Share

Bab 1122

Seusai berbicara, Dennis membuka kotak hadiah dan senyuman di wajahnya spontan terkaku. Sebab hadiah di dalam kotak itu bukanlah barang berharga, melainkan hanyalah sepotong kain kafan.

“Ini hadiah yang kamu persiapkan untukku?” Kening Dennis tampak berkerut. Dia kelihatan tidak habis pikir.

“Kenapa? Apa Ayah nggak suka?” Raut wajah Haden tidak berubah. Dia masih bersikap sangat sopan.

“Suka?” Raut wajah Dennis seketika berubah muram. Dia langsung membuang hadiah ke lantai dan menjerit, “Buka matamu lebar-lebar. Lihat apa kamu kamu berikan!”

“Bamm!” Suara bantingan terdengar keras.

Kotak hadiah jatuh ke lantai dan kain kafan di dalamnya keluar.

Semua orang terbengong ketika melihat gambaran ini.

“Apa yang terjadi? Apa maksudnya menghadiahkan kain kafan di hari ulang tahun?”

“Kain putih itu sepertinya digunakan orang membungkus mayat!”

“Apa? Kain kafan? Nggak mungkin, deh? Siapa juga yang menghadiahkan kain kafan di hari ulang tahun?”

“Pantas saja Pak Dennis bisa marah. Aku juga nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status