Share

Bab 2207

"Kak Hilal, tenang saja. Kami akan menjalankan tugas kami dengan baik. Karena kamu sudah membayar kami, kami akan membantumu menyelesaikan masalah."

"Benar. Kamu cuma perlu duduk santai dan lihat gimana kami memberantas siluman untukmu."

Clay bersaudara berbicara dengan angkuh, seolah-olah kemenangan berada di tangan mereka.

"Hei! Kamu dengar itu? Kalau tahu diri, langsung menyerah saja. Kalau nggak, kamu yang bakal mati hari ini!" pekik Hilal sambil memelotot.

"Ngapain basa-basi? Maju kalau mau bertarung. Cepat sedikit, aku masih mau makan di atas," ucap Charlotte yang mulai tidak sabar.

"Lancang sekali! Kamu akan merasakan akibatnya nanti!" Clay bersaudara sungguh murka melihat sikap angkuh Charlotte. Mereka langsung mengangkat senjata dan menyerbu ke depan.

Senjata kedua pria ini sangat unik. Yang satu adalah kuas hakim, yang satu lagi adalah swipoa besi. Begitu menyapukan tangan ke swipoa itu, sejumlah besar manik swipoa memelesat seperti senjata rahasia.

Ketika manik swipoa menyer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status