“Siapa kamu? Beraninya ikut campur?” Raut wajah Edward tampak muram.“Aku adalah murid dari Sekte Ilmu Kegelapan. Aku nggak bisa tinggal diam ketika melihat perilaku kalian.” Miranda berkata dengan tegas, “Aliansi Bela Diri seharusnya menjunjung tinggi keadilan. Jelas-jelas Master Luther sudah menyerahkan surat tantangan, kalian juga sudah menerima tantangan itu. Sekarang Pak Raiden nggak muncul-muncul. Kamu malah buat keputusan sendiri untuk membunuh Master Luther. Apa begini cara Aliansi Bela Diri memperlakukan penantangnya?”“Iya! Kalau mau bertarung, kalian juga mesti adil. Kenapa kaum mayoritas malah menindas kaum minoritas?”“Master Luther turun tangan sendiri juga karena menghormati Aliansi Bela Diri. Kalian seharusnya juga bersikap hormat, mengikuti aturan pertandingan.”“Apa kalian takut? Apa kalian takut Master Luther akan mengancam kedudukan Ketua Aliansi? Jadi, kalian baru menggunakan intrik buruk ini?”Pada saat ini, semua pesilat di samping ikut menyalahkan Edward.Sudah
“Pak Irmash, aku melakukan semua ini juga demi reputasi aliansi.” Kening Edward tampak berkerut. Dia berkata, “Dia telah membunuh orang yang nggak bersalah dan nggak menghormati Aliansi Bela Diri. Kalau dia nggak segera ditaklukkan, bisa jadi dia akan semakin menjadi-jadi lagi!”“Pak Edward, aku sudah melihat semua yang terjadi tadi. Kamu duluan yang mendesaknya dan bersikap arogan.” Irmash kembali melanjutkan, “Selain itu, tanpa izin dari Ketua Aliansi, kamu malah menggerakkan Tiga Pelindung, perbuatanmu sudah melanggar aturan. Kalau kamu masih nggak sadarkan diri, kamu akan dihukum!”“Kamu ….” Edward sungguh kesal saat ini. Dia menggertakkan giginya berusaha untuk merendahkan nada bicaranya. “Pak Irmash, bagaimanapun kita berasal dari satu aliansi. Jangan-jangan kamu ingin bermusuhan sama kamu hanya gara-gara bocah itu?”“Pak Edward, aku hanya sedang menjalankan prosedur saja. Aku nggak memiliki maksud lain.” Irmash kembali melanjutkan, “Aku yakin semua hadirin di tempat ingin menyak
“Luther, kamu pasti harus menang! Biar semua orang di dunia ini tahu apa yang dinamakan tak terkalahkan!” Ketika melihat bayangan punggung yang tegap, Miranda pun bergumam. Dapat terlihat rasa cinta dan kagum di dalam tatapannya.Luther memang adalah seorang lelaki sejati yang tak takut terhadap apa pun. “Beraninya menantang Pak Raiden! Kamu pasti akan mati hari ini!” Raut wajah Rowen sangatlah muram. Dia hanya berharap Luther akan langsung mati setelah pertandingan dimulai.“Hmph! Cepat atau lambat dia juga akan mati. Buang-buang tenaga saja.” Edward tersenyum sinis.“Kak Luther, jangan sampai terjadi apa-apa denganmu!” Lisa mulai berdoa.“Astaga! Besar sekali nyalinya! Jangan-jangan dia kira dia itu hebat banget, ya?” Kening Tommy berkerut. Dia kelihatan iri dan juga dengki. Dia sungguh tidak habis pikir, padahal usia mereka tergolong sebaya, kenapa Luther telah mencapai tingkat master, sedangkan dirinya bahkan masih belum berhasil menerobos tingkat sejati? Atas dasar apa? Apa persy
“Familier?” Irmash merasa agak penasaran. “Jangan-jangan Pak Leon pernah ketemu Master Luther sebelumnya?”“Mungkin aku salah lihat?” Leon mengusap janggutnya, lalu merenungkannya. Namun, dia tetap tidak kepikiran. Dengan daya ingatnya, tidak mungkin dia akan melupakan pesilat unggul.Usia lelaki itu masih tergolong beli. Namun, dia telah menjadi master dalam dunia persilatan. Sepertinya orang seperti ini sangatlah langka di Negara Drago. Tidak mungkin Leon bisa melupakannya. Sekarang Leon malah tidak bisa mengingatnya. Sepertinya mereka berdua memang tidak saling kenal.“Pak Leon, kamu pasti capek sudah datang jauh-jauh kemari. Silakan duduk.” Irmash mempersilakan.“Jangan buru-buru. Aku pergi menyapa master muda itu dulu.” Seusai berbicara, Leon langsung berjalan ke atas panggung.Saat melihat gambaran ini, Irmash refleks mengerutkan keningnya. Hanya saja, dia pun tidak mempermasalahkannya.Dewan militer bisa berkembang seperti sekarang juga karena beranggotakan banyak orang berbakat
“Luther, asalkan kamu bergabung dengan dewan militer. Aku bisa membantumu untuk menduduki posisi badan pelindung!” Leon membuka tawaran yang menggiurkan. Di dalam dewan militer, posisi badan pelindung bahkan di atas badan pengawas. Bisa menduduki posisi setinggi itu di saat baru bergabung sudah tergolong pengecualian.“Maaf, tetap saja aku nggak tertarik.” Luther kembali menggeleng.Setelah ditolak berkali-kali. Leon spontan mengerutkan keningnya. Dia sudah cukup sopan, tetapi lelaki di hadapannya itu masih saja tidak tahu diri.“Heh? Dia bahkan nggak tergiur dengan posisi badan pelindung, apa yang ada di benaknya?”“Sepertinya dia mesti bersyukur karena menerima tawaran dari dewan militer. Kenapa dia nggak tahu diri?”“Hmph! Master muda apaan! Dia bukan apa-apa di hadapan dewan pelindung!”Para pesilat yang iri itu mulai bergosip.“Kesempatan nggak datang 2 kali. Apa kamu yakin nggak ingin bergabung menjadi anggota dewan militer?” Raut wajah Leon tampak dingin. Dia sudah hampir kehil
“Sudah sampai?” Setelah mendengar ucapan itu, tatapan mereka semua spontan melirik ke arah pandang Bertrand. Tampak ada sesosok bayangan hitam tetiba meloncat turun dari atap gedung aliansi. “Datang! Datang! Pak Raiden sudah datang!” Ketika melihat ada bayangan orang meloncat dari atas gedung, suasana di dalam aula gempar dalam seketika.Akhirnya Raiden datang juga!Di bawah pandangan semua orang, Raiden yang mengenakan pakaian putih berjalan dengan meletakkan kedua tangan di belakang punggung. Dalam sekilas mata, dia kelihatan bagai dewa yang turun ke bumi saja.Meski Raiden tidak melakukan gerakan apa-apa, semua orang spontan merasa tertekan dengan keberadaannya. Bahkan ada yang tidak berani menatap Raiden. Pada saat ini, Raiden bagai cahaya yang paling berkilauan di dunia manusia ini. Cahaya itu menyinari bumi dan menyingkirkan kegelapan. Selain merasa takut, orang-orang juga merasa hormat kepadanya.“Selamat kembali Pak Raiden!” Pada saat ini, Edward duluan berdiri untuk memberi
Apa-apaan ini? Bukannya Luther menantang Raiden demi kekuasaan dan kedudukan? Kenapa sepertinya Luther sedang balas dendam? Sepertinya ada dendam kesumat apa di antara mereka berdua?“Besar sekali nyalimu! Beraninya kamu menghina Pak Raiden di hadapan orang banyak! Kesalahanmu nggak bisa diampuni!” Edward menggebrak meja, lalu memaki.Anggota Aliansi Bela Diri juga merasa marah dan ikut memaki.Raiden adalah perwakilan dari Aliansi Bela Diri. Tentu saja tidak ada yang bisa menoleransi orang-orang yang menghina Raiden.“Sudahlah, diam semuanya.”Raiden mengangkat tangannya dengan perlahan, menghentikan kericuhan anggotanya. Kemudian, dia berkata dengan wajah datar, “Luther, aku selalu bersikap adil. Kamu kira dengan fitnahanmu itu, kamu bisa merusak reputasiku?”“Reputasi? Hmph ….” Luther mendengus dingin. “Kamu sudah berkhianat dan juga menindas banyak orang! Kamu bahkan lebih rendahan daripada binatang! Kamu nggak usah berlagak baik lagi!”“Lancang!” Raut wajah Raiden menjadi muram. “
Seiring dengan jeritan Raiden, selembar surat hidup dan mati diantarkan pengawal.Mereka berdua juga tidak berbasa-basi, langsung menandatangani surat tersebut dan mengecap sidik jari.Pertandingan hari ini menyangkut hidup dan mati. Hanya saja, biasanya tidak ada dendam kesumat di antara kedua peserta. Pihak yang menang pun tidak akan bersikap terlalu sadis.Namun setelah menandatangani perjanjian ini, aturan permainan pun berubah. Tidak ada pilihan lain selain hidup atau mati.“Luther, ini adalah keputusan terbodoh yang pernah kamu lakukan dalam hidupmu.” Selesai tanda tangan, aura Raiden pun langsung berubah. Raiden yang dulunya bersikap anggun sekarang malah berubah menjadi sangat galak.Tekanan besar bagai gunung langsung dilepaskan dan menyelimuti satu aula. Disusul, tubuh para pesilat di bawah panggung tiba-tiba terasa berat bagai ditimpa oleh batu yang tak berwujud. Saking beratnya, napas mereka juga berubah menjadi terengah-engah.Pesilat dengan kekuatan yang agak lemah pun mu