Share

Bab 1858

Terdengar suara dengung, lalu Pedang Cakrawala yang mengerikan itu akhirnya berhenti di atas kepala Jayden dengan jarak tidak sampai sepuluh sentimeter. Dia bisa merasakan cahaya dingin yang terpancar dari pedang itu, sehingga seluruh tubuhnya merinding dan punggungnya dipenuhi dengan keringat dingin.

"Kembali!" kata Luther sambil mengarahkan jarinya untuk kembali. Pedang Cakrawala yang memelesat itu pun berubah menjadi sebuah cahaya hitam dan kembali ke tangannya.

"Paman Jayden, kamu sudah kalah," kata Luther dengan tenang.

"Nggak disangkan aku akan kalah di tanganmu," kata Jayden sambil menundukkan kepala dan menatap kedua tangannya dengan ekspresi muram, sulit untuk menerima hasil ini.

Sejak kecil, Jayden selalu berlatih bela diri dengan gigih dan tidak pernah lengah selama sepuluh tahun ini. Ditambah lagi, dia sangat berbakat, sehingga di usia empat puluhan tahun sudah mencapai tingkat grandmaster. Dia adalah salah satu ahli terbaik di seluruh Atlandia.

Jayden berpikir dengan fonda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status