Share

Bab 1862

Author: Aku Mau Minum Air
Luther berkata dengan tenang, "Menjebak dan membunuh Yusuf? Sepertinya nggak akan semudah itu. Kekuatan Yusuf masih di atasku, dia akan langsung menyadarinya kalau ada yang aneh. Kalau dia ingin kabur, sepertinya kita nggak bisa menahannya juga."

Yusuf menduduki posisi kelima di Peringkat Nirwana. Dengan kata lain, dia adalah orang terkuat kelima di dunia, jelas sangat sulit untuk membunuh orang seperti ini. Jika rencananya begitu sederhana hanya menjebak dan membunuh, tidak akan berhasil sama sekali. Jayden bisa berkata seperti ini, entah karena tidak tahu kekuatan Yusuf atau sengaja berpura-pura bodoh.

"Membunuh langsung memang nggak mungkin bisa, tapi kita bisa meracuninya."

Setelah mengatakan itu, Jayden tiba-tiba melihat ke arah Walter. "Ada banyak barang berharga yang langka di ruang penyimpanan Kak Walter. Aku ingat ada satu racun yang bernama Racun Dewata."

"Racun Dewata? Salah satu dari sepuluh racun paling mematikan di dunia?" kata Luther sambil menyipitkan mata.

Sepuluh racu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alfarisky Alfariski
kenapa gk dikeluarkan setiap bab yg sudah ada jadi gk menunggu esok hari padahal jika kita isi koin pun gk kecewa dengan bab bab yg ada untuk dibaca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1863

    Jayden mengernyitkan alis dan melihat pil hitam itu dengan tatapan ragu, lalu memaksakan senyuman dan berkata, "Gerald, aku terima niat baikmu, tapi sebaiknya kamu simpan untuk dirimu sendiri saja pil berharga seperti ini. Paman nggak membutuhkannya.""Aku punya banyak Pil Sepuluh Nutrisi ini, bukan pil berharga. Kamu pakai saja. Kalau satu nggak cukup, aku masih punya banyak lagi," kata Luther sambil terus tersenyum."Ini ...." Luther merasa agak ragu."Kenapa? Apa Paman Jayden nggak memercayaiku dan berpikir aku akan meracunimu?" kata Luther tiba-tiba dengan dingin.Jayden memaksakan senyumannya. "Tentu saja nggak. Gerald adalah orang yang jujur, mana mungkin melakukan hal seperti ini.""Kalau begitu, makanlah," kata Luther sambil mendorong pil hitam itu lebih mendekat.Mata Jayden berkedut dan menarik napas dalam-dalam, lalu akhirnya menerima pil hitam itu dan langsung menelannya. Tidak peduli apa isi dari pil itu, dia harus memakannya. Jika tidak, dia tidak akan mendapat kepercayaa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1864

    "Oh? Sepertinya kamu sudah mempersiapkannya sejak awal," kata Walter dengan senyum ambigu. Luther ini memang cerdik, sengaja melakukan hal ini untuk makin menekan Jayden. Meskipun memiliki niat lain, Jayden juga tidak berani menunjukkannya setelah menelan Pil Sepuluh Nutrisi itu."Aku nggak bisa memercayai Paman Jayden, tentu saja harus membuat langkah pencegahan. Kalau Paman Jayden berubah pikiran dan mengkhianati kita, semuanya akan sia-sia," kata Luther sambil mengangkat bahu.Setelah merenungkannya, Walter berkata, "Punya langkah pencegahan memang bagus, tapi apa Jayden bisa diandalkan sebagai umpan? Yusuf sangat kuat dan cerdik. Kalau mau menipunya, sepertinya nggak akan begitu mudah.""Kalau hanya Paman Jayden saja pasti nggak bisa, Yusuf nggak mungkin memercayai seseorang yang barus saja bersekutu dengannya. Jadi, kita harus membuat rencana kedua," kata Luther.""Oh? Apa kamu punya ide bagus?" kata Walter sambil mengernyitkan alis."Rahasia. Nanti kamu juga akan tahu," kata Luth

