"Paman Jayden, kesabaranku ada batasnya. Kamu setuju atau nggak?" Ekspresi Luther perlahan-lahan menjadi dingin."Aku akan menerima persyaratanmu, tapi kamu harus mengalahkanku secara jujur. Kalau nggak, lupakan saja!" teriak Jayden. Di Atlandia, kekuatan adalah segalanya. Sebagai seorang jenderal besar yang melalui berbagai pertempuran darah, dia tentu saja memahami betapa pentingnya kekuatan. Sebagai seorang pesilat ulung, hanya yang kuat yang bisa berbicara dengan lantang. Sementara itu, yang lemah tidak berhak untuk berbicara.Luther berkata dengan tegas, "Baiklah. Kalau Paman Jayden bersikeras ingin bertarung, aku akan mengabulkan keinginanmu. Aku hanya akan mengeluarkan tiga teknik. Kalau Paman Jayden bisa menahan tiga teknikku, aku akan segera menyerah.""Bocah sombong! Aku akan mengalahkanmu!" Merasa diremehkan, Jayden merasa sangat marah dan serangannya langsung menjadi lebih ganas. Cahaya pedang yang memenuhi langit pun langsung menghantam Luther, sehingga Luther langsung mel
Saat ini, Jayden masih bersusah payah untuk bertahan di dalam lubang yang terbentuk karena ledakan. Perisai pelindung di tubuhnya terlihat samar-samar dan retakan-retakan mulai menyebar dengan cepat, sedangkan pedang raksasa hitam di atas kepalanya bergetar dan terus menekan ke bawah. Dia merasa tubuhnya tertindih oleh kekuatan yang sangat besar hingga kedua tangannya gemetar dan kedua kakinya bertekuk.Namun, Jayden tetap harus bertahan karena dia pasti akan langsung tewas jika pedang raksasa di atas kepalanya berhasil menebas ke bawah. Pada saat ini, dia baru menyadari betapa kuatnya Luther. Ternyata sejak awal lawannya tidak mengeluarkan seluruh tenaga, sekarang lawannya baru mulai bertarung dengan serius dan membuatnya kesulitan menahan."Argh!" Merasa terancam akan mati, Jayden menjerit dengan marah. Energi astral di tubuhnya menyembur keluar dan terus memperkuat perisai pelindungnya. Namun, tidak peduli bagaimanapun dia memperbaikinya, retakan di perisai pelindung itu malah makin
Luther perlahan-lahan mengangkat Pedang Cakrawala dan menunjuk Jayden di depannya dengan ujung pedangnya."Teknik kedua, Pemusnah Pasukan!" Begitu mengatakan itu, Luther tiba-tiba menghilang dari tempatnya. Tubuh dan pedangnya langsung berubah menjadi cahaya hitam dan tiba-tiba memelesat ke arah Jayden.Serangan Luther ini tidak memiliki kekuatan dahsyat yang menggetarkan langit serta bumi dan hawa dingin yang mengerikan juga, hanya kecepatan yang luar biasa saja. Dalam sekejap, cahaya hitam itu sudah melintasi puluhan meter dan langsung muncul di depan dada Jayden."Eh?" Jayden langsung menyipitkan mata. Dia sama sekali tidak sempat bereaksi, hanya bisa mengandalkan kemampuannya untuk mengaktifkan energi astral pelindung tubuhnya.Bang!Terdengar suara ledakan saat cahaya hitam itu menghantam perisai pelindung Jayden dengan keras dan langsung menyebarkan energi mengerikan yang terkandung di dalam cahaya itu. Perisai pelindung yang awalnya sangat kokoh pun langsung meledak, sama sekali
Terdengar suara dengung, lalu Pedang Cakrawala yang mengerikan itu akhirnya berhenti di atas kepala Jayden dengan jarak tidak sampai sepuluh sentimeter. Dia bisa merasakan cahaya dingin yang terpancar dari pedang itu, sehingga seluruh tubuhnya merinding dan punggungnya dipenuhi dengan keringat dingin."Kembali!" kata Luther sambil mengarahkan jarinya untuk kembali. Pedang Cakrawala yang memelesat itu pun berubah menjadi sebuah cahaya hitam dan kembali ke tangannya."Paman Jayden, kamu sudah kalah," kata Luther dengan tenang."Nggak disangkan aku akan kalah di tanganmu," kata Jayden sambil menundukkan kepala dan menatap kedua tangannya dengan ekspresi muram, sulit untuk menerima hasil ini.Sejak kecil, Jayden selalu berlatih bela diri dengan gigih dan tidak pernah lengah selama sepuluh tahun ini. Ditambah lagi, dia sangat berbakat, sehingga di usia empat puluhan tahun sudah mencapai tingkat grandmaster. Dia adalah salah satu ahli terbaik di seluruh Atlandia.Jayden berpikir dengan fonda
"Apa Jayden ini sedang berbohong?"Semua orang saling memandang karena tidak mengerti apa yang telah terjadi.Bahkan ekspresi Walter juga terlihat terkejut. Kenji adalah sosok legendaris di Pasukan Naga Hitam. Dahulu, dia dan Kenji berjuang bersama untuk melindungi negara dan meraih prestasi. Namun, setelah insiden di Kota Terlarang sepuluh tahun yang lalu, Kenji menghilang. Setelah menemukan mayat Kenji yang hangus terbakar dan token miliknya di tempat kejadian, dia mendirikan sebuah makam peringatan untuk Kenji di pemakaman.Setelah bertahun-tahun berlalu, Walter tidak menyangka dia akan mendengar kembali nama itu. Yang lebih mengejutkan adalah Kenji ternyata masih hidup. Apa yang sebenarnya telah terjadi?Jayden menyeringai. "Kenapa? Sangat mengejutkan, 'kan? Saat baru bertemu dengan Kenji, aku juga sangat terkejut seperti kalian. Aku nggak menyangka orang yang sudah mati sepuluh tahun yang lalu malah berdiri di depanku. Jadi, aku mengobrol dengannya karena penasaran. Kalian tahu ap
Setelah Jayden selesai berbicara, Luther akhirnya berkata, "Paman Jayden, kami sudah tahu apa yang kamu alami, kamu melakukan hal bodoh ini juga karena dihasut orang lain. Tapi sekarang, yang paling ingin aku tahu adalah di mana Yusuf berada? Di mana sisa-sisa dari Paviliun Lingga itu bersembunyi?"Setelah menceritakan panjang lebar, semua kata-kata Jayden hanya omong kosong dan tidak ada jawaban dari pertanyaan Luther."Sejujurnya, aku memang bekerja sama dengan Yusuf, tapi aku nggak tahu keberadaannya," kata Jayden sambil menggelengkan kepala."Nggak tahu?" kata Luther sambil mengernyitkan alis. Sudah bersusah payah seharian, ternyata tidak ada hasilnya.Jayden tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraannya. "Tenang saja. Aku memang nggak tahu keberadaan Yusuf, tapi aku bisa menghubunginya. Aku sudah berjanji pada Yusuf akan bertemu dengannya di suatu tempat untuk berdiskusi setelah semuanya selesai.""Oh? Benarkah? Kalian berjanji untuk bertemu di mana?" Mata Luther langsung bersinar."
Bagaimanapun juga, setelah masuk ke dalam penjara, Fuso adalah penguasanya. Pada saat itu, apa pun yang ingin Fuso lakukan, tidak ada yang tahu. Meskipun Abram, Chokri, dan yang lainnya terbunuh, Fuso hanya perlu memberikan alasan mereka bunuh diri karena takut dihukum saja semuanya sudah berlalu.Fuso berkata dengan ekspresi tenang, "Nggak perlu cemas. Aku hanya akan menginterogasi kalian saja, nggak akan memakan kalian. Tapi, kalau kalian berani melawan, jangan salahkan aku kejam. Tangkap mereka!"Seiring perintah Fuso, para Pasukan Naga Terbang segera mengeluarkan tali khusus dan mengikat Firus serta kelompoknya. Tali khusus ini dibuat khusus untuk para ahli bela diri, bahkan seorang ahli tingkat master pun akan kesulitan untuk melepaskan diri.Meskipun Firus ingin memberontak, dia juga tidak berani bergerak sedikit pun sekarang. Kekuatan Fuso jauh melampaui semua orang yang berada di sana. Jika dia membuat Fuso marah, akhirnya akan lebih tragis. Saat ini, mereka hanya bisa berharap
Luther berkata dengan tenang, "Menjebak dan membunuh Yusuf? Sepertinya nggak akan semudah itu. Kekuatan Yusuf masih di atasku, dia akan langsung menyadarinya kalau ada yang aneh. Kalau dia ingin kabur, sepertinya kita nggak bisa menahannya juga."Yusuf menduduki posisi kelima di Peringkat Nirwana. Dengan kata lain, dia adalah orang terkuat kelima di dunia, jelas sangat sulit untuk membunuh orang seperti ini. Jika rencananya begitu sederhana hanya menjebak dan membunuh, tidak akan berhasil sama sekali. Jayden bisa berkata seperti ini, entah karena tidak tahu kekuatan Yusuf atau sengaja berpura-pura bodoh."Membunuh langsung memang nggak mungkin bisa, tapi kita bisa meracuninya."Setelah mengatakan itu, Jayden tiba-tiba melihat ke arah Walter. "Ada banyak barang berharga yang langka di ruang penyimpanan Kak Walter. Aku ingat ada satu racun yang bernama Racun Dewata.""Racun Dewata? Salah satu dari sepuluh racun paling mematikan di dunia?" kata Luther sambil menyipitkan mata.Sepuluh racu
Huston masuk ke ruang rapat dengan senyuman cerah, sambil menggandeng tangan Gema dengan sikap yang sangat ramah. Sebaliknya, Gema terlihat kebingungan, sama sekali tidak menduga situasi ini.Sebelum masuk, Gema sudah membayangkan berbagai kemungkinan dalam pertemuan mereka. Misalnya, Huston bersikap dingin atau arogan. Semua itu bisa dia terima, bahkan dia sudah siap secara mental.Bagaimanapun menurut rumor, Huston adalah pangeran yang suka membuat onar dan berani melakukan apa saja.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan hanya tidak ada kesulitan, Huston malah bersikap sangat ramah, membuat Gema bingung bukan main.Seperti kata pepatah, ketika sesuatu terlihat tidak biasa, pasti ada sesuatu yang buruk. Gema tidak tahu apa maksud tersembunyi di balik keramahan ini."Pelayan! Siapkan teh!" Setelah mempersilakan Gema duduk, Huston langsung memerintahkan pelayan untuk menyajikan teh.Teh yang disajikan adalah teh mahal khas Atlandia, yang tidak dijual untuk umum dan hanya diperunt
Setelah mengikuti Huston masuk, Loki merasa sangat cemas. Sebelumnya dia pernah masuk ke istana, tetapi kebanyakan karena urusan resmi dan orang yang memandunya biasanya adalah penjaga atau pelayan.Namun, kali ini berbeda. Kunjungan ini untuk urusan pribadi dan yang memandunya adalah Huston. Hal ini membuatnya merasa sangat terhormat. Dia sangat penasaran, sejak kapan dirinya memiliki pengaruh sebesar ini?Huston bahkan mengabaikan jenderal besar dan hanya bersikap ramah padanya. Apa mungkin kepalanya yang botak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian?Dengan segudang pertanyaan di benaknya, Loki mengikuti Huston hingga akhirnya mereka tiba di ruang rapat."Duduk." Setelah Huston duduk di kursi utama, dia memberi isyarat kepada Loki untuk duduk."Nggak perlu, aku berdiri saja," ujar Loki dengan senyuman sungkan."Kalau aku bilang duduk, ya duduk. Kenapa tegang sekali? Aku nggak akan memakanmu," kata Huston dengan nada tidak sabar."Baik, baik." Loki buru-buru mengiakan dan duduk.
Saat pintu gerbang terbuka, semua perhatian langsung tertuju ke sana. Di tengah tatapan semua orang, Huston berjalan keluar dengan tubuh tegap, diikuti dua pengawal di belakangnya."Pangeran Huston?" Melihatnya, semua orang langsung menyambut dengan senyuman ramah. Baik itu Weker, Trisno, maupun Loland, semuanya menunjukkan sikap menyanjung.Huston terkenal kuat dan kejam. Meskipun beberapa tahun terakhir ini, dia sudah lebih terkendali, pengaruh masa lalunya masih membuat orang takut.Jadi, jangan sampai mereka membuat Huston marah. Huston seperti bom waktu berjalan. Banyak dari mereka pernah terkena imbasnya dulu."Pangeran, akhirnya kamu keluar juga. Aku ada urusan penting untuk dilaporkan, tolong ....""Minggir!"Saat Trisno maju untuk berbicara, Huston langsung mendorongnya dengan kasar, hingga tubuhnya yang kurus hampir terjatuh."Trisno, segala sesuatu harus ada urutannya. Pangeran sangat menghargai keadilan, mana mungkin dia membiarkan kebiasaan burukmu itu," ejek Loland yang t
"Makan apanya! Aku lagi nggak mood! Kalau mau makan, makan saja sendiri!" bentak Loland dengan murka."Aku juga nggak mau pergi. Aku sedang menjaga kesehatan dan cuma minum teh. Aku nggak minum alkohol," tolak Trisno langsung."Kalau kalian mau menunggu, silakan saja. Aku nggak akan menemani kalian," ucap Weker dengan senyuman tipis. Kemudian, dia hendak berjalan pergi.Begitu berbalik, Weker hampir bertabrakan dengan Loki yang datang dari arah berlawanan. "Tuan Weker, maaf, maaf! Aku nggak sengaja."Di tengah kerumunan tokoh-tokoh penting, Loki merasa sangat tertekan. Tadi dia melamun sejenak sehingga menabrak Weker. Dia ketakutan hingga tidak tahu harus mengatakan apa.Loki tidak seperti para jenderal lainnya yang memiliki dukungan kuat. Dia mencapai posisinya saat ini berkat kerja keras dan usaha sendiri. Jika dia tidak sengaja menyinggung tokoh penting, dia bisa saja kehilangan semua pencapaiannya.Weker awalnya mengerutkan kening, tetapi segera berekspresi normal dan tersenyum. "N
Setelah selesai berbincang, keduanya pun berpisah. Gema mencari hotel di sekitar untuk menginap dan menunggu kabar baik.Sementara itu, Loki langsung mengganti pakaian dan pergi ke istana Kerajaan Atlandia untuk menyerahkan surat permohonan audiensi. Namun, saat dia tiba, dia terkejut melihat pemandangan di depan matanya.Saat ini, banyak orang yang sudah berkumpul di depan gerbang besar istana Kerajaan Atlandia. Ada beberapa tokoh besar yang dikenal Loki juga, seperti Panglima Weker, Jenderal Besar Loland, dan Sarjana Trisno. Mereka semua adalah pejabat kelas satu dan sangat berkuasa di Atlandia.Terutama dengan Loland ini yang merupakan atasan dari atasan Loki. Dia akan berjalan dengan langkah yang tegap setiap kali bertemu dengan Loland, khawatir akan meninggalkan kesan yang buruk.Selain ketiga tokoh besar yang memiliki kedudukan tinggi ini, ada beberapa pejabat kelas dua dan yang setingkat juga yang berdiri sejajar di depan gerbang. Bisa dibilang, mereka semua jauh lebih berkuasa
Keesokan paginya, di bandara Atlandia. Gema yang mengenakan pakaian tradisional berdiri di depan pintu bandara dan menunggu dengan penuh harapan.Sebelum datang ke sini, Gema sudah menghubungi teman seperjuangan yang pernah bertugas bersamanya di militer. Setelah mendapat penghargaan atas jasanya dan ditambah dengan bantuan dari Keluarga Paliama, dia beruntung bisa tetap tinggal di Midyar dan mendapat posisi uang cukup baik.Sementara itu, teman Gema ini merantau ke Atlandia. Setelah berjuang selama bertahun-tahun, dia juga sudah sukses dan kini menjabat sebagai jenderal pangkat tiga yang memiliki kekuasaan, pengaruh, dan koneksi. Kali ini, apakah Gema bisa bertemu dengan Raja Atlandia, semuanya tergantung pada koneksi temannya ini.Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara mesin mobil dan sebuah jip militer berhenti tepat di samping Gema. Terlihat seorang pria dengan kepala botak yang akan bersinar di bawah sinar matahari sampai menyilaukan mata saat jendela mobilnya diturunkan, tetapi
"Kakek, aku mengerti kamu mengirim kedua paman pergi ke Keluarga Sabanir dan Keluarga Angelo untuk memahami situasinya. Tapi, letak istana Kerajaan Atlandia ribuan mil dari sini dan mereka juga nggak pernah ikut campur dengan urusan pemerintahan. Kamu mengirim Paman Gema ke sana bukan hanya nggak ada gunanya, mungkin juga akan diusir," kata Bianca sambil menggelengkan kepala.Midyar dan Atlandia adalah dua dunia yang berbeda, sehingga perebutan takhta putra mahkota di Midayar sama sekali tidak memengaruhi istana Kerajaan Atlandia. Kedua belah pihak tidak pernah saling mengganggu dan mengatur, ini sudah menjadi aturan tak tertulis.Ezra menjelaskan, "Aku tentu saja paham logika ini, tapi saat ini situasinya sudah berbeda karena melibatkan kekuasaan dan takhta kerajaan. Semua pihak pasti akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari istana Kerajaan Atlandia.""Kalau keseimbangan yang sudah bertahan selama bertahun-tahun ini rusak dan Atlandia terlibat, semuanya akan berubah. Untuk
Di kediaman Keluarga Paliama, setelah makan malam, Luther diminta untuk duduk dan mengobrol dulu.Ini pertama kalinya Bianca membawa pacarnya pulang ke rumah, makanya Keluarga Paliama sangat memperhatikan hal ini. Sebagai seorang adipati, Ezra menemani mereka, bahkan mengundang pasangan muda itu ke ruang kerja untuk berbincang sambil minum teh.Dengan pengamatannya yang tajam, Ezra bisa melihat bahwa Luther bukan orang biasa. Baik dalam cara berbicara, perilaku, maupun wawasan yang dimiliki, semuanya jauh melampaui orang biasa."Luther, aku sepenuhnya mendukung hubunganmu dengan Bianca. Nggak peduli apa status dan latar belakangmu, yang penting kalian berdua saling mencintai," ujar Ezra dengan bijaksana."Selain itu, cucuku dimanjakan sejak kecil dan nggak pernah mengalami kesulitan. Setelah kalian bersama, aku harap kamu bisa memperlakukannya dengan baik.""Tenang saja, aku nggak akan mengecewakan Bianca," jawab Luther dengan serius. Meskipun hubungan mereka belum sepenuhnya berkemban
Setelah mendengar ucapan Nivan, ekspresi Naim menjadi sangat serius. Alisnya berkerut, dia tampak tenggelam dalam pikirannya.Sepertinya dia terlalu meremehkan situasinya. Naim mengira ini hanya persaingan di antara saudara-saudaranya, tetapi siapa sangka situasi ini justru memberi peluang bagi harimau buas seperti Ernest.Kekuatan Ernest sangat besar. Dengan alasan mendukung putra mahkota untuk naik takhta, dia mulai merekrut banyak orang dan memperluas jaringannya, hingga memiliki pengaruh yang setara dengan keluarga kekaisaran.Jika Ernest benar-benar mendukung Nolan naik takhta, kekuatannya akan melampaui kaisar dan tidak ada yang bisa menekannya. Dalam skenario terburuk, dia bisa memanipulasi kaisar sebagai boneka dan sepenuhnya menggulingkan kekuasaan keluarga mereka."Nivan, apa yang kamu katakan ini benar?" tanya Naim dengan alis berkerut."Benar, sama sekali nggak bohong!" jawab Nivan dengan serius. "Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa mengutus orang untuk menyelidikinya.""Ak