Share

Bab 1123`

“Pftz!” Suara tusukan terdengar keras.

Tusukan Haden datang tanpa aba-aba. Pisau itu pun menembus dada Henry. Darah segar seketika menetes ke atas lantai.

“Ergh ….” Henry tertegun di tempat. Dia menunduk menatap pisau yang menusuk di dadanya. Dia merasa sangat tidak percaya. Mimpi pun Henry tidak menyangka bahwa adik bungsu yang paling disayangnya akan menusuknya dan bersikap sesadis ini.

Kali ini, semua orang di tempat terbengong melongo. Siapa pun tidak menyangka Haden yang dari tadi menunjukkan senyum lembut itu akan turun tangan. Dia bahkan tidak melepaskan abang kandungnya sendiri.

Jika Haden melakukannya di saat mabuk, semuanya masih bisa dijelaskan. Namun, kondisi saat ini berbeda sama sekali.

“Kamu … Kamu malah berani ….” Kedua mata Henry terbelalak lebar. Saat dia hendak melanjutkan omongannya, darah segar langsung memuncrat dari mulutnya. Tubuhnya terhuyung-huyung, lalu jatuh lemas di atas lantai.

“Kak, jangan panik. Tusukan ini nggak mengenai jantungmu. Kamu akan baik-baik s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status