“Baik!” Sekelompok pengawal langsung menghunuskan senjata, lalu mendekat dengan penuh waswas.Anggota Keluarga Morgana merasa panik. Biasanya mereka selalu hidup dengan dilayani. Tak peduli ke mana pun mereka pergi, mereka akan selalu dilindungi oleh prajurit. Jadi, mereka semua merasa bingung ketika menghadapi situasi ini.“Swoosh swoosh swoosh ….” Di saat kondisi genting, tetiba jarum perak ditembakkan. Belasan pengawal yang berdiri di depan langsung tertegun di tempat. Tangan mereka yang memegang senjata berhenti di udara. Mereka semua pun terbengong “Siapa? Siapa yang berulah?” Raut wajah Haden menjadi serius. Dia mengamati sekeliling dengan tajam.“Aku.” Luther berdiri dengan perlahan. Dalam seketika, tatapan semua orang tertuju pada dirinya.Dalam kondisi sekarang, para tamu merasa dalam bahaya. Mereka tidak berani ikut campur lagi. Siapa juga tidak menyangka akan ada yang berani maju lagi.“Siapa kamu?” Haden mengamatinya dengan bingung.“Tamu undangan,” balas Luther dengan d
Hening …. Seluruh isi aula seketika menjadi hening. Semua orang terbengong ketika melihat Rakshasi dipukul hingga melayang. Mata mereka semua terbelalak lebar. Sepertinya mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Siapa si Rakshasi itu? Dia adalah pesilat tangguh tingkat master yang sangat terkenal di Negara Wadarma. Tokoh hebat seperti itu malah kalah di tangan Luther? Mana mungkin?“Apa? Tak disangka bocah itu hebat sekali? Serius?”“Padahal dia kurus kering, tak disangka dia akan sehebat itu.”“Serius! Kita nggak boleh menilai orang dari penampilannya!”Setelah hening selama beberapa saat, isi aula seketika ricuh kembali. Sebelumnya mereka semua mengira Luther telah bosan hidup. Sekarang mereka akhirnya mengerti bahwa lelaki itu sangatlah hebat.“Apa? Jangan-jangan lelaki itu juga sudah mencapai tingkat master?” Terlihat rasa kaget di wajah Richard. Richard sendiri juga telah membuktikan betapa hebatnya Rakshasi. Hanya dengan satu pukulan, Richard pun kalah telak.Namun seka
Luther segera merespons. Raut wajahnya terlihat serius.Jarang ada peralatan yang bisa mengikat pesilat tingkat master. Sekarang malah muncul Jaring Naga yang hebat ini.Konon katanya, Jaring Naga ini sangatlah elastis dan tidak bisa diputuskan meski menggunakan pedang tajam. Jaring Naga bahkan tahan api dan air. Jadi, orang yang dikurung di dalam sana hanya tinggal menunggu ajalnya saja.Haden mengakuinya. “Inilah kartu trufku. Aku mempersiapkannya juga demi berjaga-jaga saja. Tak disangka barang ini akan berguna. Jadi menurutmu, siapa yang akan menang sekarang?”Semua pesilat yang memiliki kekuatan di bawah tingkatan master pasti tidak akan berhasil terbebas dari Jaring Naga ini.“Celaka! Luther terjebak dalam Jaring Naga. Sekarang nggak ada yang bisa menghalangi Yaksa!” Raut wajah Richard seketika berubah.Padahal kemunculan Luther tadi telah membangkitkan harapan di hati mereka. Tak disangka, Haden malah menyembunyikan selembar kartu truf.“Haih, pada akhirnya dia kalah juga.”Para
Setelah pedang menusuk ke dalam pakaian Dennis, pedang itu pun diadang dengan pakaian pelindung di dalamnya. Pedang tidak bisa ditancapkan sama sekali.“Berengsek! Kamu malah ingin melukaiku!” Raut wajah Dennis menjadi serius. Api pun berkobar di dalam tatapannya.Baru saja Haden hendak menghunuskan pedangnya, tangannya malah ditahan oleh Dennis. Alhasil, dia tidak bisa bergerak sama sekali.“Yaksa! Tunggu apa lagi!” Haden tidak bisa mengeluarkan pedangnya, dia terpaksa menoleh dan menjerit.“Mati sana!” Yaksa melompat dengan cepat. Dia bagai seekor harimau kelaparan hendak menangkap mangsanya saja.Energi astral yang mengitari jarinya saat ini bahkan bisa mematahkan besi saja. Jika jari itu mengenai tubuh seseorang, orang itu pasti akan langsung kehilangan nyawanya.“Pak Dennis, hati-hati!” Semua orang merasa kaget ketika melihat gambaran ini. Tak sedikit orang bergerak maju hendak menyelamatkan Dennis. Hanya saja kecepatan mereka sama sekali tidak bisa melampaui Yaksa. Mereka hanya b