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1865

    Setelah itu, sekelompok pria mengenakan pakaian hitam melangkah masuk dengan tenang. Pemimpinnya adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah hitam dan topi jerami. Pria itu menggunakan topi untuk menutupi wajahnya dengan sangat rendah dan menundukkan kepala, sehingga wajahnya tidak jelas. Dari tampilan luarnya, tubuh pria itu terlihat sangat kurus.Setelah masuk ke ruangan, pria paruh baya dengan topi jerami itu langsung mendekati Jayden dan akhirnya duduk di depan. Sementara itu, sekelompok orang di belakangnya mulai berjaga-jaga dan mengawasi semua keanehan di sekitar."Siapa kamu?" tanya Jayden sambil melihat pria paruh baya di depan dengan bingung. Dia pernah bertemu dengan Yusuf yang tubuhnya tinggi dan besar, jelas berbeda dengan pria kurus di depannya."Jenderal Jayden, lama nggak bertemu," kata pria paruh baya itu sambil melepas topi jeraminya dan menunjukkan wajah aslinya.Setelah melihat dengan seksama, ekspresi Jayden terlihat terkejut. "Kamu adalah Bahran?""Mata J

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1866

    "Sebentar!" Ketika melihat Jayden hendak pergi, Bahran akhirnya tidak tahan lagi. "Jenderal, kita bisa bicara baik-baik. Jangan gegabah begini.""Apa yang bisa dibicarakan lagi? Kalian nggak bisa dipercaya. Kalian jelas-jelas nggak menghargaiku!" Jayden sengaja memasang ekspresi murka."Jenderal, tenang dulu. Bukannya Master nggak ingin menemuimu, tapi beliau nggak punya waktu sekarang. Kalau bisa, tolong tunggu sebentar. Aku akan meminta instruksi dari Master," ucap Bahran sambil memaksakan senyuman."Cepat sedikit. Aku nggak punya begitu banyak waktu untuk dibuang," ujar Jayden yang meletakkan kedua tangan di belakang punggung dengan angkuh."Ya, ya. Silakan duduk dulu, aku akan segera menanyakannya." Setelah menenangkan Jayden, Bahran pun pergi ke sisi lain dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Sekitar 2 menit kemudian, Bahran mengangguk dan memberi isyarat tangan. Para bawahan segera berpencar untuk memeriksa situasi di sekeliling. Tidak berselang lama, mereka berkumpul kemba

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1867

    Saat ini, di mobil MPV. Bahran mengeluarkan sebuah kain hitam, lalu menyodorkannya kepada Jayden dan berkata sambil tersenyum, "Jenderal, perjalanannya agak jauh. Silakan tutup mata dan istirahat sebentar.""Hm? Apa maksudmu?" tanya Jayden sambil mengernyit."Ini aturan kami. Orang luar yang mendatangi markas rahasia Paviliun Lingga harus menutup mata supaya nggak menghafal jalannya," jelas Bahran."Kenapa? Kamu nggak percaya padaku?" tanya Jayden yang berpura-pura kesal."Jangan salah paham. Aturan ini berlaku untuk semua orang. Tolong pengertiannya," ucap Bahran tanpa merendahkan harga dirinya."Ya sudah, lagian aku juga lelah. Aku mau istirahat." Jayden malas berbasa-basi. Dia memejamkan matanya, lalu berbaring dengan santai."Terima kasih atas kerja samanya." Bahran tersenyum dan menutup mata Jayden.Waktu terus berlalu. Mobil melaju di jalanan yang mulus. Namun, sekitar sejam kemudian, jalanan mulai menjadi sulit dilewati. Mobil terus bergoyang, membuat orang mulai mengantuk."Kit

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1868

    Setelah melewati tembok kota, yang muncul di hadapan Jayden tidak ada bedanya dengan sebuah kota. Ada berbagai bangunan di depan sana, dari kamp, tempat latihan, tempat uji coba, gudang senjata, bunker, bandara militer, dan sebagainya. Terdapat pula fasilitas sipil.Jayden mengamati sesaat. Dari skala ini, tempat ini setidaknya bisa memuat 100 ribu orang. Dengan semua ini, mereka bisa saja menyerang kota dengan mudah.Saat ini, Jayden sekalipun dibuat takjub dengan pemandangan di depan matanya. Paviliun Lingga benar-benar pintar bersembunyi. Tanpa diduga, mereka menyembunyikan begitu banyak kekuatan. Mata-mata dari Atlandia bahkan tidak menyadari hal ini.Tiba-tiba, Jayden mulai menyesali pilihannya. Jika dia membunuh Yusuf di sini, apakah dirinya masih punya peluang untuk hidup? Jelas tidak mungkin."Silakan, Jenderal." Suara Bahran membuat Jayden tersadar dari lamunannya. Bahran membawanya ke ruang komando di tengah markas. Hanya beberapa orang yang tahu bahwa terdapat ruang bawah ta

