Share

Bab 2188

Pria berpakaian hitam itu kalah dengan lapang dada karena kekuatan lawannya jauh lebih unggul. Meskipun wanita berpakaian merah bisa menjatuhkannya dari arena dengan mudah, lawannya malah menjaga harga dirinya. Jika dia tidak mengakui kekalahannya, hanya akan menunjukkan dia tidak tahu diri.

"Saudara, terima kasih atas pertarungannya," kata wanita berpakaian merah dengan hormat.

Pada akhirnya, pertarungan di arena pertama berakhir dengan kemenangan dari wanita berpakaian merah.

"Kak Luther, pandanganmu memang tajam. Tebakanmu langsung tepat di pertarungan pertama. Aku kagum," kata Elio yang tidak tahan untuk mengungkapkan kekagumannya dari tempat duduk penonton.

"Hanya beruntung saja," kata Luther sambil tersenyum. Bertaruh itu hanya untuk hiburan saja, dia tidak peduli dengan kalah atau menang.

"Keberuntungan juga bagian dari kekuatan. Aku hanya kurang beruntung saja. Kalau saja kandidat nomor 28 tadi lebih hati-hati dan nggak meremehkan lawannya, dia pasti sudah menang," kata Elio sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status