"Tanda-tanda vital Tuan Tua masih stabil untuk sekarang, tapi aku belum menemukan sumber penyakit aneh ini. Maaf sekali," sahut Ghufran dengan ekspresi menyesal."Dokter Ghufran, kalian semua dokter paling hebat di Kota Narata. Tolong pikirkan cara untuk menyembuhkan ayahku. Berapa pun harganya dan apa pun yang kalian inginkan, kami pasti akan memenuhinya sebisa mungkin," pinta Giotto."Tuan Giotto, maaf kalau aku lancang. Tapi, aku rasa gejala yang diperlihatkan ayahmu bukan sakit, melainkan lebih mirip kerasukan," jelas Ghufran dengan serius."Kerasukan?" Begitu mendengarnya, semua orang sontak termangu. Hal ini terdengar agak konyol karena dikatakan oleh seorang dokter."Dokter Ghufran, tolong jelaskan lebih rinci, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Giotto."Maksudku adalah sihir. Aku kurang memahami hal ini, tapi aku pernah membacanya di buku. Itu sebabnya, aku berspekulasi demikian," jelas Ghufran."Sihir?" gumam Giotto sambil mengernyit. Kalau orang biasa yang mengatakannya, dia
"Wah! Sungguh luar biasa! Dia sampai bisa membuat bangau kertas terbang!""Inikah yang disebut master sihir? Memang luar biasa!"Trik yang ditunjukkan oleh pria tua itu membuat seluruh anggota Keluarga Ghanim menjadi gempar. Sebelumnya, mereka hanya pernah dengar tentang ilmu itu, tetapi tidak pernah menyangka ternyata benar-benar ada orang aneh seperti ini di dunia."Bagaimana menurut kalian? Sekarang kalian sudah percaya dengan kemampuan Master Justin, 'kan?" kata Yudas sambil tersenyum dan ekspresi bangga."Memang pantas dipanggil Master. Setelah melihat kemampuan Master hari ini, aku benar-benar terkesan," kata Giotto dengan ekspresi gembira dan tatapannya menjadi berbeda. Jika ayahnya benar-benar kerasukan, hanya orang-orang aneh seperti ini yang bisa menyembuhkan ayahnya."Ini hanya trik-trik kecil yang nggak berarti," kata Justin dengan tenang dan ekspresinya seolah-olah memiliki pemahaman yang sangat mendalam."Pertunjukan mengendalikan bangau kertas tadi bukan apa-apa, Master
Yudas mengernyitkan alisnya dan tatapannya terlihat penuh dendam."Ternyata kamu adalah Luther, aku sudah mendengar tentangmu," kata Giotto sambil menganggukkan kepala. Dia tentu saja tahu apa yang telah terjadi di rumah belakangan ini. Hanya tentang resep Salep Halimun saja, sudah cukup membuatnya mengagumi Luther."Paman, aku dengar Tuan Walace menderita histeria, bolehkah aku memeriksanya?" kata Luther untuk menawarkan diri dengan sukarela."Kamu?" Giotto menyipitkan matanya dengan curiga. Meskipun direkomendasi oleh Ghufran, Luther terlalu muda dan terlihat tidak bisa diandalkan."Luther, kamu menghargai niat baikmu. Tapi, kami sudah mengundang Master Justin, jadi kamu nggak perlu repot-repot lagi," kata Flanna dengan nada yang sangat dingin."Kamu sudah dengar itu? Sudah ada Master Justin yang turun tangan, nggak butuh kamu berlagak di sini," kata Yudas sambil tersenyum dingin."Anak muda, jangan membuat keributan di sini. Nyawa orang sangat penting, nggak bisa sembarangan!" kata
"Sudah sadar! Tuan Walace sudah sadar!""Memang pantas dipanggil Master Sihir, reputasinya memang sungguhan.""Sihirnya sudah hancur hanya dengan satu jimat saja. Sungguh luar biasa!"Setelah Justin menempelkan jimat itu, Walace langsung membuka matanya. Melihat adegan itu, ekspresi seluruh anggota Keluarga Ghanim terlihat gembira. Sebelumnya, dokter terkenal mana pun tidak memiliki solusi, tak disangka Justin malah bisa menyelesaikannya dengan begitu mudah. Benar-benar luar biasa."Hahaha .... Bagaimana? Master yang kubawa ini nggak mengecewakan kalian semua, 'kan?" kata Yudas sambil tersenyum dan ekspresinya terlihat angkuh.Ilmu sihir Master Justin benar-benar luar biasa, aku sungguh kagum!" kata Giotto sambil segera memberi hormat."Master Justin benar-benar luar biasa!" Ekspresi para anggota Keluarga Ghanim terlihat kagum. Keterampilan Justin benar-benar mengubah cara pandang mereka. Ini juga membuat mereka memahami kekuatan luar biasa dari orang-orang aneh seperti ini."Anak muda
