"Wah! Sungguh luar biasa! Dia sampai bisa membuat bangau kertas terbang!""Inikah yang disebut master sihir? Memang luar biasa!"Trik yang ditunjukkan oleh pria tua itu membuat seluruh anggota Keluarga Ghanim menjadi gempar. Sebelumnya, mereka hanya pernah dengar tentang ilmu itu, tetapi tidak pernah menyangka ternyata benar-benar ada orang aneh seperti ini di dunia."Bagaimana menurut kalian? Sekarang kalian sudah percaya dengan kemampuan Master Justin, 'kan?" kata Yudas sambil tersenyum dan ekspresi bangga."Memang pantas dipanggil Master. Setelah melihat kemampuan Master hari ini, aku benar-benar terkesan," kata Giotto dengan ekspresi gembira dan tatapannya menjadi berbeda. Jika ayahnya benar-benar kerasukan, hanya orang-orang aneh seperti ini yang bisa menyembuhkan ayahnya."Ini hanya trik-trik kecil yang nggak berarti," kata Justin dengan tenang dan ekspresinya seolah-olah memiliki pemahaman yang sangat mendalam."Pertunjukan mengendalikan bangau kertas tadi bukan apa-apa, Master
Yudas mengernyitkan alisnya dan tatapannya terlihat penuh dendam."Ternyata kamu adalah Luther, aku sudah mendengar tentangmu," kata Giotto sambil menganggukkan kepala. Dia tentu saja tahu apa yang telah terjadi di rumah belakangan ini. Hanya tentang resep Salep Halimun saja, sudah cukup membuatnya mengagumi Luther."Paman, aku dengar Tuan Walace menderita histeria, bolehkah aku memeriksanya?" kata Luther untuk menawarkan diri dengan sukarela."Kamu?" Giotto menyipitkan matanya dengan curiga. Meskipun direkomendasi oleh Ghufran, Luther terlalu muda dan terlihat tidak bisa diandalkan."Luther, kamu menghargai niat baikmu. Tapi, kami sudah mengundang Master Justin, jadi kamu nggak perlu repot-repot lagi," kata Flanna dengan nada yang sangat dingin."Kamu sudah dengar itu? Sudah ada Master Justin yang turun tangan, nggak butuh kamu berlagak di sini," kata Yudas sambil tersenyum dingin."Anak muda, jangan membuat keributan di sini. Nyawa orang sangat penting, nggak bisa sembarangan!" kata
"Sudah sadar! Tuan Walace sudah sadar!""Memang pantas dipanggil Master Sihir, reputasinya memang sungguhan.""Sihirnya sudah hancur hanya dengan satu jimat saja. Sungguh luar biasa!"Setelah Justin menempelkan jimat itu, Walace langsung membuka matanya. Melihat adegan itu, ekspresi seluruh anggota Keluarga Ghanim terlihat gembira. Sebelumnya, dokter terkenal mana pun tidak memiliki solusi, tak disangka Justin malah bisa menyelesaikannya dengan begitu mudah. Benar-benar luar biasa."Hahaha .... Bagaimana? Master yang kubawa ini nggak mengecewakan kalian semua, 'kan?" kata Yudas sambil tersenyum dan ekspresinya terlihat angkuh.Ilmu sihir Master Justin benar-benar luar biasa, aku sungguh kagum!" kata Giotto sambil segera memberi hormat."Master Justin benar-benar luar biasa!" Ekspresi para anggota Keluarga Ghanim terlihat kagum. Keterampilan Justin benar-benar mengubah cara pandang mereka. Ini juga membuat mereka memahami kekuatan luar biasa dari orang-orang aneh seperti ini."Anak muda
Penampilannya saat ini sama sekali berbeda dengan penampilannya yang angkuh sebelumnya."Dokter! Di mana dokter? Cepat hentikan pendarahanku!" Justin yang panik terus berteriak, menunjukkan dia sangat takut mati."Ini ...." Melihat Justin yang panik, Giotto, Ghufran, dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi yang aneh. Mengapa situasinya menjadi berbeda dengan yang diperkirakan mereka? Ke mana perginya citra seorang master itu?"Gila! Pria tua ini benar-benar gila! Dia langsung menggigit dan memakan daging orang begitu sadar. Kenapa kalian nggak mengikatnya?" tanya Justin dengan marah sambil sedang diobati lukanya."Master Justin, aku sudah memperingatkanmu sebelumnya. Setelah ayahku menderita penyakit ini, dia akan menyerang orang," jelas Giotto."Apa ... ini masih bisa disebut menyerang orang? Ini jelas-jelas ingin memakan orang!" kata Justin dengan ekspresi yang mulai muram.Giotto tersenyum dan diam-diam berpikir, 'Padahal kamu sendiri yang sombong, tapi sekarang malah meny
"Sudah ketemu!"Mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi bersemangat dan menatap tangan Luther dengan tajam. Tak lama kemudian, Luther menarik keluar sebuah tas hitam dari bawah tempat tidur Walace. Dia membuka tas itu dan mengeluarkan sebuah liontin giok merah. Liontin berbentuk bulat, berwarna merah, dan diukir dengan berbagai simbol aneh sehingga terlihat agak aneh."Eh? Apa ini? Kenapa bisa ada ini di bawah tempat tidur Tuan Walace?" Semua anggota Keluarga Ghanim saling memandang dengan ekspresi bingung.Luther memegang liontin itu dan menjelaskan, "Benda ini disebut Giok Darah, bisa digunakan sebagai media sihir. Konon, bentuk Giok Darah ini berhubungan dengan mayat. Saat orang baru meninggal, liontin giok akan dimasukkan ke dalam mulut. Saat mengembuskan napas terakhir, liontin giok ini akan jatuh ke dalam tenggorokan dan masuk ke dalam pembuluh darah. Setelah terkubur berabad-abad, darah orang yang mati akan meresap ke dalam jantung giok, lalu terbentuklah Giok Dara
"Benar! Kakekku sering sakit dan setiap kali dia sakit pun harus berbaring di tempat tidur selama beberapa hari," kata Julia sambil terus menganggukkan kepala."Jadi, inilah yang memberikan kesempatan untuk si penyihir itu menyerang."Luther tersenyum dan berkata, "Kalau ingin menyembuhkan Tuan Walace, sebenarnya nggak sulit. Asalkan kalian membuang Giok Darah ini dan menenangkan pikirannya, nggak akan ada masalah besar lagi. Akupunktur yang kulakukan tadi adalah untuk menenangkan pikirannya. Selain itu, aku juga akan menulis resep obat penenang. Setelah mengonsumsinya selama sepuluh hari hingga dua minggu, Tuan Walace akan pulih sepenuhnya.""Nggak mungkin semudah itu, 'kan?" Kenapa aku merasa kamu sepertinya sedang mempermainkan kami?" tanya Yudas dengan ragu.Luther mengernyitkan alisnya. "Mudah? Kalau aku nggak menemukan Giok Darah ini, mungkin hidup Tuan Walace nggak akan lama lagi.""Kami nggak mengerti apa yang kamu katakan. Aku hanya berharap Tuan Walace bisa segera sadar," kat
Situasi Walace sudah stabil untuk saat ini. Giotto memutuskan untuk menahan Luther tinggal di sana karena tidak percaya kepada Luther dan selalu mengirim orang untuk mengawasi Luther.Luther mengikuti Julia untuk bersenang-senang di jalan-jalan sekitar rumah Keluarga Ghanim. Properti Keluarga Ghanim sangat banyak, seperti bar, karaoke, hotel, kasino, dan lain-lain. Bisa dibilang, Keluarga Ghanim menguasai hampir semua fasilitas hiburan dalam radius sepuluh kilometer ini, sehingga mereka bisa mendapat keuntungan besar.Setelah lelah bermain, Julia mengajak Luther untuk makan malam di sebuah restoran mewah di sekitar. Namun begitu mereka duduk, pintu restoran terbuka. Yudas melangkah masuk dengan sebuah buket bunga yang besar dan tatapan yang penuh cinta."Huh! Kenapa kamu datang ke sini?" Begitu melihat Yudas, ekspresi Julia langsung terlihat serius.Bruk!Tanpa basa-basi, Yudas langsung berlutut di lantai dan berkata dengan ekspresi bersalah, "Julia, maafkan aku. Aku sudah tahu kesalah
"Wanita cantik, sangat sulit untuk menemukan pacar yang memperlakukanmu dengan tulus di era ini. Aku lihat pria tampan ini sangat baik. Demi mendapatkanmu kembali, dia rela melepaskan harga dirinya. Kalau pacarku bisa sebaik ini, aku pasti bakal senang banget."Para pelanggan di restoran itu satu per satu menasihati Julia. Sebagai seorang pria, tindakan tulus seperti berlutut dan meminta maaf kepada seorang wanita di depan umum ini cukup untuk menyentuh hati orang."Julia, maafkan aku ya? Aku bersumpah, kelak aku pasti akan memperlakukanmu dengan sepenuh hati. Kalau aku mengkhianatimu, aku akan disambar petir!" Yudas berlutut di lantai dan mengangkat lengannya, lalu mengacungkan tiga jari dan bersumpah dengan ekspresi yang serius.Sikap Yudas yang sangat tegas membuat hati Julia agak tersentuh. Namun, dia tetap berpura-pura marah dan berkata, "Yudas, sekarang sudah terlambat untuk mengatakan semua ini. Aku pernah memberimu kesempatan, kamu sendiri yang nggak menghargainya. Sekarang, Lu
"Sebenarnya, kita nggak perlu bingung siapa yang lebih cocok menjadi kaisar. Yang lebih penting adalah siapa yang paling mungkin menjadi kaisar?" ucap Gandara tiba-tiba.Sebagai seorang pebisnis, Gandara selalu mengejar keuntungan secara maksimal. Jadi, dia tidak peduli siapa yang menjadi kaisar.Yang Gandara pedulikan adalah siapa yang lebih mungkin menjadi kaisar. Memilih orang itu dan mendukungnya adalah pilihan yang paling bijak."Siapa yang paling mungkin? Itu tergantung pada siapa yang punya paling banyak pendukung," ujar Gusdur sambil merenung."Oh ya, tadi aku lupa tanya, pangeran mana yang didukung oleh Keluarga Luandi?" Gema menepuk kepalanya.Setelah berdiskusi panjang lebar, mereka masih belum tahu siapa yang sebenarnya didukung oleh Keluarga Luandi."Aku rasa itu Pangeran Ketiga." Gandara menyipitkan mata dan menganalisis, "Pangeran Ketiga punya hubungan pribadi yang baik dengan Roman dan punya potensi yang luar biasa. Dia sangat disukai oleh Kaisar, jadi Keluarga Luandi m
Tanpa perlu kaisar turun tangan, orang-orang yang penuh ambisi itu akan menelan Keluarga Paliama tanpa menyisakan apa-apa. Sebaliknya, jika mereka memilih untuk berpihak dan pilihan mereka benar, Keluarga Paliama dapat berjaya selama ratusan tahun. Namun jika mereka salah, Keluarga Paliama bisa hancur hanya dalam semalam!Jadi, sekarang Ezra tidak tahu harus memilih yang mana. Masalah ini bukan masalah sepele. Jika salah langkah, semuanya akan berakhir dengan kekalahan."Biar aku pertimbangkan dulu. Aku belum bisa memberi jawaban kepada kalian saat ini," kata Ezra sekali lagi.Masalah ini berkaitan dengan banyak aspek. Jika Ezra membuat keputusan yang salah, semuanya akan hancur. Oleh karena itu, dia harus sangat hati-hati."Aku ngerti. Bagaimanapun, ini bukan perkara kecil. Tapi, aku harap kamu bisa segera memutuskan," ucap Roman dengan senyuman tipis."Adipati Ezra, Keluarga Paliama bukan satu-satunya yang ingin beraliansi melalui pernikahan dengan Keluarga Luandi. Waktu nggak menung
"Adipati Ezra, perjodohan di antara dua keluarga ini bukan hanya kehendakku, tapi juga kehendak ayah angkatku dan seluruh Keluarga Luandi," ujar Roman dengan tersenyum."Menurut aturan yang sudah diterima, pernikahan antara keluarga kerajaan yang masih berkerabat langsung nggak diperbolehkan. Apa kalian sudah lupa akan hal ini?" tanya Ezra dengan tenang."Berpegang pada aturan yang kaku nggak akan berguna untuk perkembangan," jawab Roman sambil menggeleng dan tersenyum. "Sekarang, Negara Drago sedang dalam masa kacau. Selain itu, aku dengar kesehatan Kaisar kurang baik dan ada kemungkinan dia akan menunjuk pewaris lebih awal dan mundur dari takhta.""Aku yakin Midyar akan mengalami kerusuhan dalam waktu dekat ini. Pada saat itu, baik Empat Keluarga Kerajaan, Delapan Keluarga Kaya, maupun kekuatan lainnya, semua akan terseret dalam pusaran ini. Makanya sebelum itu terjadi, aku harap Keluarga Luandi dan Keluarga Paliama bisa beraliansi melalui pernikahan untuk mengatasi kesulitan bersama
"Ayah, bagaimana menurutmu?" tanya Gusdur sambil mengalihkan pandangannya ke arah Ezra."Ada tamu yang datang, kita tentu saja nggak boleh nggak sopan. Suruh mereka masuk ke ruang tamu untuk berbicara," kata Ezra dengan tenang. Roman mewakili Keluarga Luandi, dia tentu saja tidak bisa mengusir tidak peduli apa pun niat kedatangan Roman ini. Mengenai hubungan pernikahan ini, tentu harus dipertimbangkan dengan matang."Baik," jawab pengurus rumah, lalu segera pergi."Kalian lanjutkan saja makannya, aku akan menemui orang-orang dari Keluarga Luandi ini," kata Ezra, lalu bangkit dan pergi.Setelah saling memandang sebentar, ketiga putra dari Ezra juga akhirnya mengikuti Ezra. Mereka ingin melihat apa yang sedang direncanakan Keluarga Luandi kali ini."Sudahlah, biarkan mereka yang mengurusnya. Kita makan saja," kata nenek Bianca sambil tersenyum agar semuanya melanjutkan makan malamnya.Tiga menit kemudian, di ruang tamu Keluarga Paliama. Ezra duduk di kursi utama dan langsung menghadap ke
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai