Share

Bab 111

Bianca yang sedang memejamkan mata dan memanyunkan bibirnya ini terlihat sangat menggoda. Luther sangat tertegun melihatnya.

"Kenapa bibirmu? Sakit?"

"Apa yang kamu bicarakan? Aku ingin kamu menciumku," kata Bianca dengan kesal.

Kelopak mata Luther berkedut. "Hah? Apa boleh aku berbuat seperti ini?"

"Nggak apa-apa kalau kamu nggak mau menciumku. Tapi, kalau kamu melewatkan kesempatan ini, mungkin tidak akan ada kesempatan lainnya lagi," kata Bianca sambil tersenyum menggoda.

"Bocah! Sudah diberi kesempatan malah nggak mau memanfaatkannya, kamu benar-benar bodoh!" Ronan yang sedang mengintip dari lantai dua menghela napas panjang.

"Tutup mulutmu!"

Luther berbalik dan menatap Ronan. Namun, saat Luther membalikkan kepalanya lagi, dia melihat wajah Bianca yang cantik dan bibirnya yang merah merona. Luther tiba-tiba menyadari dia sepertinya sudah melewatkan kesempatan bagus ....

Bianca mengalihkan topiknya dan berkata, "Baiklah, aku tidak menggodamu lagi, ayo kita bicarakan hal penting. Bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status