Penampilannya saat ini sama sekali berbeda dengan penampilannya yang angkuh sebelumnya."Dokter! Di mana dokter? Cepat hentikan pendarahanku!" Justin yang panik terus berteriak, menunjukkan dia sangat takut mati."Ini ...." Melihat Justin yang panik, Giotto, Ghufran, dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi yang aneh. Mengapa situasinya menjadi berbeda dengan yang diperkirakan mereka? Ke mana perginya citra seorang master itu?"Gila! Pria tua ini benar-benar gila! Dia langsung menggigit dan memakan daging orang begitu sadar. Kenapa kalian nggak mengikatnya?" tanya Justin dengan marah sambil sedang diobati lukanya."Master Justin, aku sudah memperingatkanmu sebelumnya. Setelah ayahku menderita penyakit ini, dia akan menyerang orang," jelas Giotto."Apa ... ini masih bisa disebut menyerang orang? Ini jelas-jelas ingin memakan orang!" kata Justin dengan ekspresi yang mulai muram.Giotto tersenyum dan diam-diam berpikir, 'Padahal kamu sendiri yang sombong, tapi sekarang malah meny
"Sudah ketemu!"Mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi bersemangat dan menatap tangan Luther dengan tajam. Tak lama kemudian, Luther menarik keluar sebuah tas hitam dari bawah tempat tidur Walace. Dia membuka tas itu dan mengeluarkan sebuah liontin giok merah. Liontin berbentuk bulat, berwarna merah, dan diukir dengan berbagai simbol aneh sehingga terlihat agak aneh."Eh? Apa ini? Kenapa bisa ada ini di bawah tempat tidur Tuan Walace?" Semua anggota Keluarga Ghanim saling memandang dengan ekspresi bingung.Luther memegang liontin itu dan menjelaskan, "Benda ini disebut Giok Darah, bisa digunakan sebagai media sihir. Konon, bentuk Giok Darah ini berhubungan dengan mayat. Saat orang baru meninggal, liontin giok akan dimasukkan ke dalam mulut. Saat mengembuskan napas terakhir, liontin giok ini akan jatuh ke dalam tenggorokan dan masuk ke dalam pembuluh darah. Setelah terkubur berabad-abad, darah orang yang mati akan meresap ke dalam jantung giok, lalu terbentuklah Giok Dara
"Benar! Kakekku sering sakit dan setiap kali dia sakit pun harus berbaring di tempat tidur selama beberapa hari," kata Julia sambil terus menganggukkan kepala."Jadi, inilah yang memberikan kesempatan untuk si penyihir itu menyerang."Luther tersenyum dan berkata, "Kalau ingin menyembuhkan Tuan Walace, sebenarnya nggak sulit. Asalkan kalian membuang Giok Darah ini dan menenangkan pikirannya, nggak akan ada masalah besar lagi. Akupunktur yang kulakukan tadi adalah untuk menenangkan pikirannya. Selain itu, aku juga akan menulis resep obat penenang. Setelah mengonsumsinya selama sepuluh hari hingga dua minggu, Tuan Walace akan pulih sepenuhnya.""Nggak mungkin semudah itu, 'kan?" Kenapa aku merasa kamu sepertinya sedang mempermainkan kami?" tanya Yudas dengan ragu.Luther mengernyitkan alisnya. "Mudah? Kalau aku nggak menemukan Giok Darah ini, mungkin hidup Tuan Walace nggak akan lama lagi.""Kami nggak mengerti apa yang kamu katakan. Aku hanya berharap Tuan Walace bisa segera sadar," kat
