Luther tak kuasa merasa simpati saat melihat Jordan yang matanya memerah. Selain dimanfaatkan oleh gurunya, calon istrinya bahkan direbut juga. Hatinya pasti benar-benar hancur sekarang.Dendam seperti ini tentu harus dibalaskan. Lagi pula, tidak ada orang yang bisa menerima calon istri sendiri dirampas begitu saja.Siapa sangka, pemimpin Sekte Ilmu Kegelapan yang begitu bermartabat malah memiliki hati sekejam ini!"Istirahatlah dengan baik. Setelah sembuh, baru rebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikmu," nasihat Luther sambil menepuk bahu Jordan."Cederaku ini nggak akan bisa sembuh lagi. Pusat energiku hancur, meridianku rusak, kekuatan internal di tubuhku juga sudah hilang. Aku nggak akan sanggup membalas dendam. Aku hanya manusia nggak berguna!" sahut Jordan dengan ekspresi sedih dan putus asa.Jordan mengepalkan tangan dengan erat hingga kukunya menusuk dagingnya. Darah seketika mengalir keluar. Dia sangat ingin membalas dendam dan menuntut keadilan. Namun, dia tidak berke
"Hei! Kamu ini benar-benar nggak masuk akal!""Ya! Jelas-jelas sendiri yang salah, tapi masih memaki orang lain. Mana ada orang sesombong kamu!""Sudah, langsung telepon polisi saja!"Tindakan Pristia membuat kerumunan di sekitar marah besar. Mereka pun mulai menyalahkannya."Diam! Diam kalian! Asal kalian tahu, kami berasal dari Keluarga Warsono di Jiberia! Wali kota kalian saja harus memberi hormat kepada kami, apalagi rakyat jelata seperti kalian! Percaya atau nggak, aku akan menyuruh orang menangkap kalian kalau ada yang berani berteriak lagi!" tegur Pristia sambil berkacak pinggang.Begitu mendengar ancaman ini, suara di sekitar seketika menjadi lebih kecil. Keluarga Warsono dari Jiberia adalah keluarga yang sangat kaya. Orang biasa tidak akan sanggup mengusik mereka."Ibu, nggak perlu bersikap perhitungan dengan orang-orang seperti mereka. Lihat, aku terluka," ucap wanita muda bernama Catherine. Dia memegang lengannya dengan ekspresi yang terlihat kesakitan."Kamu terluka? Biar I
"Ibu! Kamu baik-baik saja?" Ekspresi Catherine berubah drastis. Dia bergegas memapah ibunya. Kini, dia benar-benar terkejut sekaligus murka."Astaga! Gigiku!" Pristia memegang wajahnya yang perih sambil berteriak kesakitan. Pukulan barusan membuat mulutnya sampai miring."Berani sekali kamu memukul kami! Mampuslah kamu! Kamu dan keluargamu pasti mati! Kalau hebat, jangan coba-coba kabur. Lihat saja bagaimana aku akan memberimu pelajaran hari ini!" Pristia sungguh murka. Dia segera mengeluarkan ponselnya, lalu mulai menelepon orang.Luther malas meladeni mereka sehingga lanjut mengobati anak perempuan yang sekarat itu. Dengan kehebatan Teknik Jarum Gaib, kondisi anak perempuan itu segera menjadi stabil. Saat ini, ambulans juga sudah tiba."Putrimu sudah baik-baik saja sekarang. Tapi, lukanya masih harus dijahit dan diperban. Kamu harus merawatnya dengan hati-hati," pesan Luther sembari mengangkat anak itu ke atas tandu."Terima kasih, Tuan! Terima kasih banyak!" Wanita berbaju putih itu
Pada sore hari, di depan gerbang Vila Palem Kencana. Beberapa mobil bisnis berwarna hitam tiba-tiba datang berhenti di sana. Begitu pintu mobil terbuka, yang pertama keluar adalah seorang pemuda yang berpakaian rapi.Pria itu tampan, berwibawa, memesona, dan memancarkan aura yang menakutkan dari seluruh tubuhnya. Ada sekelompok ahli bela diri yang berpakaian aneh mengikuti di belakangnya. Mereka semua tampak menyeramkan dan memiliki aura yang kuat. Kelihatan jelas, mereka bukan orang biasa."Ini adalah wilayah Keluarga Caonata, orang yang tidak berhubungan harus segera pergi!"Begitu melihat mereka, dua pengawal di pintu langsung memberi peringatan."Berisik."Begitu pemuda itu mengayunkan tangannya, kedua pengawal itu langsung terbang seperti tertabrak mobil dan memuntahkan darah. Kemudian, sekelompok orang itu berjalan masuk ke dalam Vila Palem Kencana dengan santai.Pada saat ini, di dalam ruang tamu vila, Bianca sedang menyeruput teh dengan santai dan memegang laporan keuangan di t
"Apa? Bianca diculik?"Setelah menerima berita, Susan dan yang lainnya bergegas datang. Setelah mengetahui kebenarannya, ekspresi mereka perlahan-lahan berubah."Kenapa bisa begitu? Ada puluhan pengawal di rumah, mengapa Kakakku masih bisa diculik?" kata Belinda yang tidak berani percaya dengan kabar itu."Orang yang datang kemampuannya sangat hebat, kami sama sekali bukan tandingannya," kata Levi dengan ekspresi yang sedih.Dengan kedua kaki yang cacat dan pusat energi yang hancur, Levi saat ini hanyalah orang cacat."Siapa orang itu? Siapa yang sudah begitu berani? Berani-beraninya menculik putriku!" kata Susan dengan ekspresi marah."Aku masih tidak tahu identitasnya, tapi dia meninggalkan sebuah amplop."Levi mengisyaratkan bawahannya untuk memberikan amplopnya kepada Susan. Begitu amplopnya dibuka, ekspresi Susan menjadi sangat muram."Ibu, apa yang ditulis di surat itu?" tanya Belinda dengan tergesa-gesa."Mereka bilang sebelum fajar, kita harus membawa resep Pil Dua Warna, mengi
"Eh ...."Tubuh pria botak itu bergetar dan kedua matanya langsung memelotot, lalu membeku di tempatnya. Dia tidak bergerak dan tidak mengeluarkan suara sama sekali."Hei! Kenapa kamu begitu lamban? Kalau kamu tidak bisa, biarkan kami yang melanjutkannya, jangan menghalangi kami bersenang-senang!""Benar! Masih ada begitu banyak orang yang menunggu giliran, bisakah kamu lebih cepat?"Orang-orang di sekitar pria botak itu sama sekali tidak menyadari ada keanehan, malahan mulai mendesaknya."Hei! Kami sedang berbicara denganmu! Apa kamu tuli?"Seorang pria berotot mendekat dan menepuk bahu pria botak itu. Dalam sekejap, tubuh pria botak yang kaku itu langsung terjatuh ke belakang dengan tegak. Pria berotot itu terkejut, lalu mengulurkan tangan untuk memeriksa tubuh pria botak itu."Sialan! Tidak bernapas lagi!"Begitu mendengar perkataan itu, sebuah jarum emas memelesat lagi dan tepat mengenai dahi pria berotot itu. Dia terjatuh ke tanah dan langsung mati!"Apa yang telah terjadi?"Semua
"Menarik juga ...."Melihat tubuh Ester yang seksi dan menggairahkan, si Hitam menjadi bersemangat dan menjilati bibirnya. "Wanita cantik! Biarkan aku bermain denganmu!"Setelah mengatakan itu, terlihat si Hitam menggerakkan kakinya, lalu tubuhnya memelesat. Tubuhnya terlihat samar-samar, jadi sulit untuk membedakannya."Cari mati!"Setelah berteriak keras, Ester tiba-tiba mengayunkan pedang panjangnya dan menusuk ke depan dengan cepat. Serangan ini cepat dan mematikan. Namun, saat hendak mengenai sasaran, bayangan si Hitam tiba-tiba menghilang dari udara."Wanita cantik, kamu melihat ke mana?"Setelah mendengar suara misterius dari arah belakang, ekspresi Ester berubah dan mengayunkan pedangnya ke arah belakang tanpa berpaling. Serangannya sangat cepat, tetapi si Hitam itu lebih cepat lagi. Jadi, serangan Ester kali ini juga memeleset."Hehehe ...."Saat Ester tidak waspada, si Hitam memegang pantatnya dan berkata sambil tersenyum nakal, "Lembut dan montok, memang kualitas terbaik."S
"Kepala ...."Melihat kepala di bawah kakinya, Ester menjadi bengong. Dia tidak menyangka, si Hitam yang terlihat berwibawa dan perkasa tadi, terbunuh begitu saja. Perlu diketahui, si Hitam ini adalah ahli bela diri peringkat delapan di Peringkat Bumi! Si Hitam ini bahkan bisa mengalahkan seluruh anggota petugas keamanan rahasia kelompok lima sendirian! Orang seperti ini malah dibunuh Luther hanya dengan satu serangan? Terlalu berlebihan!"Bagaimana mungkin?"Melihat mayat tanpa kepala itu, ekspresi Farel yang berada di belakang juga terkejut dan sangat kebingungan. Dia tahu Luther memang hebat, tetapi tidak menyangka akan begitu hebat. Hanya dengan satu serangan saja sudah bisa membunuh si Hitam yang berada di peringkat delapan di Peringkat Bumi. Kemampuan Luther yang begitu kuat ini, mungkin hanya Sang Hakim yang berada di peringkat tiga yang sanggup menandinginya."Kamu membunuh adikku?"Pada saat ini, si Putih akhirnya berdiri. Wajahnya terlihat pucat pasi dan sangat ganas. Dia san