“Ahh?” Luther terbengong.Richard terbengong.Bahkan, Haden juga terbengong.Semua anggota Keluarga Morgana termasuk tamu hadirin juga terbengong melongo. Mereka semua tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Saat Yaksa melakukan penyerangan, mereka semua mengira nyawa Dennis sedang dalam bahaya. Sebab, tidaklah sulit bagi pesilat tingkat master untuk membunuh lelaki yang telah berusia tua. Namun siapa sangka, hasil akhir malah akan berbeda dengan yang mereka bayangkan.Yaksa bukan hanya tidak berhasil melukai Dennis, dia bahkan telah kehilangan nyawanya. Hanya dengan satu tangan Dennis, dia bahkan bisa menghabisi nyawa Yaksa. Ketika melihat Yaksa dibunuh dengan gampangnya, semua orang salah sangka mengira Yaksa bukan seorang pesilat tingkat master, melainkan hanya seekor anak ayam saja.“Aku … aku nggak salah lihat, ‘kan? Yaksa … malah sudah mati?”“Astaga! Pesilat tingkat master malah mati dengan segampang itu. Nggak salah?”“Ternyata Pak Dennis itu hebat sekali, ya! Kita telah m
“Gi … Gimana bisa seperti ini? Kamu juga sudah mencapai tingkat master?” Sembari melihat jasad Yaksa, Haden merasa kaget hingga mundur beberapa langkah. Raut wajahnya terlihat sangat syok.Seingat Haden, Dennis tidak pernah turun tangan sama sekali. Meskipun ada pembunuh yang diam-diam ingin membunuhnya, dia juga tidak pernah menunjukkan kekuatannya.Jadi, Haden mengira kekuatan seni bela diri ayahnya tidaklah tinggi. Namun sekarang, Haden menyadari ada yang salah dengan pemikirannya. Dia merasa dirinya sangatlah konyol.Ternyata, kartu truf di kediaman jenderal bukanlah Tetua, melainkan ayahnya sendiri, Dennis Morgana!“Kamu kira bagaimana aku bisa duduk di posisiku sekarang?” Dennis menunjukkan wajah dinginnya, lalu berkata dengan tatapan tajam, “Aku telah bertahun-tahun di medan perang. Kalau aku nggak punya kekuatan, apa aku bisa hidup hingga sekarang?”“Kamu … Kamu malah bohongi aku selama puluhan tahun ini!” Haden menggertakkan giginya dengan geram. Dia tidak menerima kenyataan i
“Masalah sudah berkembang hingga tahap ini. Kenapa kamu masih belum sadar? Wanita itu hanya lagi memanfaatkanmu. Dia ingin mencelakaimu. Kenapa kamu lebih memercayainya daripada memercayai keluarga yang mengalir darah yang sama denganmu?” jerit Dennis.“Tutup mulutmu! Sejak 5 tahun silam, aku sudah nggak ada hubungan apa-apa dengan kalian!” Raut wajah Haden tampak galak.“Kamu … kamu masih saja nggak menyesali perbuatanmu!” Dennis merasa emosi. Semua yang bisa dia jelaskan sudah dijelaskannya. Dennis sungguh tidak habis pikir kenapa Haden tidak mendengar penjelasannya?“Dennis! Aku akui aku sudah meremehkanmu dan juga kehebatan di kediaman jenderal ini. Tapi, salah kalau kamu mengira kamu sudah menang!” Haden tertawa terbahak-bahak, lalu meniup peluit.“Pritt!” Seiring dengan suara nyaring peluit, terdengar suara ricuh dari luar aula.Sekelompok pengawal berbadan kekar yang mengenakan perisai memasuki aula. Dibandingkan dengan pengawal sebelumnya, pengawal-pengawal ini kelihatan lebih
Pada saat ini, sepertinya Haden juga berencana untuk mati bersama mereka. Meski dia tidak sanggup untuk melukai Dennis, dia juga akan menarik semua anggota Keluarga Morgana untuk mati bersamanya.Haden ingin membuat Dennis menyesal, ingin membuatnya merasakan rasanya kehilangan orang terdekatnya.“Apa? Apa dia sudah gila? Apa hubungannya masalah itu dengan kami? Kenapa dia malah ingin bunuh kami?”“Iya! Itu masalah Keluarga Morgana, mereka bisa selesaikan sendiri. Jangan melibatkan kami!” “Kalau tahu akan terjadi hal seperti ini, aku pasti nggak akan datang hari ini.”Gara-gara ucapan Haden tadi, semua tamu undangan merinding ketakutan. Raut wajah mereka juga kelihatan datar. Awalnya mereka semua hanya berencana untuk menyaksikan pertunjukan seru saja, tak disangka mereka akan menjadi korban dalam permasalahan ini.“Apa kamu lagi mengancamku?” Tatapan Dennis tertuju ke sekeliling. Dia berkata dengan datar, “Kamu kira dengan membunuh mereka, kediaman jenderal akan lenyap begitu saja?”
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk