Zeona sudah kehilangan kesabarannya. Dia memerintah bawahan untuk segera membuka karung. Tak lama kemudian, Bianca dan Belinda yang masih pingsan dikeluarkan dari dalam karung.“Bagus! Dengan adanya mereka berdua sebagai sandera, sepertinya semua akan baik-baik saja.” Zeona langsung tersenyum.Dengan adanya titik kelemahan ini, sepertinya Kevin tidak akan bungkam lagi.“Ih? Dia orangnya!” Ketika melihat wajah Bianca, Julmi spontan terbengong sejenak. Dia merasa agak syok.“Kenapa? Apa kamu kenal sama dia?” Kening Zeona sedikit berkerut. Sepertinya masalah akan kacau jika mereka berdua saling kenal.“Pernah ketemu sekali.” Julmi berkata dengan sinis, “Semalam aku sempat bertengkar di restoran. Aku dilukai oleh seorang lelaki nggak tahu diri. Wanita ini adalah wanitanya lelaki itu.”Sejak Julmi dipukul, dia menyuruh anggotanya untuk menyelidiki keberadaan Luther. Namun, mereka masih tidak berhasil menemukannya. Siapa sangka Julmi akan berhasil menangkap wanitanya. Sepertinya inilah yang
“Bianca?” Kevin menatap putrinya, lalu berkata dengan emosional, “Zeona! Jangan sembrono! Dia itu adik sepupumu!”“Adik sepupu? Dia hanyalah seorang wanita jalang!” Zeona menjerit, “Sejak kecil dia suka rebutan sama aku. Setelah dewasa, dia masih saja seperti itu. Semua barang bagus pasti akan diberikan kepadanya. Aku hanya pantas untuk menggunakan sisanya saja. Atas dasar apa? Apa aku lebih buruk daripada dia?”“Zeona, aku nggak pernah berpihak kepada siapa pun. Bianca bisa hidup seperti sekarang juga karena kerja kerasnya sendiri. Kalian berdua sama saja di mataku,” jelas Kevin.Kenyataannya, bahkan Kevin memberikan lebih banyak kesempatan kepada Zeona daripada putrinya sendiri.“Omong kosong! Kamu kira aku percaya sama kata-katamu? Kalau bukan karena kamu membantunya secara diam-diam, apa mungkin Bianca lebih hebat daripada aku!” Zeona mendengus dingin.Menurut Zeona, Kevin memanfaatkan identitas kepala keluarganya untuk mengangkat Bianca. Alhasil, Zeona pun tak berhenti ditekan.“Z
Seusai berbicara, Zeona langsung menebas pisau ke belakang leher Kevin. Kevin spontan jatuh pingsan di tempat.“Kak Zeona, berhubung peta harta karun ada di tangan Luther, kita sekalian balas dendam baru dan lama saja. Aku akan segera utus orang untuk menangkapnya!” Kedua mata Julmi tampak berkilauan.“Nggak usah repot-repot. Daripada kita cari ke mana-mana, bagusan dia cari kita sendiri.” Zeona menyipitkan matanya.“Oh? Kak Zeona punya rencana apa?” Julmi merasa penasaran.“Hehe.” Zeona tidak banyak bicara. Dia berjalan ke hadapan Bianca, lalu merobek piamanya. Seketika tampak kulit putih dan pakaian dalam seksi. Lekuk tubuh Bianca boleh dikatakan sangat sempurna. Alhasil, Julmi yang melihat pun menelan air liurnya.Wanita ini sungguh menggoda.“Julmi, gantung dia. Aku ingin rekam video.” Zeona mengeluarkan ponsel, lalu mengarahkannya ke sisi Bianca. “Oh ya, kamu berdiri di sampingnya, foto bersama dia. Begitu baru menarik.”“Tenang saja.” Julmi terkekeh. Dia segera memerintah bawahan
Pagi harinya, Vila Embun mulai ramai.Berhubung hari ini adalah hari ulang tahun Luther, semua anggota Faksi Kirin sangat mementingkannya. Dua hari lalu, mereka sudah menyebar undangan kepada para tamu untuk menghadiri acara ulang tahun Luther.Faksi Kirin sudah terkenal dengan kehebatannya di 1 ibu kota, begitu pula dengan Luther. Jadi, setiap sekte dan keluarga sangat mementingkan acara itu. Bahkan orang-orang yang tidak mendapatkan undangan juga berbondong-bondong datang untuk memberi hadiah.“Tok tok tok ….”Pada saat ini, di dalam kamar Vila Embun. Luther yang sedang bersemadi dikejutkan dengan suara ketuk pintu.“Ada apa?” Luther membuka pintu kamar, lalu tampak Johan sedang berdiri di depan pintu.“Tuan Luther, celaka!” Johan kelihatan sangat serius. “Subuh pagi tadi, sekelompok ahli misterius menerobos ke kediaman Nona Bianca. Semua orang yang kita utus untuk melindungi mereka telah dibunuh. Sekarang Nona Bianca juga telah menghilang. Sepertinya dia telah diculik!”“Apa?” Raut
Sepertinya tidak ada satu pun generasi muda yang sanggup dibandingkan dengan Harry. Semua orang yakin Keluarga Sunaryo pasti akan semakin berjaya lagi di bawah kepemimpinan Harry. Pada akhirnya, Keluarga Sunaryo pasti akan menjadi penguasa Jiman.Oleh sebab itu, setelah mendengar kabar lamaran Harry, bukan hanya pejabat dan pebisnis di ibu kota saja, bahkan pejabat dan pebisnis dari daerah lain juga berbondong-bondong datang untuk memberi selamat.Itulah sebabnya langit baru saja terang, Kediaman Sunaryo pun sudah diramaikan oleh banyak tamu. Pada saat ini, di dalam ruang rapat.Harry sedang duduk di tengah dengan raut wajah datar. Sepertinya dia tidak merasa gembira dengan keramaian di luar sana. Anggota inti Keluarga Sunaryo sedang duduk di 2 sisi meja. Bukan hanya bibi dan paman saja, bahkan ada sepupu-sepupu di dalam ruangan. Saking gugupnya, mereka semua bahkan tidak berani untuk bernapas.Sejak Harry naik pangkat menjadi Jenderal Harimau, Bintara pun menyerahkan posisi kepala ke
“Harry! Keluar!” Tiba-tiba terdengar suara jerit keras yang menghebohkan seluruh Kediaman Sunaryo.Selain keras, dapat terasa aura membunuh yang sangat mengerikan. Kobaran api itu tidak sirna dalam waktu lama.“Lancang! Siapa yang berani jerit-jerit di luar sana?”“Dasar nggak tahu diri! Beraninya buat onar di Kediaman Sunaryo! Cepat tangkap dia!”“Berani sekali! Besar sekali nyalinya!”Setelah hening sejenak, seluruh ruang rapat menjadi heboh.Semua anggota Keluarga Sunaryo sungguh merasa marah. Tidak ada yang berani membuat keonaran di Kediaman Sunaryo. Apalagi langsung memanggil nama Harry. Perilaku tidak sopan ini sungguh tidak bisa dimaafkan.“Luther memang nggak tahu diri! Beraninya bersikap lancang!” Terlintas ekspresi dingin di wajah indah Zeona. Dia tahu Luther akan datang ke sini. Hanya saja, dia tidak menyangka Luther akan segila ini. Dia malah mulai menjerit sebelum menampakkan batang hidungnya.“Zeona, seharusnya kerepotan ini yang kamu maksud?” Harry mengerutkan keningnya
Raut wajah Julmi menjadi dingin. Tetiba dia melambaikan tangan untuk memberi perintah.“Awas semuanya! Biar aku saja!” Pada saat ini, seorang lelaki berbadan kekar maju hendak menghadapi Luther. Kekuatannya sangatlah cepat dan tenaganya juga sangat mengerikan. Saat berlari, lelaki itu bagai seekor kambing saja yang sangat mengerikan.Saat menerjang, si lelaki bertubuh kekar mengepal erat tangannya hingga tampak urat menonjol di tangannya. “Tinju Sapi Ekstrem!” jerit si lelaki berbadan kokoh. Dia melayangkan tinjuan kuat hendak menghantam wajah Luther.“Sadis juga! Dia malah mengeluarkan jurus andalannya.”“Aku saja nggak sanggup untuk mengadang tinjuan Jimmy. Apalagi lelaki kurus itu?”“Hehe …. Bocah itu seharusnya merasa bangga bisa mati dalam Tinju Sapi Ekstrem.” Semua pesilat tertawa lebar. Sepertinya mereka sedang menantikan pertunjukan seru. Sebenarnya Jimmy tidak tergolong yang paling hebat di antara mereka, hanya saja dia tergolong ahli yang sangat unggul. Pesilat biasa pasti
Saat Luther melirik Julmi, seluruh bulu kuduk Julmi seketika merinding. Dia sungguh tidak bisa mendeskripsikan bagaimana perasaannya kali ini. Dia mengira dirinya telah menyusun rencana dengan sangat bagus. Tak disangka kekuatan lawan akan setangguh ini. Dia malah telah menghancurkan semua rencana Julmi.“Segera lepaskan dia. Kalau nggak, kamu akan mati!” Langkah kaki Luther semakin mendekat. Aura membunuh pun mengepul.“Lepaskan kepalamu!” jerit Julmi. Tetiba dia mengeluarkan pistol dari belakang, lalu menembak ke sisi Luther.Saat peluru ditembakkan, tetiba bayangan tubuh Luther menghilang. Saat bayangan tubuh itu kembali, dia pun sudah berada di hadapan Julmi.“Kamu ….” Julmi sungguh kaget. Baru saja dia hendak mengelak, pergelangan tangannya malah telah diraih, lalu dipatahkan Luther.“Ahh …,” jerit Julmi dengan histeris. Pistol di tangannya spontan jatuh ke lantai.Disusul, Julmi merasa dirinya kesulitan untuk bernapas lantaran lehernya sedang dicekik. Saking kuatnya tenaga itu, J
"Ayah, bagaimana menurutmu?" tanya Gusdur sambil mengalihkan pandangannya ke arah Ezra."Ada tamu yang datang, kita tentu saja nggak boleh nggak sopan. Suruh mereka masuk ke ruang tamu untuk berbicara," kata Ezra dengan tenang. Roman mewakili Keluarga Luandi, dia tentu saja tidak bisa mengusir tidak peduli apa pun niat kedatangan Roman ini. Mengenai hubungan pernikahan ini, tentu harus dipertimbangkan dengan matang."Baik," jawab pengurus rumah, lalu segera pergi."Kalian lanjutkan saja makannya, aku akan menemui orang-orang dari Keluarga Luandi ini," kata Ezra, lalu bangkit dan pergi.Setelah saling memandang sebentar, ketiga putra dari Ezra juga akhirnya mengikuti Ezra. Mereka ingin melihat apa yang sedang direncanakan Keluarga Luandi kali ini."Sudahlah, biarkan mereka yang mengurusnya. Kita makan saja," kata nenek Bianca sambil tersenyum agar semuanya melanjutkan makan malamnya.Tiga menit kemudian, di ruang tamu Keluarga Paliama. Ezra duduk di kursi utama dan langsung menghadap ke
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga