Share

Bab 2192

Penulis: Aku Mau Minum Air
Pertarungan ronde kedua segera dimulai. Delapan arena dan delapan pertarungan berlangsung secara bersamaan. Dibandingkan dengan tempat penonton lainnya, suasana di sekitar meja Charlotte jauh lebih ramai. Hampir ratusan orang berkumpul di depan meja besar itu dan sebagian besar sudah memasang taruhan.

Begitu pertandingan dimulai, orang-orang di bawah arena bahkan lebih bersemangat daripada para kandidat di atas arena. Suara sorak-sorai dan teriakan dukungan terus bergema.

Semua orang yang memasang taruhan berteriak untuk menyemangati kandidat yang mereka pilih. Bagi mereka, saat ini pertarungan ini bukan hanya sekedar hiburan lagi, melainkan berkaitan dengan keuntungan pribadi. Menang berarti berkesempatan untuk meraih banyak Batu Spiritual, sedangkan kalah berarti rugi besar. Dalam situasi seperti ini, mereka tidak mungkin tidak bersemangat.

Waktu perlahan-lahan berlalu dan suasana di lokasi itu makin memanas. Dari delapan arena, dua arena sudah menyelesaikan pertarungannya lebih awal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2193

    Perjudian memang sangat mudah membuat orang kecanduan. Terutama setelah merasakan manisnya kemenangan, sering kali membuat seseorang kesulitan untuk berhenti. Orang yang tidak mampu mengendalikan diri, akan mudah terjebak makin dalam."Selamat untuk kalian berdua atas kemenangannya, ini Batu Spiritual yang kalian menangkan," kata Charlotte sambil tersenyum, lalu menyerahkan Batu Spiritual dengan sangat ramah."Pedang besi hitam yang tadi dijadikan taruhan bernilai lima Batu Spiritual, 'kan? Bolehkah aku menebusnya kembali?" tanya Yuki."Tentu saja boleh," jawab Charlotte sambil tersenyum dan menganggukkan kepala, lalu memerintahkan bawahannya untuk mengambil pedang besi hitam yang dipertaruhkan Yuki."Tunggu sebentar!"Saat Yuki hendak menebus pedangnya, Elio menghentikannya dan berkata, "Yuki, kenapa kamu begitu terburu-buru? Taruhan baru saja dimulai, babak selanjutnya yang paling penting. Kalau kamu menebus pedangmu sekarang, nanti modal taruhanmu akan berkurang dan kemenanganmu jug

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2194

    Setelah pertarungan ronde kedua berakhir, orang-orang dengan ekspresi gembira dan kecewa berkumpul di depan meja Charlotte. Orang yang menang taruhan tentu saja akan sangat gembira seolah-olah mendapatkan harta karun, sedangkan yang kalah akan merasa sangat menyesal dan kesal."Sialan! Nggak disangka orang ini begitu lemah, andai saja tadi aku bertaruh pada nomor 36.""Benar! Dasar berengsek! Buat aku kehilangan sebotol pil saja.""Aku juga. Harta yang baru saja kudapatkan semuanya hilang!""Huh! Aku sudah bilang tadi untuk bertaruh pada nomor 36, tapi kalian nggak percaya. Sekarang sudah rugi, 'kan?"Di tengah suara keluhan itu, tiba-tiba terdengar suara yang berbeda. Beberapa orang itu langsung melihat ke arah suara itu dan mendapatkan seorang pria berpakaian abu-abu yang sedang berbicara. Pria itu membawa pedang panjang di punggungnya, ekspresinya terlihat angkuh, dan memegang beberapa Batu Spiritual yang baru saja dimenangkannya."Teman, dilihat dari penampilanmu, tadi kamu menang

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2195

    Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Charlotte.Setelah ronde kedua taruhan, makin banyak ahli yang tertarik untuk bertaruh. Mereka awalnya hanya berniat menonton saja, tetapi sekarang tidak tahan lagi setelah melihat keseruannya. Dikarenakan tadi banyak pejudi yang berhasil memenangkan Batu Spiritual, orang-orang yang tidak berpartisipasi sebelumnya merasa iri.Cara untuk mendapatkan Batu Spiritual sangat terbatas. Namun, sekarang kesempatan itu ada di depan mata, sehingga banyak orang yang tidak bisa menahan diri. Oleh karena itu, makin banyak pejudi yang ikut bertaruh.Harta langka dan berharga yang didapatkan Charlotte makin banyak, sedangkan Batu Spiritual di kotaknya makin berkurang. Namun, dia tidak terlalu peduli dengan hal itu. Selama ada yang bersedia bertaruh, itu saja sudah cukup baginya."Para kandidat sudah naik ke arena, pertandingan ronde ketiga akan segera dimulai. Silakan segera pasang taruhan kalian, waktu nggak akan menunggu," teriak Charlotte.Untuk menghindari

