Fajar di suatu vila mewah.Bianca yang sedang tidur kedengaran adanya suara. Dia spontan melebarkan matanya, lalu bergegas berjalan ke depan jendela untuk mengintip dari celah tirai jendela.Kagetnya, Bianca menyadari beberapa pengawal yang seharusnya patroli malam malah jatuh tergeletak di atas lantai.“Emm?” Kening Bianca berkerut. Dia segera pergi mengambil pistol dari dalam laci, kemudian pergi membuka pintu kamar dengan perlahan untuk mengamati kondisi di luar ruangan. Dia segera berlari ke kamar sebelah.“Belinda ….” Bianca menepuk-nepuk Belinda yang masih larut dalam mimpi indahnya. Saat adiknya terbangun, Bianca langsung menutup mulutnya mengisyaratkannya untuk jangan berbicara. “Jangan bicara! Ada yang menerobos ke rumah.”“Apa?” Belinda mengucek matanya, lalu bergumam, “Kak, apa kamu lagi mimpi? Ada belasan pengawal andal yang patroli, siapa juga yang bosan hidup?”“Anggota kita sudah dihabiskan semuanya. Kondisi saat ini sangat berbahaya. Cepat ikuti aku untuk tinggalkan tem
Zeona sudah kehilangan kesabarannya. Dia memerintah bawahan untuk segera membuka karung. Tak lama kemudian, Bianca dan Belinda yang masih pingsan dikeluarkan dari dalam karung.“Bagus! Dengan adanya mereka berdua sebagai sandera, sepertinya semua akan baik-baik saja.” Zeona langsung tersenyum.Dengan adanya titik kelemahan ini, sepertinya Kevin tidak akan bungkam lagi.“Ih? Dia orangnya!” Ketika melihat wajah Bianca, Julmi spontan terbengong sejenak. Dia merasa agak syok.“Kenapa? Apa kamu kenal sama dia?” Kening Zeona sedikit berkerut. Sepertinya masalah akan kacau jika mereka berdua saling kenal.“Pernah ketemu sekali.” Julmi berkata dengan sinis, “Semalam aku sempat bertengkar di restoran. Aku dilukai oleh seorang lelaki nggak tahu diri. Wanita ini adalah wanitanya lelaki itu.”Sejak Julmi dipukul, dia menyuruh anggotanya untuk menyelidiki keberadaan Luther. Namun, mereka masih tidak berhasil menemukannya. Siapa sangka Julmi akan berhasil menangkap wanitanya. Sepertinya inilah yang
“Bianca?” Kevin menatap putrinya, lalu berkata dengan emosional, “Zeona! Jangan sembrono! Dia itu adik sepupumu!”“Adik sepupu? Dia hanyalah seorang wanita jalang!” Zeona menjerit, “Sejak kecil dia suka rebutan sama aku. Setelah dewasa, dia masih saja seperti itu. Semua barang bagus pasti akan diberikan kepadanya. Aku hanya pantas untuk menggunakan sisanya saja. Atas dasar apa? Apa aku lebih buruk daripada dia?”“Zeona, aku nggak pernah berpihak kepada siapa pun. Bianca bisa hidup seperti sekarang juga karena kerja kerasnya sendiri. Kalian berdua sama saja di mataku,” jelas Kevin.Kenyataannya, bahkan Kevin memberikan lebih banyak kesempatan kepada Zeona daripada putrinya sendiri.“Omong kosong! Kamu kira aku percaya sama kata-katamu? Kalau bukan karena kamu membantunya secara diam-diam, apa mungkin Bianca lebih hebat daripada aku!” Zeona mendengus dingin.Menurut Zeona, Kevin memanfaatkan identitas kepala keluarganya untuk mengangkat Bianca. Alhasil, Zeona pun tak berhenti ditekan.“Z
Seusai berbicara, Zeona langsung menebas pisau ke belakang leher Kevin. Kevin spontan jatuh pingsan di tempat.“Kak Zeona, berhubung peta harta karun ada di tangan Luther, kita sekalian balas dendam baru dan lama saja. Aku akan segera utus orang untuk menangkapnya!” Kedua mata Julmi tampak berkilauan.“Nggak usah repot-repot. Daripada kita cari ke mana-mana, bagusan dia cari kita sendiri.” Zeona menyipitkan matanya.“Oh? Kak Zeona punya rencana apa?” Julmi merasa penasaran.“Hehe.” Zeona tidak banyak bicara. Dia berjalan ke hadapan Bianca, lalu merobek piamanya. Seketika tampak kulit putih dan pakaian dalam seksi. Lekuk tubuh Bianca boleh dikatakan sangat sempurna. Alhasil, Julmi yang melihat pun menelan air liurnya.Wanita ini sungguh menggoda.“Julmi, gantung dia. Aku ingin rekam video.” Zeona mengeluarkan ponsel, lalu mengarahkannya ke sisi Bianca. “Oh ya, kamu berdiri di sampingnya, foto bersama dia. Begitu baru menarik.”“Tenang saja.” Julmi terkekeh. Dia segera memerintah bawahan
Pagi harinya, Vila Embun mulai ramai.Berhubung hari ini adalah hari ulang tahun Luther, semua anggota Faksi Kirin sangat mementingkannya. Dua hari lalu, mereka sudah menyebar undangan kepada para tamu untuk menghadiri acara ulang tahun Luther.Faksi Kirin sudah terkenal dengan kehebatannya di 1 ibu kota, begitu pula dengan Luther. Jadi, setiap sekte dan keluarga sangat mementingkan acara itu. Bahkan orang-orang yang tidak mendapatkan undangan juga berbondong-bondong datang untuk memberi hadiah.“Tok tok tok ….”Pada saat ini, di dalam kamar Vila Embun. Luther yang sedang bersemadi dikejutkan dengan suara ketuk pintu.“Ada apa?” Luther membuka pintu kamar, lalu tampak Johan sedang berdiri di depan pintu.“Tuan Luther, celaka!” Johan kelihatan sangat serius. “Subuh pagi tadi, sekelompok ahli misterius menerobos ke kediaman Nona Bianca. Semua orang yang kita utus untuk melindungi mereka telah dibunuh. Sekarang Nona Bianca juga telah menghilang. Sepertinya dia telah diculik!”“Apa?” Raut
Sepertinya tidak ada satu pun generasi muda yang sanggup dibandingkan dengan Harry. Semua orang yakin Keluarga Sunaryo pasti akan semakin berjaya lagi di bawah kepemimpinan Harry. Pada akhirnya, Keluarga Sunaryo pasti akan menjadi penguasa Jiman.Oleh sebab itu, setelah mendengar kabar lamaran Harry, bukan hanya pejabat dan pebisnis di ibu kota saja, bahkan pejabat dan pebisnis dari daerah lain juga berbondong-bondong datang untuk memberi selamat.Itulah sebabnya langit baru saja terang, Kediaman Sunaryo pun sudah diramaikan oleh banyak tamu. Pada saat ini, di dalam ruang rapat.Harry sedang duduk di tengah dengan raut wajah datar. Sepertinya dia tidak merasa gembira dengan keramaian di luar sana. Anggota inti Keluarga Sunaryo sedang duduk di 2 sisi meja. Bukan hanya bibi dan paman saja, bahkan ada sepupu-sepupu di dalam ruangan. Saking gugupnya, mereka semua bahkan tidak berani untuk bernapas.Sejak Harry naik pangkat menjadi Jenderal Harimau, Bintara pun menyerahkan posisi kepala ke
“Harry! Keluar!” Tiba-tiba terdengar suara jerit keras yang menghebohkan seluruh Kediaman Sunaryo.Selain keras, dapat terasa aura membunuh yang sangat mengerikan. Kobaran api itu tidak sirna dalam waktu lama.“Lancang! Siapa yang berani jerit-jerit di luar sana?”“Dasar nggak tahu diri! Beraninya buat onar di Kediaman Sunaryo! Cepat tangkap dia!”“Berani sekali! Besar sekali nyalinya!”Setelah hening sejenak, seluruh ruang rapat menjadi heboh.Semua anggota Keluarga Sunaryo sungguh merasa marah. Tidak ada yang berani membuat keonaran di Kediaman Sunaryo. Apalagi langsung memanggil nama Harry. Perilaku tidak sopan ini sungguh tidak bisa dimaafkan.“Luther memang nggak tahu diri! Beraninya bersikap lancang!” Terlintas ekspresi dingin di wajah indah Zeona. Dia tahu Luther akan datang ke sini. Hanya saja, dia tidak menyangka Luther akan segila ini. Dia malah mulai menjerit sebelum menampakkan batang hidungnya.“Zeona, seharusnya kerepotan ini yang kamu maksud?” Harry mengerutkan keningnya
Raut wajah Julmi menjadi dingin. Tetiba dia melambaikan tangan untuk memberi perintah.“Awas semuanya! Biar aku saja!” Pada saat ini, seorang lelaki berbadan kekar maju hendak menghadapi Luther. Kekuatannya sangatlah cepat dan tenaganya juga sangat mengerikan. Saat berlari, lelaki itu bagai seekor kambing saja yang sangat mengerikan.Saat menerjang, si lelaki bertubuh kekar mengepal erat tangannya hingga tampak urat menonjol di tangannya. “Tinju Sapi Ekstrem!” jerit si lelaki berbadan kokoh. Dia melayangkan tinjuan kuat hendak menghantam wajah Luther.“Sadis juga! Dia malah mengeluarkan jurus andalannya.”“Aku saja nggak sanggup untuk mengadang tinjuan Jimmy. Apalagi lelaki kurus itu?”“Hehe …. Bocah itu seharusnya merasa bangga bisa mati dalam Tinju Sapi Ekstrem.” Semua pesilat tertawa lebar. Sepertinya mereka sedang menantikan pertunjukan seru. Sebenarnya Jimmy tidak tergolong yang paling hebat di antara mereka, hanya saja dia tergolong ahli yang sangat unggul. Pesilat biasa pasti