daya untuk membina Adam. Jika Adam tewas di sini, ini akan menjadi pukulan yang sangat besar bagi seluruh Organisasi Mondial.Dibandingkan dengan Yusril yang panik, Logan dan Friscia malah diam-diam bersorak di dalam hati. Mereka berharap Hasta akan menusuk Adam sampai mati. Dengan begitu, keadaan Organisasi Mondial tidak akan pulih dalam waktu sepuluh tahun ini.Tes tes tes.Tubuh Adam tetap paku. Melihat Pedang Merak yang begitu dekat, seluruh tubuhnya merinding dan keringatnya menetes dari keningnya. Dia tahu dia su
"Dulu dia hanya punya tujuh pedang. Tak disangka, dia sudah menjadi tuan bagi dua pedang ilahi lagi hanya dalam waktu satu tahun saja. Anak ini jauh lebih hebat daripada aku saat masih muda," kata Logan sambil mengelus dagunya dengan ekspresi terkejut dan puas. Dia sudah yakin pada kemampuan Hasta sejak awal, tetapi penampilan Hasta ini sudah jauh melampaui perkiraannya.Perlu diketahui, makin banyak pedang yang dimiliki Hasta, makin besar kekuatan tempurnya. Dia sudah berhasil menjadi peringkat pertama di Peringkat Genius hanya dengan tujuh pedang, sekarang kekuatannya tentu saja lebih meningkat lagi karena sudah memiliki sembilan pedang."Dia memang genius terhebat!" puji Atha yang tidak bisa menahan dirinya lagi dengan kagum. Bisa diakui sembilan pedang ilahi sebagai tuan dan mengendalikannya dengan sempurna, bakat dan kultivasi yang begitu luar biasa ini sudah jauh melampaui para kandidat yang seusianya. Jika dibandingkan dengan generasi mereka, para pemuda generasi kini jelas lebi
Dibandingkan pedang kedua berwarna hijau, pedang ketiga milik Hasta dua kali lipat lebih kuat. Disertai dengan naga api, pedang itu meluncur dengan kekuatan yang menghancurkan dunia.Melihat pedang panjang berapi yang meluncur turun, jantung Adam yang energi sudah kacau langsung berdebar dan tiba-tiba merasa berbahaya."Argh!" Adam tiba-tiba berteriak dengan marah. Dengan mempertaruhkan risiko serangan balik, dia kembali memancarkan energi astral yang luar biasa kuat. Bayangan dewa di belakangnya langsung berubah menjadi wujud dengan tiga kepala dan enam lengan. Ini adalah wujud sempurna dari Teknik Empat Dewa yang sudah dikerahkannya dengan seluruh tenaganya, tanpa menahan diri sedikit pun.Adam mengendalikan bayangan dewa untuk menggunakan dua lengannya terlebih dahulu untuk memukul pedang panjang berapi itu dengan keras.Bang!Seiring dengan suara ledakan, pedang panjang berapi itu langsung menembus telapak tangan bayangan dewa dan terus melaju ke arah Adam. Namun, kecepatannya berk
Begitu mendengar pertarungan dimulai, suasana menjadi makin gempar. Sebagian besar mendukung Adam, sebagian besar lagi mendukung Hasta. Keduanya sama-sama genius yang punya reputasi besar. Tentu banyak yang menantikan pertarungan ini.Meskipun urutan Adam di Peringkat Genius lebih rendah, sebagai Ketua Muda Organisasi Mondial, reputasi dan prestisenya justru lebih tinggi daripada Hasta. Adapun siapa yang lebih kuat, semua akan terbukti setelah pertarungan ini berakhir."Hasta, aku sudah lama menunggu hari ini." Mata Adam yang menatap Hasta dipenuhi semangat bertarung. "Banyak orang bilang aku kalah darimu. Aku nggak bisa terima. Hari ini, aku mau bersaing denganmu. Kira-kira lebih hebat pedangmu atau Teknik Pedang Dewaku?""Waktu kamu mengatakan ini, kamu sudah ditakdirkan untuk kalah. Ini karena kamu nggak punya keyakinan untuk mengalahkanku," timpal Hasta dengan tidak acuh."Huh! Nggak usah basa-basi lagi. Hari ini, akan kutunjukkan kehebatan Teknik Empat Dewaku kepadamu!" Tubuh Adam
Setelah pertarungan berakhir, semuanya kembali ke ruang istirahat. Sekarang sudah siang hari. Para kandidat dan penonton tentu harus makan siang terlebih dahulu.Setelah beristirahat sekitar 1 jam, suasana menjadi ramai kembali. Ini karena Nabel naik ke arena kembali. Di belakangnya adalah seorang murid Gunung Narima yang memegang kotak hitam berisikan bola bernomor."Silakan keempat kandidat maju untuk mengambil nomor," ucap Nabel dengan lantang sambil memandang ke sekeliling.Di tengah suara tepuk tangan, empat sosok maju dan menaiki arena. Yang berdiri di paling depan adalah Hasta. Di belakangnya adalah Adam. Yang paling belakang adalah Charlotte dan Luther."Paman, sudah semifinal. Semangat!" Setelah naik ke arena, Charlotte mengedipkan matanya dengan nakal kepada Luther."Kamu juga." Luther tersenyum. Dengan kemampuan Charlotte, dia masih jauh dari Hasta. Jika melawan Adam, Charlotte punya peluang yang cukup besar untuk menang.Bagaimanapun, Adam baru menerobos tingkat grandmaster
"Siapa sebenarnya pemuda ini?" gumam Nabel sambil menatap tangannya yang gemetaran. Dia tak kuasa merasa terkejut.Dari serangan tadi, Nabel bukan hanya tidak mendapat keuntungan dari Luther, tetapi juga menderita kerugian. Patut diketahui bahwa Nabel sudah mencapai tingkat grandmaster.Baik itu basis kultivasi ataupun pencapaian Mantra Cahaya Emas, Nabel jauh lebih hebat daripada Harit. Secara logika, dia seharusnya bisa mengalahkan pemuda seperti Luther. Namun, serangan tadi membuatnya menyadari sesuatu.Luther hanya menyembunyikan kekuatannya dan belum memperlihatkan kekuatan yang sesungguhnya. Jika tidak, Harit mungkin sudah mati sejak tadi. Setelah memikirkan ini, Nabel merasa gelisah.Orang-orang mengatakan di atas langit masih ada langit. Kekuatan dan potensi yang ditunjukkan Luther sungguh mengerikan. Bahkan, tidak berlebihan untuk mengatakan Luther adalah monster yang setara dengan Hasta."Ada apa ini? Kenapa wasit turun tangan?""Masa nggak ngerti? Harit sudah kalah. Kalau wa
Setelah Jimat Magis Delapan Diagram terbentuk, muncul sebuah formasi besar delapan diagram di tengah arena. Formasi itu menutupi sebagian besar arena dan terus berubah.Luther berdiri di tengah formasi. Seketika, dia merasakan tekanan besar. Tekanan ini berbeda dengan yang dihasilkan Jimat Pemindah Gunung. Tekanan ini tidak menargetkan fisik, melainkan menargetkan jiwa.Ini membuat seseorang merasa dirinya seolah-olah berada di dalam penjara dan tidak akan pernah bisa melarikan diri. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, Jimat Magis Delapan Diagram baru benar-benar memperlihatkan kekuatan yang sesungguhnya kali ini."Kamu nggak seharusnya memberiku waktu untuk membuat persiapan. Kamu terlalu sombong!" Harit merasa lega melihat formasinya telah terbentuk. Jimat Magis Delapan Diagram memang hebat, tetapi butuh waktu untuk digunakan. Bagi ahli bela diri. Waktu ini sebenarnya sangat fatal.Ketika menghadapi Kiehl kemarin, Karena situasi mendesak, Harit terpaksa mengambil risiko dan tidak se
"Apa?" Ekspresi Harit berubah drastis melihat Jimat Pengekang Jiwa yang meledak. Dia tidak menyangka di saat genting seperti ini, tiba-tiba muncul sebilah pedang yang menghancurkan semuanya.Kapan pedang ini muncul? Kenapa dia tidak merasakan apa pun? Sebelum Harit bereaksi, pedang hitam itu kembali bergerak. Terdengar raungan ringan, seolah-olah pedang itu memiliki spiritualitas. Pedang itu berputar di udara, lalu memelesat ke arah Jimat Pemindah Gunung dengan cepat.Bam! Jimat Pemindah Gunung yang melayang di udara hancur begitu saja, lalu berubah menjadi cahaya kuning. Pada saat yang sama, tubuh Luther menjadi ringan kembali.Luther merentangkan tangannya dengan perlahan. Setelah berputar satu putaran, pedang itu mendarat di tangan Luther. "Jimat Magis memang luar biasa. Hari ini aku akhirnya punya kesempatan untuk merasakannya sendiri."Luther memegang pedang dengan satu tangannya. Bibirnya menyunggingkan senyuman. Tatapannya menjadi lebih serius. Meskipun Jimat Pemindah Gunung tid