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2196

    "Kak, kamu yakin mau pilih kandidat nomor 33 itu? Apa dia bisa diandalkan?" tanya Yuki.Yuki awalnya mengikuti pilihan Elio, tetapi Elio tiba-tiba percaya pada perkataan pria berpakaian abu dan bertaruh untuk kandidat nomor 33. Yuki tidak bisa memercayai orang yang tidak dikenalnya. Meskipun Elio menjamin, Yuki hanya bertaruh setengah dari Batu Spiritual untuk berjaga-jaga."Tenang saja, Yuki. Aku sudah mengamati kandidat nomor 33 itu. Dia memang kuat, nggak masalah kalau bertaruh untuknya," ujar Elio dengan penuh percaya diri.Elio tidak memilih tanpa alasan. Setelah mendengar pria berpakaian abu itu membual, dia langsung melakukan observasi. Kandidat nomor 33 itu memang terlihat biasa-biasa saja, tetapi orang yang menggunakan Cambuk Besi Hitam jelas punya kemampuan.Senjata ini sangat sulit untuk dilatih. Jika ingin menguasainya secara menyeluruh, seseorang harus berlatih lebih giat berkali-kali lipat daripada orang biasa. Begitu sempurna, kekuatan cambuk yang dikerahkan akan sangat

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2197

    Ketika dilayangkan, cambuk itu terlihat sangat kuat dan tak terelakkan. Setiap cambukan mendarat dengan akurat. Meskipun lawannya hebat, tetap saja kewalahan dan tidak bisa mendekat.Hanya dalam beberapa menit, lawan telah mendapat belasan cambukan. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka dan darah. Setelah bertahan sekitar dua menit, dia akhirnya terlempar dari arena.Ketika melihat hasil ini, semua orang yang bertaruh pun bersorak kegirangan. Banyak yang meloncat karena terlalu gembira."Hahaha! Menang! Menang! Kandidat nomor 33 benar-benar menang!""Bagus! Ini bagus sekali! Akhirnya pilihanku nggak salah!""Sial! Kalau tahu begini, aku pasti mempertaruhkan semua Batu Spiritual biar menang banyak!"Kemenangan kandidat nomor 33 membuat para pejudi merasa girang. Beberapa pun merasa sayang karena bertaruh terlalu sedikit, terutama setelah menerima Batu Spiritual. Mereka bisa menang lebih banyak, tetapi hasilnya berkurang banyak karena mereka terlalu berwaspada."Kak! Kamu hebat sekali! Tadi kam

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2198

    Setelah ronde tiga berakhir, kini ronde keempat akan berlangsung. Banyak orang berkumpul di sekitar Charlotte. Beberapa pesilat yang sebelumnya melihat dari kejauhan, kini bergabung dengan keramaian.Di satu sisi untuk bersenang-senang, di sisi lain untuk mendapat keuntungan. Banyak yang berhasil mendapat Batu Spiritual, jadi jumlah pesilat yang berpartisipasi pun menjadi makin banyak.Kotak pertama Batu Spiritual telah habis, jadi mereka memindahkan kotak kedua dan kotak ketiga. Ketika melihat Batu Spiritual yang memenuhi kedua kotak itu, para pesilat pun dipenuhi antusiasme.Ambisi manusia tak terbatas. Meskipun beberapa orang sudah menang banyak, mereka tetap ingin lebih banyak. Lagi pula, siapa yang tidak tergoda dengan Batu Spiritual yang bisa meningkatkan kekuatan?"Gimana, Kak? Sudah lihat jelas? Siapa yang bakal kamu pilih kali ini?" Setelah para kandidat naik ke arena, tatapan semua orang tertuju pada pria berpakaian abu itu.Setelah dua kompetisi sebelumnya, mereka menjadi sa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2199

