“Tak disangka Tiga Pelindung bisa ke sini. Sepertinya Edward sudah menghabiskan banyak uang!”“Dengar-dengar Tiga Pelindung telah mencapai tahap master. Meski Luther itu hebat, sepertinya akan sulit baginya untuk mengalahkan 3 master sekaligus.”“Ada apa dengan Aliansi Bela Diri? Jelas-jelas Luther ingin menantang Ketua Aliansi Bela Diri. Sekarang mereka malah menyewa banyak orang untuk melawan seorang Luther? Di mana etika seni bela diri mereka?”Ketika melihat 3 lelaki berjubah hitam yang menutupi wajah dengan topeng, mereka semua pun tak berhenti membahasnya.Tiga Pelindung Aliansi Bela Diri adalah kekuatan tersembunyi Aliansi Bela Diri. Kedudukan mereka bahkan lebih tinggi daripada tetua, di bawah dari Ketua Aliansi dan Wakil Ketua Aliansi.Biasanya Tiga Pelindung hanya akan turun tangan ketika aliansi dalam bahaya. Tak disangka Tiga Pelindung akan sehebat ini. Hanya saja, tidak ada yang tahu bagaimana wajah Tiga Pelindung itu. Sebab, orang yang pernah melihat wajah mereka sudah me
“Siapa kamu? Beraninya ikut campur?” Raut wajah Edward tampak muram.“Aku adalah murid dari Sekte Ilmu Kegelapan. Aku nggak bisa tinggal diam ketika melihat perilaku kalian.” Miranda berkata dengan tegas, “Aliansi Bela Diri seharusnya menjunjung tinggi keadilan. Jelas-jelas Master Luther sudah menyerahkan surat tantangan, kalian juga sudah menerima tantangan itu. Sekarang Pak Raiden nggak muncul-muncul. Kamu malah buat keputusan sendiri untuk membunuh Master Luther. Apa begini cara Aliansi Bela Diri memperlakukan penantangnya?”“Iya! Kalau mau bertarung, kalian juga mesti adil. Kenapa kaum mayoritas malah menindas kaum minoritas?”“Master Luther turun tangan sendiri juga karena menghormati Aliansi Bela Diri. Kalian seharusnya juga bersikap hormat, mengikuti aturan pertandingan.”“Apa kalian takut? Apa kalian takut Master Luther akan mengancam kedudukan Ketua Aliansi? Jadi, kalian baru menggunakan intrik buruk ini?”Pada saat ini, semua pesilat di samping ikut menyalahkan Edward.Sudah
“Pak Irmash, aku melakukan semua ini juga demi reputasi aliansi.” Kening Edward tampak berkerut. Dia berkata, “Dia telah membunuh orang yang nggak bersalah dan nggak menghormati Aliansi Bela Diri. Kalau dia nggak segera ditaklukkan, bisa jadi dia akan semakin menjadi-jadi lagi!”“Pak Edward, aku sudah melihat semua yang terjadi tadi. Kamu duluan yang mendesaknya dan bersikap arogan.” Irmash kembali melanjutkan, “Selain itu, tanpa izin dari Ketua Aliansi, kamu malah menggerakkan Tiga Pelindung, perbuatanmu sudah melanggar aturan. Kalau kamu masih nggak sadarkan diri, kamu akan dihukum!”“Kamu ….” Edward sungguh kesal saat ini. Dia menggertakkan giginya berusaha untuk merendahkan nada bicaranya. “Pak Irmash, bagaimanapun kita berasal dari satu aliansi. Jangan-jangan kamu ingin bermusuhan sama kamu hanya gara-gara bocah itu?”“Pak Edward, aku hanya sedang menjalankan prosedur saja. Aku nggak memiliki maksud lain.” Irmash kembali melanjutkan, “Aku yakin semua hadirin di tempat ingin menyak
“Luther, kamu pasti harus menang! Biar semua orang di dunia ini tahu apa yang dinamakan tak terkalahkan!” Ketika melihat bayangan punggung yang tegap, Miranda pun bergumam. Dapat terlihat rasa cinta dan kagum di dalam tatapannya.Luther memang adalah seorang lelaki sejati yang tak takut terhadap apa pun. “Beraninya menantang Pak Raiden! Kamu pasti akan mati hari ini!” Raut wajah Rowen sangatlah muram. Dia hanya berharap Luther akan langsung mati setelah pertandingan dimulai.“Hmph! Cepat atau lambat dia juga akan mati. Buang-buang tenaga saja.” Edward tersenyum sinis.“Kak Luther, jangan sampai terjadi apa-apa denganmu!” Lisa mulai berdoa.“Astaga! Besar sekali nyalinya! Jangan-jangan dia kira dia itu hebat banget, ya?” Kening Tommy berkerut. Dia kelihatan iri dan juga dengki. Dia sungguh tidak habis pikir, padahal usia mereka tergolong sebaya, kenapa Luther telah mencapai tingkat master, sedangkan dirinya bahkan masih belum berhasil menerobos tingkat sejati? Atas dasar apa? Apa persy
“Familier?” Irmash merasa agak penasaran. “Jangan-jangan Pak Leon pernah ketemu Master Luther sebelumnya?”“Mungkin aku salah lihat?” Leon mengusap janggutnya, lalu merenungkannya. Namun, dia tetap tidak kepikiran. Dengan daya ingatnya, tidak mungkin dia akan melupakan pesilat unggul.Usia lelaki itu masih tergolong beli. Namun, dia telah menjadi master dalam dunia persilatan. Sepertinya orang seperti ini sangatlah langka di Negara Drago. Tidak mungkin Leon bisa melupakannya. Sekarang Leon malah tidak bisa mengingatnya. Sepertinya mereka berdua memang tidak saling kenal.“Pak Leon, kamu pasti capek sudah datang jauh-jauh kemari. Silakan duduk.” Irmash mempersilakan.“Jangan buru-buru. Aku pergi menyapa master muda itu dulu.” Seusai berbicara, Leon langsung berjalan ke atas panggung.Saat melihat gambaran ini, Irmash refleks mengerutkan keningnya. Hanya saja, dia pun tidak mempermasalahkannya.Dewan militer bisa berkembang seperti sekarang juga karena beranggotakan banyak orang berbakat
“Luther, asalkan kamu bergabung dengan dewan militer. Aku bisa membantumu untuk menduduki posisi badan pelindung!” Leon membuka tawaran yang menggiurkan. Di dalam dewan militer, posisi badan pelindung bahkan di atas badan pengawas. Bisa menduduki posisi setinggi itu di saat baru bergabung sudah tergolong pengecualian.“Maaf, tetap saja aku nggak tertarik.” Luther kembali menggeleng.Setelah ditolak berkali-kali. Leon spontan mengerutkan keningnya. Dia sudah cukup sopan, tetapi lelaki di hadapannya itu masih saja tidak tahu diri.“Heh? Dia bahkan nggak tergiur dengan posisi badan pelindung, apa yang ada di benaknya?”“Sepertinya dia mesti bersyukur karena menerima tawaran dari dewan militer. Kenapa dia nggak tahu diri?”“Hmph! Master muda apaan! Dia bukan apa-apa di hadapan dewan pelindung!”Para pesilat yang iri itu mulai bergosip.“Kesempatan nggak datang 2 kali. Apa kamu yakin nggak ingin bergabung menjadi anggota dewan militer?” Raut wajah Leon tampak dingin. Dia sudah hampir kehil
“Sudah sampai?” Setelah mendengar ucapan itu, tatapan mereka semua spontan melirik ke arah pandang Bertrand. Tampak ada sesosok bayangan hitam tetiba meloncat turun dari atap gedung aliansi. “Datang! Datang! Pak Raiden sudah datang!” Ketika melihat ada bayangan orang meloncat dari atas gedung, suasana di dalam aula gempar dalam seketika.Akhirnya Raiden datang juga!Di bawah pandangan semua orang, Raiden yang mengenakan pakaian putih berjalan dengan meletakkan kedua tangan di belakang punggung. Dalam sekilas mata, dia kelihatan bagai dewa yang turun ke bumi saja.Meski Raiden tidak melakukan gerakan apa-apa, semua orang spontan merasa tertekan dengan keberadaannya. Bahkan ada yang tidak berani menatap Raiden. Pada saat ini, Raiden bagai cahaya yang paling berkilauan di dunia manusia ini. Cahaya itu menyinari bumi dan menyingkirkan kegelapan. Selain merasa takut, orang-orang juga merasa hormat kepadanya.“Selamat kembali Pak Raiden!” Pada saat ini, Edward duluan berdiri untuk memberi
Apa-apaan ini? Bukannya Luther menantang Raiden demi kekuasaan dan kedudukan? Kenapa sepertinya Luther sedang balas dendam? Sepertinya ada dendam kesumat apa di antara mereka berdua?“Besar sekali nyalimu! Beraninya kamu menghina Pak Raiden di hadapan orang banyak! Kesalahanmu nggak bisa diampuni!” Edward menggebrak meja, lalu memaki.Anggota Aliansi Bela Diri juga merasa marah dan ikut memaki.Raiden adalah perwakilan dari Aliansi Bela Diri. Tentu saja tidak ada yang bisa menoleransi orang-orang yang menghina Raiden.“Sudahlah, diam semuanya.”Raiden mengangkat tangannya dengan perlahan, menghentikan kericuhan anggotanya. Kemudian, dia berkata dengan wajah datar, “Luther, aku selalu bersikap adil. Kamu kira dengan fitnahanmu itu, kamu bisa merusak reputasiku?”“Reputasi? Hmph ….” Luther mendengus dingin. “Kamu sudah berkhianat dan juga menindas banyak orang! Kamu bahkan lebih rendahan daripada binatang! Kamu nggak usah berlagak baik lagi!”“Lancang!” Raut wajah Raiden menjadi muram. “
Yoku tahu bahwa Luther kuat, tetapi dia tidak menyangka sekuat itu. Sejak awal pertarungan, meskipun posisinya kurang unggul, Yoku tetap merasa kekuatannya tidak kalah dari Luther.Sebab di matanya, Luther hanya menggunakan teknik tubuh yang lincah dan gaya bertarung gerilya. Pemuda ini tidak pernah benar-benar bertarung secara frontal.Yoku pun mengira bahwa selama dia bisa menemukan celah, suatu saat dia pasti bisa mengalahkan Luther.Namun, ketika Luther mengerahkan kekuatan sejatinya, barulah Yoku sadar dirinya telah salah besar.Ternyata, Luther bukan tidak bisa bertarung langsung, melainkan sengaja menahan diri dan menjaga harga dirinya. Begitu Luther berhenti merahasiakan kekuatannya, dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.Tanpa perlu menggunakan teknik khusus, hanya mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan refleks, semua itu sudah cukup untuk menghancurkannya.Singkatnya, kesenjangan mereka terlalu besar, sampai tak bisa lagi ditutupi dengan teknik apa pun.Saat ini, bukan ha
Permintaan duel dari Yoku langsung membuat suasana di arena latihan membara.Di sekeliling arena, para prajurit mulai saling berbisik dengan antusias."Wakil Jenderal Yoku 'kan salah satu pendekar paling terkenal di pasukan kita. Jurus-jurusnya sudah menumbangkan banyak musuh di medan perang. Aku sudah lama banget nggak lihat dia bertarung," kata seorang prajurit muda dengan wajah penuh kekaguman."Betul, Wakil Jenderal Yoku kaya akan pengalaman tempur, kekuatannya luar biasa. Kalau dia turun tangan, sepertinya Tuan Gerald bakal kerepotan," sambung prajurit senior di sebelahnya.Mereka semua memang mengakui kekuatan Luther, terutama setelah pertarungan sebelumnya di mana dia mengalahkan lima prajurit elite dengan mudah. Namun, di mata mereka, sehebat apa pun Luther, dia tetap bukan tandingan Yoku.Sebagai seorang master, Yoku unggul dalam segala hal. Baik itu kekuatan, ketahanan, maupun pengalaman tempur, dia jauh lebih hebat daripada para ahli bela diri.Bahkan sebelumnya, Nivan juga
"Pangeran, para prajurit yang kulatih ini hanya ahli dalam teknik membunuh. Kalau sampai mereka menyakiti tamu kehormatan ini, takutnya akan sulit diatasi," kata Benton dengan nada halus, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.Jika tidak punya kemampuan, sebaiknya jangan ikut campur atau diri sendiri yang akan menderita.Di sampingnya, Yoku tak berkata apa-apa, tetapi sorot matanya pada Luther juga penuh dengan sikap meremehkan. Anak muda berkulit halus dan tampak lemah seperti ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang setiap hari berlatih keras.Kemungkinan besar, pemuda ini hanya anak bangsawan yang dekat dengan Pangeran dan datang ke sini untuk mencari perhatian."Kalian ini memang nggak bisa menilai." Nivan menggeleng sambil tersenyum. "Kalau kalian benar-benar bisa melukai Tuan Gerald, akan kuberi kalian hadiah emas. Tapi, aku takut kalian nggak punya kemampuan seperti itu."Mendengar hadiah emas, para prajurit pun langsung bersemangat. Mata mereka berbinar, seolah-olah i
Saat sedang makan, Nivan bahkan sengaja memanggil dua wanita cantik untuk menemani Luther. Sejak zaman dahulu, para pahlawan selalu sulit untuk menolak pesona wanita cantik. Terkadang, seorang wanita yang luar biasa cantik lebih menarik daripada harta langka, kekuasaan, dan status.Namun, Luther terlihat tetap tenang terhadap pelayanan seperti ini. Dia terlihat tidak senang, tetapi dia juga tidak menolaknya secara terang-terangan. Menghadapi para wanita cantik yang duduk di sampingnya, dia tetap bersikap sopan dan menjaga jarak. Tidak masalah baginya untuk minum sedikit, tetapi tidak boleh berlebihan.Namun, Nivan memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan Luther yang jelas tidak tertarik pada kecantikan wanita yang biasa saja. Setelah dipikir-pikir, dia merasa hal ini wajar juga. Dengan latar belakang seperti itu, Luther tidak mungkin akan tertarik dengan wanita cantik biasa. Sepertinya dia harus mengorbankan wanita cantik kebanggaannya untuk menguji reaksi Luther.Setelah sele
"Ini ...." Luther berpura-pura ragu dan tidak langsung memberikan jawaban.Melihat Luther tenggelam dalam pikirannya, Nivan yakin Luther sedang menghitung untung dan rugi. Dia mencondongkan tubuh ke depan dan tersenyum ramah, lalu berkata, "Gerald, kamu pasti tahu betapa penting sumber energi naga ini bagiku. Kalau bisa mengumpulkannya, aku akan makin beruntung dan lebih mudah untuk naik takhta. Pada saat itu, aku pasti nggak akan mengecewakanmu."Saat mengatakan itu, Nivan terus memperhatikan perubahan ekspresi Luther dan berusaha menangkap tanda-tanda lawannya mulai goyah.Luther mengangkat kepalanya dan langsung menatap Nivan dengan tatapan agak ragu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Apa yang dikatakan Pangeran memang benar, tapi aku mendapatkan sumber energi naga ini dengan susah payah dan perjalanannya juga nggak mudah. Selain itu, kalau aku menyerahkannya pada Pangeran Nivan, aku takut akan menyinggung dua pangeran lainnya."Dia sengaja berhenti sejenak dan tidak melanjutka
Keesokan paginya, di dalam sebuah kediaman mewah. Saat Nivan sedang membalik-balik sebuah kitab kuno di ruang bacanya, pengikut setianya masuk dengan tergesa-gesa dan melapor, "Pangeran, ada mata-mata yang melapor. Mereka berhasil menemukan satu sumber energi naga lagi.""Oh?"Nivan mengernyitkan alisnya, lalu menutup kitab kuno yang sedang dibacanya dan segera bertanya, "Di mana?""Menurut penyelidikan, Gerald sudah mendapatkan sumber energi naga itu," lapor pengikut itu."Gerald?" tanya Nivan sambil menyipitkan mata, terlihat terkejut. Sebelumnya, dia sudah menghabiskan banyak uang untuk merekrut Gerald, tetapi sampai sekarang pun Gerald masih belum menanggapinya. Namun, belakangan ini dia baru tahu ternyata Naim dan Nolan juga melakukan hal yang sama. Untungnya, sampai sekarang pun Gerald masih belum menyatakan keputusannya.Meskipun Gerald terkesan seperti menunggu tawaran terbaik, Nivan berpikir setidaknya Gerald masih belum menolaknya. Sekarang Gerald juga memiliki sumber energi
"Beri aku waktu untuk berpikir ...."Perkataan Misandari membuat Luther terdiam dalam renungan.Membawa beban nasib bangsa bukanlah urusan kecil. Pertama, seseorang harus cukup kuat untuk menanggungnya. Kedua, orang itu juga harus punya persiapan mental untuk itu.Begitu menyatu dengan nasib bangsa, itu berarti mereka juga memikul tanggung jawab besar yang datang bersamanya.Dulu, Luther bisa bertindak sesuka hati tanpa terlalu banyak pertimbangan. Dengan beban seperti itu, semuanya akan berubah.Tentu saja, dia tidak punya terlalu banyak pilihan. Bersembunyi di Gunung Narima dan berlindung di bawah Riley, atau mengambil risiko dengan menyerap energi naga demi menembus batas kekuatan.Di antara keduanya, dia lebih menyukai pilihan kedua."Aku bisa coba jalankan rencanamu," ucap Luther akhirnya. "Tapi, sekarang kita masih kekurangan satu energi naga. Untuk bisa memulai, kita harus mendapatkan yang terakhir dulu."Lima energi naga harus lengkap agar bisa membentuk nasib negara yang utuh.
"Raja Dewa? Bahkan dua sekaligus?" Mendengar itu, Luther langsung mengernyit.Pertarungannya melawan Poseidon di Atlandia telah membuatnya sadar bahwa para Raja Dewa dari Kuil Dewa bukanlah lawan biasa.Satu orang saja sudah cukup untuk membuatnya bertarung mati-matian demi kemenangan yang sulit diperoleh.Kalau dua orang turun tangan sekaligus, jangankan menang, bisa hidup dan lolos saja sudah untung."Benar, Zeus dan Hera telah masuk wilayah negara kita. Kekuatan mereka berdua berada di atas Poseidon. Kalau mereka menjebakmu bersama, kemungkinan selamatmu sangat kecil," jelas Misandari dengan serius.Dia tahu Luther sangat kuat, tetapi tetap saja terlalu muda. Terlebih lagi, Zeus dan Hera berdiri di puncak dunia. Bisa selamat dari mereka bagaikan mimpi di siang bolong.Alasan Kuil Dewa sampai menurunkan dua Raja Dewa sekaligus, pasti karena mereka menyadari potensi Luther terlalu mengerikan.Kalau diberi waktu beberapa tahun lagi, Luther bisa menjadi tak tertandingi. Saat itu, seluru
Paviliun Soluna memiliki satu aturan, yaitu mereka tidak melayani pelanggan asing. Tamu harus dikenal dengan baik atau diperkenalkan oleh orang yang terpercaya. Setiap transaksi juga harus dilakukan dengan perjanjian terlebih dahulu.Tentu saja, selalu ada pengecualian tanpa perjanjian, biasanya untuk urusan yang sangat mendesak. Namun, dalam kasus seperti itu, biayanya juga akan jauh lebih mahal.Saat Luther sampai di depan gerbang Paviliun Soluna, dia langsung dihentikan oleh para penjaga di kedua sisi.Setelah menyatakan identitasnya dan melakukan verifikasi, para penjaga baru mengizinkan Luther masuk.Begitu melangkah masuk, seorang pelayan wanita berwajah manis langsung menyambutnya dan mengantarnya melewati aula besar, lalu menuju ke bagian belakang bangunan.Setelah melewati taman dengan kolam kecil, mereka berhenti di depan sebuah ruang privat yang tenang."Ini adalah ruang pertemuan pribadi bos kami. Silakan masuk, Tuan Luther," kata pelayan itu dengan senyuman hangat."Bosmu