“Luther, kamu pasti harus menang! Biar semua orang di dunia ini tahu apa yang dinamakan tak terkalahkan!” Ketika melihat bayangan punggung yang tegap, Miranda pun bergumam. Dapat terlihat rasa cinta dan kagum di dalam tatapannya.Luther memang adalah seorang lelaki sejati yang tak takut terhadap apa pun. “Beraninya menantang Pak Raiden! Kamu pasti akan mati hari ini!” Raut wajah Rowen sangatlah muram. Dia hanya berharap Luther akan langsung mati setelah pertandingan dimulai.“Hmph! Cepat atau lambat dia juga akan mati. Buang-buang tenaga saja.” Edward tersenyum sinis.“Kak Luther, jangan sampai terjadi apa-apa denganmu!” Lisa mulai berdoa.“Astaga! Besar sekali nyalinya! Jangan-jangan dia kira dia itu hebat banget, ya?” Kening Tommy berkerut. Dia kelihatan iri dan juga dengki. Dia sungguh tidak habis pikir, padahal usia mereka tergolong sebaya, kenapa Luther telah mencapai tingkat master, sedangkan dirinya bahkan masih belum berhasil menerobos tingkat sejati? Atas dasar apa? Apa persy
“Familier?” Irmash merasa agak penasaran. “Jangan-jangan Pak Leon pernah ketemu Master Luther sebelumnya?”“Mungkin aku salah lihat?” Leon mengusap janggutnya, lalu merenungkannya. Namun, dia tetap tidak kepikiran. Dengan daya ingatnya, tidak mungkin dia akan melupakan pesilat unggul.Usia lelaki itu masih tergolong beli. Namun, dia telah menjadi master dalam dunia persilatan. Sepertinya orang seperti ini sangatlah langka di Negara Drago. Tidak mungkin Leon bisa melupakannya. Sekarang Leon malah tidak bisa mengingatnya. Sepertinya mereka berdua memang tidak saling kenal.“Pak Leon, kamu pasti capek sudah datang jauh-jauh kemari. Silakan duduk.” Irmash mempersilakan.“Jangan buru-buru. Aku pergi menyapa master muda itu dulu.” Seusai berbicara, Leon langsung berjalan ke atas panggung.Saat melihat gambaran ini, Irmash refleks mengerutkan keningnya. Hanya saja, dia pun tidak mempermasalahkannya.Dewan militer bisa berkembang seperti sekarang juga karena beranggotakan banyak orang berbakat
“Luther, asalkan kamu bergabung dengan dewan militer. Aku bisa membantumu untuk menduduki posisi badan pelindung!” Leon membuka tawaran yang menggiurkan. Di dalam dewan militer, posisi badan pelindung bahkan di atas badan pengawas. Bisa menduduki posisi setinggi itu di saat baru bergabung sudah tergolong pengecualian.“Maaf, tetap saja aku nggak tertarik.” Luther kembali menggeleng.Setelah ditolak berkali-kali. Leon spontan mengerutkan keningnya. Dia sudah cukup sopan, tetapi lelaki di hadapannya itu masih saja tidak tahu diri.“Heh? Dia bahkan nggak tergiur dengan posisi badan pelindung, apa yang ada di benaknya?”“Sepertinya dia mesti bersyukur karena menerima tawaran dari dewan militer. Kenapa dia nggak tahu diri?”“Hmph! Master muda apaan! Dia bukan apa-apa di hadapan dewan pelindung!”Para pesilat yang iri itu mulai bergosip.“Kesempatan nggak datang 2 kali. Apa kamu yakin nggak ingin bergabung menjadi anggota dewan militer?” Raut wajah Leon tampak dingin. Dia sudah hampir kehil
“Sudah sampai?” Setelah mendengar ucapan itu, tatapan mereka semua spontan melirik ke arah pandang Bertrand. Tampak ada sesosok bayangan hitam tetiba meloncat turun dari atap gedung aliansi. “Datang! Datang! Pak Raiden sudah datang!” Ketika melihat ada bayangan orang meloncat dari atas gedung, suasana di dalam aula gempar dalam seketika.Akhirnya Raiden datang juga!Di bawah pandangan semua orang, Raiden yang mengenakan pakaian putih berjalan dengan meletakkan kedua tangan di belakang punggung. Dalam sekilas mata, dia kelihatan bagai dewa yang turun ke bumi saja.Meski Raiden tidak melakukan gerakan apa-apa, semua orang spontan merasa tertekan dengan keberadaannya. Bahkan ada yang tidak berani menatap Raiden. Pada saat ini, Raiden bagai cahaya yang paling berkilauan di dunia manusia ini. Cahaya itu menyinari bumi dan menyingkirkan kegelapan. Selain merasa takut, orang-orang juga merasa hormat kepadanya.“Selamat kembali Pak Raiden!” Pada saat ini, Edward duluan berdiri untuk memberi