    Bagaimana bisa seorang pria yang kakinya pincang dan tubuhnya sekurus lidi, naik ke arena dan bertarung dengannya? Benar-benar tidak tahu diri!"Kamu memang tinggi dan tegap, tapi belum tentu bakal menang dariku," balas kandidat nomor 95 dengan ekspresi datar."Belum tentu menang?" Kandidat nomor 24 tergelak, lalu meledek, "Bocah, kamu sadar dengan apa yang kamu katakan? Lihat dulu ukuran tubuhmu yang kecil macam semut. Aku bisa menginjakmu dengan mudah.""Oh ya? Dicoba saja kalau begitu." Kandidat nomor 95 tetap terlihat tenang. Dia menengadah dan menatap kandidat nomor 24 tanpa rasa takut sedikit pun. Tubuhnya memang kecil, tetapi auranya tidak."Oke. Kalau nggak memberimu pelajaran, kamu nggak bakal tahu kehebatanku." Kandidat nomor 24 terkekeh-kekeh, lalu menghunuskan pedangnya secara perlahan.Ketika melihat ini, kandidat nomor 95 bergeming. Dia tetap berdiri di tempatnya dengan memegang tongkatnya."Kenapa diam saja? Keluarkan senjatamu!" seru kandidat nomor 24. Pedangnya terliha

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2200

    "Ternyata ... kamu pakai racun?" Kandidat nomor 24 menggertakkan gigi dengan murka. Dia tidak bisa menerima kekalahannya ini. Dia mencoba untuk bangkit, tetapi tidak bisa mengerahkan sedikit pun tenaganya. Bahkan, menggerakkan jarinya saja susah."Pertarungan di arena berlangsung secara adil dan terbuka. Kompetisi nggak melarang para kandidat menggunakan senjata rahasia ataupun racun. Selain itu, aku cuma membuat seluruh tubuhmu mati rasa. Kalau aku ingin membunuhmu, kamu pasti sudah mati sekarang," timpal kandidat nomor 95 dengan tenang."Kamu!" Kandidat nomor 24 tidak bisa merespons. Harus diakui bahwa dirinya kalah. Memang tidak ada larangan seperti itu di kompetisi, apalagi mereka bertarung secara langsung. Tidak ada serangan diam-diam. Kemampuannya masih kurang. Dia gagal menangkis serangan lawan."Kandidat nomor 95 menang!" Karena kandidat nomor 24 tidak bisa melawan lagi, juri pun segera mengumumkan pemenangnya. Seketika, terdengar tepuk tangan yang meriah."Hahaha! Menang! Kita

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2464

    Teriakan pertempuran dan benturan senjata terus menggema di bawah bayangan lampu jalan. Lima sosok bertarung dengan sengit, darah berceceran ke mana-mana. Di sekitar mereka, situasi sudah sangat kacau.Setelah bertarung selama hampir setengah jam, suara pertempuran mulai mereda. Kelima sosok itu satu per satu jatuh ke dalam genangan darah. Di bawah cahaya redup lampu jalan, terlihat tiga pembunuh berbaju hitam telah tewas.Satu orang lehernya patah, satu orang dadanya tertusuk, dan satu lagi mengalami luka parah hingga kehabisan darah.Sementara itu, kondisi Gema dan Loki juga tidak jauh lebih baik. Loki berlumuran darah, tubuhnya dipenuhi luka, dan beberapa cederanya begitu dalam hingga memperlihatkan tulangnya.Gema juga mengalami luka serius. Dada dan perutnya terkena sabetan pedang, lengan kanannya terpotong, membuatnya tampak sangat mengenaskan."Uhuk ... uhuk, uhuk ...." Setelah berhasil menumbangkan pembunuh terakhir, Loki terduduk lemas di tanah, terengah-engah sambil memuntahk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2463

    "Gema, dengarkan saranku, situasi di Atlandia sangat rumit. Kamu nggak akan mampu memegang kendali. Lebih baik cepat pergi dari sini!"Melihat Gema terdiam, Loki tidak bisa menahan rasa cemasnya. Bagaimanapun, mereka adalah saudara seperjuangan. Dia tentu tidak ingin Gema mati."Apa yang kamu katakan memang masuk akal. Aku nggak takut mereka bertindak terang-terangan, yang aku takutkan adalah mereka bermain licik di belakang."Setelah ragu sejenak, Gema akhirnya mengangguk. "Loki, antar aku ke hotel. Aku akan berkemas.""Begini baru benar!" Loki menghela napas panjang. "Seperti kata pepatah, selama gunung hijau masih ada, nggak perlu khawatir kehabisan kayu bakar. Selama kita masih hidup, segalanya bisa diatasi.""Terima kasih, Sobat. Nanti kalau ada kesempatan, aku akan mentraktirmu minum," ucap Gema tersenyum. Kalau bukan karena Loki terus membujuknya, dia mungkin masih akan menganggap enteng situasi ini. Kalau sampai terjadi sesuatu, menyesal pun tidak ada gunanya.Setelah kembali k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2462

    "Tuan-tuan, aku sudah menghargai kalian dan teh pun sudah habis. Aku masih ada urusan lain, jadi nggak bisa menemani kalian lagi. Aku pamit," kata Gema. Melihat ketiga orang itu tidak menjawab, dia juga tidak banyak berbicara lagi. Setelah memberi hormat, dia langsung bangkit dan pergi.Saat pintu ruangan itu terbuka, ekspresi Loland menjadi muram dan segera meraih pedangnya. Namun, sebelum dia sempat bertindak, Weker menggenggam lengannya dan menggelengkan kepala.Gema sempat berhenti sejenak di ambang pintu karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, lalu langsung melangkah pergi.Melihat Gema berjalan keluar dengan selamat, Loki yang kini sedang berjaga di luar pintu akhirnya menghela napas lega.Namun, saat melihat ekspresi ketiga orang yang berada di dalam ruangan itu terlihat muram, Loki kembali merasa gelisah. Kelihatan jelas, pembicaraan mereka tadi tidak berjalan dengan baik. Untung saja tidak terjadi sesuatu, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada pi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2461

    Gema kembali mengambil secangkir teh dan meminumnya, "Selera tuan-tuan memang unik. Tapi, aku ini orangnya penakut, nggak tahan ditakut-takuti. Jadi, mohon tuan-tuan kelak jangan bercanda seperti ini lagi."Weker tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tentu saja. Ini pertama kalinya kita bertemu, jadi Tuan Loland hanya ingin mencairkan suasana. Kalau ada hal yang nggak berkenan, aku mewakili Tuan Loland minta maaf padamu. Jangan dimasukkan ke hati."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gema akhirnya menjadi lebih ramah. Dia sudah berani menghadiri jamuan berbahaya ini, dia tentu saja tidak takut diintimidasi. Jika mereka berbicara baik-baik dengannya, dia tidak keberatan mengungkapkan sedikit informasi.Namun, sikap ketiga orang itu begitu sombong. Begitu membuka mulut, mereka langsung mengintimidasi, memerintah, dan sama sekali tidak menghargainya sama sekali. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sangat kesal. Namun, demi menjaga harga dirinya, dia tidak langsung menunjukkan amarahnya."Ng

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2460

    "Ini .... Ada beberapa hal yang nggak bisa dikatakan, tapi aku yakin kamu pasti mengerti," kata Trisno dengan serius."Aku ini bodoh, jadi nggak tahu apa yang Tuan Trisno maksud. Mohon Tuan Trisno memakluminya," jawab Gema dengan tenang."Kamu!" teriak Trisno yang mulai marah. Melihat sikap Gema saat masuk, dia mengira Gema menyadari situasinya dan pandai membaca keadaan. Namun, dia tidak menyangka Gema malah berpura-pura bodoh, jelas tidak menghargainya."Sudahlah, Trisno. Biar aku saja yang bertanya."Loland mengambil alih pembicaraan dan bertanya dengan terus terang, "Gema, 'kan? Kami nggak akan bertele-tele lagi denganmu. Kami sudah tahu maksud kedatanganmu ke sini, sekarang kami hanya ingin tahu informasi apa saja yang sudah kamu dapatkan.""Informasi tentang apa yang dimaksud Tuan Loland?" tanya Gema lagi.Bang!Loland tiba-tiba memukul meja dan berkata dengan ekspresi muram, "Anak muda, jangan berpura-pura bodoh denganku, kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu nggak menjawab denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2459