Situasi Walace sudah stabil untuk saat ini. Giotto memutuskan untuk menahan Luther tinggal di sana karena tidak percaya kepada Luther dan selalu mengirim orang untuk mengawasi Luther.Luther mengikuti Julia untuk bersenang-senang di jalan-jalan sekitar rumah Keluarga Ghanim. Properti Keluarga Ghanim sangat banyak, seperti bar, karaoke, hotel, kasino, dan lain-lain. Bisa dibilang, Keluarga Ghanim menguasai hampir semua fasilitas hiburan dalam radius sepuluh kilometer ini, sehingga mereka bisa mendapat keuntungan besar.Setelah lelah bermain, Julia mengajak Luther untuk makan malam di sebuah restoran mewah di sekitar. Namun begitu mereka duduk, pintu restoran terbuka. Yudas melangkah masuk dengan sebuah buket bunga yang besar dan tatapan yang penuh cinta."Huh! Kenapa kamu datang ke sini?" Begitu melihat Yudas, ekspresi Julia langsung terlihat serius.Bruk!Tanpa basa-basi, Yudas langsung berlutut di lantai dan berkata dengan ekspresi bersalah, "Julia, maafkan aku. Aku sudah tahu kesalah
Malam semakin larut.Di tengah status siaga penuh di seluruh kota, jalanan nyaris kosong. Hanya patroli berseragam yang masih bergerak.Kalaupun ada segelintir orang yang melintas, mereka tampak berjalan dengan tergesa-gesa, seolah-olah takut terjerat masalah.Saat ini, sebuah tim patroli beranggotakan sepuluh orang perlahan mendekati rumah persembunyian Loland.Pemimpin patroli adalah seorang pria bertubuh kekar dengan rambut cepak. Dia melirik ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang asing di sekitar, lalu mengangkat tangan dan mengetuk pintu halaman.Tok, tok! Tok, tok, tok! Ketukan itu berirama, seperti sebuah sandi rahasia.Setelah ketukan pertama, tidak ada reaksi dari dalam. Dia kembali mengetuk.Setelah tiga kali ketukan, pintu halaman akhirnya terbuka sedikit. Dari dalam, hanya separuh wajah seseorang yang terlihat. Suaranya rendah dan waspada. "Matahari bersinar di langit.""Anggur dituangkan untuk langit." Pria berambut cepak segera menjawab.Itu adalah sandi pertemuan
Malam perlahan menyelimuti kota.Di dalam sebuah rumah sederhana, Loland duduk bersila di atas ranjang, memejamkan mata untuk memulihkan tenaga.Setelah beristirahat sehari, Racun Uzur di tubuhnya hampir sepenuhnya dikeluarkan. Namun, seluruh kota sedang dalam keadaan siaga penuh. Semua gerbang dan jalan utama ditutup, sementara surat perintah penangkapan ditempel di mana-mana.Sekalipun Loland telah memulihkan kekuatannya, keluar dari ibu kota tetap mustahil. Untuk sementara, dia hanya bisa bersembunyi di sini, menunggu badai berlalu. Adapun pemilik rumah ini, sudah menjadi mayat.Tok, tok, tok .... Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Loland langsung membuka matanya, tangannya refleks meraih pedang di sampingnya."Siapa?" Di ruang tamu, beberapa pengawal Pasukan Api Merah segera bersiaga. Dua orang diam-diam mencabut pedang dan berdiri di kedua sisi pintu."Ini aku." Terdengar suara yang familier.Para pengawal langsung bernapas lega. Mereka mengintip dari celah pintu untuk mema
"Tunggu sebentar!"Melihat dirinya akan ditangkap, Rigen benar-benar panik dan segera berteriak, "Nggak ada pemeriksaan menyeluruh dan keputusan dari hakim, apa hakmu menangkapku? Kamu ini jelas-jelas bertindak sewenang-wenang.""Heh .... Saat aku berbicara denganmu menggunakan logika, kamu bermain licik. Sekarang aku yang bermain licik, kamu malah ingin membahas hukum denganku. Kamu pikir ini masuk akal?" sindir Huston."Tuan Rigen, kita bicarakan soal logika ini di dalam penjara saja, kita bisa berbicara lama di sana," kata Wirya sambil tersenyum sinis dan melangkah maju, lalu langsung menekan bahu Rigen."Tunggu! Masih ada yang ingin kukatakan."Rigen menelan ludahnya. Menyadari situasinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia akhirnya tidak bersikeras lagi dan mulai memohon, "Huston, kita ini keluarga, kenapa harus seperti ini? Anggap saja semua ini salah Paman Rigen. Dilihat dari hubungan ini, bisakah kamu memaafkanku sekali ini?"Sebelumnya, Rigen masih bisa membalikkan keadaan denga
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya