Share

Bab 1220

Wajah Kevin tak berhenti berkerut. Keringat di tubuhnya semakin banyak lagi. Hanya saja, tak peduli bagaimana sakitnya Kevin, tatapannya masih kelihatan sangat tegas.

“Sialan! Sepertinya kalau nggak diberi pelajaran, kamu nggak akan buka mulut.” Julmi semakin emosi lagi. Dia membuang pisau di tangan, lalu pergi memilih yang lain.

Kemudian, satu per satu alat penyiksaan yang berbentuk aneh diletakkan di atas meja.

“Coba lihat senjata-senjata ini? Aku akan menggunakan mereka semua ke tubuhmu. Aku harap kamu nggak mati dengan cepat!” Julmi tersenyum licik.

Kemudian, Julmi mengambil peralatan itu, lalu memulai penyiksaan.

Detik demi detik berlalu. Darah segar telah terlihat di dalam ruang rahasia. Sementara di luar sana, tidak terlihat banyak bintang di langit.

Zeona berdiri di depan pintu rahasia, lalu berjalan bolak-balik. Raut wajahnya kelihatan sangat gelisah. Sejak Kevin ditangkap, dia sudah diinterogasi selama 3 jam. Sayangnya, tidak ada hasil apa pun.

Masih sisa beberapa jam sebelum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status