"Senior, sepertinya Tali Pengikat Naga nggak bakal berguna lagi sekarang," sindir Luther sambil tersenyum.Tali Pengikat Naga bisa digunakan untuk menjerat monster macan tutul, tetapi tidak akan bisa menjerat ular raksasa kuning itu."Berengsek! Beraninya ular itu membunuh tungganganku! Aku akan menghabisinya!" Vasuki tentu merasa malu karena dugaannya salah. Ketika dia hendak menyerang, lagi-lagi terjadi perubahan mendadak.Tampak sebuah sosok hitam yang besar terbang melewati mereka. Itu adalah seekor elang raksasa. Sekujur tubuhnya berwarna hitam dan bulunya tampak seperti baja. Sayapnya yang dibentangkan memiliki ukuran belasan meter. Sosoknya ini seperti sebuah pesawat.Kecepatan elang raksasa sangat tinggi. Ketika menukik, dia menempuh jarak ratusan meter dalam sekejap mata. Ke mana pun dia lewat, angin kencang menderu dan batu beterbangan.Whoosh! Elang raksasa membuat semua orang kesulitan berdiri dengan stabil. Saat berikutnya, dia memelesat ke arah ular raksasa dan meraihnya
"Buset! Ular raksasa tadi mati begitu saja?""Ular raksasa tadi begitu hebat, tapi malah bertemu musuh alaminya.""Menyeramkan sekali! Ular yang jelas-jelas begitu besar mati dalam sekejap. Bukankah nyawa kita dalam bahaya besar?"Ketika melihat kekacauan di tanah, semua orang merasa terkejut sekaligus gelisah. Kenyataan ini benar-benar kejam. Mereka bisa menjadi mangsa monster kapan saja.Saat ini, semua orang akhirnya mengerti kenapa Zafran ketakutan sampai menjadi gila. Orang biasa tidak akan sanggup menghadapi situasi mencekam seperti ini. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."Sepertinya tempat ini lebih berbahaya dari yang kita bayangkan," ujar Omri sambil mengembuskan napas. Ekspresinya tampak serius."Kalau tempat ini nggak berbahaya, mana mungkin kita masih berkesempatan untuk merebut harta karun?" sahut Vasuki dengan ekspresi tenang.Dengan kemampuannya, sekalipun melawan elang raksasa hitam tadi, Vasuki yakin dirinya bisa menang. Itu sebabnya, dia tidak menc
"Kak ... Kak?" Pria yang berbicara dengannya tadi hanya bisa tertegun melihat kematian seniornya. Dia mematung di tempat dan tidak tahu harus bagaimana bereaksi. Mereka sedang mengobrol tadi, lantas kenapa seniornya tiba-tiba mati?Di sisi lain, tubuh pria berbaju kuning tiba-tiba diangkat oleh tanaman merambat. Darah bercucuran tanpa henti, tetapi diserap oleh tanaman merambat dengan cepat.Jelas, tanaman merambat yang terlihat kering sontak terlihat sehat setelah menyerap darah segar. Bahkan, permukaannya tampak sedikit mengilap.Pada saat yang sama, jasad pria berbaju kuning itu mulai menyusut dengan kecepatan kasatmata. Hanya dalam waktu singkat, jasad pria itu menjadi kering kerontang."To ... tolong! Ada monster!" Pria itu akhirnya tersadar dari keterkejutannya. Dia mulai berteriak dan melarikan diri. Pedangnya sampai terjatuh ke tanah, tetapi dia tidak sempat memungutnya lagi.Whoosh! Ketika pria itu berlari, sebatang tanaman merambat menembus dari dasar tanah lagi dan menusuk k
"Huh! Berani sekali sampah semacam ini diam-diam menyerang seniorku! Akan kubakar kalian semua!" Ketika melihat tanaman merambat yang telah dipotong itu masih bergerak, pria kekar itu makin murka. Dia segera mengambil obor dan berniat membakar semuanya."Awas! Belakangmu!" Omri yang berada di belakang sontak berseru, seolah-olah melihat sesuatu."Hm?" Pria kekar itu pun tersadar. Dia segera menoleh dan mendapati sebatang tanaman merambat berwarna perak hendak menikamnya.Tanaman merambat sebelumnya berwarna abu dan terlihat biasa-biasa saja. Namun, tanaman merambat di depannya ini justru berwarna perak dan terlihat lebih kokoh serta cepat."Sialan!" Pria kekar itu segera membalikkan tangannya untuk memotong tanaman merambat itu.Klang! Begitu pedangnya bersentuhan dengan tanaman merambat itu, muncul percikan api dan terdengar suara benturan besi. Tanaman merambat itu berhenti bergerak, sedangkan pria kekar itu terdorong 2 langkah."Sekeras itu?" Kelopak mata pria kekar itu berkedut. Di
Satu tanaman merambat saja sudah sulit untuk dilawan, apalagi sebanyak ini. Tidak ada yang menyangka akan muncul belasan tanaman merambat berwarna perak secara mendadak seperti ini.Sementara itu, si pria kekar sontak bercucuran darah. Dia membelalakkan matanya dengan tidak percaya sambil bergumam, "Ini nggak mungkin ...."Pria kekar itu mengira dirinya bisa melawan tanaman merambat. Dia mengira tanaman merambat berwarna perak itu sudah merupakan yang terkuat, tetapi ternyata spekulasinya salah.Monster macam apa ini? Kenapa bisa sekuat ini? Belasan tanaman merambat perak itu pun seperti tentakel yang mengangkat tubuh si pria kekar dan melilitnya dengan kuat.Krek! Tubuh pria kekar itu sontak hancur hingga darah berceceran ke mana-mana. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini tanaman merambat tidak menyerap darah korbannya. Tanaman itu melakukan semua ini seolah-olah untuk menunjukkan prestisenya."Jangan!" seru Omri dengan murka. Dia telah kehilangan akal sehat karena melihat juniornya te
"A ... apa-apaan ini?" Ketika melihat tanaman merambat berwarna emas yang membubung tinggi ke angkasa, semua orang tercengang dan sulit percaya.Tanaman merambat abu dan perak sudah begitu mengerikan. Kini, muncul lagi tanaman merambat berwarna emas?Jika yang berwarna abu adalah prajurit dan yang berwarna perak adalah jenderal, bukankah berarti yang berwarna emas adalah rajanya? Hanya dengan melihat saja, semua orang sudah ketakutan."Aku punya firasat buruk. Tanaman merambat emas ini pasti lebih hebat daripada yang sebelumnya.""Gimana ini? Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita akan mati di sini hari ini?"Baik itu murid Sekte Gauta, Tim Penjelajah Kalajengking Hitam, ataupun pasukan pengawal, semua sungguh panik sekarang. Jumlah tanaman merambat itu terlalu banyak sehingga mereka tidak akan sanggup melawan.Seseorang berteriak dengan lantang, "Semuanya, tenanglah. Kita punya Senior Vasuki. Dia pasti bisa mengatasi monster ini!"Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang son
"Mari kita perjelas dulu. Kita cuma bepergian bersama dan saling mengambil keuntungan. Lagian, kalaupun kita ini aliansi, kata siapa harus saling membantu?" sahut Vasuki."Eee ...." Omri seketika tidak bisa berkata-kata. Ternyata rumor itu memang benar. Vasuki memang pria aneh yang emosinya tidak bisa ditebak."Senior, katakan saja keinginanmu. Kami akan memenuhinya sebisa mungkin," ujar Misandari segera. Dia tahu bahwa Vasuki ingin memperoleh sesuatu."Begini baru benar!" Vasuki pun tersenyum dan berkata, "Aku bisa membantu kalian melewati krisis ini. Tapi, kamu harus memberiku Tali Pengikat Nagamu.""Apa? Senior mau meminta Tali Pengikat Naga?" tanya Omri sambil mengernyit. Tali Pengikat Naga adalah harta karun yang tak ternilai harganya. Tali ini bisa menjerat seorang master.Jelas, Vasuki ingin mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Seorang master yang bermartabat malah melakukan hal semacam ini. Sungguh mengecewakan."Kenapa? Kamu keberatan?" Vasuki meneruskan dengan ekspresi t
Vasuki sangat kuat. Ketika dia mengayunkan pedangnya, muncul cahaya yang tak terhitung jumlahnya. Semua cahaya itu memelesat ke arah tanaman merambat emas.Setiap cahaya pedang mengandung kekuatan destruktif yang luar biasa. Angin kencang menderu, cahaya bersinar terang.Whoosh, whoosh, whoosh .... Ketika Vasuki menyerang, sejumlah besar tanaman merambat emas berubah menjadi tombak dan terlontar dengan cepat. Semuanya mengenai cahaya pedang dengan akurat.Duar, duar, duar .... Seiring dengan suara ledakan, cahaya pedang yang memenuhi langit seketika hancur dan seluruh tanaman merambat perak terlempar."Huh! Aku ingin lihat, sekuat apa kamu," gumam Vasuki sambil menyerbu ke depan dengan cepat. Sambil menyilangkan pedangnya, dia mengayunkannya ke depan dan memekik, "Hancurkan!"Duar! Terdengar suara ledakan di udara. Terlihat 2 cahaya pedang berbentuk sabit memelesat dan menebas tanaman merambat emas.Kedua cahaya pedang itu tampak sangat tajam, bahkan bisa melebar. Dilihat sekilas, caha