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1869

    "Pura-pura mati untuk menipu semua orang? Ada kejadian seperti itu?" tanya Yusuf sambil mengangkat alisnya."Aku juga nggak percaya kalau nggak melihat dengan mata kepala sendiri. Aku dipermainkan habis-habisan oleh Walter kali ini. Sekarang, bawahanku sudah berada di bawah komandonya. Aku nggak bisa membalikkan situasi lagi, makanya ingin meminta bantuanmu." Jayden menggeleng dengan pasrah."Tunggu, biar kucerna dulu." Yusuf tampak merenung. Sesaat kemudian, dia bertanya, "Maksudmu, rencana kami gagal dan Walter nggak mati. Selain itu, semua pasukanmu diambil alih olehnya dan kamu sudah buntu?""Benar, kira-kira seperti itu." Jayden mengangguk."Kalau rencanamu gagal dan pasukanmu diambil alih, gimana kamu bisa bebas dan datang ke sini?" tanya Yusuf dengan penasaran."Jujur saja, aku berpura-pura menyerah. Aku menipu mereka, lalu mencari peluang untuk kabur," timpal Jayden."Gimana caranya?" tanya Yusuf lagi.Jayden menyusun kata-katanya dan menjelaskan, "Sebelumnya, aku minta maaf pa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1870

    "Ada apa?" tanya Yusuf dengan nada datar."Kami menangkap 2 orang mata-mata di luar. Mereka seharusnya dari Atlandia. Apa yang harus kita lakukan, Master?" tanya mata-mata itu."Mata-mata?" Yusuf mengangkat alisnya dan menatap Jayden sesaat. Kemudian, dia menginstruksi, "Bawa masuk, biar kuinterogasi.""Baik!" Mata-mata itu mengiakan, lalu memberi isyarat tangan kepada orang-orang di luar. Segera, 2 orang berpakaian hitam yang diikat pun dilempar masuk.Begitu selotip di mulut dirobek, salah satu pria berpakaian hitam sontak memaki, "Berengsek kamu, Jayden! Beraninya kamu mengkhianati kami! Kamu pantas mati!""Tampar dia," perintah Yusuf dengan tidak acuh."Baik!" Mata-mata Paviliun Lingga segera maju dan menampar pria berpakaian hitam itu tanpa henti sampai mulutnya berdarah dan sebagian giginya copot."Jawab pertanyaanku. Kalau menolak, kalian hanya akan mati. Kalian orang Atlandia?" tanya Yusuf."Cih!" Pria berpakaian hitam yang wajahnya membengkak meludah dan membentak, "Ayo bunuh

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2493

    Malam perlahan menyelimuti kota.Di dalam sebuah rumah sederhana, Loland duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata untuk memulihkan tenaga.Setelah beristirahat sehari, Racun Uzur di tubuhnya hampir sepenuhnya dikeluarkan. Namun, seluruh kota sedang dalam keadaan siaga penuh. Semua gerbang dan jalan utama ditutup, sementara surat perintah penangkapan ditempel di mana-mana.Sekalipun Loland telah memulihkan kekuatannya, keluar dari ibu kota tetap mustahil. Untuk sementara, dia hanya bisa bersembunyi di sini, menunggu badai berlalu. Adapun pemilik rumah ini, sudah menjadi mayat.Tok, tok, tok .... Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Loland langsung membuka matanya, tangannya refleks meraih pedang di sampingnya."Siapa?" Di ruang tamu, beberapa pengawal Pasukan Api Merah segera bersiaga. Dua orang diam-diam mencabut pedang dan berdiri di kedua sisi pintu."Ini aku." Terdengar suara yang familier.Para pengawal langsung bernapas lega. Mereka mengintip dari celah pintu untuk mema

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2492

    "Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2491

    "Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2490

    "Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2489

    Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2488

    "Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2487

    "Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2486

    "Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2485

    Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status