Apa-apaan ini? Bukannya Luther menantang Raiden demi kekuasaan dan kedudukan? Kenapa sepertinya Luther sedang balas dendam? Sepertinya ada dendam kesumat apa di antara mereka berdua?“Besar sekali nyalimu! Beraninya kamu menghina Pak Raiden di hadapan orang banyak! Kesalahanmu nggak bisa diampuni!” Edward menggebrak meja, lalu memaki.Anggota Aliansi Bela Diri juga merasa marah dan ikut memaki.Raiden adalah perwakilan dari Aliansi Bela Diri. Tentu saja tidak ada yang bisa menoleransi orang-orang yang menghina Raiden.“Sudahlah, diam semuanya.”Raiden mengangkat tangannya dengan perlahan, menghentikan kericuhan anggotanya. Kemudian, dia berkata dengan wajah datar, “Luther, aku selalu bersikap adil. Kamu kira dengan fitnahanmu itu, kamu bisa merusak reputasiku?”“Reputasi? Hmph ….” Luther mendengus dingin. “Kamu sudah berkhianat dan juga menindas banyak orang! Kamu bahkan lebih rendahan daripada binatang! Kamu nggak usah berlagak baik lagi!”“Lancang!” Raut wajah Raiden menjadi muram. “
Seiring dengan jeritan Raiden, selembar surat hidup dan mati diantarkan pengawal.Mereka berdua juga tidak berbasa-basi, langsung menandatangani surat tersebut dan mengecap sidik jari.Pertandingan hari ini menyangkut hidup dan mati. Hanya saja, biasanya tidak ada dendam kesumat di antara kedua peserta. Pihak yang menang pun tidak akan bersikap terlalu sadis.Namun setelah menandatangani perjanjian ini, aturan permainan pun berubah. Tidak ada pilihan lain selain hidup atau mati.“Luther, ini adalah keputusan terbodoh yang pernah kamu lakukan dalam hidupmu.” Selesai tanda tangan, aura Raiden pun langsung berubah. Raiden yang dulunya bersikap anggun sekarang malah berubah menjadi sangat galak.Tekanan besar bagai gunung langsung dilepaskan dan menyelimuti satu aula. Disusul, tubuh para pesilat di bawah panggung tiba-tiba terasa berat bagai ditimpa oleh batu yang tak berwujud. Saking beratnya, napas mereka juga berubah menjadi terengah-engah.Pesilat dengan kekuatan yang agak lemah pun mu
Master juga ada yang kuat dan ada yang lemah. Kesenjangan kecil dari setiap tingkatan juga sangatlah sulit untuk dilampaui.“Sepertinya Pak Leon sudah terlalu memandang tinggi bocah itu.” Bertrand menggeleng dengan tersenyum. “Kalau aku nggak salah kira, sepertinya Pak Raiden telah menerobos 1 tingkat baru. Sepertinya dia bisa menghadapi Luther hanya dalam 3 pukulan.”“Oh ya?” Leon mengangkat-angkat alisnya. Dia merasa agak syok.Beberapa tahun lalu, Raiden telah mencapai tingkat master tahap sempurna. Kalau dia menerobos tingkatan baru lagi, bukankah dia bisa menerobos tingkat master puncak? Seandainya benar seperti itu, dewan militer mesti menilai kembali kemampuan Raiden.“Luther, kamu nggak seharusnya menantangku. Aku sudah pernah beri kamu kesempatan sewaktu di Hutan Kelam dulu. Tak disangka, kamu masih saja nggak tahu diri. Hari ini nggak akan ada yang bisa menyelamatkanmu lagi!”Raiden tak berhenti melangkah maju. Kekuatan menakutkan seketika semakin membesar. Kekuatan itu bagai
Saat semuanya kembali hening, para pesilat di bawah panggung hanya merasa punggung mereka terasa dingin. Dampak dari pukulan tadi sungguh mengerikan.Jika bukan karena mereka sudah siap sedia dan segera mengelak, sepertinya akan banyak yang mengalami cedera parah di lokasi.Meskipun demikian, mereka semua tetap merasa trauma dengan kejadian mengerikan tadi.“Bagus, kekuatanmu sudah semakin hebat daripada sewaktu di Hutan Kelam.” Raiden meletakkan satu tangannya di belakang punggung. Tampak senyuman di wajahnya. Reaksinya saat ini bagai telah memenangkan pertandingan saja. “Sayangnya, hari ini kamu tetap akan mati.”“Raiden, kerahkan seluruh kekuatanmu. Kalau nggak, nanti kamu nggak ada kesempatan lagi.” Luther berdiri dengan perlahan. Masih terlihat ekspresi dingin di dalam tatapannya.Pukulan tadi telah membuat Luther mengetahui kekuatan Raiden. Jika dia tidak salah tebak, sepertinya Raiden hampir menyentuh tingkat grandmaster.Namun berhubung karena masalah waktu, Raiden masih belum