    Setelah membuat keputusan, Gema tidak ragu-ragu lagi. Dia segera meminta sopirnya untuk berbalik arah dan langsung menuju lokasi pertemuan.Tempat pertemuan berada di sebuah restoran yang tidak jauh dari istana. Perjalanan kembali hanya memakan waktu sekitar 10 menit.Saat Gema dan Loki melangkah masuk ke restoran, mereka langsung menyadari bahwa tempat itu kosong. Selain beberapa pegawai penyambut tamu, tidak ada satu pun pelanggan.Jelas sekali, restoran ini telah dikosongkan."Silakan, Jenderal Loland sudah menunggu di lantai atas."Begitu memasuki ruangan, pemilik restoran sendiri yang menyambut mereka dan mengantar Gema serta Loki ke ruang privat di lantai dua.Saat ini, di dalam ruangan, Loland, Weker, serta Trisno sedang menikmati teh dengan santai.Mereka bertiga mengobrol dengan akrab dan penuh semangat. Namun, begitu Gema dan Loki memasuki ruangan, mereka segera menghentikan pembicaraan dan mengalihkan perhatian mereka kepada Gema.Ketiganya sangat penasaran, siapa sebenarnya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2458

    "Apa? Siapa itu?" tanya Trisno segera."Jangan-jangan wakil jenderal yang masuk saat siang tadi?"Loland mengerutkan alisnya. "Aku sudah menyelidiki orang itu. Nggak punya latar belakang, nggak punya dukungan, cuma orang biasa. Jadi, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.""Bukan dia, tapi ada hubungannya dengannya." Weker tiba-tiba merendahkan suara. "Masih ingat apa yang dikatakan Pangeran Huston siang tadi? Saat memanggil wakil jenderal itu, Pangeran Huston secara khusus menyebut Keluarga Paliama.""Keluarga Paliama?" Trisno menunjukkan ekspresi terkejut. "Maksudmu Keluarga Paliama dari Midyar sudah bertemu dengan Raja?""Itu belum. Tapi menurut informasiku, seseorang bernama Gema mengobrol dengan Pangeran Huston selama 4 jam hari ini. Mereka berbincang dan tertawa seperti sahabat. Bahkan, Pangeran Huston secara khusus mengundangnya untuk makan malam di istana."Wajah Weker sedikit muram. "Semuanya, coba pikirkan baik-baik. Pada saat genting seperti ini, Keluarga Paliama mengirim seseo

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2457

    Setelah berbicara sejenak di aula pertemuan, Huston mengundang Gema untuk mulai berkeliling di Kediaman Raja Atlandia. Kediaman itu sangat luas dan memiliki berbagai fasilitas, orang yang tidak mengenal tempat itu akan sangat mudah tersesat.Gema yang merasa dirinya sudah melihat banyak hal pun tetap merasa sangat terkejut saat diajak untuk melihat keadaan Kediaman Raja Atlandia yang sebenarnya. Berbeda dengan kemewahan dari rumah orang kaya baru, kediaman ini bisa dibilang mewah dan berwibawa. Setiap sudut yang terlihat memancarkan aura yang sangat kuat.Yang membuat Gema paling terkesan adalah ada aula pahlawan dengan sembilan lantai di dalam kediaman itu dan terlihat seperti sebuah pagoda kuno dari luar. Isi di dalamnya adalah makam simbolis untuk puluhan ribu para pahlawan yang gugur di medan perang dan memenuhi seluruh ruangan.Para pahlawan itu memiliki batu peringatan dengan catatan jelas kehidupan mereka agar generasi berikutnya bisa mengenangnya. Keluarga Paliama juga memiliki

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2456

    "Pangeran Huston, hati-hati dengan ucapanmu," kata Gema yang segera memperingatkan sambil melihat ke sekeliling karena khawatir ada yang menguping percakapan mereka.Membahas hidup dan mati anggota keluarga kerajaan secara pribadi adalah pelanggaran besar. Jika hal ini disebarkan oleh orang yang berniat buruk, nama baik hancur masih termasuk hal kecil. Namun, jika nanti diminta pertanggungjawaban, ini akan menjadi masalah besar."Paman Gema, tenang saja. Ini adalah Atlandia, bukan Midyar. Kamu bisa membahas apa pun dengan tenang, nggak perlu khawatir," kata Huston sambil tersenyum, sama sekali tidak peduli apa pun. Dia berpikir hal ini sudah diketahui semua orang, apa salah membicarakannya? Apakah orangnya tidak akan mati jika tidak membicarakannya? Benar-benar konyol."Uhuk uhuk .... Sepertinya aku sudah terlalu banyak berpikir," kata Gema sambil tersenyum dengan canggung. Meskipun tahu apa yang dikatakan Huston benar, dia tetap harus berhati-hati dan tidak berani membicarakan anggota

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status